NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Sang Mafia

Terjebak Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Bad Boy / Gadis nakal
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: lirien

"Mulai malam ini kamu milikku, aku suka 45imu yang manis itu." ujar Kael sambil tersenyum miring.

"Hey kamu bilang anakmu tapi ini apa? Kau berbohong padaku om jelek!" jawab Vanya dengan raut wajah kesalnya.

"Sssttt! diam dan jangan banyak bicara, elus kepalaku!" titah Kael mengusap lembut pipi gemoy Vanya.


>>Mau tau kelanjutannya? simak terus dan jangan skip bab, karna di setiap bab ada kejutannya💥

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lirien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terluka

BRAK!

Kael saking marahnya langsung melempar wanita itu hingga tercebur ke laut, sungguh Kael tak tanggung-tanggung, dengan cepat ia langsung mengambil pistolnya.

Dengan kesadaran penuh, Daryl langsung menarik lengan bosnya itu, "Jangan nembak orang sembarangan di sini sialan!" ujarnya dengan kesal.

"Salah sendiri buat gue emosi, lo lihat sendiri kan tadi kalau gue salah peluk orang," jawab Kael sambil mencengkeram erat kerah kemeja yang dipakai Daryl.

"Ouh shit! Di sini ada Vanya, kalau dia lihat lo brutal kaya gini yang ada dia takut sama lo, dia pasti bakalan mikir gue kali buat hidup sama orang kaya lo. Jangan tolol bodoh!" maki Daryl pada bos sekaligus sahabatnya itu.

"Berengsek gue lupa!" ujar Kael sambil mengacak-acak rambutnya.

Dengan cepat Kael langsung pergi dari sana, ia mencoba mencari kekasihnya lagi, sumpah demi apapun se-effort ini Vanya untuk bisa pergi darinya.

Bahkan mau tukar pakaian sama cewek lain buat ngelabuhin dirinya.

"Kamu nakal sekali sekarang, sayang. Lihat saja sebentar lagi pasti aku menemukanmu, Vanya laraysa Montgomery," ujar Kael sambil tersenyum miring.

Sungguh banyak wanita di sana yang caper dengan Kael, tentu saja Kael tak menggubrisnya.

Dengan cepat Kael menoleh ke arah kanan dan kirinya memastikan ia menemukan Vanya, kekasihnya.

Sedangkan Vanya yang dicari, kini sudah mendapatkan kamar untuk beristirahat, "Sumpah capek banget gila," ujarnya dengan raut wajah kesalnya.

Vanya menatap pakaian yang dipakainya kini dengan kesal; kaos dan hotpants pendeknya membuatnya kedinginan.

Apalagi kaos yang dipakainya juga basah karena asinya rembes lagi. "Ouh sial, sakit banget dada gue," ringis Vanya karena squisy kembarnya itu sangat padat dan penuh.

Biasanya sore menjelang malam begini, udah nen in bayi dugongnya, tapi kan sekarang ia sudah pergi dengan pilihannya hidup bebas tanpa kekangan oleh siapapun itu.

"Sakit hikss hikss..." ujarnya sambil mengepalkan kedua tangannya. Sungguh nasib sialnya bertambah karena guncangan hebat dari kapal.

Ombak yang pasang membuatnya mual, "Sumpah ya ini mah lebih enak tinggal di mansion Kael, huaaa jadi nyesel kan pergi ke sini. Mana mual mau muntah lagi. Dah demam gue pasti abis ini," ujar Vanya sambil menahan isak tangisnya.

"Dada gue sakit banget, jangan sampai gue mati di sini. Malu dong sama Kael, gue udah ngotot bisa hidup sendiri tanpa dia malah mati gak estetik kek gini," lanjutnya dengan raut wajah kesalnya.

Vanya pun memutuskan untuk tidur sebentar, mungkin ini bisa meredakan sakit di squisy kembarnya itu.

Tak tahu saja kalau malah semakin deras asinya itu yang keluar.

Sedangkan Kael, ia masih terus mencari, sialnya di kapal sebesar ini CCTV-nya rusak tak bisa digunakan lagi.

