NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Wanita itu sudah sampai di rumahnya, dia sibuk merapikan semua sayuran yang dia beli untuk stok satu minggu ke depan.

 

“Kenapa kamu ngunci pintu?” Tiba-tiba suara Erma menggema, dia jelas nampak emosi ketika melihat menantunya itu baru pulang dari pasar.

 

Lalu dia menatap bahan makanan yang dibeli oleh Amel. “Kamu beli apa? Mana sayurannya?”

 

Amel kemudian menunjuk Semua yang dia beli. “Emangnya Ibu nggak lihat semua ini? Ini semua yang aku beli! Ada udang, ada ayam,”

 

Erma menautkan alis, tidak biasanya wanita ini membeli makanan-makanan bergizi, “Kok tumben?! Biasanya juga kamu beli oncom sama kangkung! Kenapa sekarang kamu tiba-tiba masak-masakan enak kayak gini?” Amel menatap mertuanya, “loh biar kita makan enak Bu! Aku bosan makan oncom terus, apalagi makan kangkung... Ngantuk aku kalau makan kangkung.. makanya sekarang menunya mau aku ganti.. Aku mau buat udang nungging!”

 

Erma melotot, “Kenapa bahasa kamu jadi seperti ini? Kamu mulai nggak sopan ya sama ibu!”

Tapi Amel,  "apanya sih Bu yang nggak sopan!

Aku kan cuma bilang mau makan enak, lagian uang yang aku bawa tadi cuman 200.000 ribu.

"Cuman kamu bilang? 200.000 ribu itu sangat banyak! Biasanya juga kalo kamu ke pasar cuman bawa uang  50.000 ribu! Dan itu cukup untuk membeli sayuran seminggu, kamu jangan boros boros ya, Amel! Kamu mau ditinggalkan sama Nanda? Kamu jangan lupa ya! Sekarang Nanda itu punya jabatan!"

 

Amel malas mendengar ucapan mertuanya, "Terus kalau punya jabatan gimana Bu?"

"Apa kamu tidak tahu? Jika laki-laki memiliki jabatan, satu perempuan tidak cukup! Kamu tidak takut ditinggalkan oleh Nanda?"

Padahal yang ada di pikiran Erma adalah, dia ingin Nanda meninggalkan wanita ini.

 

Dan Amel, dia tidak peduli dengan ocehan mertuanya ini. Hebat kan dia, bertahun-tahun bisa bertahan hidup dengan mertua seperti Erma

Ketika melihat Erma hanya berdiri saja di sana, rasanya Amel tidak tahan untuk tidak bertanya.

"Kenapa Ibu masih di sini? Apa Ibu mau aku masakan sesuatu?"

 

Tapi Erma, "Ibu penasaran? Apa saja yang tadi kamu beli! Kamu mau menghabiskan uang Anak ibu kan?"

Tapi lagi-lagi Amel tak peduli, "aku cuman beli barang-barang aku kok! Ibu tenang aja... Dan untuk kuota, aku udah belikan untuk ibu, aku belikan yang 4-GB untuk sebulan!"

 

"Hahhhhh!" Seru Erma. Mana cukup dia pakai 4-gb sebulan. "Jangan gila kamu ya!! Mana mungkin 4 GB cukup untuk sebulan! Sehari iya, sebulan nggak mungkin!" Tapi Amel,  dia terlalu bosan dengan wanita ini, masa sebulan ini saja Dia sudah membelikan tiga kali pulsa kuota untuknya. "Ibu cukup-cukupin aja.”

Setelah membereskan belanjaannya di dapur, wanita itu kemudian pergi ke dalam.

Meninggalkan mertuanya sendiri di sana. Dan Erma

 segera membuka kulkas, ingin tahu apa saja yang dibeli oleh Amel. "Jadi, dia beli makanan sehat semua katanya? Dia bahkan beli daging juga! Dia mau belajar boros?"

