NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 5

PEWARIS TERHEBAT 5

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Setelah kekacauan besar yang mengguncang seluruh negeri, Xander kembali menghadapi ancaman yang jauh lebih berbahaya. Warisan terakhir Xylorr terungkap, suku pedalaman muncul ke dunia luar, dan Osvaldo Tolliver membawa misteri baru yang mengubah arah permainan.

Musuh bergerak dari segala sisi, para pengkhianat mulai menampakkan diri, dan keputusan Xander kini menentukan siapa yang akan bertahan hidup.

Di jilid kelima ini, rahasia lama akan terbongkar, kekuatan baru muncul, dan pertempuran sesungguhnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Xander masih tercenung setelah mendengar ucapan Luka dan Luke mengenai organisasi UltraTech. Ia sangat paham jika di dunia ini banyak organisasi rahasia dengan tujuan tertentu. Akan tetapi, UltraTech mendekati cerita fantasi.

Xander mengembuskan napas panjang, memejamkan mata. Kepalanya dipenuhi oleh deretan informasi yang berlalu lalang. "Tentu saja banyak orang yang menginginkan dunia bergerak ke arah yang lebih maju. Meski terdengar seperti cerita fantasi, aku mulai meyakini informasi dari Luka dan Luke. Mereka tidak mungkin berbohong, kecuali mereka memang ingin mencari masalah denganku."

Xander menoleh pada Govin dan Mikael. "Apa kalian percaya dengan cerita Luka dan Luke, Govin, Mikael?"

"Manusia adalah makhluk yang gila. Mereka bisa melakukan apapun untuk mencapai tujuan dan keinginan mereka. Aku cukup terkejut ketika mendengar cerita tersebut, tetapi aku yakin jika UltraTech memang ada. Melihat ekspresi Luka dan Luke, ditambah usaha mereka untuk menyampaikan kabar tersebut, aku yakin mereka tidak berbohong," ujar Govin.

"Bagaimana denganmu, Mikael?"

"Aku juga berpikir hal yang sama, Tuan."

Xander bangkit dari sofa. "Jika perkataan Luka dan Luke benar, maka UltraTech akan menghubungiku dalam waktu dekat. Hanya saja, aku akan mendapatkan masalah besar jika sampai melakukan kesalahan sekecil apapun. Jika mereka memang memiliki teknologi yang sangat canggih, mereka bisa menghancurkanku dengan mudah.”

Xander berjalan menuju jendela, mengamati halaman yang sepi. Dadanya masih berdebar sangat kencang, merasakan ketegangan. "Sosok manusia sempurna seperti di film. Itu ... akan menjadi senjata yang berbahaya."

Govin menekan tombol kecil di sebuah alat yang terpasang di telinganya. "Miguel sudah memasuki kota Royaltown. Dia akan tiba dalam waktu dekat, Tuan."

Mikael mengepalkan tangan erat-erat. Meski dia tidak terlalu dekat dengan Miguel, tetapi pria itu tetaplah ayahnya.

"Baiklah, kita harus memberikan sambutan untuknya."

"Aku mengerti, Tuan." Govin segera menghubungi seseorang.

"Apa kau siap bertemu dengan ayahmu, Mikael? Kau tampak tegang." Xander tersenyum.

"Aku siap, Tuan."

"Larson, Robbins, dan Cortez sudah memasuki gerbang awal. Mereka akan sampai di kediaman utama dalam waktu dekat."

Xander tertawa. "Aku juga harus sedikit menyambut, Larson. Beri tahu Paman Larvin soal kedatangan Larson. Dia pasti sangat merindukan putranya."

Para pengawal mulai melakukan persiapan di halaman dan di dalam rumah. Kesibukan itu terlihat oleh Samuel, Sebastian dan Larvin.

"Apa yang terjadi, Xander?" tanya Samuel seraya mendekat pada Xander yang baru menuruni tangga. "Apa ada tamu penting yang akan mengunjungi kita?"

"Miguel sudah selesai menjalankan misi panjangnya, Ayah. Aku hanya sedikit memberikannya sambutan."

Samuel tersenyum kecut. Tidak bisa dipungkiri jika kebenciannya pada Miguel masih ada, tetapi di saat yang sama ia tidak bisa membohongi diri jika ia membutuhkan Miguel sebagai salah satu pengawal terkuat.

