Tak pernah terbersit di pikiran siapapun, termasuk laki-laki rasional seperti Nagara Kertamaru jika sebuah boneka bisa jadi alasan hatinya terpaut pada seorang gadis manja seperti Senja.
Bahkan hari-hari yang dijalaninya mendadak hambar dan mendung sampai ia menyadari jika cinta memang irasional, terkadang tak masuk akal dan tak butuh penjelasan yang kompleks.
~~~
"Bisa-bisanya lo berdua ada main di belakang tanpa ketauan! Kok bisa?!"
"Gue titip anak di Senja."
"HAH?!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7# Atlit Gulat
Senja keluar dari kelasnya, dengan tangan yang heboh mendekap paper bag, tas kain, belum lagi beberapa map yang telah berhasil ia kumpulkan untuk bahan skripsi dari para lulusan angkatan sebelumnya. Benar, Senja hanya akan menyibukan dirinya dengan urusan kampus, urusan merawat diri, lalu menata masa depan tanpa terganggu oleh hal lain lagi. Tapi kenyataan memang tak semanis angan-angan.
Bruk!
"Aarghhhh!" jeritnya tanpa ragu, membuat semua kawannya menoleh kaget, "Senja ih!"
Ia menghentak kakinya frustasi diantara map-map yang berhamburan.
"Minta tolong gitu non, jangan cuma jerit-jerit doang...lagian bukannya dibawa berkala, tangan kamu kan cuma dua." Diani mengehkeh membantunya memunguti map, "ini apa sih?"
"Makalah anak perbankan angkatan taun-taun lalu. Stress gue, Di. Lo kenal joki skripsi ngga? Gue ngga mau rambut gue rontok cuma gara-gara mikirin ini..."
Diani justru tertawa sambil mendekap map, yang sebenarnya tak begitu banyak, hanya saja Senja cukup kerepotan dan gampang menyerah, efek stress dan frustasi, "belum apa-apa udah nyerah. Mana udah minta form skripsi. Yang lain aja masih nyantai kok.."
"Thanks Di.." ia tertawa renyah ketika Diani justru mencibirnya yang heboh, dan terbilang tak pakai akal untuk membawa semua barangnya itu, "lo ngga tau aja, gue lagi bikin tutorial bu nuh diri pelan-pelan."
Namun langkahnya terhenti saat di depan gedung Perbankan ia menjumpai seseorang yang telah lama ia buang ke tempat sampah, karena baginya mantan breng sek itu tempatnya ya.. di pembuangan akhir bareng kulit pisang bekas mo nyet makan.
Cukup tersentak yang membuatnya langsung terdiam seketika, kini ia bergegas membuat sikapnya biasa saja, seolah kehadiran lelaki yang telah menjadi kekasihnya 2 tahun itu tak berpengaruh untuknya.
"Oke Nja. Eonni bilang lost feeling...lost feeling...lo pasti bisa," ucapnya pada diri sendiri berkomat-kamit sampai Diani menoleh tak paham, "hah? Lo bilang apa Nja?"
"Maru tuh gimana sih bikin mukanya bisa datar begitu? Kok buat gue susah ya..." monolognya lagi.
Alih-alih berhasil melakukan seperti yang Mei--Jingga lakukan selama 2 tahun ini, metode lost feeling... wajah Senja justru terkesan tak bisa menutupi raut sombong dan galaknya, dan hal itu justru mengundang Rion untuk menghampirinya.
"Nja," panggilnya lirih, wajah itu...ia teringat kembali rasa sakit kemarin-kemarin. Tak bisa!! Ia gagal, perse tan dengan lost feeling.
Seketika usaha yang telah ia lakukan sejauh ini sia-sia. Usaha meredam emosi, menghilangkannya, berusaha ikhlas dan berdamai dengan masa lalu atas saran google, teman-teman dan ustadz siraman kalbu yang ceramahnya selalu ia dengar demi ketenangan batin sampai mewek-mewek, mendadak sirna, bahkan sempat beberapa kali ia mengikuti kembali kelas yoga dan kajian hati, tapi semua itu seolah sia-sia, karena setelah dihadapkan lagi dengan manusia berlumur dosa satu itu, setan-setan kembali bersarang di otak dan hati.
