NovelToon NovelToon
The Unwritten Destiny

The Unwritten Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Hybrid / Epik Petualangan / Misteri / Action / Fantasi Timur / Romansa Fantasi
Popularitas:727
Nilai: 5
Nama Author: Zan Apexion

KEKUATAN NAGA KENAPA BISA ADA DI TANGAN BOCAH INI? PLOT TWIST-NYA: DIA BISA KUASAI SEMUA ELEMEN!

Bayangin: di dunia Aethoria yang isinya cuma soal kekuatan elemen, ada Vincent Kai, cowok misterius dari Suku Naga, yang diam-diam punya cheat code paling gila. Dia bukan cuma kuat, tapi Juga Overpower—dia bisa ngendaliin semua elemen! Rahasia ini harus dia sembunyikan dalam-dalam biar dunia enggak chaos.

Masalahnya, dunia fantasi mana yang damai terus?

Datanglah Ash Falnes Phoenix, dengan ambisinya yang setinggi langit, ingin membuat Aethoria tunduk di bawah kakinya. Rencana jahat Ash ini jelas mengancam keseimbangan Antara Suku Starlight, Aquaria, Terra, Sylvan, Aeolus, dan lainnya.

Ini bukan lagi sekadar petualangan biasa, ini pertaruhan hidup-mati yang penuh intrik, pengkhianatan, dan epic battle.

Vincent sekarang dihadapkan pada pilihan paling berat: terus hide and seek dengan kekuatannya sambil melihat dunia hancur, atau come out dan terima takdirnya?

Status : Daily Update

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Kehadiran yang Tak Diundang

Vincent menahan napas saat suara langkah kaki semakin mendekat, jantungnya berdebar kencang seperti palu yang menghantam batu. Di balik rak tempat ia bersembunyi, ia menunggu dengan tegang, berharap tidak ketahuan. Bayangan tentang dirinya sebagai sosok yang membawa kehancuran pada suku Phoenix terus menghantui pikirannya.

Tiba-tiba, pintu perpustakaan terbuka dengan perlahan, dan seorang gadis dengan rambut gelap dan mata tajam memasuki ruangan. Ia memakai jubah hitam yang panjang, membuat wajahnya terlihat samar dan menambah kesan misterius. Jubah itu bergerak mengikuti langkah-langkahnya, seperti bayangan gelap yang mengintai. Ia memindai ruangan dengan tatapan waspada, seperti seekor predator yang mencari mangsa. Vincent merasa napasnya terhenti saat mata gadis itu tertuju pada rak buku di mana ia bersembunyi.

"Ada orang di sini?" gadis itu bertanya dengan suara yang tegas, namun terdengar sedikit takut.

Vincent tidak menjawab, berharap gadis itu tidak akan menemukannya. Namun, tampaknya ia memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan orang lain. kemudian, ia melangkah lebih dekat ke arah rak buku, matanya yang tajam memindai setiap sudut ruangan dengan teliti, memeriksa setiap celah dan bayangan yang ada. Ia berhenti di depan rak buku, matanya menyipitkan diri untuk memastikan.

"Vincent, apakah kamu ada di sini?" gadis itu memanggil dengan suara yang lebih lembut.

Vincent terkejut. Bagaimana gadis itu tahu namanya? Ia ragu-ragu sejenak sebelum memutuskan untuk keluar dari persembunyian.

"Ya, aku ada di sini," Vincent menjawab dengan suara yang sedikit bergetar.

Gadis itu menatapnya dengan ekspresi yang tidak terbaca, seperti topeng yang menyembunyikan rahasia di baliknya. "Apa yang kamu lakukan di sini, Vincent?" ia bertanya, mata tajamnya menembus jiwa Vincent seperti pisau yang menusuk ke dalam daging.

Vincent terkejut dengan pertanyaan gadis itu. Ia tidak tahu bagaimana harus menjawab. Pertanyaan itu terus berputar di benaknya, membuatnya semakin gugup.

"Aku... aku hanya mencari sesuatu," Vincent menjawab dengan suara yang masih bergetar.

Gadis itu memandanginya dengan mata yang tajam. "Mencari apa?" ia bertanya, suaranya tidak sabar.

