NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:45.1k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Seblak

Nabila pun tengah melamunkan Hextor sambil menyussui Enzo. Ia belum pernah bertemu dengan pria seperti ini. Walaupun punya kekuasaan, pria itu mau mendengarkan. Bahkan mau meminta maaf. Belum pernah ada pria seperti ini dalam hidupnya. Yang ia tahu, pria adalah makhluk egois yang tak mau mendengarkan dan tak mau tahu keluhannya, tapi pria ini beda. Itulah kenapa pandangannya kini berubah setelah bertemu dengan lelaki bernama Hextor ini. Tidak semua lelaki seperti itu rupanya.

Iya, masih ada harapan di tengah dunia yang begitu keras. Pasti Helena bahagia mempunyai suami seperti majikannya ini.

***

Seusai solat, Hextor mendatangi kamar Enzo. Ia mengintip. Ternyata Nabila tengah solat. Enzo juga tengah tertidur di boks bayi. Pria itu kemudian menunggu di tepi ranjang.

Selesai solat, Nabila terkejut, Hextor tengah menunggunya. "Ada apa, Pak?" Ia beranjak berdiri.

"Eh, kamu mau makan apa untuk makan malam nanti? Biar juru masakku buatkan yang spesial untukmu."

"Apa? Oh ... apa ya ...." Ditanya tiba-tiba, Nabila pun bingung. Ia tahu, Hextor berusaha menyogoknya. "Bagaimana kalau seblak?"

"Hah? Apa itu?" Pria indo itu mengerut dahi.

"Susah menerangkannya, tapi itu makanan."

"Oh, begitu." Hextor mengangguk-angguk.

"Bilang saja pada Chef Okto, dia tau, kok."

"Ok. Apa namanya tadi?"

"Seblak."

"Ok. Seblak." Pria itu pun keluar dengan masih mengernyit dahi.

Setelah menutup pintu, Nabila tak bisa menahan tawa. Ia menutup mulutnya karena Enzo sedang tidur.

Di dapur, Chef Okto terlihat bingung. "Seblak, Pak?"

"Iya."

"Tapi itu bukan makanan bergizi. Itu tidak direkomendasikan untuk ibu menyussui."

Hextor tampak melotot marah. "Sudah, kerjakan saja, jangan membantah! Dia ingin makan itu, jadi buatkan saja!"

Okto menghela napas sambil merapikan topi kokinya yang tinggi. "Iya, Pak."

"Aku juga sebenarnya penasaran, seperti apa sih makanan ini bentuknya?"

Setengah jam kemudian Hextor kembali ke dapur. Ia melihat Okto selesai memasak seblak dan memindahkannya ke mangkuk. Ia penasaran. "Eh, biar aku lihat dulu isinya." Hextor menyendok isinya dan terkejut. "Apa ini? Kenapa kamu menenggelamkan semua kerupuknya?"

"Tapi memang begitu makanannya, Pak," sahut Okto menjelaskan.

Hextor hampir tertawa. "Aku tahu semua masakan Indonesia. Tidak ada masakan yang menenggelamkan kerupuk seperti ini."

"Ini buktinya ...," lanjut Okto lagi.

Hextor menatap Chef Okto yang tampak serius bicara. "Ini ... seblak ini?" tanyanya tak yakin. Matanya melebar tak percaya.

"Iya. Seblak itu isinya kerupuk seperti ini, Pak."

"Gak bergizi, dong! Mana mungkin ...." Pria indo itu masih sangsi.

Okto menghela napas panjang sambil menggaruk-garuk dahinya. Tak tahu harus berkomentar apa. "Makanya 'kan sudah Saya bilang, makanan ini tidak direkomendasikan karena tidak bergizi. Karena itu, Saya memasukkan sosis, telur, bakso juga jamur dan sayuran lainnya agar makanannya bergizi. Seblak itu hanya berisi kerupuk yang direbus, Pak. Paling, tambahannya mi!"

Hextor terperangah. Ia baru tahu ada makanan jenis ini di Indonesia. "Ya sudah. Sajikan saja!" sahutnya kesal.

Mei membawa makanan itu ke atas. Setelah mengirim makanan, Hextor menyusul. Ia melihat Nabila sedang bermain dengan Enzo yang dibaringkan tengkurap di atas ranjang. Enzo sedang belajar mengangkat kepalanya sekali-sekali.

