NovelToon NovelToon
Langit Tanpa Senja

Langit Tanpa Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa
Popularitas:757.8k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Tak pernah terbersit di pikiran siapapun, termasuk laki-laki rasional seperti Nagara Kertamaru jika sebuah boneka bisa jadi alasan hatinya terpaut pada seorang gadis manja seperti Senja.

Bahkan hari-hari yang dijalaninya mendadak hambar dan mendung sampai ia menyadari jika cinta memang irasional, terkadang tak masuk akal dan tak butuh penjelasan yang kompleks.

~~~
"Bisa-bisanya lo berdua ada main di belakang tanpa ketauan! Kok bisa?!"

"Gue titip anak di Senja."

"HAH?!!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17# Resiko pekerjaan

Beberapa orang dengan pakaian formal rapi berjalan tegap menuju ruang meeting dengan akses smart lift, dan segala kemewahannya. Perusahaan impian banyak lulusan kampus ternama, namun menyimpan segala resiko yang diemban.

Senja duduk diantara dewan direksi, dewan audit, dan beberapa manager keuangan serta beberapa divisi.

Posisinya di perusahaan ini sebagai analis keuangan memiliki tugas ekstra bersama 2 orang lainnya.

Beberapa manusia beruban yang menyunggingkan senyum itu saling berjabat tangan dengan salah satunya presdir dan CEO perusahaan.

Ruangan ber AC ini mendadak lebih redup, layar presentasi di depan tengah menayangkan profil calon partner bisnis perusahaan. Ada beberapa perusaan start up yang akan diajak kerja sama salah satunya adalah Sigma.

Disana, di depan sana...profil Sigma seolah tak memiliki celah saat dewan direksi menjelaskannya, namun Senja tau jika begitu banyak minus dan cacat di tubuh Sigma, termasuk cacat hukum di tahun 200X terutama masalah finance mereka.

Setelah dewan direksi selesai menjabarkan, dan diskusi dimulai. Sebagai analis keuangan kerajaan bisnis Biantara Group, Senja menunjukan analisisnya disana. Sempat terjadi perdebatan dengan pak Leo selaku perwakilan direksi, Senja kini menjabarkan data base keuangan beberapa perusahan yang baru saja di tayangkan. Bahkan ada tatapan tajam mengarah pada salah satu manager keuangan dan dewan direksi dari Senja.

Ia masih duduk di kantin kantor, dimana menu yang ia pilih sebagai makan siangnya adalah nasi soto dengan nasinya setengah porsi dan teh lemon hangat.

Resa datang membawa dimsum dan sushinya duduk semeja dengan Senja, "tumben menunya balik lagi ke nasi soto, laper banget ya?" kekehnya membuka satu kancing blazer dan menarik sumpit.

Senja tertawa kecil, "ngadepin orang yang punya aroma-aroma munafik dan licik bikin cape."

Resa menggeleng dan tertawa sumbang, "Nja, baiknya jangan terlalu frontal gitu lah, pak Leo orang lama."

"Kenapa emangnya? Justru kelamaan dibiarin, dia jadi parasit di Biantara Group."

"Kamu pasti yakin dia jengkel tadi digituin. Dia yang paling pinter, tapi semua celanya kamu ubek-ubek. Jangan sampai presdir pake jasa akuntan forensik, yang ada kamu jadi sasaran pak Leo dan antek-antek."

"Bagus dong. Itu artinya, aku juga dapet perlindungan hukum dong..." jawab Senja, "karena apa? Karena kuncinya itu ada di dewan audit, divisi keuangan sama analis keuangan."

"Kamu tau ngga Nja, Sigma itu kan punya nya keluarga kerabat pak Leo."

"Sangat tau." Angguk Senja mantap, "dia mau keruk daging Biantara group dengan dalih sedekah sama Sigma. Soalnya Sigma lagi kurus-kurusnya. Itu kecurangan namanya, sembunyiin satu dua no problem, tapi yang dia sembunyiin itu data base pemasukan, pengeluaran dan kasus cacat hukum Sigma..." Senja begitu lahap, tak tau kenapa...hari ini ia sangat menginginkan nasi Soto.

"Aku cuma pesen, hati-hati aja Nja...jangan sampe ma ti konyol. Ada nama kamu, pak Ryan, bu Seril sama pak Edi. Kalo mereka kan orang-orang lama, nah kamu? Anak baru netes kemaren..."

Dan seperti janjinya tadi pagi, tanpa banyak ba bi bu atau ocehan...Maru sudah ada di parkiran gedung Biantara.

Menggunakan kemeja putih tadi pagi, bersama sepatu slip onnya, Maru tengah menunggu Senja.

"On time, lagi deket sini atau emang udah on the way tadi?" basa-basinya bertanya.

"Jam 3, kan?" tanya Maru memastikan jika Senja tidak lupa pernah berkata pukul 3 ia pulang.