Vincent ragu-ragu, kata-katanya terpotong-potong karena gugup. "Aku... aku menemukan... sebuah buku," ia akhirnya menjawab. "Buku... ramalan."

Gadis itu mengangkat alisnya, ekspresi wajahnya tidak berubah. "Buku ramalan?" ia mengulangi, suaranya penuh minat. "Di mana kamu menemukannya?"

Vincent menelan ludah, berusaha mencari kata-kata yang tepat. "D-di perpustakaan... bagian... buku-buku kuno," ia menjawab dengan suara yang masih bergetar.

Gadis itu memandanginya dengan mata yang dingin, tidak ada ekspresi yang terbaca di wajahnya. "Aku tahu tentang hal itu," ia berkata dengan nada yang datar. "Dan aku akan mencoba membantumu mencari jawaban." ucapnya.

Tanpa sadar, gadis itu sudah berjalan menuju pintu, langkah-langkahnya ringan dan cepat. Ia berhenti di depan pintu dan menoleh ke belakang, mata Vincent mengikuti gerakan itu. "Kita harus pergi dari sini. Tempat ini tidak aman, terutama sekarang." ucapnya dengan nada yang dingin. kemudian, ia menatap sekeliling ruangan dengan waspada sebelum kembali menatap Vincent.

Vincent mengangguk dan mengikuti gadis itu. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ia merasa bahwa semuanya baru saja dimulai. Mereka berjalan menuruni tangga, langkah-langkah mereka bergema di koridor perpustakaan yang sepi dan gelap. Bayang-bayang di dinding bergerak mengikuti gerakan mereka, membuat suasana semakin mengerikan dan misterius. Vincent merasa tidak nyaman, Ia masih merasa penasaran tentang identitas gadis itu, akan tetapi ia tidak berani bertanya apa-apa. Ia hanya mengikuti gadis itu, berharap bisa memahami apa yang sedang terjadi.

Ketika mereka tiba di lobby perpustakaan, gadis itu berhenti sejenak dan memandang sekeliling dengan waspada. Vincent mengikuti pandangannya, mata-mata mereka memindai ruangan yang diterangi oleh obor-obor yang menyala. Suasana perpustakaan yang tua dan sepi membuat Vincent merasa seperti berada di dalam sebuah dunia lain. Setelah merasa puas, gadis itu mengangguk dan menuju ke pintu keluar, memperlihatkan kesan aneh dan juga misterius.

Ketika mereka keluar dari perpustakaan, Vincent terkejut melihat bahwa waktu sudah banyak berlalu dan saat ini sudah larut malam. Langit gelap dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip terlihat di atas mereka. Gadis itu memandanginya sejenak sebelum memalingkan wajahnya. "Ikuti aku," ucapnya, suaranya dipenuhi dengan nada yang dingin dan rendah.

Vincent mengangguk dan mengikuti gadis itu ke sebuah kereta kuda yang berada di dekat daerah pintu masuk. Kereta kuda itu tampak tua dan usang, dengan lampu minyak yang tergantung di atapnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kemudian, Gadis itu membuka pintu kereta kuda dan memberi isyarat kepada Vincent untuk naik. Vincent ragu sejenak sebelum akhirnya naik ke kereta kuda. Gadis itu naik setelahnya dan mengambil kendali kuda. Kuda-kuda itu meringkik pelan sebelum mulai berjalan, suara tapak kaki mereka bergema di jalan yang sepi.

"Kemana kita akan pergi?" Tanya Vincent, suaranya sedikit bergetar. Gadis itu tidak menjawab, hanya terus mengemudi kereta kuda dengan mata yang fokus pada jalan. Vincent mengulangi pertanyaannya, tapi gadis itu tetap diam.

Suasana menjadi hening. Tiba-tiba, Vincent teringat akan Armin yang ia tinggalkan saat Armin sedang dalam pemulihan dari luka-lukanya. "Apa yang terjadi dengan Armin?" Vincent bertanya-tanya dalam pikirannya, ekpresinya menunjukkan kekhawatiran yang besar.

Kemudian Gadis itu menoleh kepadanya dengan tatapan dingin. "Armin sudah aman. Aku telah memindahkannya," ucap nya dengan nada datar.

