NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Pak Hasan ditangkap

.

Masih di sekolah Bayu.

Beberapa saat kemudian, hasil analisis sampel urine itu keluar. Dokter Ilham menerima laporan dari petugas medis dan membacanya dengan seksama.

Dokter Ilham menghela napas panjang. Ia merasa prihatin dengan kondisi para siswa yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Dokter Ilham menunjukkan hasil itu kepada kepala sekolah. Ia memberitahukan tentang hasil rapid test yang baru saja dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab menangani masalah itu.

"Rapid test urine menunjukkan hasil positif pada lima siswa," ucap Dokter Ilham kepada kepala sekolah dan guru BK. "Meskipun ini hasil rapid test yang relatif cepat, tetapi hasil ini cukup akurat. Sekolah ini dalam bahaya.

Kepala sekolah terbelalak, tidak menyangka ada di antara siswanya yang ternyata menjadi pengguna. Kepala sekolah sendiri sudah tahu, jika sebenarnya, Dokter Ilham bukan dokter, melainkan perwira polisi yang khusus menangani masalah narkoba dan kenakalan remaja.

Atas permintaan Dokter Ilham, kelima siswa yang positif menggunakan narkoba itu yang tak lain adalah Rio dan teman-temannya, dipanggil ke ruang BK. Dokter Ilham sendiri yang turun tangan untuk menginterogasi mereka.

Rio, Doni, dan kawan-kawan berdiri dengan kepala tertunduk dan tubuh gemetar. Sejak awal mereka sudah tahu kalau mereka pasti ketahuan.

Kepala sekolah dan guru BK sempat ingin menginterogasi mereka, karena merasa malu nama baik sekolah mereka akan tercoreng. Namun, dokter Ilham menggelengkan kepala, mengisyaratkan jika itu akan menjadi tugasnya.

"Anak-anak, tidak usah takut. Kalian tidak akan dihukum," ucap Dokter Ilham, dengan nada lembut namun tegas. "Tapi saya minta jawab dengan jujur, dari mana kalian mendapatkan obat terlarang itu? Hasil rapid test menunjukkan bahwa kalian positif mengonsumsi narkoba. Ini bukan main-main."

Kelima siswa itu saling pandang dengan ragu. Mereka tampak takut dan tidak mau mengaku.

"Kami... kami tidak tahu, Dokter," ucap Rio gugup.

Dokter Ilham menghela napas panjang. Ia tahu bahwa mereka berbohong. Ia harus menggunakan cara lain untuk membuat mereka mengaku.

"Saya mengerti ketakutan kalian," ucap Dokter Ilham. "Tapi jika kalian tidak jujur, bisa saja kalian akan mendapatkan masalah yang lebih besar.”

“Kalian mungkin akan di drop out. Jika sudah begitu, kalian tidak akan diterima di sekolah manapun, juga tidak bisa melanjutkan kuliah. Bahkan mungkin juga tidak bisa diterima bekerja di manapun. Apakah kalian mau masa depan kalian hancur? Ingat, hasil rapid test ini akan menjadi pertimbangan besar dalam catatan kalian."

Ancaman Dokter Ilham itu membuat kelima siswa itu semakin panik. Mereka saling berpandangan dengan cemas. Tapi untuk mengaku mereka juga tidak berani.

Dokter Ilham yang melihat itu kembali berkata, “Mungkin bukan hanya itu. Kalian bisa dipenjara, dengan tuduhan pengguna, dan hukuman kalian akan semakin berat karena melindungi pengedar.”

"Tidak! Saya tidak mau!” Rio maju dengan panik. Suaranya terdengar bergetar.

“Kalau begitu kalian harus bisa bersikap kooperatif, supaya kami bisa membantu kalian.”

"Saya akan jujur," ucap Rio akhirnya. Remaja tanggung itu menatap wajah dokter Ilham dengan penuh keyakinan. “Kami mendapatkan narkoba itu dari Paman Hasan, paman saya."

Pengakuan Rio itu tidak membuat Dokter Ilham terkejut, karena sebelumnya sudah menduga. Setelah pulang dari rumah Bayu kemarin, dia segera memeriksa bagian belakang dari gedung Puskesmas yang ternyata ada CCTV di sana.

"Pak Hasan?" tanya Dokter Ilham,seolah dia baru mendengar nama itu. "Siapa itu pak Hasan, dan apa hubungan kamu dengan pak Hasan itu?"