Sebelum benar-benar jalan bersama di mall, Senja sudah mengganti sepatu hak tingginya itu dengan sendal jepit dan hal itu membuat Maru tertawa kecil, fun fact yang ia dapatkan adalah Senja menenteng paper bag berisi sandal sejak keluar tadi.

"Ini sendal yang biasa aku pake di kantor kalo lagi istirahat." kikiknya membuka sepatu dan mengganti itu.

"Ngga enak tau, kalo jalan keliling mall pake hak tinggi. Enak pake sendal jepit. Jangan komentar...kaya Alby atau Jovi."

Maru menggeleng.

"Mau kasih apa?" tanya Senja.

"Menurut kamu bagusnya apa?" Maru balik bertanya.

"Kirain udah punya option, jadi aku tinggal kasih suara." Keduanya jalan berdampingan menyusuri selasar pertokoan.

"Aku ngga suka yang ribet, tapi efisien, fleksibel..." jawab Maru.

"Ya udah, itu sih kalo ngga uang ya emas antam. Barangnya kecil bisa bermanfaat waktu mereka lagi butuh nanti. Buat modal bangun rumah tangga...iya kan?"

Maru mengangguk setuju, "boleh. Cari toko emas berarti."

Senja melambaikan tangannya ketika beberapa personel kkn 21 memutuskan untuk bertemu dadakan. Ada Vio, Mei dan Jingga si calon pengantin, Syua, Nalula tanpa Zaltan, Jovi, Alby.

Sementara Mahad rencananya akan menyusul. Sementara Arlan dan Maru yang merupakan manusia paling sibuk diantara mereka absen untuk hari ini, begitupun Jingga yang tak bisa berlama-lama sebab masih mengurus pernikahan yang hanya tinggal beberapa hari lagi.

Senja langsung memeluk Jovi dan Alby, "kangen gueeee!" serunya merengek pada mereka berdua.

"Nja!" Jovi bahkan sudah mengangkat tubuh Senja dalam pelukannya sampai Senja tertawa-tawa.

"Ini dia si cewek super sibuk diantara anggota kkn 21." Ucap Alby, membuat Senja kembali terkekeh.

"Ngga nyangka, yang paling ogah pusing justru jadi si paling di depan komputer..."

"Arlan ngga bisa dateng ya, padahal gue pengen banget dia ada disini..." ujar Vio membuat mereka semua menoleh dengan alis mengernyit padanya.

"Vio ngidamin Arlan kah?" tanya Mei tertawa kecil. Senja tertawa, "ngidam lo jelek banget Vi...jangan sampe nanti kaya si Zioma anak lo."

"Eh justru Arlan sekarang hebat banget menurut gue..." Vio mengetik sesuatu di grup kkn 21.

(Lengkara Savio) Lan @ T. Zioma Arlan, lo sibuk banget ya? Gue kangen lo sumpah...pengen banget jambak rambut lo, liat lo debat sama Senja.

Dan mereka tertawa saat notif menyambangi ponsel masing-masing.

"Arlan lagi ngerjain proyek apa sih, Nja?" tanya Syua, entahlah....setiap anggota kkn pasti selalu menyasar padanya saat bertanya tentang Arlan.

"Mana gue tau, setau gue kemaren kan ngumpul sama kalian. Emang dia ngga cerita?" tanya Senja balik.

"Si bang ke lagi sibuk buat siapin program tel kom yang baru." Jawab Jovi.

Vio, benar-benar sedang dalam perasaan buruk belakangan ini. Hormon dan morning sicknessnya berhasil membawa moodnya terjun bebas, bahkan ada hari dimana ia benar-benar ngambek pada Shaka karena bablas menghamilinya, mana rumah belum lunas.

"Calon bapak ngga ikut, Vi?" tanya Alby.

"Ada kerjaan luar kota."

"Seminar?" tanya Lula diangguki Vio.

"Bisa ngga, ngga usah ngomongin Shaka?" prengut Vio.

Senja tertawa kembali, "alamat si Shaka dibenci anaknya tau, ngga?!"

Senja duduk diantara Vio dan Lula, "muka-muka calon manten...auranya beda." tuduh Senja tersenyum usil pada Mei--Jingga serta Nalula.

"Yang gue ngga nyangka tuh Lula sama Zal. Padahal awalnya justru ngeship-in Senja sama Arlan." Ujar Alby membuat Lula tersenyum merekah, "ya gue juga awalnya kaget. Zaltan tiba-tiba banget datang ke rumah, katanya lagi butuh temen cerita."

"Bisa banget si mo nyet ngalesannya..." kekeh Alby. Dan Senja masih terkikik-kikik, lebih ngga masuk akal lagi orang kemarin yang bilang sambil lewat cari sarapan, atau bilang jika ia datang kembali karena inget Jojo.

