NovelToon NovelToon
Berakhir Di Aku

Berakhir Di Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Di usia mudanya, Falya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Padahal sebelumnya kehidupannya sangat sempurna. Tapi karena kesalahan fatal ayahnya, akhirnya ia dan keluarganya menanggung beban yang sangat berat.

Dan suatu hari,ia tak sengaja bertemu dengan sosok arwah penasaran yang justru mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Siapakah sosok itu sebenarnya? Dan seberapa kuatnya seorang Falya menjalani kehidupannya???/

########
Untuk pembaca setia tulisan receh mak othor, mangga....di nikmati. Mohon jangan di bully. Mak othor masih banyak belajar soalnya. Kalo ngga ska, skip aja ya! Jangan di ksaih bintang satu hehehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 07

Falya baru keluar kamar saat akan berangkat ke rumah sakit. Ia melihat Fida sedang menimang-nimang Kirey. Sedangkan Gio, entah berada di mana saat ini. Mungkin ia berangkat ke sekolah usai pertengkaran tadi pagi. Falya menghampiri kakaknya. Tapi ia tak mengatakan apa pun, hanya memainkan tangan mungil Kirey lalu mencium puncak kepala bayi kecil itu.

Setelah itu ia mengambil kunci motornya dan langsung keluar tanpa bicara apa pun pada Fida. Ia tak marah pada Fida apalagi Kirey, tapi hatinya sedang tak baik-baik saja. Dari pada nantinya akan ada kalimat-kalimat yang tak enak keluar dari mulutnya.

Gadis itu mengenakan helm nya baru saja menyalakan mesin, sepasang tangan melingkar di perutnya. Awalnya Falya terkejut, tapi saat menyadari pelakunya pasti Zidan ia sudah tak tahu harus bicara apa.

"Aku mau ikut ke rumah sakit!'' kata Zidan.

"Harus banget ya meluk-meluk begini?'' tanya Falya dengan nada menyindir. Tanpa dosa Zidan mengangguk cepat.

"Takut jatuh, nanti meninggal gimana?'' tanya nya.

"Lha...situ kan hantu? Masih takut meninggal?'' Falya sampai menolehkan kepalanya. Tanpa ia sadari, wajah mereka begitu dekat. Kedua pasang mata itu saling menatap beberapa saat. Tapi Falya buru-buru memalingkan wajahnya dan berusaha menenangkan degup jantungnya yang ritmenya semakin cepat.

"Udah ah!'' kata Falya yang salting lalu menarik gas nya. Fida yang mengintip dari jendela ruang tamu menautkan kedua alisnya. Awalnya ia akan menyapa Falya dan menanyakan keadaannya karena masalah Gio tadi pagi. Tapi saat akan keluar, ia melihat Falya seperti sedang berbicara dengan seseorang.

Fida jadi semakin mencemaskan kondisi adik angkatnya.

Ya Allah, Falya...seberat itu kah beban sampai kamu berhalusinasi dan berbicara sendiri seperti itu??? Batin Fida.

Di sekolah Gio, pemuda itu sedang bertengkar dengan Celin. Gio marah besar karena orang tua Celin yang datang tiba-tiba. Padahal sebelumnya Gio mengatakan bahwa ia akan menunggu waktu yang tepat untuk bicara dengan kakaknya itu.

"Sampai kapan gue nungguin Lo ngomong sama kakak Lo, Gio? Sampai kapan? Nunggu perut gue buncit? Iya?'' tantang Celin. Gio kesal hingga meninju udara di depannya.

"Lo mau gue tanggungjawab sama kehamilan ini kan? Oke, gue tanggung jawab!'' kata Gio.

"Ya harus lah! Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Dan asal Lo tahu, gara-gara perbuatan Lo gue di usir dari rumah. Jadi mau ngga mau lo harus nikahin gue dan kasih gue tempat tinggal!'' kata Celin.

"Lo tahu kita sama-sama masih sekolah Lin! Gue kasih makan apa Lo hah? Gue aja masih jadi beban kak Falya!'' Gio meraup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Itu urusan Lo! Pokoknya sebelum perut ini makin besar, Lo harus nikahin gue!'' kata Celin. Perempuan bertubuh kecil namun padat itu pun keluar dengan raut wajah kesalnya. Gio tak tahu harus berpikir seperti apa lagi. Kakaknya pasti akan semakin marah kalau dia hanya bisa menambah beban untuk kakaknya.