"Kau tidak makan?"

Nabila mengangkat kepalanya. "Enzo masih bangun, Pak. Kasihan ditinggal sendirian."

"Kamu makan saja, biar aku yang jaga Enzo."

"Oh, terima kasih, Pak. Bapak sudah makan?" Nabila bergerak berganti tempat dengan Hextor dan mendatangi meja nakas.

"Nanti, karena mereka masih mempersiapkannya."

"Terima kasih ya, Pak."

Tak sengaja Hextor melihat senyum Nabila yang senang makanan kesukaannya dibuatkan. Entah kenapa ia tak ingin protes. Ia mengambil Enzo dan menggendongnya. Pria tampan itu penasaran, benarkah seblak yang diminta Nabila, isinya seperti itu. Ia kaget ketika wanita berkerudung biru itu meletakkan baki makanannya di lantai. "Kenapa kamu taruh baki itu di bawah? Kamu makan di lantai?"

"Terus, Saya makan di mana? Kan gak ada meja yang ada kursinya. Di kasur? Nanti kotor!" Nabila mulai mencoba makan seblaknya dengan menyendokkan kuah ke dalam mulut. Bola matanya melebar seketika. "Mmh, enak!"

Hextor melihat sekitar, ia baru sadar tidak ada meja kursi buat Nabila makan. "Ok, nanti aku sediakan." Ia kemudian beralih menatap Nabila yang mulai menyantap makanannya dengan lahap tanpa malu-malu.

Tentu saja, Nabila sering lapar setelah menyussui Enzo. Apalagi sekarang Enzo tidak cukup minum dari dadda kirinya. Kadang kehabisan dan minta yang kanan. Itulah sebabnya ia sering tiba-tiba lapar belakangan, tapi ia tak berani meminta ke dapur. Karena itu, setiap makanan yang disajikan selalu habis oleh Nabila.

Hextor memperhatikan Nabila. "Itu benar makanannya kayak gitu?"

"Mmh? Iya, Pak. Malah tambahannya banyak. Ada bakso, sosis, jamur ...."

"Apa kamu tidak tahu itu makanan tidak bergizi? Tidak baik untuk ibu menyussui."

"Tauu ..."

"Kalau tau, kenapa memilih makan seperti ini? Kamu 'kan bisa pilih yang lebih enak dari ini."

"Kan Bapak tanya, ya Saya jawab," sahut Nabila kembali menyuap makanannya, tak peduli.

Enzo yang diacuhkan malah sibuk menyentuh brewok tipis ayahnya. Ia begitu penasaran karena sedikit tajam di tangan lembutnya. Matanya menjelajah dagu Hextor, sedang pria itu sendiri sibuk memperhatikan Nabila.

"Memang itu makanan kesukaanmu? Padahal itu tidak bergizi, Nabila."

"Memangnya makanan kesukaan harus bergizi? Dari mana teorinya ...."

"Nabila, kamu sedang menyussui. Makan ini sekali-sekali saja ya."

Nabila kesal hingga berdiri dan membawa mangkuk itu sampai ke hadapan Hextor. Pria itu bingung apa yang ingin dilakukan Nabila hingga wanita itu menyodorkan sesendok kuah seblak.

"Bapak cobain dulu, baru komentar."

Karena ditawari, Hextor membuka mulutnya dan Nabila menyuapi. Seketika pria itu menyipitkan matanya. "Ah, pedas!"

"Masa sih, Pak? Ini kurang pedas." Nabila mengerut dahi.

"Tapi bagiku terlalu pedas." Hextor menjulurkan lidahnya.

"Oh, maaf." Cepat-cepat Nabila menukar mangkuk dengan gelas air minum untuk majikannya.

Pria itu meminumnya dari tangan Nabila. Ia minum hampir setengahnya. "Hah ... kamu urus Enzo. Aku akan ke bawah saja mengambil minum."

Nabila meletakkan gelas itu di meja nakas lalu menggendong Enzo, sedang Hextor cepat pergi dari tempat itu. Wanita itu hanya tersenyum melihat majikannya pergi dengan mulut yang masih kepedasan.

