Aluna seorang gadis bercadar terpaksa harus menikah dengan ketua geng motor atas wasiat dari mendiang ayahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Brak! Brak!
suara jayden yang menggebrak pintu cukup kencang.
"buka! "
" cewek munafik! buka gue bilang!" teriak jayden.
" nggak mau! Halo kamu mau marah-marah mending kamu di luar aja. Aku nggak suka kamu marah-marah" ucap Anisa di balik pintu.
" makanya buka kalau lo nggak mau gue marah-marah!"
" enggak! kamu bohong. kamu pasti mau ngata-ngatain aku lagi kan?"
Jayden terdiam dan Hal itu membuat Anisa bertanya-tanya. apa jayden sudah pergi?.
Anisa pun sedikit membuka pintu. Anisa merotasikan matanya mencari keberadaan jayden, rupanya jayden berdiri di samping tembok. saat Anisa lengah, jayden kemudian menahan pintu dengan menaruh kakinya di Sela pintu.
" j-jayden? " Anisa tergagap.
Brak!
Jayden mendorong pintu cukup kuat, hingga Anisa terjungkal ke belakang dan tubuhnya terjatuh ke lantai.
Jayden menghampiri Anisa kemudian mencengkal kedua pipi Annisa dengan sebelah tangannya. matanya menyala menatap Anisa dengan wajah penuh amarah.
" Jadi lu pergi ke rumah Radit?" tanya jayden penuh penekanan.
Anisa terdiam.
" munafik lo! Sok alim! kalau lo gatel Pengen digoda cowok Harusnya lu nggak perlu pakai jilbab atau cadar! sama aja merusak fungsi hijab untuk muslimah!"
Anisa menggeleng pelan.
" aku sama sekali nggak ada niat menggoda Radit. aku juga punya alasan kenapa ke rumah dia"
" alasan apa? hah? lo Cuman cewek yang haus kasih sayang cowok kan?"
" apa? Aku bukan cewek seperti itu. dan aku mengiyakan ajakan Radit pergi ke rumahnya karena dia seperti mengawasiku. aku takut dia tahu jika aku berbelok ke rumahmu" jelas Anisa lirih.
" Halah! jangan berkilah! gue tahu akal bulus lo! mulai sekarang jangan pernah lo deketin Radit apalagi pergi ke rumahnya! jangan mencoba menyakiti sahabat-sahabat gue, atau lo bakal gue bikin nyesel" ancam jayden.
Jayden kemudian melepaskan kesalahan tangannya di pipi Anisa dengan kasar. jayden berdiri dengan tegap sebelah tangannya menunjuk Anisa yang masih terduduk di lantai.
" ingat ancaman gue! kalau lo mau ngadu ke orang tua gue, lo akan tahu akibatnya!"
setelah memberikan ancaman, jayden kemudian pergi begitu saja. sementara Anisa kini mulai mengepalkan tangannya. wanita itu kemudian berdiri, lalu berlari mengejar jayden. Rupanya jayden pergi ke halaman depan. Anisa bisa mendengar bunyi di rumah motor milik jayden.
Brum!!
suara deruman itu mematikan indra pendengaran, Anisa bisa melihat jayden pergi dengan helm full facenya.
" jayden!! "" Panggil Anisa namun jayden tetap melajukan motornya dengan cepat hingga meninggalkan kediamannya.
Anisa menghela nafasnya panjang. kebetulan ada Mbok poniah, asisten rumah tangga kepercayaan kediaman keluarga Johan. Mbok poniah kemudian mendekati Anisa yang terduduk lesu di depan rumah.
" Nona Anisa" panggilnya.
" eh? kenapa mbok? " tanya Anisa nampak terkejut.
" den jayden itu orangnya gampang marah. ada yang mengganggunya saja dia akan ngamuk. apalagi mengganggu sahabatnya, dia pasti akan berubah seperti singa hitam yang mengerikan"
Anisa manggut-manggu.
" tapi, saya pernah lihat dan jayden menyimpan satu foto wanita cantik"
Anisa kembali mengangguk sambil tersenyum kecut.
" saat mbok teliti. Mbok yakin, itu adalah foto non Anisa. foto itu sepertinya diambil diam-diam" imbuh Mbok poniah.