Karena yang terjadi sekarang adalah,
Plak!
Bugh! Bugh!
Senja benar-benar memukuli laki-laki itu dengan beringas di depan gedung Perbankan.
"Setan lo!"
"Dasar bang sat!"
"Ngapain lo kesini, gedung perbankan haram lo injek!"
"Senja! Senja udah Senja!" Diani berteriak panik tak bisa ikut menghalangi sebab tangannya memegang banyak map milik Senja.
"Senja, woyyy!" cukup terkejut juga dengan serangan Senja membuat Rion bahkan mengelak diantara tatapan mahasiswa lain sekitarnya, ia cukup melawan namun Senja yang membrutal dan tanpa aba-aba itu membuatnya gagal mengelak tamparan dan pukulan pertama Senja. Entah darimana Senja belajar tawuran sepaket bahasa lak nat begini, karena setaunya Senja yang kemarin tak begini.
Diani kelimpungan, suasana tenang masa pergantian mata kuliah mendadak ramai dan chaos di depan gedung, hello! Wan kawan, tolong pisahin dong!
Untungnya Mahad baru saja keluar, ia melihat keramaian di depan gedung FEB bersama suara bentakan dan jeritan yang ia kenali.
"Senja, astaga..." Mahad setengah berlari membelah kerumunan dan menemukan Senja tengah sewot menyemprot seorang laki-laki, "ini kenapa sih?"
"Lo kalo gagal move on dari gue bilang woy!" cibirnya tersenyum miring sambil merapikan baju yang sempat Senja tarik dengan wajah keruh dan tajam menyengit. Siapa pula yang tak marah tiba-tiba dijambak dan dimaki begini di depan umum.
"Heh mo nyet! Jangan pikir lo oke banget ya, bersyukur banget gue putus sama lo. Bisa lepas dari cowok breng sek plus ngga bisa hargain usaha orang, gue tau ya...lo tuh udah dikasih naik odong-odong sama cewek lo itu. Dan asal lo tau, gue juga udah punya cowok baru yang jelas lebih oke dari lo! Lebih sayang dan lebih berperasaan dari lo! Gue bangga banget, masih punya harga dirinya pas putus...dasar penjahat kela---" bentak Senja langsung dibekap Mahad, oke...ia tau Senja akan bilang apa selanjutnya.
Mahadri juga menahan tangan Rion yang ingin meraih Senja, "dia cewek, lo mestinya malu, kalo main fisik sama cewek."
Rion segera menepis tangannya yang dicekal Mahad, "lo, Had...cowoknya?!"
"Bukan!" sembur Senja lagi. "Cowok gue...anak----teknik, teknik Informatika! Mau apa lo?!" jawab Senja terbata, entahlah yang terbayang olehnya adalah wajah Maru tapi yang terucap justru identitas Arlan.
Rion menyunggingkan senyuman sinisnya, "oh ya? Siapa? Pingin tau gue, lo kan jago banget ngibul...lagian cowok mana yang mau sama cewek manja kaya lo, 2 tahun aja gue empet."
"Breng sek mulut lo minta digiles ban reo." Senja ingin melayangkan tinjunya namun Mahad sudah mendahuluinya.
"Pergi lo, gedung lo di FISIP, kan? Ngga usah bikin rusuh disini.." usir Mahad turut membubarkan kerumunan.
Rion menunjuk wajah Senja sebelum benar-benar pergi, awas lo!
Senja tak kalah sengit dan tak takut dengan melemparkan pelototannya, "apa?!"
"Senjaaaa...gue kaget banget sumpah ih.." keluh Diani yang terlupakan oleh Senja.
"Ya ampun, gue lupa...Di, hahaha!" begitupun Mahad yang berkacak pinggang, "lo apa-apaan sih, Nja? Harus banget bikin kegaduhan, ngga malu?"
Senja membenarkan tas kain, paper bag di tangan, "abisnya gue gemes. Emosinya udah ditahan-tahan sejak kkn, untung gue ngga jerawatan.. Had. Akhirnya bisa tersalurkan barusan, lega banget...baru pecah bisul gue." Tanpa rasa bersalahnya Senja justru melenggang ke arah parkiran, "Di, sini bawa biar masuk mobil." Pintanya.
