" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila dengan tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini dan Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy .
" What, Daddy aku nggak menyukai pria itu " tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami " ucap Daddy pada Aqila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Belajar saling menerima
Aqila memegang kerah baju Vincent lalu menghisap leher sampai bekas nya benar-benar menyala dileher putih Vincent.
" Dengar baik-baik Vincent Destroyer, aku sangat gila jika sudah memiliki jadi jika hari kamu dinyatakan sebagai milikku maka akan begitu selamanya " tegas Aqila .
" Milikku tidak boleh disentuh apalagi dimiliki orang lain " sambung Aqila .
" Uhhhh posesifnya " tawa Vincent mencubit hidung Aqila .
" Bukan posesif tapi aku memang egois sekali milikku selama nya tetap begitu " ucap Aqila .
" Kamu sanggup menyingkirkan segala saingan ?" pertanyaan Vincent merujuk mental Aqila walaupun dia sempat melihat sedikit kemarin .
" Tidak ada yang namanya saingan dalam hidupku sejak kecil, Aqila tidak layak bersaing dengan siapapun apa lagi hanya sekedar untuk mendapatkan anda tuan Vincent" kata Aqila yang membuat Vincent terbatuk mendengarnya.
" Sombong " ucapan itu keluar dengan spontan dari mulut Vincent.
" Bukan sombong tapi harga diriku letaknya jauh diatas cinta , jadi walaupun aku mencintai Daddy jika Daddy tidak bisa bersyukur memiliki aku maka untuk apa aku bertahan " kata Aqila .
" Aku tidak akan pernah memperebutkan Daddy dengan wanita manapun jika memang Daddy yang berpaling duluan " sambung Aqila .
" Sayang kenapa berkata begitu Daddy tidak akan melakukan nya " ucap Vincent melunak saat ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut Aqila membuatnya takut .
" Itu prinsip Daddy , sekali mengkhianati ku maka tidak ada kata maaf jika itu dilakukan dengan sengaja " kata Aqila yang benar-benar ingin membentengi Vincent agar tidak berkhianat.
" Jika berpaling maka Daddy sudah siap kehilangan aku " kata Aqila lagi .
" Aku tidak akan melakukan nya Aqila , aku cuma punya kamu di dunia ini " Vincent memeluk Aqila dengan erat .
" Baiklah mulai hari ini kita akan belajar menerima kehadiran masing-masing " ucap Aqila yang diangguki Vincent.
...3 hari kemudian...
Sore harinya Vincent pulang kemansion dengan wajah lelah karena sudah bekerja full time sejak pagi tanpa istirahat.
Vincent menoleh kesana kemari begitu memasuki rumah karena hanya disambut bodyguard dan pelayan saja .
" Selamat sore tuan " sapa Irene menyambut Vincent sambil tersenyum namun tatapan mata Vincent masih tetap saja mencari-cari sesuatu.
" Daddy " teriak Aqila berlari dari halaman samping membawa secarik kertas lalu mendarat diatas punggung Vincent.
Vincent dengan sigap menopang Aqila agar tidak terjatuh dari punggung nya hingga jas yang Vincent pegang lepas .
" Daddy nanti malah kita Dinner di restoran eropa yang baru diresmikan ini ya " kata Aqila melingkarkan kedua tangannya dileher Vincent lalu menunjukkan brosur yang dipegang nya .
" Sayang kita Dinner di mansion aja ya jika kamu ingin karena Daddy sedang lelah " kata Vincent yang memang merasa lelah .
" Nggak mau, mau di restoran ini" rengek Aqila tepat didekat telinga Vincent.
" Ya sudah nanti kita pergi ya" kata Vincent dengan tulus karena sepertinya Aqila memang ingin pergi sekali .
" Yeeee, aku siapin baju dulu " kata Aqila dengan senang turun dari atas panggung Vincent langsung berlari menaiki tangga menuju kamar .
" Tuan jika lelah istirahat lah dulu mumpung masih sore " kata Irene pada Vincent yang masih berdiri di dekat nya .
" Ini jas tuan " Irene berjongkok mengambilkan jas Vincent yang terjatuh .
............
Aqila yang tadinya berlari menaiki tangga kembali berlari turun menghampiri Vincent yang masih berdiri didekat Irene .
" Kita mandi berdua yuk Daddy nanti aku pijit biar capek nya hilang " kata Aqila menggenggam tangan Vincent lalu berlari lagi membawa Vincent.