"Senja sama Maru." Celetuk Vio membuyarkan lamunan Senja.

"Lebih ngga mungkin lagi, sih...ngaco itu." tuduh Syua justru, membuat Senja diam saja.

"Maru kan ada rencana ambil pendidikan calon biksu." Angguk Savio dibalas tawa yang lain.

"Masih aja gagal move on dari halo dok...Mei aja langsung diputus Jingga dong sama halo dok!" mereka kembali tertawa saat kembali nama Jingga jadi bulan-bulanan, "takdir nyet itu namanya." Jingga meralat.

"Takdir yang dipaksakan." Jovi tertawa. Sungguh mereka pasti tidak akan percaya dengan kejadian belakangan ini, Senja menggeleng dalam diam.

Dari pertemuan itu, Senja dan yang lain akhirnya punya rencana melakukan pesta lajang untuk Mei dan Jingga.

"Gue bakal cuti buat beberapa hari lah." Ujar Senja.

"Nah iya, udah paling bener tuh cuti...kerja terus, kebeli negara engga gila iya."

"Lah Mahad ngga bisa datang kenapa ci?" tanya Lula.

"Dia lagi ketemu klien di singa putih." Jawab Syua singkat tanpa ekspresi berlebih, terkesan normal saja.

"Jangan galak-galak ci...galak ketemu galak, jadinya gitu Jakarta luluh lantah kebakaran terus dimana-mana..."

"Masa jadi nyalahin cici sama Mahad, Jakarta kebakaran dimana-mana..." tawa Lula.

"Kalo menurut gue sih mesti sama-sama meredam ego. Gue masukin kelas yoga ya ci," tawa kecil Senja, "biar sama-sama bisa kontrol ego dan emosi."

"Kalo dipikir-pikir semua cinlok. Lah gue??" oceh Alby.

"Lo mau sama neng Anjeli, ngga By?" tanya Mei mengundang gidikan Alby.

Disana Savio sudah mengusap-usap perutnya dan berkomat-kamit membuat Senja tak henti-hentinya tertawa.

"Bisa ngga sih, kalo lagi bareng gue...ucapan lo semua tuh yang baik-baik gitu? Yang bagus-bagus? Saban waktu gue mesti ngusap perut sambil bilang amit-amit terus..." keluh Vio.

"Elah Vi, biasanya juga lo yang blass..."

.

.

.

.

1
ilham gaming
lanjut
wiwik
Mau sidak mi..🤭
💦Mrs.Tiandra💦
kawin... kawin....
kawin... kawin...
🤭😄
Mira Mira
dagdigdug seeeeer /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ berasa aku yang kepergok ma mamih teh sin paling bisa deh campur adukin perasaan sama pikiran sampai semalam ajah aku tuh yg nyenyak tidur nungguin up lagi... /Good//Good//Good/
Betri Betmawati
senja mau mata matain maru 🤭🤭
Zayyin Arini Riza
Tenang Nja... tuh pengakuan Maru, naksir kamu dari zaman masih kuliah lo... sekarang udah gandeng sama kamu, effort banget buat dapetin kamu. Jadi, percayalah... Maru akan setia padamu...
Nur Koni
lbh parah yg liat ga cuma arlan tp lgsg ke 3 org tuanya... ini mah senjata pamungkas ya ru biar.... musibah membawa berkah ya ru... g ush capek2 cari alesan org tua dah kiat lgsg anaknya cintanya amp dmn
Betri Betmawati
🤭🤭😁😁 maru senja pamer ni cerita nya
Titik Nur Ikmah
semangat kak sin Up nya /Kiss//Kiss/
Iccha Risa
hihh mami terus mi ya ampun tuh mereka romantis bikin ketawa2
sweet escape
Ya Allah ini sih seluruh dunia tau bngt nja
sweet escape
Wkakakaka bnyk revisi laporan foto ini, soalny mb gita tuh mendukung bngt nja sm maru y
sweet escape
Wakakakakaka ada mata2 jg y nja hahahah sumpah pasangan ini buat ngakak l
Nur Koni
asal bpk tau aja.... maru tuh lebih lebihin bpk tau sglanya klu tentang partner....
sweet escape
Ahhahah butterfly era ny mulai lagi. Sehat2 teteeeh mood booster aku bngt si maru nja kl lg sweet begini
sweet escape
Duh inj tuh romantis tp versi yg nggk biasa banget timing pengakuan dan saksi dlm pengakuanny❤️
sweet escape
Alhamdulillah akhirny mami tau yg effort dr dulu itu maru
Nur Koni
biang nya bgini gmn duplikatnya ga bgono.... /Sob//Sob/
sweet escape
Huahahaha aku kebayang gm kulkas dua pintu salting
sweet escape
Wakakka kita lsg lamar senja, gitu dong pa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!