"Kapal tolol bodoh, kapal miskin aja masih dipake, dasar sialan!" makinya pada kapal yang ditumpanginya ini.

Dengan cepat Kael menembak sekalian setiap sudut CCTV yang ada, tentu saja para petugas hanya diam saja, tahu bukan siapa Kael. Jadi mereka lebih memilih diam daripada nyawanya melayang.

"Apa kau lihat-lihat, mau ku congkel matamu itu?!" ujar Kael dengan nada dinginnya.

Sungguh semua orang di musuhinya termasuk Daryl sendiri.

Daryl yang kesal pun dengan cepat mengambil laptopnya dari tas yang ia bawa ke sini tadi. "Cewek lo bawa ponsel enggak? Setidaknya bisa ngelacak posisinya," tanya Daryl yang sudah kehilangan kesabaran pada Kael.

"Gak, ponselnya udah gue banting," jawab Kael yang merasa kesal dengan dirinya sendiri saat ini.

Sungguh demi apalagi ia sebenarnya ceroboh, tapi untuk kali ini, ini memang salahnya. Harusnya ia menanamkan chip kecil di bagian leher kekasihnya itu agar kalau kabur bisa langsung ia lacak lokasinya.

"Lo ke ujung selatan, gue mau ke utara," titah Kael sambil berjalan ke arah yang ia tuju.

Hanya kamar-kamar itu yang belum ia masuki tadi. "Gak mungkin gak di kapal ini, kamu di dalam sana," ujarnya sambil tersenyum miring.

"Tuan, Anda cari siapa? Di sini perempuan semua," ujar salah satu perempuan di sana.

"Istriku!" jawab Kael dengan nada tegasnya. "Sama saya aja tuan, saya juga bisa puaskan Anda," ujar perempuan itu dengan genit.

Wanita itu dengan cepat menarik lengan Kael, dan ingin mencium bibirnya. Tentu saja Kael langsung marah bukan main.

"APA YANG KAU LAKUKAN BITCH!" teriak Kael dengan suara kerasnya.

Tentu saja Vanya yang baru akan tidur langsung terlonjak kaget, "Kael itu beneran Kael, Huaa gak mau. Jangan sampai tuh orang nemuin gue," ujarnya dengan raut wajah takut.

Keringat dingin sudah membanjiri seluruh tubuhnya. "Ayo Vanya, gunain otak cerdik lo ini, lo bisa ngehindar tanpa harus ketahuan sama Kael," ujarnya sambil memukul kepalanya.

Vanya dengan cepat langsung membuka jendela, ada sebuah lorong menuju selatan. Dengan cepat Vanya keluar dari jendela dan berlari menyusuri lorong sempit dan sunyi itu.

"Sial beribu sial, nakutin banget sih urusan sama tuh orang. Untungnya gue ini seorang maf....aishhh gak perlu dibahas!" ujarnya dengan kesal.

BRAK!

"KALAU JALAN PAKAI MATA YA!" teriak Vanya dengan marahnya.

Sungguh kesabarannya hanya tinggal setipis tisu sekarang malah ditabrak sama cowok badan kekar.

"BU BOS...!" teriak Daryl dengan suara kerasnya.

Kedua mata Vanya langsung membulat tajam, dengan cepat ia langsung menghindar dan berlari sekencang mungkin agar tak tertangkap sama Daryl.

"Sialan, kenapa tuh anak buah Kael ada di sini, ya Tuhan kenapa hidup gue gak pernah damai sih!" kesalnya sambil terus berlari ke segala arah.

Sialnya lagi, ia malah tersandung tali. "AARGHH SAKIT....!!" teriaknya dengan keras.

"Huaaa keluar darah kan, ya ampun, dah lah mati aja aku mau mati!" teriak Vanya dengan keras.

Dua petugas cowok di sana langsung lari mendekati Vanya, mereka ingin memeriksa luka gadis itu. Namun dengan cepat Vanya langsung berteriak, "GAK USAH, JANGAN PEGANG HIKSS HIKSS!"

"Hey cantik, kaki kamu luka lihat nih, darahnya banyak, diobati dulu ya. Gak papa, aman sama kita. Jangan takut ya," ujar salah satu petugas mencoba membujuk Vanya.

