NovelToon NovelToon
LUKA YANG TAK TERLIHAT

LUKA YANG TAK TERLIHAT

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Reetha

Hai.. aku balik nulis lagi setelah menghilang hampir 4 tahun. semoga kalian bisa menemukan serta bisa menerima kehadiran karya ini ya...

Rania dan Miko, bukan pasangan masalalu. Mereka saling membenci. Rania memiliki sifat jahat di masa lalu. Namanya di blacklist hingga jatuh sejatuh-jatuhnya, dibuang ke tempat asing, lahirkan anak kembar hingga menikah dengan orang yang salah, siksaan mental dan fisik ia terima selama 4 tahun. Menganggap semua itu Karma, akhirnya memilih bercerai dan hidup baru dengan putra-putrinya. Putranya direbut ibu Miko tanpa mengetahui keberadaan cucu perempuan, hingga berpisah bertahun-tahun. Si kembar, Alan-Chesna tak sengaja bertemu di SMA yang sama.

Gimana kisah lengkapnya?

Selamat membaca yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reetha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Rania duduk di kursi panjang lorong rumah sakit, matanya sembab, tubuhnya lunglai setelah berjam-jam menunggu operasi Alan. Suasana hening, hanya suara roda troli pasien sesekali terdengar.

Pintu ruang operasi akhirnya terbuka. Seorang dokter keluar dengan wajah muram. Rania langsung berdiri, jantungnya berdegup kencang.

“Dok… bagaimana keadaan Anak saya?”

Dokter menatapnya lama sebelum bicara.

“Putra Ibu… selamat. Kami berhasil menghentikan pendarahan, tapi… ada hal penting yang harus Ibu ketahui.”

Rania menutup mulutnya dengan kedua tangan, air mata syukur menetes. Namun wajah dokter tidak ikut lega, membuat dadanya kembali sesak. “Ada… apa maksudnya, Dok?”

Dokter menarik napas panjang.

“Kaki kanan putra Ibu mengalami kerusakan serius. Saraf dan tulang yang hancur membuatnya mustahil bisa sembuh dengan perawatan biasa. Kalau hanya dirawat di sini… kemungkinan besar ia tidak akan bisa berjalan normal lagi.”

Kepala Rania langsung berdenyut. Tubuhnya terhuyung, tangannya meremas rok lusuhnya kuat-kuat. “Tidak… tidak, jangan katakan begitu, Dok. Alan masih kecil… dia… dia suka berlari, dia suka main bola … tolong, pasti ada cara lain!”

Dokter menatapnya dengan iba. “Satu-satunya harapan adalah operasi rekonstruksi saraf dan tulang yang hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli di luar negeri. Beliau ada di Jerman, salah satu yang terbaik di dunia. Tapi…”

Rania menatapnya penuh harap, meski suaranya bergetar. “Tapi apa, Dok? Katakan, saya akan lakukan apa saja.”

Dokter menunduk sebentar sebelum melanjutkan. “Biayanya… sangat mahal. Bisa mencapai miliaran rupiah. Belum termasuk akomodasi, transportasi, dan perawatan pasca operasi. Saya tahu ini terdengar berat, Bu, tapi… itu satu-satunya cara agar anak Anda bisa kembali berjalan normal.”

Kata-kata itu menusuk seperti belati ke hati Rania. Tangisnya pecah tanpa bisa dibendung. Tubuhnya gemetar, tangan menutupi wajahnya. “Bagaimana mungkin… saya hanya seorang ibu tunggal… bekerja tidak menentu… dari mana saya harus mencari uang sebanyak itu…”

Suara isakannya memenuhi lorong. Beberapa perawat menunduk, terharu melihat perjuangan seorang ibu yang begitu jelas terluka.

Di ujung lorong, Miko berdiri diam. Sejak tadi ia mendengar setiap kata dokter. Tatapannya tajam, wajahnya dingin, tapi di balik mata itu ada gejolak yang sulit ia kendalikan.

Alan, anak itu kini di ambang kehilangan masa depan hanya karena biaya.

Miko mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ada bagian dari dirinya yang ingin melangkah maju, menyatakan sesuatu. Namun bayangan masa lalu kembali hadir, Rania, kesalahan, kebencian, dan luka lama.

Ia hanya bisa berdiri kaku, menatap Rania yang berlutut di lantai sambil menangis memanggil nama putranya. “Alan… maafkan mama… mama akan cari cara… mama janji tidak akan membiarkanmu terbaring selamanya… mama janji…”

Lorong itu menjadi saksi bisu, bagaimana takdir kembali mempertemukan mereka dalam keadaan yang begitu kejam.

Rania masih tampak duduk di kursi besi ruang tunggu. Matanya bengkak, tubuhnya kaku, jiwanya seperti melayang. Sejak dokter menyampaikan kabar buruk tentang Alan, pikirannya hanya berputar-putar pada satu hal, bagaimana ia bisa menyelamatkan putranya.

