Sinopsis
Samuel Kai wiegner datang ke Selandia Baru bukan untuk jatuh cinta. Ia hanya ingin melupakan luka dari hubungan yang gagal di Jerman.
Tapi hatinya tak bisa berbohong saat bertemu Nadya Putri Aulia mahasiswi S2 asal Indonesia yang juga bekerja di motel ayahnya.
Nadya bukan seperti gadis yang biasa ia temui. Sederhana, tulus, pekerja keras dan penuh tanggung jawab. Tapi cinta bukan prioritas dalam hidup Nadya. Ia sibuk kuliah dan bekerja untuk keluarga nya.
Sam jatuh perlahan, sementara Nadya masih bimbang, masih berpikir dengan perasaan nya.
Karena hidup nya bukan tentang cinta, tapi tentang bertahan.
Saat waktu, jarak, dan beban hidup menghalangi perasaan—akankah mereka memilih saling menunggu, atau saling melepaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yana Rafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Tak Terduga Di Perpustakaan
Sam mengusap kasar wajah nya, ia agak susah tidur mengingat percakapan nya dengan Mathew. Sepupu nya itu mengatakan dia tertarik pada Nadya dan ingin mendekati nya.
Mantan pacar Mat sebelum nya adalah orang Filipina, jadi seperti nya sepupu nya itu memang menyukai tipikal gadis Asia. Saat di mobil Mat banyak bertanya perihal Nadya, Sam pun memberitahu hal- hal yang ia tau tentang gadis itu dari Charlie.
Tapi…. entah kenapa hati nya seperti tidak rela jika benar Mat ingin mendekati Nadya.
Padahal dia pun baru beberapa bulan lalu putus dari pacar nya saat tinggal di Berlin. Pacar nya kedapatan selingkuh dengan sahabat Sam sendiri, Sam sangat kecewa dan sakit hati. Ia juga masih teringat betul bagaimana dulu ayah dan ibu nya sering bertengkar sehingga akhir nya memutuskan bercerai dan ikut ibu nya ke Jerman saat ia berumur tiga belas tahun. Sam menjadi agak pesimis dengan masalah percintaan.
Setelah berpikir cukup lama, ia memutuskan membiarkan sepupu nya mendekati Nadya, karena rasa kecewa nya, ia belum ada rencana untuk menjalin cinta dengan gadis manapun.
Lelaki itu akhir nya memutuskan untuk tidur, besok ia harus ke kampus bertemu dengan dosen pembimbing untuk konsultasi tentang disertasi nya.
Pagi itu setelah bertemu dengan dosen pembimbing nya selama satu jam, Sam pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi buku dari dosen nya. Dia mengambil beberapa buku sesuai yang ia butuhkan. Saat ingin membaca nya di ruang baca, tidak sengaja ia melihat Nadya yang sedang duduk sambil mengetik di laptop, di sebelahnya ada seorang gadis yang sedang bicara padanya.
Saat itu Nadya memakai celana jeans putih, t'shirt polos berwarna navy serta sneaker. Ia mengepang rambut nya yang panjang ke samping. Sesekali gadis itu terlihat tersenyum saat bicara dengan gadis di sebelah nya. Barulah saat gadis di sebelah Nadya pergi, Sam menghampiri Nadya.
"Hai Nad, sedang sibuk?"
“Hai Sam, ah tidak juga aku hanya sedang mengerjakan sedikit tugas dari dosen ku”.
“Now it's done” ujar Nadya sambil tersenyum.
Sam mengangguk sambil tersenyum
“Waah tumben banget yah kita ketemu di sini. Kamu sedang cari buku?” tanya Nadya.
“Iya, tadi aku cari beberapa buku referensi dari dosen ku dan gak sengaja liat kamu”.
“Apa kamu sering ke perpustakaan?”
“Yah kalau lagi ada tugas dan aku butuh buku bacaan untuk referensi artikel yang akan aku buat saja sih”. kekeh Nadya
“Apa kamu mau menemani ku ke cafetaria untuk makan siang dan minum kopi?” tanya Sam
“Ok, kebetulan aku sudah tidak ada kuliah lagi hari ini”.
Nadya merapikan laptop dan memasukan ke dalam tas, kemudian mereka pun pergi menuju ke café.
Sam dan Nadya memesan sandwich dan kopi dan mengobrol di meja bagian luar cafe sambil menikmati bunga bunga sakura yang mulai bermekaran di sekitar cafe kampus.
Nadya benar benar tidak menyangka akan bertemu Sam siang ini, sam yang memakai celana kargo pendek dan hoodie hitam serta topi dan juga running shoes nya terlihat sangat keren dan setelah Nadya perhatikan ia setuju dengan pendapat Aileen bahwa laki laki itu mirip dengan Liam Hamsworth.
“Nad apa kamu pernah pulang ke Indonesia selama kamu kuliah di sini?”
“Hmm, tidak. Lagi pula belum satu tahun aku di sini dan sayang uang kalau aku harus ke Indonesia kan lumayan juga ongkos nya” Ujar Nadya sambil tertawa.
“Ahh I see, mungkin next time aku harus coba trip ke Jakarta. Jujur aku belum pernah kesana, aku hanya pernah ke Bali itu pun sudah lama sekali saat aku masih kecil bersama mom and Dad”.
“Ehh jangan, Jakarta tuh macet dan ramai banget kamu bisa stress di sana. Kekeh Nadya. Beda sekali dengan Christchuch, di sini jauh lebih tenang, damai dan tentu saja gak macet dan buat kamu stress”.
“Ah really? It means that you love to stay here isn't it?”
“Indeed, I love to stay here dan orang orang di sini juga ramah menurut ku, how about in germany?”
“Tentu saja berbeda, orang orang di sana lebih cuek dan dingin jadi butuh waktu cukup lama untuk bisa dekat satu sama lain”.
“Ohh berarti aku tidak salah pilih ya untuk kuliah di New Zealand”.
“Definitely yes” balas Sam.
“Tapi walaupun aku happy di sini, sayang sekali beasiswa ku hanya dua tahun, kalau belum lulus juga harus dengan biaya sendiri. So I have to graduated as soon as possible and back to Indonesia”
Mendengar ucapan Nadya, ada perasaan tidak nyaman di hati Sam jika gadis itu pergi.