 
                            "pergi kalian dari sini, dasar anak pembawa sial. gara-gara kalian suami saya meninggal" marah rini. 
   "jangan usir kami bunda, kamu tidak membunuh ayah" elak alinka.
  "kalian pembunuh, seandainya kalian tidak merengek untuk di bawa jalan-jalan maka suami saya tidak meninggal".
  " aku membenci kalian berdua, gara-gara kalian ayah meninggal " teriak glen pada si kembar. 
   rini benar-benar mengusir si kembar dari rumah, alinka dan Alita masih berumur 5, tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariyanteekk09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 7
Si kembar sudah tiba di kontrak yang sangat sederhana sekali.. Alinka terkejut karena kontrak yang akan mereka tempati cuma satu petak saja..
Di dalam sudah di sediakan kasur dan lemari juga, mereka cuma beli peralatan dapur aja.. Kamar mandi nya juga di dalam.
"Kenapa kita gak sewa rumah aja Arin.. Kan kita punya uang dari hasil restoran" kata alinka.
"Itu kita tabung untuk biaya kuliah kita nanti, kan selama ini yang nanggung kehidupannya kita sehari-hari ibu. Mulai dari hari ini kita harus mandiri".
"Apa aku akan betah tinggal di sini" alinka kesal sendiri.
"Ya udah kalau lo gak betah, sono balik ke rumah itu lagi.. Lo harus ingat dengan kita tinggal di sini kita bisa rencanakan balas dendam kita" arinka mengingat kan sang kakak.
Alinka menghela nafas berat. Dia harus tahan gimana pun cara nya. Ini demi balas dendam mereka berdua.
"Gini amat nasib kita, kita ini anak orang kaya tapi hidup kita melarat banget.. Sedangkan orang asing yang menikmati semuanya itu" alinka sedih.
"Biarkan mereka menikmati itu semua sekarang tapi itu tidak akan berlangsung lama lagi" arinka memeluk sang kakak.
Dia tahu kakak nya itu menanggung beban yang berat, dari kecil mereka selalu di bikin menderita sama Rini.. Perempuan jahat itu tidak pernah kasih mereka uang sedikit pun..
"Kalau lo gak ada mungkin gue lebih memilih menyusul ayah rin. Gue gak sekuat lo dalam menghadapi ketidak adilan yang di berikan oleh bunda Rini" ungkap alinka.
"Lo gak boleh nyerah kak,, pasti mereka akan senang melihat lo seperti ini. Lo gak sendirian, ada gue yang akan selalu di samping lo" arinka mengusap air mata sang kakak.
"Mending sekarang kita bereskan pakain kita dulu baru cari makan siang " ajak Arin.
"Dek boleh gak kita beli kulkas untuk menyimpan makanan dan TV juga supaya gak bosan di sini".
" boleh kok kak, nanti habis ini kita beli" .
Alinka kembali semangat lagi, dia tidak boleh terlalu merepotkan sang adik dengan keluh kesah nya pada sang adik.
Setelah selesai merapikan barang-barang nya, arinka mengajak alinka keluar cari makan. Mereka berjalan kaki karena tidak terlalu jauh.
Arin juga menyuruh sagara membelikan nya TV, kulkas dan motor baru untuk dia pakai sehari-hari.
"Hallo dek, lo mau moge atau matic kakak belikan" tanya sagara.
"Matic aja kak, supaya kak alin bisa pake juga".
" okeyy, lo tunggu aja " sagara mematikan telpon nya.
"Dek lo dari mana dapat uang uang untuk beli itu semua?".
"Gue ambil dari hasil restoran".
" katanya gak mau pake tapi sekarang malah di pakai ".
" ya gak apa-apa, asal jangan terlalu banyak. Ini juga kan untuk kebutuhan kita sehari-hari " jawab arinka.
Dia sebenarnya tidak masalah mau mengeluarkan uang sebanyak apapun. Arin juga mampu beli rumah sendiri tapi dia ingin sang kakak bisa mandiri.. Karena selama ini meskipun mereka tinggal di rumah belakang hidup mereka selalu tercukupi oleh ibu angkat mereka..
Arin mau sang kakak tahu seperti apa kehidupan di luar sana.. Selama ini alinka jarang keluar dari rumah tidak seperti dirinya yang tidak betah tinggal di rumah.. Dia lebih memilih menghabiskan waktu di luar saja.