Vincent terkejut, "Bagaimana kamu tahu...?" Gadis itu diam, ekspresinya tetap dingin.

Vincent mengangguk, merasa sedikit lega. Ia hanya mempercayai gadis itu untuk membawa mereka ke tempat yang aman.

Sementara itu, kereta kuda terus melaju dengan kecepatan yang stabil, meninggalkan bangunan tua di belakang mereka dan Melewati hutan yang lebat serta pepohonan yang menjulang tinggi, suara-suara malam mulai terdengar. Bayang-bayang pepohonan bergerak-gerak di tanah, menciptakan suasana yang menyeramkan. Tiba-tiba, suara keras Shadow Bird dan auman Midnight Tiger terdengar di antara semak-semak dan pepohonan. Vincent merasa sedikit takut, jantungnya berdebar kencang saat ia memikirkan kemungkinan serangan dari kedua predator malam itu.

Namun, gadis misterius di sampingnya tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Ia duduk tegak, memancarkan aura yang kuat dan menakutkan. Kedua matanya yang tajam memandang ke arah suara-suara itu, seolah-olah menantang siapa pun yang berani mendekat.

Shadow Bird dan Midnight Tiger, yang awalnya berani mendekat, tiba-tiba berhenti di tempat mereka berdiri. Mereka memandang ke arah gadis itu dengan mata yang penuh ketakutan, seolah-olah merasakan aura kuat yang dipancarkannya. Kedua hewan itu tidak berani mendekat lagi dan hanya memantau dari kejauhan.

______________________________________________

Shadow Bird dan Midnight Tiger adalah beberapa nama hewan yang hidup di hutan dalam dunia fantasi ini. Shadow Bird adalah burung predator yang hanya beraktivitas pada malam hari, dengan kemampuan untuk terbang dan mengeluarkan suara yang keras. Selain itu, Shadow Bird juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan bayangan, memungkinkan ia untuk bergerak tanpa terlihat dan menyerang lawannya secara tiba-tiba. Ia juga dapat memanipulasi kegelapan untuk menciptakan ilusi yang menakutkan.

Sementara itu, Midnight Tiger adalah harimau, dengan kemampuan untuk bergerak dengan cepat dan mengeluarkan suara auman keras serta hanya beraktivitas pada malam hari. Midnight Tiger memiliki kekuatan elemen api, memungkinkan ia untuk menciptakan ledakan api yang kuat dan mengendalikan api untuk menyerang lawannya. Dengan kekuatan ini, Midnight Tiger menjadi salah satu predator terkuat di hutan saat malam hari.

Kedua hewan ini hidup di hutan dan berperan sebagai bagian dari ekosistem, tanpa memiliki kemampuan untuk berpikir atau berkomunikasi seperti manusia. Mereka hanya bereaksi berdasarkan insting dan kebutuhan dasar mereka, akan tetapi ada pengecualian jika, Tingkatan kekuatannya lebih tinggi mereka dapat berkomunikasi dengan manusia dan punya sedikit kesadaran atau kemampuan berpikir layaknya manusia.

______________________________________________

Kembali lagi ke cerita

Setelah beberapa waktu, Vincent melihat sebuah bangunan di kejauhan, dengan cahaya-cahaya yang menyala di dalamnya. "Apa itu?" Vincent bertanya, sambil menunjuk ke bangunan itu.

Gadis itu memandang ke arah bangunan itu, matanya menyempit. "Itu adalah tempat yang kita tuju," katanya, suaranya masih dingin. Vincent hanya bisa mengangguk, mencoba memahami apa yang terjadi.

"Sementara mereka menuju bangunan yang diterangi cahaya, perasaan cemas dan kekhawatiran terus menyelimuti Vincent. Apakah jawaban atas pertanyaannya ada di dalam bangunan itu? Apakah ia akan berhasil keluar dari situasi ini dengan selamat?

 Tunggu kelanjutan cerita ini di bab berikutnya."

Bersambung......