" Sayang mengapa terus berlari " Vincent berhenti ngikutin Aqila sebelum mereka menaiki tangga.
" Aku seneng banget nggak sabar mau berangkat " kata Aqila begitu excited.
" Ya tapi jangan lari-lari nanti terjatuh kan nggak jadi juga perginya" kata Vincent menasehati istrinya .
" Yaudah gendong biar aku nggak lari lagi " kata Aqila melompat ke pelukan Vincent agar digendong depan .
" Ayo " kata Aqila melingkarkan kedua kakinya dipinggang Vincent agar segera berjalan .
" Sial, hampir aja calon pelakor itu mendapatkan celah " batin Aqila menatap Irene sebal ketika Vincent berjalan menggendong nya menaiki tangga.
Muachhh
" Apa aku berat Daddy ?" tanya Aqila mengecup pipi Vincent ketika mereka berada di seperempat tangga.
" Tidak Sayang " kata Vincent berjalan santai mengecup bibir Aqila .
Sesampai didalam kamar Vincent menurunkan Aqila ditepi ranjang.
" Ayo mandi " ajak Vincent membuka sepatunya.
" Sini aku bantu " Aqila berdiri diatas ranjang lalu melepas dasi dan kancing kemeja Vincent.
Vincent yang berdiri dibawah memeluk pinggang Aqila dan bersandar nyaman di dada Aqila .
" Daddy belum selesai " kata Aqila mengelus kepala Vincent yang kini berdiri sejajar dengan nya .
" Daddy lelah Sayang" kata Vincent menikmati posisi nya .
" Yaudah tidur aja mumpung masih sore " kata Aqila .
" Katanya kamu ingin mandi bareng " ucap Vincent mengangkat sebelah alisnya menggoda Aqila.
" Mmmh, nanti saja kita tidur dulu " jawab Aqila rada malu .
" Baiklah " setuju Vincent yang memang merasa lelah .
Vincent menggulung lengan kemejanya lalu berbaring diatas ranjang bersama Aqila yang berbaring telentang disampingnya.
" Katanya Daddy mau tidur ?" tanya Aqila memainkan ujung selimut menatap Vincent yang berbaring telentang namun hanya diam menatap langit kamar .
" Nggak tau kenapa rasanya capek tapi mata tidak mengantuk untuk sekedar istirahat sejenak menghilangkan lelah " ucap Vincent kini berbaring miring menghadap Aqila .
" Aku tau caranya" suara kecil Aqila .
" Bagaimana?" tanya Vincent.
" Daddy geser kebawah sedikit " ucap Aqila yang dengan patuh Vincent turuti barangkali trik yang diberikan Aqila bisa membuatnya tidur walaupun sejenak karena Vincent memang tidak terbiasa tidur sore .
" Sini aku peluk dan elus kepala agar merasa nyaman dan tidur nyenyak" ucap Aqila merentangkan kedua tangannya.
" Gimana nyaman ?" tanya Aqila mengelus-elus kepala Vincent yang berada dalam pelukan nya .
" Sayang buka " pinta Vincent malah memintanya Aqila melepas baju .
Perlahan tangan Vincent merambat kedalam baju Aqila lalu melepas kaitan bra .
" Ahhh Daddy" desah Aqila merasakan mulut hangat Vincent yang tiba-tiba menyesap .
Vincent menjilat , mencium bahkan menghisap berkali-kali sampai Aqila merasakan suhu tubuhnya memanas merasakan rangsangan akibat aktivitas Vincent.
" Ahhhh" Aqila menekan tengkuk Vincent yang menghisap kuat sekali .
" Sayang " Vincent menghisap bergantian sambil terus memainkan yang satunya sampai tubuh Aqila menegang dibuatnya.
" Pejamkan mata " kata Aqila mengelus kepala Vincent agar cepat tertidur dan meredam hasrat mereka yang sama-sama naik .
Vincent menghisap sampai kereng kecil itu memerah dan Aqila merasa basah dibuatnya.
" Mataku semakin tidak mengantuk Sayang" ucap Vincent mengecupi leher Aqila dengan main-main.
Perlahan Vincent menurunkan rok Aqila kebawah lalu menyentuh sesuatu yang dia inginkan.
" Daddy enggak " Aqila menggeleng .
" Kita akan melakukan nya setiap hari sampai kamu hamil Sayang " bisik sensual Vincent membuka celana lalu memasuki Aqila dengan perlahan .
Semangat kk author..
Ditunggu crazy up nya ya kk biar gak penasaran sama kelanjutan ceritanya