Tentu saja Vanya langsung menggelengkan kepalanya, ia berusaha berdiri, kedua lututnya memar hingga darah segar keluar.

"Itu ke goreng tali loh, biarin dulu ya. Ayo jalan sendiri kalau gak mau digendong," ujar petugas satunya lagi.

"Gak mau, minggir aku bisa jalan sendiri," jawab Vanya yang keras kepala itu.

Dengan cepat Vanya langsung berjalan ke segala arah, ia bahkan tak tahu di mana sekarang. "Huh, hilang arah dikit gak ngaruh, yang penting gak ketemu sama Kael. Bisa gila gue lama-lama hidup kaya gini, gue harus apa anjir, di manapun gue berada gak akan tenang kalau masih dikejar sama Kael. Apa gue oplas aja ya, tapi sayang banget sama wajah cantik paripurna gue ini," ujar Vanya panjang lebar.

"Ahh auhh shhh sakit banget kaki gue..." ujarnya sambil menunduk ke arah bawah.

"Kael... gue tadi lihat cewek lo. Mau gue kejar tapi gue kehilangan arah. Yang jelas tadi dia masuk lorong sebelah selatan yang gue lewatin tadi," ujar Daryl dengan ngos-ngosan.

Beda halnya dengan Kael, Kael langsung terkekeh sinis, "urus mayat tuh jalang."

Daryl membulatkan kedua matanya, "Apa yang lo lakuin brengsek, dasar psikopat gila!" maki Daryl dengan raut wajah kesalnya.

"Bonus dobel," celetuk Kael.

Daryl mendengar hal itu langsung tersenyum sumringah, "Oke, siap laksanakan bos," sahutnya dengan penuh semangat.

Vanya terus berlari dengan napas tersengal-sengal. Setiap langkahnya menghasilkan rasa nyeri yang tajam di kedua lututnya yang berdarah, namun rasa takut akan kejaran Kael membuatnya mengabaikan rasa sakit tersebut. Jantungnya berdegup kencang seolah ingin meledak, dan pandangannya mulai kabur karena kelelahan, namun tekadnya untuk melarikan diri dari Kael yang murka tidak pernah surut.

Sementara itu, Kael yang semakin dibakar amarah memasuki lorong sempit di selatan, tempat terakhir Vanya terlihat.

Ia mendekati dua penjaga yang berdiri di ujung lorong. "Kalian lihat gadis ini?" tanya Kael dengan nafas memburu.

Salah satu penjaga mengangguk, "Oh yang kecil tapi badannya berisi tadi ya, dia lewat sana tuan, lari kenceng banget," ujarnya sambil menunjuk ke arah yang dilalui Vanya.

BUGH!

"AARGHHH....!"

Tanpa peringatan, Kael menendang perut penjaga tersebut. "Jaga matamu atau ku congkel kedua matamu itu dari tempatnya, dia istriku sialan!" ujar Kael penuh amarah.

Rasa sakit dan keterkejutan tergambar jelas di wajah penjaga itu, namun Kael sudah Tidak peduli dan langsung berlari mengikuti arah yang ditunjukkan.

Di setiap belokan dan sudut jalan, Kael menemukan tetesan darah segar yang menandai jalur pelarian Vanya.

"Vanya, apa kamu luka?!" teriaknya dalam hati, rasa cemas bercampur amarah membuatnya semakin frustasi.

Darah di jalanan semakin mempertegas keganasan situasi yang terjadi, dan Kael semakin keras menapakkan kakinya. Dingin malam itu, ia bertekad untuk menemukan Vanya sebelum keadaan bertambah buruk.

"VANYA KAMU DI MANA, KELUAR ATAU KAMU AKAN TAU AKIBATNYA!" teriak Kael dengan suara kerasnya.

Sungguh rasa cemas, khawatir, takut, dan marah kini menjadi satu, kedua tangannya terkepal erat.

Sementara itu, Vanya dengan susah payah menyembunyikan diri di balik tong sampah besar di sebuah gang gelap.