Di dalam ruangan, Alan masih belum sadar. Tubuh kecilnya tertutup selimut, wajah pucatnya kontras dengan kabel dan selang yang terhubung ke mesin medis. Rania ingin masuk, menggenggam tangan putranya, tapi perawat menyuruhnya menunggu hingga Alan lebih stabil.

Sementara itu, Chesna dititipkan pada tetangga yang bergegas menjemput begitu mendengar kabar kecelakaan Alan. Hati Rania perih karena tidak bisa mendampingi keduanya sekaligus, tapi keselamatan Alan kini jadi yang utama.

Ketika jam sudah menunjuk pukul sembilan malam, suara ketukan sepatu hak terdengar di sepanjang lorong. Rania mendongak, dan seketika tubuhnya menegang.

Seorang wanita anggun, berusia lebih dari enam puluh tahun, muncul dengan aura berwibawa. Rambutnya yang beruban ditata rapi, mantel panjang mewah membalut tubuhnya. Wajahnya masih menampilkan kecantikan masa muda, tapi sorot matanya tajam dan penuh penilaian.

“Saya Ibunya Miko.”

Rania bergetar

“Nyonya…?”

Wanita itu berhenti tepat di hadapannya. Senyum tipis terlukis di bibirnya, senyum yang tak pernah benar-benar hangat.  “Jadi, Kau adalah Rania, kakak dari Vania yang dicintai putraku?”

Nada suaranya tenang tapi menusuk. Rania menunduk, tidak berani menatap terlalu lama. Rania terdiam dalam kegugupan

Nyonya Mia melirik ke arah ruangan tempat Alan dirawat.  “Bagaimana mungkin aku tidak datang, jika darah keluargaku terbaring di dalam sana? Rania, benar anak itu adalah cucuku?”

Rania tersentak. Kata-kata itu seperti palu godam menghantam dadanya. Bibirnya bergetar.

“A… apa maksud Anda?”

Nyonya Mia melangkah lebih dekat, matanya menyala dengan keyakinan. Dari dalam tasnya ia mengeluarkan sebuah map cokelat, lalu menyodorkannya ke meja kecil di samping kursi tunggu.

“Aku tidak datang untuk berbasa-basi. Tes darah anak itu… Alan. Sama persis dengan Miko. Tak perlu kau menyangkal. Alan adalah putra Miko.”

Rania merasakan lututnya lemas. Tangannya gemetar saat menatap map itu, tapi ia tidak berani menyentuhnya. Air mata langsung menggenang di pelupuk.  “Saya… saya tidak pernah berniat… menyembunyikan kebenaran. Saya hanya… ingin melindunginya.”

Nyonya Mia mengangkat dagu, tatapannya tegas. “Melindungi? Atau melarikan diri? Kau tahu betul, Rania… Miko membencimu. Ia membencimu dengan segenap jiwa. Dan jika ia tahu kebenaran ini tanpa persiapan… kebencian itu bisa meluap pada anak yang tak bersalah.”

Rania menutup wajahnya, air mata mulai jatuh.  “Apa yang harus saya lakukan? Alan butuh operasi… saya tidak punya apa-apa, Nyoya… Saya tidak sanggup melihat dia kehilangan masa depannya…”

Nyonya Mia menarik kursi, duduk di hadapan Rania dengan penuh wibawa. Ia menyilangkan tangan, lalu menatap lurus pada wanita di depannya.

“Dengarkan baik-baik, Rania. Aku bisa membantumu. Aku punya kuasa, aku punya uang. Alan akan mendapatkan operasi terbaik di luar negeri. Aku akan pastikan ia pulih dan bisa berjalan lagi. Itu janjiku sebagai neneknya.”

Rania terisak, tangannya menekan dada. Sebagian hatinya ingin langsung berlutut berterima kasih, tapi kalimat berikutnya membuatnya membeku.

Nyonya Mia berkata dingin.  “Tapi dengan satu syarat. Kau harus pergi. Pergi jauh dari Alan. Kau tidak boleh muncul lagi di hadapannya.”

Kata-kata itu seperti cambuk menyayat. Rania mendongak dengan mata membelalak.

“A… apa? Tidak… itu tidak mungkin. Alan adalah putraku! Saya membesarkannya sejak bayi, saya yang menggendongnya saat ia demam, saya yang… yang menenangkannya saat mimpi buruk! Bagaimana mungkin saya meninggalkannya begitu saja?”

Nyonya Mia menatapnya tanpa belas kasihan. “Rania. Kau tahu posisimu. Kau bukan istri Miko, dan kau tidak pernah akan jadi bagian dari keluarga ini. Kau adalah noda dari masa lalu. Tapi Alan tidak bersalah. Dia berhak mendapatkan masa depan yang layak. Kau tidak bisa memberikannya itu. Aku bisa.”

Rania memeluk dirinya sendiri, tubuhnya bergetar hebat. “Tidak… jangan ambil Alan dari saya. Saya tidak bisa …”

Nyonya Mia terdiam sejenak, lalu suaranya merendah tapi tetap tegas.