.

.

.

Falya tiba di gedung parkir rumah sakit. Zidan masih setia menemani teman barunya itu hingga Falya melepaskan helm nya.

"Kalo aku lagi sibuk kerja, kamu ke mana bang?'' tanya Falya.

"Di atas!'' jawab Zidan.

"Atas mana? Ketemu malaikat?'' tanya Falya polos. Zidan meraup wajah Falya yang sudah tertutup masker itu.

"Ngawur! Kalo ketemu malaikat, aku ngga ketemu kamu lagi Ya'' kata Zidan. Falya terkekeh di balik maskernya. Kalau di rumah terus, tentu ia akan tetap merasa berat dengan masalah hidupnya. Tapi kalau sudah di tempat kerja, ia bisa melupakannya sejenak. Apalagi sejak ada Zidan yang selalu menemaninya.

Falya membetulkan rambutnya sampai benar-benar rapi.

"Dih, kaya mau ketemu sama siapa aja!'' sindir Zidan.

"Ketemu pasienku lah.''

"Bisa gitu!'' kata Zidan melipat kedua tangannya di dada.

"Kayaknya sih dia ganteng kalo di lihat dari postur tubuhnya. Kulitnya bersih ya...hampir mirip kaya opa-opa koreaa gitu tapi mukanya ngga tahu kaya apa tepatnya. Masih di tutup perban sih'' sahut Falya sambil berjalan menuju ke gedung VVIP itu.

"Terus kamu naksir sama pasien mu itu? Jadi pengen lihat pasien mu itu!'' kata Zidan dengan nada kesal. Falya memundurkan kepalanya sambil menautkan kedua alisnya.

"Dih...kepo banget sih!'' kata Falya. Di katain 'kepo' Zidan tiba-tiba menghilang. Falya sudah tak heran dengan tingkah hantu tampan itu yang suka hilang timbul semaunya.

"Kamu juga ganteng sih bang, sayangnya hantu!'' monolog Falya.

"Aku dengar Falya!!!!'' kata Zidan yang tak menunujukkan dirinya berada di mana.

.

.

.

Falya sudah tukar shift dengan suster Rita. Ia masuk ke dalam kamar Rayan. Sepertinya orang tua pemuda itu belum datang melihat posisi kursinya belum berubah. Karena biasanya akan ada dua kursi yang berjajar di samping ranjang Rayan.

Falya mengecek infus dan membaca jadwal obat yang di berikan untuk Rayan, Saat menoleh ke wajah Rayan, Falya baru 'ngeuh' kalau perbannya sudah di buka. Hanya tersisa satu di pelipis sebelah kanannya. Mungkin luka itu masih belum cukup kering seperti yang lain.

"Kok mukanya ngga asing ya? Tapi aku lihat di mana??" monolog Falya. Entah kenapa Falya reflek mengusap kepala pasiennya itu. Entah mendapat dorongan dari mana ia bisa melakukan hal di luar tugasnya.

Falya berbisik pelan di samping telinga Rayan.

"Hai...mas Rayan ganteng, bangun yuk! Udah kelamaan tidur. Kasihan orang tua dan keluarga mu!'' kata Falya. Rayan tak merespon apa pun. Falya memundurkan kepalanya lagi.

"Kamu berntung lho, orang tua mu sangat memperhatikan mu. Mereka tiap hari jengukin kamu. Kamu ngga kasihan pada mereka? Apalagi...maaf kalau aku ngga sengaja nguping, kamu mau menikah lho. Apa kamu ngga kangen sama tunangan kamu?'' tanya Falya panjang lebar. Ya...walaupun Falya tahu kalau Rayan tak akan meresponnya.

"Masalahku lebih berat dari kamu lho mas. Aku orang susah, masalahku banyak! Pokoknya kamu lebih beruntung lah! Semangat sembuh ya!'' kata Falya.

Di puncak gedung rumah sakit, Zidan memegangi kepalanya. Ia mendengar suara Falya berbicara tapi tak menyebut namanya melainkan nama orang lain.