"Sambutanmu padanya tampaknya sedikit menghebohkan, bahkan berbeda saat presiden Vistoria mengunjungi rumah ini beberapa menit lalu."

"Aku hanya sedikit memberikan sambutan kecil. Selain Miguel, Larson juga akan tiba. Dia masih berada di hutan sekarang, dan dalam waktu dekat akan tiba."

"Alexis pasti sangat senang melihat kedatangan pamannya. Haruskah aku memberitahunya, Xander?"

"Kau tidak perlu melakukannya, Ayah. Kau bisa mengajak Alexis berjalan-jalan untuk memberinya sebuah kejutan.”

Larvin mengamati dari balik dinding, berpura-pura meneguk minuman. "Anak sialan itu ternyata pulang dengan selamat. Aku tentu akan menghajarnya."

Larvin memasuki kamar untuk mempersiapkan penampilan. "Siapa pria bernama Miguel? Dia tampaknya sosok penting sehingga Alexander memberikan sambutan untuk kedatangannya. Melihat reaksi Samuel, dia tampaknya tidak menyukai Miguel."

Sementara itu, Larson juga dalam perjalanan menuju kediaman utama. Setelah bertugas dalam waktu cukup lama, ia merasa senang karena bisa berlibur. Ia sedikit merindukan ayahnya dan juga Alexis.

"Kau tampak bahagia, Larson. Aku sangat ingin memukul wajahmu sekarang," ujar Cortez dengan tatapan kesal.

"Aku senang karena aku akhirnya terbebas dari tugas yang sangat menyebalkan dan melelahkan." Larson menoleh singkat pada Robbins dan Jaden yang duduk di kursi depan.

Cortez mengawasi keadaan hutan di sisi kiri dan kanan. "Dasar brengsek! Jadi, seperti inilah jalan menuju kediaman Alexander. Aku semakin kesal saja."

"Tuan Alexander ingin melihat dan berkenalan denganmu secara langsung, Cortez. Kau harus memastikan jika kau mampu menjaga sikapmu. Sejujurnya kau sangat beruntung karena bisa bertemu dengan Tuan Alexander di kediaman utama," ucap Robbins.

"Kata-katamu terdengar seperti hinaan bagiku." Cortez mendengkus kesal. Ia merasa tegang karena pikirannya mulai membayangkan hal yang tidak-tidak. Bagaimana seandainya jika ia datang hanya untuk dieksekusi?

"Kau akan melihat Tyson di rumah sakit besok pagi. Ingatlah, jika kau sudah berhutang banyak hal pada Tuan Alexander. Aku tidak segan akan langsung menghabisimu jika aku melihat sesuatu yang mencurigakan darimu."

Cortez memejamkan mata, bersandar di kursi. Ia merasa bersyukur karena Tyson dalam keadaan selamat meski kondisinya masih belum sadarkan diri hingga sekarang. Setidaknya ia masih memiliki kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya satu-satunya.

Larson melihat ketegangan di wajah Cortez. "Kau akan mati hari ini."

"Tutup mulutmu, brengsek!"

Rombongan mobil terus melaju membelah hutan. Setelah melewati beberapa kali pemeriksaan, rombongan mulai melihat kediaman utama.

"Dasar brengsek!" Cortez tertegun melihat bangunan megah dengan halaman yang sangat luas. Bangunan itu berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan kediamannya. Ia bisa melihat pagar yang berdiri kokoh. Ia bahkan tidak tahu di mana ujung dari pagar tersebut.

Rombongan mobil mulai memasuki gerbang utama. Cortez masih takjub melihat semua ini, sedangkan Larson tidak sabar untuk segera sampai dan beristirahat.

"Tutup mulutmu yang bau itu, Cortez. Kau benar-benar membuatku malu." Larson tertawa.

"Kaulah yang harus menutup mulutmu, Larson!"

Rombongan mobil menepi di halaman. Para pengawal segera berbaris di teras.

Larson tak sabar untuk turun, tetapi pintu justru masih terkunci. "Buka pintunya sekarang juga, sialan! Sampai kapan kau akan mengurungku?"

Robbins dan Jaden keluar dari mobil bersamaan dengan para pengawal lain, sedangkan Larson dan Cortez masih berada di dalam mobil.

"Dasar brengsek! Pria bernama Robbins membuatku sangat kesal. Sialnya, aku tidak bisa menghajarnya dengan mudah."

