NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wardha

Salah masuk kamar, berujung ngamar ❌ Niat hati ingin kabur dari Juragan Agus—yang punya istri tiga. Malah ngumpet di kamar bule Russia.

Alizha Shafira—gadis yatim piatu yang mendadak dijual oleh bibinya sendiri. Alih-alih kabur dari Juragan istri tiga, Alizha malah bertemu dengan pria asing.

Arsen Mikhailovich Valensky—pria dingin yang tidak menyukai keributan, mendadak tertarik dengan kecerewetan Alizha—si gadis yang nyasar ke kamarnya.

Siapa Arsen sebenarnya? Apakah dia pria jahat yang mirip seperti mafia di dalam novel?

Dan, apakah Alizha mampu menaklukkan hati pria blasteran—yang membuatnya pusing tujuh keliling?

Welcome to cerita baper + gokil, Om Bule dan bocil tengilnya. Ikutin kisah mereka yang penuh keributan di sini👇🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penolakan

Mobil hitam Arsen melaju pelan menembus jalanan yang dipenuhi pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi. Alizha menempelkan wajahnya di kaca jendela, matanya membelalak tak percaya. Di depannya, berdiri sebuah bangunan megah bergaya klasik khas Rusia.

Jantung Alizha berdegup kencang. "MasyaAllah, ini istana apa namanya, Mister?"

Arsen tersenyum tipis, matanya menatap lurus gerbang yang perlahan terbuka. "Ini rumah keluarga saya. Rumah orang tua saya."

"Benarkah? Saya kira ini istana." Alizha menelan ludah dengan kasar. Semakin melihat kehidupan suaminya, semakin dia merasa insecure parah.

Begitu mobil berhenti di halaman, Alizha langsung merasa lemas. Keringat dingin membuat jemarinya terasa lengket, padahal udara luar cukup dingin. Tangan mungilnya bergetar di pangkuan. Ia memejamkan mata sebentar, mencoba menenangkan diri, tapi bayangan menakutkan terus menari di kepalanya.

Pikiran dan bayangan wajah mertua yang sinis, tatapan tajam saudara ipar yang tidak ramah, atau bahkan penolakan terang-terangan.

Arsen menoleh, memperhatikan kegelisahan istrinya. Senyum geli muncul di bibir pria Rusia itu. "Baby goat, kau gemetar?"

Alizha melotot sekilas, berusaha menutupi rasa paniknya. "Siapa yang gemetar? Saya ... saya cuma kedinginan."

Arsen terkekeh pelan, lalu meraih lengannya. Jemarinya yang besar menggenggam tangan Alizha dengan erat, memberikan kehangatan. "Tenang. Kau tidak sendirian. Pegang saya, jangan lepas. Understand?"

Alizha menelan ludah, hatinya semakin kalut. Tapi genggaman Arsen memang sedikit menenangkan, seolah memberi sinyal bahwa apa pun yang terjadi nanti, pria ini akan berdiri di sisinya. "Baiklah."

Pintu mobil dibuka. Suara ramai terdengar dari arah teras rumah. Dua pemuda tinggi berambut pirang keluar sambil bercakap-cakap cepat dalam bahasa Rusia. Dari belakang mereka, seorang wanita paruh baya mengenakan kerudung berwarna hitam yang menutupi rambutnya.

Alizha sontak membelalak. "MasyaAllah, ibu mertua saya pakai kerudung juga?" hatinya mendadak campur aduk antara kagum dan makin panik.

Arsen menariknya untuk maju. "Ayo."

Mereka berjalan menuju tangga marmer. Kedua pemuda yang ternyata adik Arsen langsung menghentikan langkah, menatap mereka dengan raut terkejut. Salah satu dari mereka menunjuk Alizha dengan ekspresi bingung.

"Siapa? Kekasih barunya?" tanya sang adik dalam bahasa Rusia, suaranya penuh ketidakpercayaan.

Alizha hanya bisa berdiri kaku, tidak mengerti sepatah kata pun. Yang dia tahu, tatapan mereka jelas-jelas penuh tanda tanya.

"Siapa dia? Tumben sekali kau pulang bawa seorang gadis ke rumah ini," kata sang adik.

Arsen menyentuh bahu Alizha. "Sopanlah padanya. Dia kakak ipar kalian."

"What?!" Mereka semua langsung kaget.

