NovelToon NovelToon
Regret By Mendayu Aksara

Regret By Mendayu Aksara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Janda / Cerai / Percintaan Konglomerat / Obsesi
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mendayu Aksara

‎"Mas tunggu, dia siapa? Jelaskan pada ku Mas" seketika langkah kaki Devan terhenti untuk mengejar Wanitanya.

‎Devan menoleh pada Sang Istri yang sedang hamil

"Dia pacarku kinara, dialah orang yang selama ini aku cintai. Sekarang kamu sudah tau, kuharap kau mengerti. Aku harus mengejar cintaku, ak tidak ingin Nesa pergi meninggalkan ku."

‎"Mas kamu ga boleh kejar dia, aku ini istri mu, aku mengandung anakmu. Apakah kami masih kurang berharganya di banding wanitamu itu?" tanya Ibu hamil itu tersendat

"‎Maafkan aku Kinara, aku sangat mencintai Nesa di bandingkan apapun."

"Tapi mas..."

Devan segera melepas paksa tangan Kinara, tak sengaja sang istri yang sedang hamil pun terjatuh.

"Ahhh perutku sakit..." Ringis Kinara kesakitan

"Maaf kinara, aku tak mau kehilangan Nesa" Ucap devan kemudian pergi

‎Kinara menatap kepergian suaminya, dan lama kelamaan gelap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mendayu Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nara

***Cast Pemeran***

...KINARA...

...DEVAN ...

...NESA ...

...GABY ...

...BRIYAN ...

...DIMAS...

...DANU...

....................///////////////////////////.......................

Putaran ban mobil yang tadinya bergulir cepat kini memperlambat putarannya, menandakan mobil tersebut telah keluar dari hutan di tengah perbukitan dan kini mulai memasuki perdesaan.

"Den, Aden.. Bangun Den. Kita sudah sampai di Desa Ujung Lereng"

Ucap sang sopir sambil berupaya membangunkan Briyan yang tertidur pulas.

"Hemm... serius Pak kita udah sampai ?"

Tanya Briyan sambil mengerjapkan mata perlahan, menandakan bahwa ia masih mengantuk.

"Ia Den, kita sudah sampai. Bapak terpaksa bangunin Aden karena sebelumnya Aden bilang tujuan kita hanya ke Desa Ujung Lereng, tanpa menyebutkan tujuan spesifik perjalanan kita kemana. Karena Desa ini lumayan luas, jadi Bapak bingung mau bawa Aden kemana sesampainya di sini." Balas pak Sopir dengan begitu sopan.

"Lah iya, benar juga. Aku harus kemana sesampainya disini" Bantin Briyan, ia juga nampak bingung.

Sebelumnya, Briyan tidak memikirkan ini. Ia hanya ingin membuntuti Geby tanpa ketinggalan jejak sedikitpun. Briyan tak berfikir setelah sampai di Desa tersebut, ia harus bermalam dimana karena memang tidak ada persiapan.

Di tengah perjalanan, tetap saja mobil mereka kehilangan jejak Geby, padahal ia sudah berupaya agar selalu ada di belakang mobil wanita itu. Untungnya ia tau tujuan Geby kemana, yaitu "Desa Ujung Lereng" jadi Briyan tinggal menyebutkan Desa tujuannya tersebut pada Pak Sopir.

"Nah pak menepi sebentar di depan, sepertinya kita bisa bertanya pada pekerja yang sedang memetik daun teh di kebun itu"

Pinta Briyan pada Pak Sopir, sambil menunjuk beberapa pekerja wanita yang tengah sibuk memetik dauh teh.

Tak lama mobil pun berhenti, Briyan menurunkan kaca mobil yang kini ia naiki.

Seketika Briyan terdiam, kemudian tersenyum hangat.

"Aku tidak membayangkan kalau udara di Desa ini benar-benar sejuk, pemandangannya juga begitu indah" batin Briyan.

Tak lama, ia segera turun dari mobil tersebut.

Briyan menoleh kanan kiri, semua sisi jalan kini di penuhi perkebunan teh yang terhampar hijau.

"Indah" Gumamnya.

Kini Briyan kembali menoleh kanan kiri nya, kali ini bukan untuk melihat-lihat pemandangan. Tapi guna mencari orang terdekat dengan lokasi ia berdiri saat ini untuk ia tanyai.