Catatan penulis

Informasi lebih lanjut tentang

Tingkatan Hewan/Monster :

Low Tier: Hidup di hutan, bereaksi berdasarkan insting dan dapat merasakan aura membunuh, dan juga berperan dalam ekosistem. Mereka belum memiliki kemampuan berpikir atau berkomunikasi dengan manusia, dan juga tidak memiliki kemampuan mengendalikan element. Meskipun begitu mereka punya kemungkinan terbangkitkan dan naik ke tingkat selanjutnya.

Mid Tier: Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan bertahan hidup dengan lebih baik. Mereka mulai menunjukkan perilaku yang lebih kompleks. Dapat mengendalikan element dasar sesuai keahliannya dengan cara terbatas.

Elite Tier: Dapat berkomunikasi dengan manusia dan memiliki kemampuan berpikir yang lebih maju. Mereka dapat memahami dan merespons perintah atau interaksi dengan manusia. Dapat mengendalikan satu element spesialis nya dengan sangat baik.

High Tier: Memiliki kekuatan yang luar biasa dan dapat menguasai domain atau wilayah tertentu. Mereka dapat berkomunikasi dengan manusia secara kompleks dan memiliki kemampuan untuk memahami dan menganalisis situasi dengan lebih baik. Dapat mengendalikan satu element spesialis nya dengan kemampuan yang sangat tinggi dan dapat mempengaruhi kondisi sekitar dalam jarak tertentu sesuai Elementnya.

Tingkatan ini menentukan bagaimana hierarki hewan-hewan ini serta kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki.

1
Rina
semakin seru ya, semangat terus ya Author 🥺👍
Zan Apexion: Terimakasih, senang rasanya ada yang menyemangati.

saya akan semakin berusaha keras untuk bab berikutnya 🙏☺️
total 1 replies
Rina
Vincent 🥺🥹
Rina
wah, ada musuh baru
LibrarianAkasha
Lila ini gadis itu? yang di bab sebelumnya?
Zan Apexion: terimakasih atas dukungan dan saran nya, senang rasanya karya saya disukai.
total 12 replies
LibrarianAkasha
kuat juga gadis itu...
Zan Apexion: hehe, karena dia masih bocah, sedangkan gadis itu lebih tua darinya
(gadis yang dimaksud npc).
total 3 replies
LibrarianAkasha
Disini lain
Zan Apexion: maksudnya mereka berjalan di hutan baru Nemu sungai gtu hehe
total 1 replies
LibrarianAkasha
Gadis itu mencurigakan...
Rina
Seru banget, lanjut terus ya Author.

tetap semangat 👍
LibrarianAkasha
Cerita yang menarik
LibrarianAkasha: sama-sama
total 2 replies
LibrarianAkasha
rasanya seperti membaca ulang paragraf di atas... tapi tidak apa-apa. bisa dipahami
Zan Apexion: terimakasih
total 5 replies
LibrarianAkasha
woah! menarik!
Zan Apexion: terimakasih 🙏
total 1 replies
LibrarianAkasha
Spasinya thor
Zan Apexion: hehe sorry, ngantuk mungkin pas buatnya😄
total 1 replies
Rina
Wah, Terimakasih Author ada penjelasan lengkap tentang karakter dalam cerita.
/Smile/
Zan Apexion: Sama-sama, Senang bisa membantu 🙏☺️
total 1 replies
LibrarianAkasha
Halo author! mau tanya, kata "Tiba-tiba, Saat dan Terjadi" di novel ini aku lihat kadang menggunakan kapital di awal kata, itu untuk penekanan?
Zan Apexion: Terimakasih sudah membaca dan juga dukungan nya.
total 4 replies
Natasya Eka dira
sangat bagus
Zan Apexion: Terimakasih, sudah mampir
total 1 replies
Natasya Eka dira
sangatttt bagusss😍
Zan Apexion: terimakasih banyak🙏
total 1 replies
Natasya Eka dira
Sangat bagusss😍
Zan Apexion: terimakasih ☺️
total 1 replies
LibrarianAkasha
Oh! aku suka bagian ini... ceritanya terasa 'hidup' dipikiranku
Zan Apexion: terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
Rina
wah, seru banget GK sabar nunggu kelanjutannya
Rina
Menarik
Zan Apexion: terimakasih sudah mampir, semoga dapat menghibur kamu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!