Napasnya memburu dan matanya memandang waspada ke setiap arah. Hatinya berdebar tidak karuan, mengetahui bahwa Kael bisa menemukannya setiap saat.

Ketakutan akan kemarahan Kael membuatnya merasa terjepit, namun ia tahu harus terus bersembunyi jika ingin selamat.

"Gue harus apa?" ujar Vanya yang ketakutan.

Bahkan baru kali ini ia melihat Kael dalam keadaan murka seperti itu, "mati gue," lanjutnya dengan nada yang gemetar.

Bahkan kedua kakinya yang masih mengeluarkan darah tak ia pikirkan lagi.

Hujan pun turun dengan derasnya.

"Vanya, aku yang ke sana atau kamu yang ke sini?!" ujar Kael dengan dingin.

1
Coffe. maniss
aku kasih penilaian nih biar authornya notic😭

KK, percepat dong semua masalah atau musuh apalah itu yang buat arghhhh itu nggak bahagia keluarga Vania dan KL pengen banget nengok orang itu bahagia tanpa beban tapi ya walaupun cuma bisa baca aja aku nengoknya hihi 😭😭
Coffe. maniss
ni cowok Mandang fisik banget ya!!!
Coffe. maniss
Dihh ngaju" si Reke
Coffe. maniss
sumpah yaa.... jadi cewek sebadassss ini si vanyaaa😭😭
Coffe. maniss
menyala Vanya...
sumpah suka banget sama karakter Vanyany. cewek badassss abisss🔥🔥🔥
Coffe. maniss
Issss geram nya aku Ama nek lampir satu iniiii,
Coffe. maniss
mantap Vanya🔥🔥🔥
Styyyy.gen z
suka dn bgus jg... alur ceritanya y gk aneh" dn nggak menye"... tpi knpa bnyk bgt tokoh pria tampannya yh jdi ny kn Vanya bingung mau pilih yang mana ya wlpun ttp bara pemenangnya...😭☝🏼
Styyyy.gen z
Jujur ceritanya keren, nggak ngebosenin... tingkah vanya yang bar" sama bara yang posesif bacanya sambil senyum-senyum sendiri wkwk...u
Styyyy.gen z
oke bagus menarik alur ceritanya di setiap ceritanya juga sangat menghayati sampai saya 24 jam tidak mau berhenti membacanya kata-katanya pun tidak terlalu bagus sehingga mudah dimengerti
Styyyy.gen z
Cihuy bener gak usah di anggap deh orang begitu☝🏼
Styyyy.gen z
Woi😭😭😭😭🫵🏼
Styyyy.gen z
Tajem banget mulutnya... gilakkk
Leeeelyyy
Pelajaran banget ni guys, Real banget menurut aku, kalo sebagai cewek terlalu mur*h tu kadang emang atau malah gak di lirik/gak memikat.... tapi kalo cewek punya prinsip kaya Vanya ini yang "gak ya gak", justru laki-laki malah lebih tertarik atau tertantang buat deketin... jadi cewek" di luar sana kalian harus punya value ya, biar kalian punya daya tarik tersendiri 🙂‍↕️🍓
Leeeelyyy
Pelajaran banget ni guys, Real banget menurut aku, kalo sebagai cewek terlalu mur*h tu kadang emang atau malah gak di lirik/gak memikat.... tapi kalo cewek punya prinsip kaya Vanya ini yang "gak ya gak", justru laki-laki malah lebih tertarik atau tertantang buat deketin... jadi cewek" di luar sana kalian harus punya value ya, biar kalian punya daya tarik tersendiri 🙂‍↕️
Arin
🤣🤣🤣🤣🤣
Syriii.kzza
Behh emang yang begini harus di kasih tahu siapa yang berkuasa!!!!
Syriii.kzza
apa karna ini juga ya si Kael itu jomblo Mulu, karna kalo ada yang Deket sama dia musuhnya auto di mana-mana
Syriii.kzza
ini kayaknya si Kael punya masa lalu yang kelam deh? apa cuma aku yang mikir gitu???
Syriii.kzza
Thorr, thanks udah ngasih judul begitu, ini langsung ku skip kok😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!