My Secret (Rahasiaku)

Tidak terasa hari berjalan begitu cepat, emily dan kawan-kawan bersiap kembali ke Jakarta kerumah mereka masing-masing.

Mereka sudah mengendarai mobil seperti waktu berangkat, Evelyn ingin semobil dengan Emily di bawa oleh salsa kedalam mobil bersamanya, ia sangat kesal kepada salsa karena ia juga tidak bisa semobil dengan emily saat kembali.

Pada sore harinya mereka sampai di rumah masing-masing, Felix mengantarkan Emily terlebih dahulu setelah itu ia juga pulang bersama adiknya Evelyn yang dari tadi cemberut dan kesal.

"Kenapa hm!" Ucap felix kepada adiknya melihat adiknya kesal padanya.

"Tidak apa, aku hanya kesal kalian melarang ku bersama Emily, sebelum kak felix tidak ada rumah ku sering bermain dengan Emi." Jujur Evelyn kepada kakaknya.

"Maaf ya, tapi kamu tahu sendiri aku harus meluluhkan hati lily kembali dan aku sudah lama tidak ketemu dengannya, nanti kamu juga tahu setelah jatuh cinta kepada seseorang" ucap felix kepada adiknya minta maaf.

"Tapi ingat kamu harus mencari laki yang baik dan bertanggung jawab yang mencintaimu, tapi sebelum itu kamu kenalkan dia lebih dulu kepadaku." Kata felix lagi.

"Belum dapat saja sudah wanti-wanti, aku belum mau cari laki-laki sekarang merepotkan seperti kak felix selalu menggangguku untuk bersama emi." Kata Evelyn lagi, felix hanya tersenyum melihat adiknya.

Tidak lama setelah itu mereka sampai di rumah, Evelyn langsung masuk ke kamarnya mengabaikan kakaknya itu.

"Kenapa dia" ucap Charlotte heran melihat putrinya ia hanya menyapa dirinya saja, mengabaikan yang laki-laki termasuk daddy sendiri.

"Tidak apa mom, besok juga kembali lagi seperti semula" ucap felix lalu ia juga masuk kedalam kamarnya.

Saat sampai di kamarnya sebelum membersihkan diri ia menelpon kekasihnya terlebih dahulu.

"Halo yank, apakah kamu sudah istirahat" ucap felix karena telpon nya langsung di angkat oleh Emily.

"Aku mau istirahat soalnya baru selesai mandi, apakah bang fel sudah sampai di rumah" jawab emi.

"Ya udah kamu istirahat saja aku juga mau mandi" ucap felix dengan lembut.

"Iya, jangan lupa istirahat juga ya jangan kerjakan kegiatan yang lain" kata Emily ia tahu pasti felix berkerja lagi.

"Iya sayang, i love you" ucap felix lalu ia menyudahi panggilannya, setelah itu ia segera mandi.

******

Sedangkan Ava Sanders marah besar karena mendengarkan berita kehancurannya markas Vincent dengan begitu berarti rencana gagal.

"Mengapa apakah wanita itu begitu kuat, Vincent saj bisa ia hancurkan. Emily kamu boleh bahagia sekarang sebelum aku kembali lagi." Ucap Ava.

"Lebih baik gue kembali ke Amrik terlebih dahulu, mungkin saja Vincent sudah membocorkan semuanya." Ucap Ava lagi lalu ia berkemas ia tidak mempunyai waktu lagi, pikirannya hanya secepatnya pergi dari sini sejauh mungkin.

Setelah ia selesai berkemas ava segera memesan tiket secar online lalu langsung ia langsung berangkat ke bandara, ia takut keluarga Emil mencarinya.

Setelah sampai di bandara dan naik pesawat menuju ke amrik baru hatinya merasa lega untuk sementara.

"Gue pasti kembali ke sini untuk menghancurkan kalian" gumam Ava sambil mengepalkan tangannya, ia harus mencari dukungan yang lebih kuat dari keluarga Emily dan felix supaya bisa menghancurkan mereka.

"Emi gue memberikan waktu untuk lo bersenang-senang sebelum kehancuran lo datang, tunggu saja karena gue tidak akan membiarkan lo bahagia di atas penderitaan gue" gumamnya lagi penuh kebencian kepada Emily.

Ia selalu iri kepada Emily cantik kaya dan disayang oleh keluarganya, di kelilingi oleh laki-laki yang melindunginya termasuk felix dan Noah pria incaran ava sejak dulu, karena noah sering menolaknya dengan kata pedas juga mengetahui aibnya, ia berhenti mengejar noah hanya felix yang tidak respon selama ini, jadi ava tetap gigih mengejar felix, ternyata diamnya felix selama ini sangat menyeramkan saat membuka mulutnya pada dirinya, dengan ejekan felix dan melihat tatapan jijik felix padanya ia sangat marah dan benci, kepada felix juga Emily, karena ia mengira semua itu gara-gara Emily.