***

Keempatnya akhirnya duduk. Julia menoleh pada suaminya, Agung dengan pandangan bingung. Ada apa hingga tiba-tiba Hextor mengunjungi mereka? Padahal, bukankah kemarin baru saja didatangi? Apakah ada hal yang belum sempat tersampaikan, atau Hextor menyerah dan akan memberikan Enzo pada mereka?

Hextor juga nampak gelisah. Untung saja ia datang bersama Arman, sang asisten. "Begini. Maaf kalau penyambutan aku kemarin kurang menyenangkan. Kita semua pasti berharap agar nama almarhum istriku kembali baik. Eh, bisakah Ibu dan Ayah memberitahuku tentang seseorang yang mungkin tidak suka akan keberadaan Helena? Mungkin dari teman-teman atau keluarga, mungkin?"

Kedua orang tua Helena saling pandang. Kemudian menatap ke arah Hextor.

"Helena adalah orang yang aktif dan setia kawan. Sejauh ini aku belum pernah melihat ada orang yang membenci Helena secara terang-terangan. Sebenarnya ada apa sampai kamu menanyakan ini pada kami?" tanya ayah Helena.

Hextor sempat melirik Arman sebelum melanjutkan bicara. "Ada yang memfitnahku, hingga Helena pergi ingin menemuiku tanpa memberi tahu apa pun. Orang yang memfitnahku itulah yang menabrak Helena di jalan."

"Apa!?" Agung mencondongkan tubuhnya ke depan. "Bagaimana kamu tahu itu, Hextor?"

Bersambung ....

1
Rahma Inayah
pasti.tmbh kesel lani liat nabila sdh akrab dan dekat dgb enzo dan hextor
Nar Sih
ada yg cemburu nih
Rahma Inayah
mknlj emzo anak dr selingkhn helema
Dini Anggraini
Hextor2 ibu menyusui itu sering lapar karena makanannya di habiskan buat menyusui enzo anakmu jangan kamu marahi nabilanya nanti ngambek pulang kampung nabilanya. 😍😍
Dini Anggraini: betul bunda yang cantik 😆😆😆
total 2 replies
Afsa
Hextor cembokur😄buruan nyatakn cinta sblm Nabila disunting orang bos🤭
Rahma Inayah
syirik aja lo lani kasian deh km gk di.lirik hextor berharp km mau gantikan nyonya helena jgn mimpi.
Rahma Inayah
ya sma2 mendidik nya bersama nabila yg qkn menjd ibu sambung enzo
Nar Sih
bener kta sergio adik mu hextor ,bila kmu suka buruan lamar nabila sblm di gaet orang lain
Susi Akbarini
❤❤❤😀😀😘😘😍😙😗😀😀
Susi Akbarini
❤❤❤❤😘😍😗
Nar Sih
aku pikir ucapan hextor sama nabila yg kta nya mau lamar dia itu bnr eh ..ternyata bercanda😭
Baby_Miracles: wkwkwk🤭
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sudah brp lama nie kenapa sampai sekarang belum ketemu yang menyebabkan Helena meninggal?
Baby_Miracles: 🩷🩷🩷🩷🩷
total 3 replies
Eka
lanjut thor,kasih pelajaran sama ar.an yg telah menyiksa nabila dan hextor yg 500juta jangan dikasih sama arman itu buat nabila saja dia sudah lam disiksa sama arman
Nar Sih: lanjutt kak👍
total 1 replies
Nar Sih
nabila kmu itu harus nya sng bisa cerai dri aryo yg pecundang dan mokondo bukan nya marah ,,dgn hextor yg jls,,udah bantuin kmu
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤
kalo suka bilang aja...


keburu diambil sergi..
Baby_Miracles: buahahaha🤣
total 1 replies
Eka
yaaa lanjut tjor
Eka
heltor jangan kasih thu si arman yg 500jta buat nabila saja biar bahagia suami macam gitu kok dikasih 1m ya jelas ok,bikin anak buahmu ambel uang itu biar menyesal kasih dikit saja kok enak2an sedang nabila menderita kasihan nabila hextor
Eka
ayooo kasih tau nabila kelaluannya arya biar tau nabila kalau suaminya itu tidak benar cuman manfaatin nabila saja lanjut thor
Eka
kasihan nabila kerja banting tulanh e uangnya buat seli gkuh sama suaminya,semoga secepatnya nabila bisa tau kelakuan suaminya uangnya jangan dikasihkan semuanya nab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!