Anisa mengangkat sebelah alisnya. Iya tak percaya dengan ucapan Mbok poniah. mana mungkin Jayden bisa mengambil fotonya secara diam-diam. Orang tua jayden saja tidak tahu keberadaan Anisa sewaktu tinggal di pesantren. tidak mungkin jayden mengetahuinya namun hanya diam saja tak memberitahu kedua orang tuanya.
" Ah, nggak mungkin lah, Mbok. memang mbak lihat di mana? " tanya Anisa.
" Mbok pernah melihatnya di kamar den jayden. sudah beberapa bulan yang lalu, Mbok lupa di mana tempatnya"
"Oh yaudah, mbok. makasih infonya"
" iya, non. kalau begitu saya permisi, ya Non. mau pamit"
" pamit? Mbok mau pulang?"
Mbok poniah tertawa.
" mbok nggak pulang. Mbok tinggal di Villa belakang sama pekerja lainnya. makanan sudah siap di lemari makan. Jika kalian ingin makan tinggal dihangatkan, Kalau perlu bantuan mbok, bisa hubungi nomor mbok"
" nomor Mbok yang mana?" tanya Anisa lagi.
" di meja sudah tercatat nomor-nomor pekerja di sini. kalau begitu saya pamit, ya Non"
" mbok"
"iya, non? "
" Papa dan Mama ke mana Ya, mbok" tanya Anisa.
" Tuhan besar hari ini akan pergi ke Surabaya. nyonya besar tadi bilang sama saya, dia akan ikut tuan besar kerja"
" oh, begitu ya. ya sudah Terimakasih, mbok"
" sama-sama non"
Mbok poniah pun pergi. Anisa kemudian beranjak dari sana kembali ke kamar untuk menunggu Magrib tiba.
****
Saat ini Anisa tengah duduk di depan meja makan. ia lirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 9 malam. namun, seseorang yang di tunggu-tunggu tak kunjung datang.
Sudah berkali-kali Anisa menghubungi no jayden. namun, tak juga membuahkan hasil. Iya kemudian mencari akun seseorang lewat media sosial di IG.
sambil berjalan ke arah kamar. Iya masih meneliti satu persatu akun yang namanya tak hanya satu.
"huff.. cuma Altaf yang tahu kalau aku dan jayden dekat" ucap Anisa.
karena Anisa tak mempunyai nomor Althaf, akhirnya wanita itu menghubungi Altaf lewat IG.
{ ya? siapa? }
" A-asalamualaikum"
" eh cewek? gua kira cowok. habisnya profil sama nama akun lo nggak nunjukin kalau lo cewek. siapa ya? ngapain nelpon gue malam-malam? lo fans gue}
" bukan, aku Anisa "
{ Anisa? }
" ya, yang ketemu di toko buku tadi siang"
{ oh.. cewek yang harus dijaga jayden, ya. Kenapa? lo pasti naksir gue sampai lo nyariin IG gue, iya kan }
" is! bukan tahu! aku menghubungi kamu buat nanyain di mana jayden. kamu pasti tahu"
{ lah? buat apa nyariin jayden. Paling dia di rumahnya. udah malam gini ngapain juga keluyuran. kita juga nggak ada janji konvoi atau touring }
" hem, Tapi dia nggak ada di rumah"
{ what-what! kalau tahu dia nggak ada di rumah? lo ada di rumah jayden? hayo! Lo mau ngapain di rumah cowok bukan muhrim.lo suka jayden, ya? }
" is! apaan sih. ternyata sahabat jayden yang bernama Althaf Nyebelin ya! Ya udah aku tutup dulu! assalamualaikum! "
Anisa kemudian mematikan ponselnya, lalu melemparnya asal di atas ranjang. Iya menggerutu karena ke. Iya menyesal karena telah menghubungi Altaf. bukannya mendapat pencerahan, malah masalah jadi bikin mumet.
Kriuukk!
terdengar suara perut Anisa yang histeris minta diisi. Anisa reflek memegangi perutnya.
" laper... tapi aku nggak mau makan sendiri. sebaiknya aku tunggu jayden di ruang tengah. biar bisa makan bareng" ucap Anisa kemudian kembali berjalan ke lantai satu.
setelah sudah berada di ruang tengah. Anisa membaringkan tubuhnya di atas sofa sambil tangannya mengotak-atik remot TV.
.
.
.
BERUNTUNG BUKAN ADHEK Q😡😡😡😡