Ibu Arsen menutup mulutnya dengan tangan, matanya membesar. Dari dalam rumah, muncullah seorang pria tua berwibawa—ayah Arsen.

"Arsen!" suaranya menggelegar, membuat Alizha hampir mundur ketakutan.

Arsen tetap tenang, meski wajah-wajah keluarganya menatap penuh keterkejutan.

"Kau baru kembali dari luar negeri. Kembali ke rumah membawa seorang istri?" Ayahnya mengerutkan dahi—merasa tak percaya. "Apa kau bercanda?"

"No. Ini istri saya." Arsen membalas dengan tenang. "Saya menikahinya di Indonesia."

"Apa? Istri? Kau bercanda, kan?" Adiknya masih tak percaya.

Ayahnya begitu kaget, terlihat dari wajahnya dia sedang menahan emosi. "Arsen! Kau kembali setelah lama tidak pulang, dan tiba-tiba membawa wanita ini?" tatapannya menusuk ke arah Alizha, membuat gadis itu semakin menunduk.

Ibu Arsen menutup dada dengan tangan, berbisik dengan nada tidak percaya. "Nikah? Tanpa kami tahu apa pun? Kau tidak melakukan sesuatu yang buruk, kan?"

Salah satu adik Arsen menambahkan pula, "Atau, dia hanya—" Bisikannya terputus.

Alizha mendongak sedikit, meski tidak mengerti bahasanya, dia sudah memahami maksud ucapan dan ekpresi itu. Dadanya berdebar, rasa malu bercampur takut.

Arsen segera meraih bahu istrinya, berdiri tegak di hadapan semua orang. "Jangan salah sangka. Dia istri sah saya. Kami menikah resmi."

Namun reaksi itu bukannya menenangkan, malah menimbulkan kecurigaan baru. Sang ayah semakin curiga. "Resmi? Atau kau main-main di negeri asing dan membawa pulang seorang gadis bayaran?"

Alizha sontak ternganga. Semakin dia tidak paham, semakin buruk pula pikirannya terhadap mereka semua. "Mereka ngatai saya atau gimana sih ini?" batinnya.

Arsen menggenggam tangannya lebih erat. "Tidak. Ini bukan mainan. Ada insiden—"

Salah satu adiknya memotong. "Insiden? Oh, jadi kau menikah karena ‘insiden’? Itu alasan terbodoh yang pernah kudengar, Kak."

Suasana semakin panas. Ibu Arsen mencoba menengahi, meski wajahnya tetap syok. "Arsen, kau tahu keluarga ini menjunjung kehormatan. Dan kau muncul dengan istri asing, tanpa sepatah kata pun sebelumnya. Bagaimana kami bisa percaya?"

Arsen mendengus. "Saya tidak akan membawa pulang siapa pun kalau dia bukan pilihan saya."

Namun ayahnya tidak yakin. "Kau mempermalukan nama keluarga ini! Apa kata orang ketika tahu putra Mikhailovich menikah diam-diam dengan gadis asing tanpa latar belakang yang jelas?!"

Alizha merasa kepalanya berputar. Semua orang berbicara dengan cepat dalam bahasa yang tidak ia mengerti. Sorot mata curiga, kata-kata yang menusuk, bahkan nada tinggi ayah Arsen—semuanya membuat napasnya terasa sesak. Ia ingin menjelaskan, ingin membela diri, tapi lidahnya kelu. Ia tidak bisa berbahasa Rusia, bahkan bahasa Inggris pun terbatas.

Ia hanya bisa menatap Arsen dengan mata berkaca-kaca, berharap pria itu benar-benar akan menepati janjinya—melindunginya.

Arsen menarik Alizha ke sisinya lebih dekat, matanya menatap tajam ke arah ayah dan adik-adiknya. "Cukup. Jangan pernah menghina dia lagi. Kalau kalian tidak percaya pada kata-kata saya, itu urusan kalian. Tapi saya tidak akan biarkan kalian merendahkan istri saya."

Suasana teras berubah kaku.

Ayah Arsen mendekat, jaraknya tinggal satu langkah dari putranya. "Arsen, dengar baik-baik. Kau bisa keras kepala di luar sana, tapi di rumah ini, kehormatan keluarga nomor satu. Dan saya tidak suka caramu ini."

