NovelToon NovelToon
Aku Dibenci Ayah

Aku Dibenci Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Konflik etika
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah nyata tapi kutambahin dikit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Langit terlihat gelap. Namun bintang-bintang nampak bertaburan. Pemandangan yang cukup indah di lihat oleh mata. Di bawah langit yang gelap serta bintang yang bertaburan terlihat salah satu bangunan menjulang tinggi di sudut kota.

Di sekitarnya banyak kendaraan yang berlalu lalang keluar masuk bergantian. Banyak juga manusia yang ingin masuk ke dalam bangunan megah itu. Bangunan yang tidak lain adalah pusat belanjaan lengkap dengan berbagai wahana untuk anak hingga dewasa.

Tak luput dari pandangan terlihat dua gadis remaja yang baru berusia lima belas tahun masuk ke dalam sana sambil bergandengan tangan selayaknya sahabat baik.

Dia tidak lain adalah Dita dan Ella. Mereka ingin menikmati malam minggunya ini di dalam mall. Bukan hanya sekali dua kali ini tapi seringkali mereka selalu ke mall ini setiap malam minggu. Setidaknya hanya untuk beli makan mainan atau sekedar jajan saja. Kata anak muda itung-itung mere.fres otak mereka yang sudah hampir sepekan di gunakan untuk berpikir tentang materi di sekolahan.

Dita dan Ella menapaki eskalator mereka ingin naik ke lantai dua. Ada lift sebenarnya tapi mereka ingin menikmati dan melihat suasana mall yang sangat ramai ini. Sungguh hanya melihat pemandangan ini saja sudah cukup membantu menghilangkan penat selama hampir sepekan ini.

Ah, padahal mereka ini baru berusia lima belas tahun. Mereka baru menginjak di fase sekolah menengah pertama. Mengapa mereka seolah sudah merasakan beban yang sangat luar biasa? Padahal masih ada banyak orang yang paling penat di antara mereka berdua.

Siapa?

Tentu saja orang dewasa.

"El, kita enaknya beli helm dulu atau mainan dulu?" Dita menatap Ella satu tangannya menggaruk alis. "Gue bingung,"

Ella tidak langsung menjawab dia juga berpikir dulu. "Kata gue kita mending beli helm dulu. Soalnya takut kelupaan kalau kita udah main," kata Ella setelah beberapa menit dia terdiam dan berpikir.

"Oke. Yuk,"

Dita dan Ella pun menuju store helm. Begitu sampai di sana mata mereka berdua di manjakan oleh warna-warna helm yang berkilauan cerah membahana serta model helm yang bagus-bagus di mata mereka.

Dita menutup mulut. "Ya ampun, El. Cantik-cantik banget warna helm-nya. Ih, gue suka ih," Dita heboh sendiri kedua matanya menyusuri seisi store itu. "Gue rasa gue bakalan nyesel kalo nggak ikutan beli sih, hihihi..."

Ella hanya bisa menggeleng kepala melihat kehebohan satu temannya itu jika melihat barang-barang bagus. "Lo tuh nggak bisa apa lihat barang yang bagusan dikit enggak langsung di beli? Suka heran deh gue,"

Dita menepuk lengan Ella pelan. "Bagus gitu El, ya kali. Sumpah, gue nggak bisa sih kalo nggak beli. Yuk beli ah takutnya keduluan orang lain,"

Ella memutar bola mata malas ketika lengannya di tarik oleh Dita lebih ke dalam store helm itu. Ella hanya bisa pasrah saja memangnya Ella bisa menolak? Ya tentu saja tidak.

"El, menurut lo bagusan warna ini atau yang ini?"

Dita menunjuk warna kuning dan grade, warna itu yang memang kelihatan sangat cerah dan bagus, warnanya juga mencolok di antara warna yang lainnya.

"Kata gue bagusan yang grade ini sih."

"Seriusan?"

"Iya. Serius. Gue juga suka. Btw.. Gue juga naksir sih sama nih helm,"

"Ya lo beli aja, ini yang grade kan nggak cuma satu, masih ada beberapa tuh," tunjuk Dita pada warna grade yang lain di etalase.

"Btw.. itu buat siapa emang?" tanya Ella yang langsung membuat Dita bingung. "Maksud gue warna ini buat lo apa buat cowok itu? Masa lupa astaga,"

"Eh, iya ya. Btw, helm tuh cowok warna apaan sih tadi, kok gue lupa ya. El lo inget nggak?"

"Warna putih sih seingat gue,"

"Oke. Kita pilih putih buat dia,"

Akhirnya Dita dan Ella sama-sama membeli helm. Dita membeli yang warna grade begitu juga dengan Ella mereka berdua memutuskan untuk membeli helm yang warnanya sama. Juga membeli warna yang putih untuk ganti rugi dengan model dan merk yang sama seperti yang Dita tidak sengaja di jatuhkannya.

Setelah selesai membeli helm, Dita dan Ella menuju wahana permainan. Di sana lampu dari banyaknya macam permainan menyorot indah memanjakan mata mereka berdua.