Gumam wanita itu penuh emosi. Biasanya juga menantunya itu beli makanan yang paling murah, ya walaupun mereka bosan, tapi kan Erma sendiri sering membeli makanan di luar, dan membiarkan menantu dan juga cucunya makan makanan yang dia bilang tadi, oncom, kangkung,  Tempe, tahu.

Dia meminta istri putranya untuk mengirit, sedangkan dia dan Nanda sering sekali beli makanan di luar. Tanpa ingat pada Amel ataupun pada Bulan.

 

Ketika Amel akan masuk ke kamarnya, dia melihat putrinya masuk.

 

Tak butuh waktu lama dia langsung menghampiri putrinya sambil bertolak pinggang.

 

“Haiii gadis muda! Apa yang kamu lakukan tadi di sekolahan? Bikin malu. Kenapa sih kamu bikin gara-gara terus. Anak orang sampai celaka kayak gitu, bisa nggak kalau kamu tuh adem, kalem... Jangan barbar terus kayak gini! Apa kamu mau Ibu pindahkan? Hah?”

 

“Ckkk!” Ketus Bulan“nih, Bu. Jangan marah-marah terus!” Gadis itu menyerahkan lagi sebuah kertas. Sontak saja itu membuat Amel khawatir. “Kamu bikin gara-gara apalagi? Yang tadi aja ibunya sampai ngamuk sama ibu, terus ini surat apa!” Amel mengangkat surat itu tinggi-tinggi. Sedangkan Bulan melempar dirinya ke sofa.

“Bu, Aku mau berhenti sekolah ah! Aku capek sekolah di sekolahan itu. Mereka suka ngatain aku preman! Giliran aku kasih pelajaran, aku yang disalahin sama bu guru dan Pak guru! Mulai besok aku nggak mau sekolah.”

Seketika mata Amel melotot, dia rela irit selama 15 tahun hanya untuk melihat putrinya bisa sekolah. Dia rela irit selama 15 tahun, demi bisa membayar cicilan rumah yang sekarang mereka tinggali. Dia rela irit selama 15 tahun, tidak jajan, tidak beli baju  hanya agar keluarga ini semua kebutuhannya terpenuhi.

 

Tapi, Sekarang putrinya malah menginginkan untuk berhenti. “Jangan aneh-aneh ya! Udah bagus sekolah di situ, kenapa kamu malah minta keluar! Bulan hanya diam, “pokoknya aku mau pindah sekolah, titik nggak pakai koma!” Gadis itu kemudian berjalan melewati ibunya begitu saja untuk masuk ke dalam kamarnya yang berada di samping kamar sang nenek.

 

“Bulan! Bulan!” Seru Amel.

 

Tapi Gadis itu sama sekali tidak memperdulikan panggilan dari sang ibu. “Pokoknya gue nggak mau sekolah! Pokoknya gue nggak mau sekolah sama orang-orang itu!” Lirih Bulan, Gadis itu kemudian masuk ke dalam kamarnya.

 

Sedangkan Amel yang hendak memasuki kamar kemudian duduk di sofa, dia membaca pesan yang dikirimkan oleh pihak sekolahan kepadanya. “Ya ampun nonjok temennya lagi!” Gumam Amel.

 

Entahlah dia harus bagaimana, bisa-bisanya Bulan membuat  keributan lagi. Wanita itu kemudian masuk ke dalam kamar sambil menggenggam kertas pemberitahuan dari sekolah. Dia yang tadinya sedang sedih gara-gara kelakuan Bulan, akhirnya menatap barang belanjaannya.

 

“Ini urusinnya nanti aja deh! Lebih baik aku unboxing.”  Wanita itu membuka semua paper bag berisi belanjaannya itu.

TIBA-TIBA

“Apa yang kamu lakukan dengan kartu kreditku?” Laki-laki itu langsung menyemprot Amel, Padahal dia baru saja datang. Amel yang sedang unboxing paper -  bag paper bag itu hanya menoleh pada sang suami. “Aku cuman beli kebutuhanku, kata kamu, Aku boleh belanja, gimana sih.”

