NovelToon NovelToon
Di Nikahi Ayahnya Di Cintai Anaknya

Di Nikahi Ayahnya Di Cintai Anaknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Poligami / Selingkuh / Obsesi / Beda Usia
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, baru saja lulus SMA. Namun tiba-tiba Ayahnya yang pemabok dan suka main judol, memaksanya untuk menikah dengan saudagar kaya yang memiliki 3 istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ternoda

"Bi.. bibi..." panggil Sandy yang mencari-cari si Bibi, karena ia ada perlu sama pembantunya itu.

"Iya Den, maaf tadi Bibi masih sibuk di dapur." jawab Bibi

"Bi, wanita itu mana?" tanya Sandy sambil celingukan

Bi Inah menghela nafasnya panjang, ia merasa heran sama anak majikannya ini. Kenapa dia belum bisa juga menerima ibu tirinya, yang baik hati sebagai ibu pengganti baginya itu.

"Mba Sasa ada di dalam kamarnya Mas, Mas Sandy ada perlu apa mencarinya? apa bisa bibi aja mas?" tanya Bi Inah sopan

"Dasar mak lampir, enak banget ya dia kerjanya hanya makan tidur aja dirumah ini. Padahal aku yakin dia dirumahnya sendiri bekerja, tidak mungkin hanya diam saja." gerutunya lirih sangat pelan, tapi Bi Inah dapat mendengar gerutuannya.

"Sudah Bi, Bibi lanjut aja." ucap Sandy akhirnya

"Mas, Bibi mau pamit ingin membeli bahan buat masak. Ada yang kelupaan." sambung Bi Inah lagi

"Iya Bi, uangnya ada?" tanya Sandy

"Ada Mas, tadi pagi di kasi Mba Sasa." sahut Bi Inah yang di angguki Sandy

"Kalau gitu Bibi pamit ya Mas." ucap Bi Inah sambil menundukkan badannya, kemudian ia pun pergi.

Sandy mengiyakan, lalu ia memandangi tubuh Bi Inah yang pergi hendak keluar dari rumah. Setelah kepergian Art nya Sandy hendak pergi ke kamarnya, tapi langkahnya terhenti tepat di depan kamar ibu tirinya.

Sandy mendekati pintu kamar Sasa, awalnya ia hendak mengetuk pintu itu namun ia mengurungkan niatnya. Tatkala ia bisa membuka pintu itu, Sandy tersenyum menyeringai ternyata Sasa tidak mengunci pintu kamarnya.

"Hemm ternyata perempuan itu tidak mengunci pintu, sedang ngapain ya kira-kira. Secara pelan Sandy membuka pintu sedikit, ia memicingkan matanya demi melihat suasana di dalam kamar milik ibu tirinya.

Ketika melihat Sasa sedang tidur di atas tempat tidurnya, tubuhnya tergolek sedang tertidur nyenyak. Sasa yang mengenakan daster pendek, tersingkap naik keatas sehingga menampakkan paha putih mulus Sasa.

Sasa berjalan pelan setelah menutup pintu kamar Sasa, ia berjalan kearah tempat tidur. Sandy memandangi tubuh Sasa, yang tertidur dengan posisi miring.

"Mulut banget tubuhmu." ucapnya lirih, Sandy mendekati Sasa lalu ia mengelus pelan pahanya. Tangannya terus saja mengelus pahanya, menyingkap dasternya keatas.

Sandy membalikkan dengan sangat pelan tubuh Sasa, lalu Sandy melumat bibir Sasa pelan. Laki-laki itu menciumi aroma tubuh Sasa yang baunya sangat harum, kemudian Sandy menyingkap daster Sasa hingga keatas.

Sehingga memperlihatkan dua gundukan besar yang masih tertutup bra, dan ia juga melihat satu gundukan yang masih tertutup kain segi tiga tipis.

Sandy sempat bengong ia terus berpikir, bagaimana caranya agar ia bisa menyetubuhi ibu tirinya itu. Seketika Sandy tersadar bahwa saat ini, dirumahnya masih ada pembantunya.

Sandy buru-buru keluar dari kamar Sasa, dan menutup pintunya rapat-rapat. Ia melihat sekita rupanya pembantunya belum pulang, Sandy pun bernafas lega.

"Gila, kenapa otakku gak bisa terkontrol sih. Huff untung si Bibi belum kembali." ucapnya pada diri sendiri

Tak berapa lama Bibi sudah kembali dari warung, ia pun langsung melanjutkan pekerjaannya yang tadi.