Tidak lam setelah itu pesawat lepas landas menuju ke arah tujuannya Ava, ia memejamkan matanya untuk menenangkannya hatinya supaya bisa menyusun rencana lagi.

******

Disisi Emily ia mendapatkan laporan dari kaki tangannya bahwa Ava sudah pergi dari Indonesia. Ia semenjak di acara pertunangan nya dia selalu memantau gerak-gerik Ava karena ia selalu waspada terhadap musuhnya. Karena musuh yang terlihat lemah itu lah yang lebih berbahaya.

Emily memberikan kabar kepada felix bahw ava sudah pergi. Karena felix sudah mengetahui identitas lainnya, jadi ia harus kompromi dengan felix cara mengatasi musuh seperti ava yang merepotkan ini.

"Halo bang, apakah sudah istirahat!" Ucap Emily saat telponnya di angkat oleh felix.

"Ya, yank aku merindukanmu untung kamu menelponnya ternyata kamu juga merindukanku" ucap felix dengan senyuman manisnya .

"Kamu selalu saja menggombal, aku hanya memberitahu Ava dia sudah pergi dari Indonesia sepertinya ia kembali ke tempat orang tuanya" ucap Emily memberitahukan kabar kepada felix.

"Tidak apa-apa, untuk sementara berikan ia waktu untuk bernafas" kata felix santai kepada kekasihnya itu.

"Bang bagaimana kalau ia kembali lagi mencelakai anggota keluarga kita lagi, apa rencana mu?" Kata emily ia meminta pendapat felix karena ia tidak membiarkan musuh menyakiti keluarganya.

"Jangan khawatir sayang, aku sudah meminta anak buahku untuk mengawasi di Amrik, aku tidak akan membiarkan musuh mencelakai dirimu dan keluarga kita, aku akan menjagamu mulai sekarang" kata felix lembut supaya Emily bisa percaya padanya.

"Baiklah, aku hanya takut saja ava kembali dengan dukungan yang lebih kuat lagi dan mencelakai anggota keluarga kita yang lebih lemah, oh ya tambah penjaga bayangan Evelyn tanpa pengetahuannya." Ucap Emily yang ia takutkan hanya Evelyn yang agak mudah di tipu ia masih lembut hatinya belum melihat hati manusia yang sebenarnya.

"Iya sayang, aku juga menambah penjaga untuk dirimu" ucap felix dengan lembut.

"Buat aku tidak aku usah aku bisa jaga diri dan ada dirimu juga bang" ucap Emily dengn suara lembut, merayu felix supaya tidak memberikan penjaga.

"Baiklah mulai sekarang kamu jangan jauh-jauh dari ku, selalu dekat denganku kemanapun kamu pergi." ucap felix dengan senyum bahagia itu lebih baik Emily selalu lengket dengan nya, bagus juga ava pergi Emily lebih lengket lagi padanya pikir felix.

"Tidak begitu kali bang, aku juga tidak suka di kekang aku juga ingin bebas" ucap Emily dengan suara pelan.

"Sayang aku tidak mengekang mu, kamu bebas melakukan apapun yang kamu mau asalkan aku ikut, kalau tidak kamu harus menyetujuinya membawa pengawal." Ucap Felix dengan lembut memberikan pengertian kepada tunangan itu kekasih hatinya.

"Baiklah, asalkan kamu tidak jenuh saja mengikuti ku" kata emily mengalah dari padanya ia diberi pengawal lebih baik satu pengawal saja yaitu Felix.

"Aku tidak akan bosan, jangan khawatir aku suka terus bersamamu" jawab Felix cepat takut Emily rubah pikiran.

"Ya sudah, aku mau istirahat soalnya sudah larut, besok kita jumpa lagi, aku matikan dulu sambungan ya, kamu juga istirahat jangan bergadang" ucap Emily.

"Iya sayang, aku makin cinta ama kamu" jawab felix Emily langsung mematikan sambungan panggilan mereka.

Felix hanya tersenyum bahagia melihat sambungan putus, ia mengingat wajah memerah emily saat ia goda lalu ia terkekeh.

"Tidak sabar ketemu dengannya besok, ingin aku makan pipi merahnya" gumam felix lalu ia melanjutkan kerjanya yang masih ada sedikit lagi.