Ternyata semua pekerja berada di tempat yang lumayan jauh dari tepi jalan, terpaksa ia harus berjalan menyusuri perkebunan teh tersebut sepuluh hingga dua puluh meter dari tempat ia berdiri sekarang.

"Den mau kemana? Biar Bapak saja yang tanyakan"

Tawar sang sopir pada Briyan yang kini telah berada beberapa meter dari pinggiran hamparan kebun teh.

"Biar Saya saja Pak"

Sahut Briyan sedikit berteriak.

Perlahan Briyan menyusuri jalanan kecil di tengah hamparan hijau tersebut. Kini matanya tertuju pada seorang pekerja wanita yang tengah sibuk memetik daun teh. Ia sedikit terkejut melihat paras wanita itu. Tak ingin kehilangan, ia mempercepat langkah untuk segera menghampiri wanita itu.

"Aku tidak boleh kehilangan dia"

Gumam Briyan yang kemudian berlari kecil membelah perkebunan teh yang begitu luas.

Kinara yang tadinya tengah sibuk dengan pekerjaan yang ia lakukan, seketika terbelalak kaget dengan kedatangan pria di hadapannya kini. Yah pria itu adalah Briyan.

"Ohh maaf Nona jika saya mengejutkan Anda, saya takut Anda berjalan menjauh dari posisi saya tadi. Jadi saya berlari mengejar anda untuk menannyakan sesuatu"

Ucap Briyan spontan saat ia sadari bahwa kedatangan nya yang begitu tiba-tiba mengagetkan wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini.

"Iya, saya memang sedikit terkejut. Adakah yang bisa saya bantu Den?"

Tanya Kinara dengan tangan yang masih setia memegang dada, sehabis keterkejutan yang barusan ia alami.

Briyan tak langsung menjawab pertanyaan yang barusan Kinara ajukan. Ia masih sibuk mengamati wajah wanita yang kini ada di hadapannya itu.

"Den, permisi..?" Ucap Kinara sambil melambaikan tangan perlahan di hadapan Briyan.

"Maaf, maafkan saya. Kalau boleh tau, adakah Penginapan di sekitaran sini?" Kini Briyan mulai bertanya.

"Maaf Den saya kurang tau. Sebentar, saya panggilkan sahabat saya dulu. Mungkin dia lebih tau di mana tempat menginap di desa ini"

Jawab Kinara dengan begitu sopan, kemudian ia meninggalkan Briyan untuk memanggil Lastri yang berada tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.

Tak lama, kini Lastri dan Kinara sudah berada di hadapan Biryan.

"Maaf Nona, saya ingin bertanya. Adakah penginapan di sekitaran sini?"

Ulang Briyan lagi, tapi kini ia bertanya kepada Lastri.

" Oalah, ada Den. Itu di ujung jalan, belok kiri. Aden lurus saja nanti ketemu Vila besar di ujung jalan. Aden bisa menginap disana, biasanya banyak pendatang yang bermalam disana Den"

Jawab Lastri dengan begitu ramah. Seolah menyambut tamu yang datang ke Desa nya dengan begitu hangat.

" Oh begitu, terimakasih banyak Nona-Nona. Saya permisi dulu"

Ucap Briyan ramah dengan senyumnya yang begitu hangat. Tentu saja membuat wajah tampan miliknya semakin berkarisma.

Lastri dan Kinara membalas Briyan dengan anggukan.

Sebelum melangkah pergi, kembali Briyan menatap singkat pada Kinara. Kemudian ia berbalik meninggalkan kedua pekerja wanita tersebut. Kinara dan Lastri melanjutkan pekerjaan mereka yang tadinya sempat tertunda.

Sambil berjalan menuju pinggiran perkebunan, ada sesuatu yang Briyan fikirkan.

"Aku lupa bertanya nama Gadis itu"

Gumam Briyan sambil menarik nafas kasar, menandakan ia sedikit kesal.

Dirasa Briyan sudah cukup jauh, Lastri pun yang sedari tadi mencuri pandang pada punggung pemuda yang kini menuju mobil yang terparkir di pinggir jalan itu, mulai membuka suara pada Kinara.