******

Tok

Tok

Tok

"Mas makan malam sudah siap, Bibi mau pamit pulang ya mas." ucap Bi Inah dari balik pintu

Ya sekarang semenjak ada Sasa dirumah majikannya itu, Bi Inah kalau malam pulang kerumahnya yang tak jauh dari situ.

Karena anaknya erna baru saja melahirkan, sehingga di boyong kerumahnya. Untuk itu Bi Inah kalau malam tidur dirumahnya, karena khawatir anaknya kerepotan.

"Bi sudah mau pulang ya?" tanya Sasa sambil tersenyum

"Iya Mba, kalau Mba saya sudah menyiapkan makan malam buat Mba Sasa dan Mas Sandy." jawab Bi Inah yang di angguki oleh Sasa

Di meja makan terlihat Sandy sedang duduk, di depannya nampak sebuah piring nasi. Yang di sampingnya sudah ada sayur dan lauk, mulutnya pun nampak bergerak-gerak sedang mengunyah makanan.

"Makan San?" tanya Sasa sambil berusaha tersenyum

"Sudah tahu nanya!" jawab Sandy ketus

Sasa menelan ludahnya kasar, ia memandangi wajah anak tirinya itu. Lalu ia pun duduk di kursi yang agak jauh dari Sandy, dan Sasa menyiduk nasi di taro di atas piringnya berikut lauk pauknya.

Sasa lebih memilih diam karena bicara juga ia rasa percuma, di sela-sela ritual makan malam mereka itu.

Diam-diam Sandy melirik kearah ibu tirinya, seketika Sandy jadi teringat akan tubuh mulus Sasa. Ia menelan ludahnya, dan tanpa di pinta bagian bawahnya sudah menegang.

Akhirnya dia menemukan ide agar bisa membodohi ibu tirinya itu, ia pun tersenyum menyeringai.

"Hmm aku bisa minta tolong gak?" tanya Sandy, dengan suara di buat sehalus mungkin.

Sasa mengangkat wajahnya, lalu mengernyitkan dahinya sambil menunjuk kearah dirinya.

Sandy mengangguk ragu "Mau minta tolong apa?" tanya Sasa

"Badanku pegel-pegel, aku mau minta tolong sama kamu buat mijitin aku." pinta Sandy

Sasa yang mendengar permintaan Sandy, tentu saja merasa senang karena pada akhirnya ia mau berbicara dengannya.

"Iya.." sahut Sasa, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya.

Setelah selesai makan dan Sasa mencuci piring bekas mereka makan, dan merapihkan meja makan. Sasa berjalan kearah kamar anak tirinya itu, lalu ia mengetuk pintu pintu kamarnya.

Tok

Tok

Tok

"Sandy, aku boleh masuk?" tanya Sasa dari luar kamar

Ceklek

"Masuklah!" ucap Sandy mempersilahkan masuk

Sandy merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, dengan membuka seluruh pakaiannya hanya tinggal boxer saja.

Sasa yang memang sudah menganggap Sandy itu menjadi anaknya, tentu saja tidak mempunyai pikiran buruk. Lalu Sasa pun mulai memijit punggung Sandy, dia sama sekali tidak mempunyai prasangka buruk sama sekali.

Namun siapa sangka Sandy membalikkan badannya, sontak saja Sasa terkejut di buatnya. Belum selesai Sasa menyadari situasi, tiba-tiba Sandy bangun lalu menarik kepala Sasa.

Kemudian tak di duga Sandy mencium bibir Sasa, Sasa yang merasa terkejut pun berusaha ingin berontak. Tapi justru Sandy malah makin memperdalam lumatannya, ia terus saja melumat bibir Sasa.

Karena merasa sudah kehabisan nafas, Sasa mendorong tubuh Sandy. Akhirnya ciuman Sandy pun terlepas, Sasa menatap tajam kearah pria itu.

"Apa yang kamu lakukan Sandy! Kamu jahat, aku ini istri ayahmu!!" ucap Sasa, yang sudah meneteskan air matanya.

"Kamu gak usah munafik, aku yakin kamu juga pasti mau. Apalagi papa ku kan gak ada di sini, jangan khawatir punyaku jauh lebih gede dan lebih perkasa. Aku yakin kamu pasti bisa puas.."

Plaakkk

Karena merasa sudah geram, akhirnya Sasa pun menampar wajah Sandy. Lalu ia berlari meninggalkan kamar Sandy, sambil menangis sesenggukan.

"Hmm, manis banget bibir kamu." ucap Sandy yang masih memegangi pipinya, yang terkena tamparan Sasa tadi.

[ Ncess ]

1
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Hai hai hai ayuk mampir para readers yang cantik" dan ganteng" di cerita baruku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!