"Dit lo mau main apaan? Gue mau main mesin capit," Ella menunjuk mesin capit di sudut ruangan di dekat permainan motor-motoran anak-anak.

"Gue ngikut lo aja deh, keknya nggak buruk juga main itu,"

Mereka berdua memilih permainan mesin capit. Mereka menuju tempat pembelian koin permainan. Mereka berdua membeli dua puluh ribu dan mendapatkan dua puluh koin permainan.

"Dit gue mau yang biru itu, boneka kucing itu cantik banget,"

Ella dan Dita sudah ada di depan mesin capit bahkan kini Ella dan Dita sedang memilih boneka yang ingin mereka incar, ingin mereka miliki.

Di dalam sana tentu banyak sakali boneka yang lucu dan menggemaskan, banyak yang kecil banyak pula yang besar.

"Kalo gue mau incar yang kura-kura. Buruan lo dulu aja,"

Ella tersenyum. "Oke."

Dengan senang hati Ella mulai memasukan satu koin ke dalam mesin capit. Satu koin itu masuk ke dalam sana, Ella mulai menggerakan capitan ke boneka warna biru yang memikat hati, boneka kucing.

Klek

Ella menekan tombol warna merah, dan capitan mulai bergerak mendapat boneka yang Ella mau.

Hap

Spontan, Ella dan Dita sama sama menahan napas. Menunggu si capitan akan berhasil atau tidak.

"Yaaahhh, gagal..."

Dita dan Ella berseru bersamaan. Mereka mulai menikmati permainannya.

Selanjutnya masih Ella yang bermain hingga menghabiskan sepuluh koin dan hasilnya sama gagal Ella tidak mendapatkan boneka kucing yang lucu itu.

"Sekarang, gue pasti dapet yang kura-kura," Kata Dita penuh percaya diri sekali.

Ella mencibir. "Sombong amat. Gue yakin lo juga nggak dapet,"

"Yakin lo, El?"

"Ya yakin lah, muka lo aja juga udah keliatan nggak meyakinkan dapet sih,"

"Oke. Kata gue sih, gue bakalan dapet kura-kura itu,"

Dita sudah memposisikan capitan dengan benar di dalam sana. Dengan kemantapan hati dan penuh perasaan, penuh perhitungan juga tentunya, Dita menekan tombol warna merah dan si capitan bergerak mulai mencapit boneka yang Dita mau.

Sama seperti tadi, Ella dan Dita juga spontan menahan napas, menunggu hasilnya. Dita semakin menahan napas ketika si capit membawa boneka kura kura itu ke lubang...

"Yeee..." Dita meloncat girang seperti anak kecil, tapi ya mereka emang masih kecil sih. Masih lima belas tahun. "Gue bilang apa, gue bakalan dapet kan, hahahaaa..."

Berbeda dengan Dita yang heboh karena berhasil, Ella justru kesal, Ella cemberut karena gagal memiliki boneka kucing lucu incarannya. Sementara Dita?

"Ah, nggak asik lo Dit, curang lo,"

Dita tertawa dia sudah memeluk boneka kura-kuranya, boneka hasil jerih payahnya dengan satu kali bidikan.

"Idiiihhh, nelangsa banget, Bu. Hahahaaa... Nih! masih ada sembilan, lo yang main deh, gue udah puas dapetin nih kura-kura."

Dita memberikan sisa koin itu pada Ella. Dengan senang hati dan harapan besar Ella menerimanya, Ella sekuat tenaga bakal bisa dapetin boneka itu. Ella tidak mau kalah.

Dita dapet Ella juga harus dapet.

"El, gue mau beli minuman dulu. Lo mau minum apa? Mau beli ice cream sekalian nggak?"

Dita dan Ella sudah hampir satu jam sejak masuk ke dalam mall ini jadi tentu saja mereka sudah merasa haus.

"Iya. Mau gue. Haus juga gue,"

"Oke."

1
Aksara_Dee
kasian banget sama Sendi 🥺
Aksara_Dee
dicky udah gemes banget pengen ke pelaminan yak
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
Ilham
BG lanjut
Cakrawala: oke...............
total 1 replies
ADEF
kasian banget masa diusir
Aksara_Dee
anakmu sakit pak Roni
ADEF
lah kok gitu si ayah
ADEF
hahaha
ADEF
emang ganteng si sendinya ya
ADEF
dasar si Agel
ADEF
sdorang ibu tidak akan membiarkan anaknya kelaparan. dia rela tidak makan asal anaknya makan. biasanya. ssmangat sen selalu sabar ya
ADEF
wadidaw dicky oh ya elaaah
ADEF
sendi keren nggak pelit sama cewek
ADEF
mau
ADEF
knp debar
ADEF
tega bngt
ADEF
kasihan bngt sendi
ADEF
emosian si ayah nggaj suka gue sama dia
ADEF
bensin 12 500 mie ayam 12 ribu. abis dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!