NovelToon NovelToon
Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Pewaris Tunggal Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Suami Tak Berguna
Popularitas:711
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari pertama dijakarta

Hari ini adalah hari pertama Nathan menikmati suasana pagi dikota Jakarta. Sangat berbeda jelas ya perbandingan antara kota dan desa. Jika didesa pagi-pagi disambut dengan kicauan burung makanya lain hal nya dikota akan disambut dengan suara Kendaraan yang berlalu lalang.

Nathan sudah bangun dari tidurnya pagi ini rencananya ia akan mulai mencari pekerjaan. Apapun itu asalkan halal. Nathan akan memasak dulu untuk sarapan. Semua kebutuhan sudah ia beli kemarin bersama Edi.

Nathan hanya memasak makanan simple saja seperti nasi goreng dengan telur mata sapi. Tak butuh waktu lama Nathan pun selesai memasak. Ia lalu melangkah ke kamar nya untuk mandi.

20 menit sudah Nathan akhirnya menyudahi acara mandinya. Ia segera bersiap dengan pakaian sederhana nya. Ia langsung sarapan dan setelah itu ia mencuci piring bekas makannya.

Nathan bersiap-siap untuk pergi. Ia mengunci semua pintu dan jendela.

"Bismillah ya Allah lancarkanlah semuanya hari ini Aamiin" Nathan berdoa dalam hati

Karena Nathan masih belum hapal dengan seluk beluk Jakarta. Ia hanya berjalan saja sambil melihat-lihat apakah ada lowongan pekerjaan.

Tak terasa saat ini ia sudah berjalan cukup jauh. Dan saat ini ia tepat berada di pasar tradisional Jakarta. Nathan berhenti disebuah warung untuk membeli minuman. Ia juga sesekali melihat ke arah pasar.

"Kamu bukan orang kota ya" tanya ibuk penjaga warung

"Iya buk saya dari desa" jawab Nathan sopan

"Kamu merantau nak" tanya ibuk tersebut sambil mengulas senyum

"Iya buk saya merantau kesini untuk mencari pekerjaan" jawab Nathan juga tersenyum

"Banyak memang orang desa yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Tapi tentu tidak mudah nak, dikota ini memang banyak tempat bekerja tapi tetap yang diutamakan adalah pendidikan nya" ucap ibuk tersebut kepada Nathan

"Apa semua pekerjaan harus menggunakan ijazah buk" tanya nathan

"Tidak semua pekerjaan menggunakan ijazah namun jika kamu ingin mempunyai pekerjaan yang layak dengan gaji yang besar ya jelas harus menggunakan ijazah. Tapi jika kamu bekerja menjadi kuli panggul itu tidak akan menggunakan ijazah" jawab ibuk tersebut

"Oh begitu apa gaji kuli panggul itu besar buk"? Tanya Nathan lagi

Ibu itu pun terkekeh mendengar ucapan Nathan.

"Tidak nak biasanya kuli panggul itu dibayar harian dan itu akan dibayar 20ribu-50 ribu sehari" jawab ibu tersebut

"Ah hehe baiklah buk terimakasih ya buk" ucap Nathan tulus

Nathan pun bingung ia akan mencari kerja dimana? Apa ia mencoba untuk bekerja sebagai kuli panggul saja dulu ya? Ah sepertinya iya,ia akan mencoba bekerja menjadi kuli panggul saja sambil mencari pekerjaan yang cocok.

Nathan pun mulai memasuki area pasar. Ia mendatangi toko kios beras yang cukup besar. Semoga saja ia diterima.

"Permisi" ucap Nathan sopan

"Iya ada apa"? Ucap pria yang diperkirakan berusia 50 tahun

"Maaf pak apa disini ada lowongan pekerjaan"? Tanya Nathan sopan

Pria itu belum menjawab ia malah memperhatikan Nathan dari ujung kepala sampai ujung rambut.