"Falya ngomong sama siapa sih!'' monolog Zidan. Kepalanya terus saja sakit hingga ia memilih untuk muncul di tempat di mana Falya berada.

"Falya!'' panggil Zidan. Falya pun menoleh cepat saat mendengar panggilan dari Zidan. Lelaki itu seperti kesakitan. Tapi apa yang bisa Falya lakukan? Masa hantu Zidan harus di beri obat pereda nyeri seperti pasiennya???

Falya mundur perlahan mendekati ZIdan. Keluarga Rayan sudah ada di sana membuat Falya tak bebas berbicara pada Zidan dengan suara lantang.

"Abang kenapa?'' bisik Falya.

"Kepalaku sakit!'' jawab Zidan.

"Hantu bisa sakit juga?'' bisik Falya lagi. Zidan memutar bola matanya dengan malas. Tapi setelah itu, ia kesakitan lagi.

Hantu tampan itu menyandarkan kepalanya di puncak kepala Falya.

"Aduh!'' pekik Falya. Keluarga Rayan menoleh semua. Sedang Zidan masih memejamlkan matanya dan merasa nyaman di atas kepala Falya.

Karena takut mengganggu keluarga Rayan, Falya pun memilih keluar dari ruangan Rayan.

"Sakit kenapa sih?'' tanya Falya.

"Ngga tahu! Tapi kayaknya tadi aku denger kamu ngomong'' kata Zidan.

"Ngomong apa bang? Kan emang kamu selalu denger aku ngomong?''

Zidan menggeleng pelan. Falya menuntun Zidan ke nurse station. Berntung hanya ada mereka berdua di sana. Tiba-tiba saja Zidan merebahkan kepalanya di pangkuan Falya. Awalnya Falya kaget, takut ada yang melihat hal tak wajar di rumah sakit. Tapi Falya menyadari kalau tidak ada yang melihat Zidan selain dirinya kan??

Tangan Falya reflek menguasap kepala Zidan dengan lembut.

"Kaya manusia aja sih bang!'' kata Falya. Zidan tak menanggapi, ia hanya menatap kosong plafon berwarna putih itu.

*******************

Terimakasih. Tinggalin jejak please!!!!

1
dewi rofiqoh
Rayan hubungan seperti apa yang kamu inginkan? Jika kamu memiliki perasaan istimewa pada falya Jangan sampai boy tahu
hidagede1
ayo donk papi hanan gercep buat selidiki mas boy...
dewi rofiqoh
Mulai sedikit terbuka teka-tekinya. Selidiki terus dan tetap waspada
hidagede1
pernyataan nya ambigu bang...🤭
dewi rofiqoh
Temanin gimana bang Zidan 🙄🙄
hidagede1
tp kan suster angel dan suster rita udah punya pasangan... lain lagi sama kamu yg masih ting" falya🤭🤣
dewi rofiqoh
Sepertinya o yang dekat dan peduli dengan rayan harus berhati-hati. Si boy mengawasi setiap gerg gerik mereka
dewi rofiqoh
Bis jadi adegan divideo rayan itu ayah falya, rayan dan ayah falya dijebak
dewi rofiqoh
Hati-hati falya, kamu masih diawasi
dewi rofiqoh
Si boy benar-benar menargetkan falya, sampai2 dia ngirim orang untuk mengawasinya
dewi rofiqoh
Wah si boy musuh dalam selimut. Kayaknya, apa dia yang menyukai rayan? Ataukah benci sehingga ia membuat seolah rayan kaum pelangi
hidagede1
ternyata yg menyimpang tuh mas boy... (pake logat nya emon)
dewi rofiqoh
Akhirnya rayan sadar juga, falya bersyukur meskipun menahan Sakit karena dilupakan oleh Zidan/rayan
dewi rofiqoh
Syukurlah, rayan masih hidup
dewi rofiqoh
Apa yang terjadi dengan rayan?
hidagede1
nah loh,,, dua" nya pake topeng
hidagede1
misterius.. ada apa sebenar nya sama rayan🤔
hidagede1
kudu di ciriin nih yg nama nya BOY
hidagede1
pasti zidan 🤭
hidagede1
mampir thor☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!