Tangan Alizha yang digenggam Arsen bergetar semakin kuat. Ia ingin berkata sesuatu, ingin berteriak bahwa ia tidak seburuk yang mungkin mereka pikirkan, tapi suaranya tercekat di tenggorokan.

Arsen menatap lurus ke arah ayahnya, tanpa membentak tapi tetap tegas. "Saya sudah menikahinya. Mau kalian suka atau tidak, dia tetap bagian dari keluarga ini."

"Kak? Are you okay?" kata sang adik.

"Why not? Saya jauh lebih baik berada didekatnya, daripada dekat kalian." perkataan Arsen membuat Ibunya terperangah.

"Nak. Jangan begitu." Dia mendekat, mencoba melerai. "Kita bisa bahas baik-baik. Kami hanya syok. Kau tahu sendiri, kau ingin melamar kekasihmu di Indonesia. Tapi apa yang terjadi? Kau malah ditinggak nikah."

Arsen garuk kepala. "Kalian sudah tahu, lalu kenapa tidak mendukung saya?" tatapannya tertuju ke mereka semua. "Saya butuh obat untuk pengkhianatan itu."

"Astaga. Kau menjadikannya pelarian?" tanya sang adik.

"Kau tidak sebodoh itu." Arsen tersenyum. "Tidak pula sepintar itu."

Sang adik mendengus. "Kau selalu saja begitu, kak!"

"Arsen!" Ayahnya bicara tegas. "Kau jangan bermain-main dengan anak orang!"

"Saya tidak sedang bermain. Saya hanya ingin menciptakan sesuatu yang saya inginkan."

"Astaghfirullahalazim. Ibu selalu mengingatkan, jangan melewati batasmu, Arsen!" Ibunya jadi geram sendiri. "Kau boleh menikah dengan siapa pun. Tapi bukan dengan cara begini! Biadab anak ini memang!"

Perkataan terakhir itu membuat Alizha terperangah. Bagaimana tidak? Ibunya bicara dengan bahasa Indonesia, yang jelas Alizha paham betul arti kata 'biadab' itu sendiri.

"Waduh, mertua saya bisa bahasa Indonesia. Malah ngatai anaknya sendiri biadab. Sekarang ini sebenarnya aku tengah dibela keluarganya, atau lagi masuk ke sarang beruang besar ini?" batinnya sambil mendongak menatap Arsen. Alizha jadi berubah haluan. Dia mendadak curiga dengan suaminya sendiri.

1
mimief
nasiiib..
beginilah cinta
deritanya tiada akhir 🤭
mimief
wkkwkw
sama y sha
eh kok ikut ikutan
mimief
cute amet si merdka
kirain marah karena masukin orang baru sembarangan
tau ya takut anaknya mainin ank orang
mimief
wkwkwkwk...suaminya kan yg aneh yaa🤣🤣
mimief
lah...kita juga kalau begitu sama...noraknya🤣🤣
D'blacksweet: plot twist, padahal author sendiri yg gak pernah🤣
total 1 replies
mimief
subtitle unyel unyel itu paaan🤣🤦🤦
D'blacksweet: kepalanya diunyelunyel😭
total 1 replies
mimief
jiaaaahhhhhh 🤣
mimief
aahhhh.. kasiaaan
mimief
wkwkwkwk
gemesnya liat mereka
mimief
yg penting keliatan keren🤣🤣🤦
mimief
orang tu koleksi jam ,tas sepatu
lah ini dosa 🤦🤣🤣
mimief
lah...kan mang belum boleh dipegang
haram Bu🤣🤣
mimief
ya..cinta memang ada tanggal kadaluarsa nya
tapi komitmen akan ada selamanya
mimief
sial..
mana bener lagi🤣🤣
money ia not everything
but everything need's money 🤣
mimief
kaya mau ikutan lomba pamer piaraan yaa
didandanin dulu biar cakep🤣🤣
mimief
ga ada yg muat karung nya mba...🤣🤣
mimief
wkwkwkwk
bule gabut
dryadi ngerti juga malah bikin sendiri repot
mimief
lah..tu ngerti kalau lagi dikatain🤣😂
mimief
kalau jajan nya banyak sama makan nya banyak
jangan nyesel ya sir
tidak menerima pengembalian barang Lo..inget itu
mimief
istighfar nya karena apaan sa?
ganteng nya apa galak nya🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!