 

Kemudian Nanda, memperlihatkan notifikasi di ponselnya “Ini semua barang-barang kamu? Kamu sampai menghabiskan limit pinjamanku untuk bulan ini tahu nggak!”

 

“Mana aku tahu! Orang Kamu sendiri yang bilang aku jangan nahan-nahan, Ya udahlah aku sekalian aja ngambil barang-barang ini! Bagus kan! “ Amel memperlihatkan barang-barang yang dia beli. Tapi Nanda, dia ingat memang tadi pagi dia meminta istrinya untuk belanja, sekedar membeli kebutuhan dia atau baju yang dia suka, bukan malah meminta istrinya ini untuk menguras semua isi kartu kreditnya.

 

Dan Amel, dia tidak peduli. Dia masih lanjut unboxing paper bag paper bag itu. Kemudian Erma berdiri di ambang pintu kamar mereka. "Lihatlah Nanda , kelakuan istrimu! Dia beli belanjaan banyak banget. entah dia beli itu untuk siapa,"

 

Amel mendengar ocehan mertuanya, "ya aku beli buat aku lah Bu! Ya kali aku beli buat ibu.”  Ucap wanita itu.

 

Kemudian Amel mengeluarkan sesuatu dari sebuah paper bag. "Nih, mas. Aku juga beli sesuatu buat kamu, pakai ya.”

Nanda walaupun sedang emosi, dia tetap menerima pemberian istrinya, rugi jika tidak dia terima. Dia sudah habis beberapa juta Masa dia tidak dibelikan apa-apa, kan biasanya juga, Amel akan mementingkan dulu kebutuhan dia, keperluan dia, bahkan pakaian dia dulu sebelum pakaian Amel, sehingga laki-laki itu kini dengan polosnya menerima pemberian wanita tersebut.

 

Dan ketika dibuka dia menipiskan bibir, ternyata sang istri memberikan nya ballpoin.. "apa ini? Kenapa dari sekian banyak barang kamu hanya beliin aku ballpoin?”

 

Tapi, Amel belum selesai sampai di sana, “ya terus aku mau beliin kamu apa? Baju kamu udah banyak, sepatu juga, aku beliin kamu apa dong? Aku kan bingung...”

 

Nanda tidak sabar untuk tidak bersuara, “dari sekian banyak barang ini kamu hanya memberikanku ballpoin? Terus ini juga tulisannya promo. Apa sekejam itu kamu sama suamimu? Kamu belanja banyak tapi kamu sama sekali tidak ingat kepada suamimu ini!”

 

“Iya!” Jawab Amel padahal biasanya Jika dia dimarahi oleh suami atau mertuanya dia hanya diam saja... Tapi kali ini dia menjawabnya singkat padat dan judes.

 

Kemudian Amel menatap mertuanya yang masih berdiri di ambang pintu. “Oh, iya aku juga beli sesuatu untuk ibu!” Wanita itu kemudian meminta mertuanya untuk masuk, dan dengan polosnya Erma masuk ke sana.

 

Ibu.” “Nih.. Bu. Aku juga memberikan sesuatu untuk ibu. Mendengar ucapan itu, Erma merasa bahagia. “Serius kamu beliin barang-barang untuk ibu?” Amel  tidak menjawab, tapi dia menyodorkan sesuatu kepada mertuanya. “Apa ini?”tanya Erma pada kotak tersebut. Dan ketika dibuka “ Kok kecil! Ibu buat apaan kayak gini!”. “Buat gantungan apa kek Bu, kunci kamar, atau kunci apa kek yang ibu suka.” Jawab Amel.

 

Erma murka, “dari sekian banyak barang yang kamu beli! Bisa-bisanya kamu hanya memberikan Ibu gantungan kunci!” Nanda juga marah, tapi ibunya lebih marah.

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!