“Pikirkan baik-baik. Kau ingin melihat Alan berjalan lagi, bersekolah dengan normal, memiliki masa depan cerah? Atau kau ingin tetap bersamanya, tapi membiarkannya terkurung dalam kursi roda seumur hidup? Pilihannya ada padamu, Rania. Aku hanya memberimu jalan keluar.”

Air mata deras mengalir di pipi Rania. Dalam hatinya perang berkecamuk. Ia tahu apa yang dikatakan Nyonya Mia ada benarnya. Ia tidak punya uang, tidak punya koneksi, bahkan pekerjaan sehari-harinya pun hanya cukup untuk makan. Bagaimana mungkin ia membiayai operasi sebesar itu?

Tapi membiarkan Alan pergi tanpa dirinya… itu seperti merobek jantungnya sendiri.

Rania jatuh berlutut, menundukkan kepala di depan Nyonya Mia. “Tolong… jangan paksa saya melepaskan Alan. Tolong… izinkan saya tetap di sisinya. Saya berjanji tidak akan menuntut apa pun dari Miko, tidak akan mengganggu kehidupan kalian. Saya hanya ingin tetap menjadi ibunya.”

Namun. sorot mata Nyonya Mia tidak berubah. Wanita itu menatapnya dengan keyakinan yang dingin. “Kau tidak bisa punya semuanya, Rania. Kau harus memilih. Kebersamaan atau masa depan.”

Sunyi menyelimuti lorong rumah sakit. Suara mesin dari dalam ruangan Alan seperti detak jam yang menghitung waktu pilihan.

Rania menangis tanpa suara, pelan tapi memilukan. Ia tahu, apa pun pilihannya, hatinya akan hancur.

"Miko sangat membenciku. Apa Anda yakin, putraku akan aman di keluarga kalian?" lanjutnya kemudian....

___

1
septiana
kemana shenia??? apa dia dilarang mamanya??🤔
septiana
bukan kamu yg di musuhin Chesna,tapi Chesna yg bakal di musuhin cewek 1 sekolah
septiana
kamu jangan kawatir Alan bakal nikung kamu Gideon.. karena Chesna itu saudara kembarnya Alan
Nurlaila Ikbal
jangan lama2 thor buat chesna kumpul bareng mm nya
septiana
Miko, Chesna itu juga anak mu. jangan lihat dia sebagai musuh hanya karena Alan begitu peduli.. suatu saat kamu akan menyesal karena menganggap Chesna sebagai ancaman.
Adinda
seharusnya kamu melindungi adikmu alan walau bahaya sekali pun bagaimana perasaan mommy mu kalau tau kamu gagal melindungi adikmu
septiana
yap bener kata shenia,kamu itu harus PD Chesna..
septiana
Miko sudah mulai melunak,tapi masih banyak yg harus di pikirkan Rania.
Nurlaila Ikbal
sedih banget dengan nasib chesna
Reetha: Makasih kk udah baca kisah ini. Ayok lanjut ya kk
total 1 replies
Adinda
aku gak rela kalau rania sama miko Sudah cukup penderitaan rania atas perbuatan miko lebih baik rania sama pria yang lebih dari miko
Reetha: Makasih atas komennya ya kk😍😍😍
total 1 replies
septiana
pasti sedih banget sudah didepan mata tapi seperti ada tembok tinggi yg menghalangi.. untuk Alan Chesna sabar ya semua akan indah pada waktunya. walaupun jalannya tak semudah itu.
Daulat Pasaribu
sedihnya rania sama anak anaknya
Daulat Pasaribu
kok bisa si rania dapat kehidupan yg menyakitkan,kesalahan apa yg di perbuatnya sampai vertahun tahun hidup di dalam penderitaan
Reetha: Makasih udah mampir ya kak. Silakan panjut baca kk🥰🥰
total 1 replies
septiana
apa ya yg akan dikatakan Lila??🤔
septiana
sebenarnya kamu sendiri yg membuat Chesna terasa menjauh... ya,karena Alan. sekarang Chesna sudah tau siapa kamu Miko.
septiana
akhirnya Chesna tau masa lalu itu.. sabar ya Chesna tunggu ibu mu menjelaskan semuanya. kalau sampai Miko tau kamu juga anaknya bisa bisa kamu juga diambil sama dia.
septiana
hadeh udah ketemu di depan mata, malah begini jadinya. Alan pura2 ga kenal untuk melindungi Chesna apa ya🤔ah ditunggu aja kelanjutannya...
Reetha: Silakan ditunggu kk😍
total 1 replies
septiana
udah mulai ada rasa nih Gideon sama Chesna.. bener kata shenia,kamu jangan ganggu Chesna karena hidupnya tidaklah mudah.
septiana
ternyata seorang Chesna bisa mengganggu pikiran Gideon. sayangnya Chesna ga merasa diperhatikan malah Gideon yg kelabakan sendiri..
septiana
ini bisa juga di katakan pertarungan... pertarungan antara ego dan hati Miko yg ingin memiliki anak-anaknya tapi enggan dengan ibunya.. apalagi nanti kalau Miko tau Chesna adalah anaknya ini benar-benar jadi peperangan antara Miko dan Rania.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!