"Ada tapi disini hanya ada lowongan pekerjaan sebagai kuli panggul beras apa kamu sanggup"? Tanya pria itu

"Tidak apa-apa pak saya sanggup" jawab Nathan semangat

"Baiklah nama kamu siapa"? Tanya pria itu

"Nama saya Nathan pak" jawab Nathan

"Ah baiklah perkenalkan nama saya budi, kamu bisa mulai bekerja hari ini dan untuk gajinya itu harian. Sehari saya akan menggaji 100 ribu" ucap Budi

"Baik pak saya mau" jawab Nathan tersenyum

"Yasudah kamu boleh langsung bekerja tolong angkat beras ini ke dalam pick up itu 50 karung ya hati-hati" ucap Budi

"Baik pak" jawab Nathan

"Alhamdulillah ya Allah tidak apa-apa menjadi kuli panggul semoga saja kedepan nya aku bisa mencari pekerjaan yang lebih bagus dari ini" ucap Nathan dalam hati

Nathan pun mulai mengangkat beras-beras yang akan dibawa oleh mobil pick up tersebut. Berat memang pekerjaan seperti ini. Namun Nathan tetap menjalankan nya dengan sepenuh hati. Tidak ada pekerjaan yang enak menjadi bos saja juga tidak bisa dibilang enak.

Dengan keringat yang bercucuran Nathan mengangkat beras itu lalu dimasukkan dan akan disusun kembali kedalam mobil tersebut. Budi yang melihat cara kerja Nathan pun tersenyum.

1 jam lebih akhirnya pekerjaan Nathan selesai. Ia izin untuk istirahat sebentar. Ia meminum minuman yang tadi ia beli.

"Kamu pekerja baru ya disini" ucap seorang pria yang umurnya lebih muda dari Nathan

"Iya benar kamu sudah lama bekerja disini"? Tanya Nathan basa basi

"Aku sudah bekerja disini seminggu bang" jawab pria muda tersebut

"Nama kamu siapa" tanya Nathan

"Nama aku Boni bang, kalo Abang siapa"? Tanya Boni

"Aku Nathan apa kamu masih sekolah" tanya Nathan

"Tidak bang aku memutuskan untuk berhenti sekolah karena ibuk dan bapak tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolahku" jawab Boni

"Ah maaf ya jika pertanyaan ku menyinggung kamu" ucap Nathan tak enak hati

"Santai saja bang, Abang sendiri bagaimana?" Tanya Boni

"Aku hanya tamatan SD bon aku sama seperti kamu tidak mempunyai uang untuk melanjutkan sekolah,makanya aku memutuskan untuk merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan" jawab Nathan sambil memandang orang yang hulu hilir lewat dipasar

"Hehe ternyata nasib kita sama yang bang, aku bahkan rasanya ingin menyerah bang" ucap Boni

"Hei kamu jangan berbicara seperti itu. Jangan pernah menyerah! Kamu laki-laki kamu harus bangkit dan semangat untuk keluarga mu" ucap Nathan menasehati

"Tapi bang aku lelah mendengar caci makian orang-orang tentang aku bang! Orang-orang bilang aku ini hanya anak yang mengusahakan orang tua! Mereka juga menghina aku karena aku tidak bersekolah" ucap Boni sendu

"Jangan pernah pikirkan omongan orang! Anggap saja omongan mereka itu cuitan burung dipagi hari. Justru itu kamu harus bisa membuktikan kepada mereka bahwa kamu pasti bisa sukses! Jangan tunjukkan kelemahan kamu kepada mereka. Itu akan membuat mereka senang dan bahagia untuk menghina kamu" ucap nathan

Boni takjub dengan pikiran Nathan. Baru pertama bertemu tapi Nathan sudah memberikan Boni semangat dalam menjalani kehidupan nya. Baru kali ini ada orang yang mau menasehati nya dan memberikan semangat untuk dirinya.

"Terimakasih bang untuk semangat yang Abang berikan. Abang juga harus semangat ya! Boni yakin Abang pasti bisa sukses! Dan jika Abang sukses tolong jangan lupakan Boni ya bang" ucap Boni sambil tersenyum.

"Aamiin Abang juga akan mendoakan kamu agar sukses dan bisa membahagiakan keluarga kamu. Begitu juga sebaliknya jika kamu sukses jangan lupakan Abang" ucap Nathan juga tersenyum

Mereka tak sadar jika pembicaraan mereka sejak tadi didengar oleh Budi. Budi tersenyum mendengar obrolan mereka. Mereka sama-sama saling menyemangati dan Saling menguatkan!

"Saya yakin kalian berdua pasti akan sukses" ucap Budi dalam hati

HAPPY READING:)

1
Luke fon Fabre
Aku jadi bisa melupakan masalah sehari-hari setelah baca cerita ini, terima kasih author!
Risti rika Safitri: Terimakasih sudah mampir ka😇
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Risti rika Safitri: Trimksh kak☺️sdh mmpir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!