"Terus anak teknik yang lo maksud siapa? Arlan?" tanya Mahadri terkekeh geli, yang sejurus kemudian membuat Senja turut terdiam menyadarinya.
"Gue cuma ngarang tadi, niatnya bukan nyebut itu Had...tapi tiba-tiba lidah gue nyebut itu, biar dianggap lebih keren dikit aja ketimbang anak FISIP."
Mahadri berdecih, "Nja...Nja. Jangan sampai ntar jadi boomerang."
Ia bergidik, "engga akan." Sementara Mahad melengos pergi, "ya udah lah gue balik. Jangan begitu lagi..."
~~
Adu jotos pagi tadi akhirnya sampai di telinga beberapa mahasiswa, termasuk anak fakultas teknik, kkn 21 dan membuat ramai mengalahkan berita di mading fakultas perbankan dan HIMA, sebab Rion nyatanya bermain playing victim dan melebih-lebihkan hal itu di luar.
Nama Senja ramai diperbincangkan di kampus terlebih grup whatsapp kkn 21 yang turut membahas masalah itu, semakin melebar luas kemana-mana, sementara si empunya masalah justru diem-diem bae, terkesan anteng dengan urusannya disaat orang-orang meributkan namanya.
Ia bahkan asik saja memenuhi jadwal pole dance nya sore ini.
Tentunya nama Arlan yang disangkut pautkan anak kkn 21 di ranah grup mereka.
KKN 21
(Lengkara Savio) Njaaa! Where are you, mpuss meongkuhhh?
(Meidina Sastro) Nja, ada apa sih, nama lo rame banget jadi bahan gibahan.
(Raindra Jovian) Senja balik kkn berubah jadi atlit gulat.
(Nararya Zaltan) Seketika nama Senja lebih terkenal ketimbang mayor Tedi.
(Raindra Jovian) gue pikir lebih terkenal dibanding Boby kertaMaru.
(Lengkara Savio) wkwkwkwkw, saravvv njirrr @Nagara Kertamaru, Ru nih...Ru, si Jovi nyamain lo sama mpus meong.
(Raras Nalula)🤣🤣 Senja, aslinya deh, itu si Rion diapain?
(Livia Syua Tan) Si Rion bilang elo hantam dia sampe babak belur 😒 kok gue ngga percaya, Senja? Yang liat kecoa aja nangis 10 menit?
(Sultan Tri Alby) Senja gelap mata untung aja ngga ditikam tuh anak.
(Purwangga Mahadri) Mpus meong berubah jadi hulk pas liat mantan lak nat. Orang-orang syok, Senja timpuk dia pake buku perbankan se tas kain go green.
(Lengkara Savio) 🤣🤣🤣🤣😭 anak mami kuat. Kebayang banget langsung rabun dekat si Rion.
(Arshaka Mandala) Nja, gue bangga banget. Emang bener, lo lulus jadi anak buah Jovi sama Arlan.
(Purwangga Mahadri) Mana dikatain mo nyet plus penjahat kela miiin lagi."
(Livia Syua Tan) 😂😂😂 ngebayangin Senja ngamuk kok gue ngakak.
(T. Zioma Arlan) Senja, anak abahh...lo ngapain bawa-bawa nama gue, neng 🤗 gue ci pok sampai engap, kapok lo...
.
.
.
.
ikut bahagia dan mendoakan aja demi kebahagiaan Maru sama teh Nja, jangan kasih celah untuk menghindar atau lari lagi Ru, kamu jangan lempeng aja, mulai aksi atuh lah ah.
mksh teh Sin updatenya, sehat selalu teteh syantik yang suka berbagi kebahagiaan 🤲🤲😇
udahlaaahh jngn lama..langsung tembak..tak sabar aq tunggu ke uwuan hubungan pacaran kalian..mksh teh up nya..sehat berkah y teh..🙏🙏
anakmu ini sukses dunianya , mapan jabatan nya , matang usianya, tinggal cari konco turu ...
biasanya siang update, terus malam update
pokoknya update novel teh sin kayak lagi minum obat🤣 ini tumben jadwal siang update sore munculnya
beuuhhhh bahasan nya bikin pala pening🤕
sehat² ya teh sin, terimakasih update nya
tinggal main cantik untuk meluluhkan hati maminya Jojo