"Nara, liat kan pemuda yang tadi itu tampan banget. Ramah pula, ahhh dia bagai pangeran" Ucap Lastri pada Kinara.

Kinara menghela nafas panjang.

"Aduh Las, hampir semua orang kamu bilang tampan. Kemarin Saja anak juragan yang baru pulang dari kota, kamu juga bilang dia tampan bukan".

Jawab Kinara sambil tersenyum menggelengkan kepala perlahan

"Iya sih, Den Dimas itu tampan, tapi dia itu dingin banget, cuek dan sok Keren. Ndak suka ah. Tapi kalo Aden yang barusan udah tampan, ramah pula. Siapa sih Ra yang ga kepincut sama si Aden He He He". Jelas Lastri singkat.

"Ya udah Neng Lastri, terserah Neng aja"

Jawab Kinara singkat, tak ingin memperpanjang topik yang kini mereka bahas.

"Ngejek aku kamu ya, manggil aku Neng segala"

Ketus Lastri kesal sambil memajukan bibirnya.

"Iya deh maaf, ayo kita teruskan kerja kita" balas Kinara yang kini beranjak meninggalkan Lastri.

Melihat Kinara yang berjalan menjauh, Lastri kembali merasa sedikit kesal karena ia belum selesai menceritakan pemuda tadi pada Kinara.

"Nara, Eh Nara tungguin atuh. Kamu mah main tinggal aja"

Ucap Lastri sedikit berteriak sambil berlari pelan mengejar langkah kaki Kinara yang kini sudah mulai menjauh dari posisi terakhir mereka berbincang.

Suara Lastri yang sedikit berteriak, terdengar sampai ke Briyan yang kini berada lima belas meter dari lokasi mereka bertiga berdiri tadi.

Briyan menoleh sumber suara, ia melihat gadis yang berambut hitam pekat itu berteriak memanggil wanita yang kini berjalan meninggalkannya.

Briyan tersenyum, kemudian kembali memutar badan melanjutkan langkah kaki nya menuju tepian kebun teh.

"Ohh jadi namanya Nara, Naaaaraaaa"

Gumam Briyan sambil tersenyum.

Tak berapa lama, Briyan sampai di jalanan tempat mobil mereka yang terparkir tadi. Pak Sopir yang sedari tadi menunggu kedatangan Briyan, bergegas membukakan pintu.

Mobil hitam itu sudah kembali siap melaju

"Bagaimana Den, Kemana tujuan kita?"

Tanya pak sopir pada Briyan.

"Jalan saja pak, nanti saya beritahu"

Jawab Briyan yang di balas anggukan oleh sang sopir.

Ban mobil yang tadi nya berhenti, kini perlahan bergulir kembali. Membelah hamparan kebun teh yang terbentang begitu indah.

Sembari menyenderkan kepala ke belakang, Briyan menatap tenang hamparan hijau yang kini tersaji di depan matanya.

Ia tersenyum singkat, sedikit ingatanya berputar kembali ke beberapa menit lalu. Melihat wajah terkejut gadis yang baru saja ia temui

"Dia begitu cantik" Gumam Briyan.

"Ternyata ada seorang malaikat cantik di Desa seterpencil ini. Semoga waktu mempertemukan kita kembali" Harap Briyan dalam hati.

Mobil yang kini ia tumpangi, terus melaju menuju vila di ujung jalan yang ingin sekali Briyan tuju pada saat ini.

.

.

.

BERSAMBUNG***

Ternyata, di tempat terpencil dan terisolasi ini bersemayam keindahan alam. juga, keindahan paras dari seorang Dewi yang bersembunyi. Kita, pasti akan bertemu kembali.

-Briyan-

1
Adinda
lebih baik kinara sama briyan daripada dimas Dan devan
Adinda
cocok la briyan sama kinara Daripada dimas
Roxanne MA
OMG ADA DIL RABA🥰
Mendayu Aksara: Iyaa, cantik banget dia itu, cocok ngewakilin Kinara yg 'kata'nya cantik banget juga
total 1 replies
Roxanne MA
wahh ka alurnya seruu bangett
Mendayu Aksara: Wahh makasih kak ❤
total 1 replies
Mendayu_Aksara
Ngakak sih Briyan ini ada ada ajee
Mendayu_Aksara
ihh samaan nama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!