________
Setelah selesai merapikan barang-barang nya, arinka mengajak alinka keluar cari makan. Mereka berjalan kaki karena tidak terlalu jauh.
Arin juga menyuruh sagara membelikan nya TV, kulkas dan motor baru untuk dia pakai sehari-hari.
"Hallo dek, lo mau moge atau matic kakak belikan" tanya sagara.
"Matic aja kak, supaya kak alin bisa pake juga".
" okeyy, lo tunggu aja " sagara mematikan telpon nya.
"Dek lo dari mana dapat uang uang untuk beli itu semua?".
"Gue ambil dari hasil restoran".
" katanya gak mau pake tapi sekarang malah di pakai ".
" ya gak apa-apa, asal jangan terlalu banyak. Ini juga kan untuk kebutuhan kita sehari-hari " jawab arinka.
Dia sebenarnya tidak masalah mau mengeluarkan uang sebanyak apapun. Arin juga mampu beli rumah sendiri tapi dia ingin sang kakak bisa mandiri.. Karena selama ini meskipun mereka tinggal di rumah belakang hidup mereka selalu tercukupi oleh ibu angkat mereka..
Arin mau sang kakak tahu seperti apa kehidupan di luar sana.. Selama ini alinka jarang keluar dari rumah tidak seperti dirinya yang tidak betah tinggal di rumah.. Dia lebih memilih menghabiskan waktu di luar saja.
*******
Dila merengek minta di belikan mobil baru karena sampai sekarang sang bunda belum belikan.
"Mana mobil baru aku bunda,, kenapa tidak ada di rumah".
"Karena bunda belum belikan kamu sayang".
" terus kapan bunda belikan padahal dari kemarin aku minta".
"Astaga dila lo kok gak sabaran begitu. Bunda masih sibuk dengan pekerjaan nya".
" maaf sayang bunda belum punya uang untuk belikan kamu mobil baru ".
" gimana ceritanya bunda gak punya uang kan bunda pemilik perusahaan itu " heran dila, dia pun pergi dari sana dengan sangat kesal.
Glen menyadari kalau bunda nya lagi banyak pikiran sekarang.
"Bunda ada apa sebenarnya".
"Mulai hari ini kita tidak bisa ambil uang perusahaan semena-mena lagi, si kembar sudah pergi dari sini. Kan kamu tahu sayang tanpa persetujuan mereka kita tidak bisa ambil uang yang banyak lagi" kata Rini.
"Kapan mereka pergi bunda?".
"Kemarin, bunda cuma mengancam merupakan saja tapi mereka malah beneran pergi dari sini" Rini menceritakan rencananya itu sama glen.
Kini glen benar-benar kehilangan si kembar, dia memang tidak pernah memperdulikan mereka secara terang-terangan tapi dengan melihat mereka berdua baik-baik saja glen tenang tapi sekarang tidak lagi.
"Jadi mulai sekarang kita harus berhemat? Bukan begitu bunda".
" ya harus. Karena semua aset ini masih atas nama orang tuanya si kembar. Bunda sudah cari surat-surat penting untuk balik nama tapi sampai sekarang tidak ketemu juga" cerita Rini.
"Apa ayah Darwin sudah tahu kalau hidup nya tidak lama lagi dan memindahkan surat-surat penting itu ke suatu tempat? " tebak glen.
"Bunda tidak tahu glen.. Mungkin saja masih ada orang-orang kepercayaan nya yang masih setia dengan ayah Darwin sampai sekarang".
" seperti nya begitu bunda,, lihat aja si kembar meskipun kita usir dari rumah utama dan bunda tidak kasih mereka uang tapi hidupnya tidak pernah menderita sama sekali " jelas glen.
"Apa yang di katakan glen benar, si kembar tidak pernah mengemis minta uang sama aku.. Apa yang tidak aku tahu sebenarnya dan siapa orang kepercayaan mas Darwin itu" batin Rini.
Aku udh mmpir....slm knal.....
bnr2 ga nyangka,trnyta orng trdkatnya yg jd pngkhiant...pst skit bgt jd alin sm arin....
tp arin msih ga prcya 100% sih sm mreka,beda sm alin yg lngsng lpa diri plus jd smbong....hti2 aja y arin....
Smngt kk....😘😘😘