Rio menelan ludahnya dengan susah payah. "Pak Hasan itu... adik dari ayah saya, Dokter," jawab Rio, dengan suara yang semakin mengecil.

Dokter Ilham menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Kalau begitu, Pak Hasan itu pamanmu sendiri? Kenapa dia tega merusak keponakannya sendiri?" ucap Dokter Ilham, dengan nada heran. "Apa kamu tidak salah orang, Rio?"

Rio mengangguk cepat, meskipun tubuhnya masih gemetar ketakutan. "Iya, Dokter. Saya tidak berbohong. Saya tidak salah orang. Pak Hasan memang paman saya. Tapi..." Rio menggantungkan kalimatnya, tampak ragu untuk melanjutkan.

"Tapi apa, Rio?" desak Dokter Ilham, dengan nada lembut. "Katakan saja. Saya janji akan membantu kalian. Dan jangan khawatir, kami akan melindungi kalian.”

Rio menarik napas dalam-dalam, lalu melanjutkan ceritanya. "Sebenarnya... obat itu bukan untuk saya dan teman-teman, Dokter," ucap Rio, dengan nada lirih. "Paman menyuruh saya untuk memberikan obat itu kepada teman saya, Bayu."

Dokter Ilham menaikkan alisnya, menunjukkan ekspresi terkejut. "Bayu? Siapa Bayu itu? Apakah dia temanmu?" tanya Dokter Ilham, masih berpura-pura tidak tahu.

Rio mengangguk dengan cepat. "Iya, Dokter. Bayu itu teman sekelas kami. Paman Hasan menyuruh saya memasukkan obat itu setiap hari ke dalam minuman Bayu. Tapi... saya penasaran ingin mencobanya. Setelah sekali mencoba, saya jadi ketagihan. Jadi, saya menggunakan obat itu bersama teman-teman saya," jelas Rio, dengan nada menyesal.

Teman-teman Rio yang lain mengangguk membenarkan cerita Rio. Mereka tampak sangat menyesal dan ketakutan.

Dokter Ilham tersenyum tipis di balik wajah datarnya. Dalam hati, ia merasa puas karena berhasil mendapatkan pengakuan dari Rio. Tanpa sepengetahuan siapapun, sebenarnya Dokter Ilham telah merekam semua pengakuan Rio yang dibenarkan oleh teman-temannya sebagai bukti. Ia butuh bukti itu karena merasa Pak Hasan pasti akan menyangkal semua tuduhan itu jika tidak ada bukti yang kuat.

"Baiklah, Rio," ucap Dokter Ilham, berdiri dari duduknya. "Terima kasih atas kejujuran kalian. Kalian sudah membantu kami untuk mengungkap kebenaran. Sekarang, kalian harus bersedia untuk mengikuti program rehabilitasi yang akan kami adakan."

Rio dan teman-temannya mengangguk setuju. Mereka berjanji akan mengikuti program rehabilitasi dengan sungguh-sungguh.

Setelah urusan selesai, Dokter Ilham kemudian keluar dari ruang BK bersama kepala sekolah dan guru BK dan menghampiri rekan-rekannya yang sedang menunggu di luar.

"Saya sudah mendapatkan pengakuan dari Rio dan teman-temannya," ucap Dokter Ilham, dengan nada serius. "Ternyata benar-benar pak Hasan pelakunya. Saya juga sudah merekam semua pengakuan mereka sebagai bukti."

"Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang, Kapten?" tanya salah seorang anak buahnya.

"Kita akan menangkap Pak Hasan," jawab Dokter Ilham, dengan nada tegas. "Hubungi tim delta, lakukan penangkapan hari ini juga!"

...

Sore hari masih di hari yang sama, Dokter Ilham yang tak lagi mengenakan seragam dokter, bersama timnya yang terdiri dari beberapa petugas kepolisian berseragam kepolisian, melakukan penangkapan terhadap Pak Hasan di sebuah jalan raya di luar kota.

Pak Hasan yang hendak setor beras ke kota sebelah tampak terkejut dan bingung saat mobilnya dihentikan oleh para petugas kepolisian. Ia tidak mengerti mengapa ia ditangkap.

"Ada apa ini?" tanya Pak Hasan, dengan nada gugup. "Kenapa kalian menangkap saya?"

"Anda ditangkap karena tuduhan penyalahgunaan dan pengedar narkoba!”

1
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!