Putri Changle—seorang gadis modern—terjebak di tubuh putri kuno yang memiliki masa lalu kelam. Setelah menikah dengan kekasih masa kecilnya, dia dikhianati dan disiksa hingga mati. Namun, dengan bantuan sistem poin dan ruang ajaib, Putri Changle mendapatkan kesempatan kedua untuk balas dendam.
Dengan menggunakan Sistem, Putri Changle memulai perjalanan balas dendam yang penuh tantangan dengan mengumpulkan poin, meningkatkan level, dan membuka kemampuan baru untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun, semakin dia mendekati tujuannya, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang masa lalunya dan sistem yang digunakannya. Apakah Putri Changle dapat mencapai balas dendamnya, ataukah dia akan terjebak dalam permainan yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baru Loncatan Untukku!
"Mungkinkah...." Song zhiwan menatap Guan Shiqing dengan tatapan dalam, terasa begitu menusuk.
Guan Shiqing tidak berani menatapnya, dia menundukkan kepala dengan rasa bersalah.
"Kamu masih ingin menikah dengannya?" Suara Song Zhiwan begitu lembut, tapi setiap kata yang diucapkannya terdengar seperti petir yang membelah langit.
Guan Shiqing terkejut, seakan-akan dunia di sekelilingnya tiba-tiba bergetar. Ia melontarkan pandangannya ke bawah, merasakan tekanan rasa bersalah yang semakin menyiksa.
Guan Shiqing berlutut di hadapan Song Zhiwan—wajahnya dihiasi dengan ekspresi menyedihkan yang mencerminkan rasa takut—bersikap seolah seluruh penghuni dunia telah mengantisipasinya. “Putri, pelayan ini tidak punya niat seperti itu. Saya sangat setia kepada Putri, semua mendengarkan pengaturan Anda,” ujarnya dengan suara bergetar.
Song Zhiwan yang dikenal memiliki kecantikan dan karisma yang memikat, mengulurkan tangan dengan senyum manisnya. “Cepat bangun,” katanya lembut, suaranya seolah hanya ditujukan untuk Guan Shiqing.
Namun, di balik senyuman tersebut, terdapat semburat ketidakpastian, membuat Guan Shiqing merasa ragu.
Apakah senyuman itu adalah jebakan yang memperdalam misteri, atau justru sebuah undangan untuk menyelami kegelapan yang tidak pernah ia pahami?
“Aku tidak mengatakan aku tidak mempercayaimu,” tambah Song Zhiwan dengan nada yang menenangkan. Meski dipenuhi keraguan, Guan Shiqing akhirnya bangkit.
Hanya saja, uluran tangan Song Zhiwan tetap Guan Shiqing abaikan, seakan mengisyaratkan ada sesuatu yang lebih dalam untuk diselidiki.
Saat ketegangan merayap di antara mereka, tiba-tiba seorang pelayan masuk dan memberi hormat padanya. “Putri, tabib sudah datang,” katanya, menghentikan perbincangan Song Zhiwan dan Guan Shiqing sejenak.
Tabib Wang memasuki ruangan dengan postur yang gagah, dia. memberi salam kepada Song Zhiwan. “Salam kepada Putri,” sapanya penuh hormat.
Song Zhiwan tersenyum sedikit, tetapi tatapannya melirik ke arah ibunya yang baru saja tiba bersama pelayan setia. “Ibu, kamu tidak perlu memanggil tabib lagi, aku sudah baik-baik saja,” katanya lembut, berusaha meyakinkan ibunya.
Meskipun kenangan tentang insiden menyeramkan dengan kuda hitam itu masih terbayang jelas di benaknya, Song Zhiwan merasa dirinya telah pulih sepenuhnya.
Terlebih setelah meminum resep yang diberikan Tabib Wang tiga hari lalu, dia merasa tubuhnya menjadi lebih segar.
Namun, Nyonya Qin tidak bisa menghilangkan rasa cemas yang menggelayuti hatinya, meski Tabib Wang telah menyatakan bahwa tidak ada masalah serius pada sang putri.
Ingatan akan serangan itu dan bayang-bayang kuda hitam dengan mata merah menyala, menghantui Nyonya Qin dalam mimpi buruk
Itu sebabnya, dia memanggil Tabib Wang lagi.
“Tubuh Putri Changle sudah membaik, tidak perlu melanjutkan meminum obat yang saya resepkan tiga hari lalu,” ungkap sang tabib setelah memeriksa nadi Song Zhiwan, membuat suasana di sekitar menjadi lebih ringan.
Nyonya Qin akhirnya menghela nafas lega, hanya Guan Shiqing yang masih dilanda kegugupan.
"Tabib Wang, jangan terburu-buru pergi," kata Song Zhiwan, menghentikan gerakan sang tabib yang mulai mengemasi barang-barangnya.
"Ada apa, Putri?" tanya Tabib Wang dengan memasang ekspresi bingung.
Nyonya Qin juga menatapnya, heran dengan perubahan nada suara putrinya.
Song Zhiwan tersenyum, tetapi ada sesuatu yang gelap di dalam tatapannya. Dia beralih menatap Guan Shiqing dan meraih tangannya dengan lembut. “Pelayan ini seperti saudara perempuan bagiku, dia terluka parah,” ungkapnya.
Guan Shiqing tertegun, jantungnya berdegup kencang. Rasa cemas menyelimuti dirinya, genggaman tangan Song Zhiwan yang hangat justru terasa semakin berat dan membakar perasaannya.
Sepanjang hidupnya, Guan Shiqing telah berjuang untuk hidup dalam bayang-bayang. Dan saat ini, segalanya tampak sangat rentan.
"Tolong, Tabib Wang, periksa dia juga," tambah Zhiwan dengan nada penuh harap.
"Baik," sahut Tabib Wang dengan nada ragu, matanya melirik ke arah Guan Shiqing yang wajahnya tampak semakin pucat.
Terlihat ada sesuatu yang tidak beres, dan Tabib Wang dapat merasakannya di udara—sebuah ketegangan yang tidak kunjung reda.
"Tidak, tidak perlu..." seru Guan Shiqing dengan cepat menyentuh perutnya, seakan ingin melindungi sesuatu yang berharga di dalamnya. "Saya baik-baik saja." Ia berusaha meyakinkan orang-orang di sekitar, tetapi nada suaranya justru semakin cemas.
Song Zhiwan menangkap reaksi besar Guan Shiqing, dia tersenyum miring.
Guan Shiqing berusaha menarik paksa kedua sudut bibirnya, mencoba menunjukkan ketenangan yang sebenarnya hanyalah sebuah topeng. “Terima kasih kepada Putri dan Tabib Wang,” ucapnya, berusaha untuk melarikan diri dari tatapan penuh analisa yang tertuju kepadanya.
Dengan cepat, dia berbalik dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela, seolah dunia di luar sana bisa memberinya pelarian dari kenyataan. “Hari sudah mulai gelap, saya akan menyiapkan makan malam untuk Putri.”
Tidak menunggu lebih lama lagi, Guan Shiqing segera mundur dari situasi menegangkan itu.
Song Zhiwan tidak menghentikannya, hanya menatap dalam diam dengan tatapan yang sangat dalam.
Di luar pintu, Guan Shiqing berhenti melangkah dan mengepalkan tangannya erat—perasaan benci dan kemarahan berputar-putar dalam hatinya. “Song Zhiwan, seumur hidupmu, hanya bisa menjadi batu loncatan untukku!”
fighting.....semesta pasti akan membantu dan merestui mu....
usaha tak kan menghianati hasil.....🔥🔥🔥🔥🔥
semoga lancar lahirannya