"Kita berdua belum tentu bisa menghajarnya. Dia berada di level berbeda," ucap Cortez.

Robbins berbincang dengan beberapa pengawal yang ada di teras untuk melaporkan hasil pekerjaan mereka. Sesekali mereka menoleh pada mobil di mana Larson dan Cortez berada.

Suara "klik" terdengar sebagai tanda jika mobil terbuka. Larson dan Cortez segera keluar dari mobil, bernapas lega.

"Lihatlah, siapa yang sudah kembali dari liburan panjangnya," ujar Xander yang datang dari pintu utama. Robbins dan para pengawal lain segera bergeser ke samping, memberikan jalan untuk Xander.

"Alexaander." Larson menatap kesal, mengepalkan tangan erat.

"Aku tidak tahu jika kau datang bersama temanmu." Xander tersenyum, mengamati Cortez.

Cortez menatap tajam Xander, dan tak lama setelahnya tubuhnya tersengat listrik yang dialirkan oleh gelang di pergelangan tangannya. "Dasar brengsek!"

"Paman Larson!" teriak Alexis ketika melihat Larson berada di halaman. Anak kecil itu melepas pegangan dari tangan Samuel dan Sebastian, lalu berlari menuju Larson.

"Alexis." Larson tidak sadar tersenyum, berjongkok untuk memeluk Alexis. Ia memang merindukan keponakan nakalnya.

Alexis memeluk Larson selama beberapa waktu, dengan jail menginjak kedua kaki Larson segera bergantian, lalu tertawa.

"Dasar anak nakal!" Alexis mengangkat Alexis, lalu memutar anak kecil itu di udara. "Aku akan memutar-mutarmu sampai kau merasa pusing."

Para pengawal segera bersiaga.

"Paman turunkan aku. Kau sangat bau." Alexis menutup hidung.

Cortez terkejut ketika melihat Alexis, mengamati anak kecil itu dan Xander bergantian. "Anak kecil itu anak dari Alexander. Dia sangat akrab dengan Larson."

Larson berhenti berputar, menggendong Alexis di punggungnya. Ia berjalan melewati para pengawal, menatap Larvin yang tengah memperhatikannya.

"Kau akhirnya selesai bermain-main," ujar Larvin.

"Saatnya aku bermain di tempat ini, Tua Bangka," ketus Larson meski sejujurnya ia senang karena Larvin tampak sehat. Ia mendekat dan memeluk Larvin singkat.

"Menjauh dariku!"

"Paman Larson sangat bau!” Alexis tertawa.

Cortez mengamati Larvin. "Sialan. Pria tua itu tampak baik-baik saja."

Lizzy muncul bersama beberapa pengawal wanita. Ia tersenyum saat melihat Alexis berada dalam gendongan Larson "Alexis sangat merindukanmu, Larson."

Larson dan Lizzy berpelukan singkat.

"Siapa wanita cantik itu? Wajahnya.... Tampak mirip dengan Larvin dan Larson. Aku tahu sekarang. Dia adalah sepupu Larson sekaligus istri Alexander dan putri dari saudara kembar Larvin. Ini… pemandangan yang menyebalkan."

Di saat yang sama, Edward, Caesar, dan yang lain tengah berada di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh beragam benda canggih.

Wah, senang banget lihat kamu masih setia baca ceritaku 🥰

Sekarang aku lagi aktif nulis tiga karya terbaru yang super seru!

👉 REINKARNASI SANG KULTIVATOR MESUM

Kisah kultivasi + sistem + harem yang penuh aksi, kelicikan, dan momen panas! 🔥

👉 MANTAN TENTARA BAYARAN: IDENTITAS ASLINYA SEORANG MILIARDER

Aksi, misteri, dan kejutan identitas yang bikin kamu penasaran terus!

👉 SISTEM BALAS DENDAM: MENJADI RAJA HAREM

Sistem overpower, dendam yang membara, dan para wanita cantik di sekeliling MC!

Yuk, bantu ramein juga di sana~

Like, komentar, dan vote kalian benar-benar bikin semangat nulis aku meledak 💪🔥

Terima kasih sudah selalu dukung karya-karyaku! ❤️🔥

1
Glastor Roy
update
Naga Hitam
silverstone yaaaa
Bandar cincau
😄😄😄😄 sahaba duyba ngolno uide ......
y@y@
🌟👍🏾👍🏼👍🏾🌟
vaukah
update
vaukah
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!