Jin Lin, seorang otaku yang tewas konyol akibat ledakan ponsel, mendapatkan kesempatan kedua di dunia fantasi. Namun, angan-angannya untuk menjadi pahlawan pupus saat ia terbangun dalam tubuh seekor ular kecil. Dirawat oleh ibu angkat yang merupakan siluman ular raksasa, Jin Lin harus menolak santapan katak hidup dan memulai takdir barunya. Dengan menelan Buah Roh misterius, ia pun memulai perjalanannya di jalur kultivasi—sebuah evolusi dari ular biasa menjadi penguasa legendaris.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILDAN NURUL IRSYAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelarian yang Tercekal
Jin Lin ingin melarikan diri dari penjara air, tetapi meskipun ia berhasil melepaskan diri dari tali, seluruh sel diperkuat dengan jeruji besi dan lapisan pembatas. Ia menyentuh pembatas itu beberapa kali dan hanya bisa sedikit menggoyangkannya, namun tidak dapat dengan mudah menghancurkannya. Lebih jauh lagi, bahkan jika ia dapat menembus lapisan pembatas dan melarikan diri dari sel, ia akan dengan mudah ditemukan oleh para penjaga di atas. Itu sama saja dengan mencari kematian.
Satu-satunya jalan keluar yang memungkinkan adalah melalui saluran pembuangan di bawah penjara bawah tanah. Jin Lin menemukan sebuah lubang bundar di dasar penjara, ditutup dengan penutup besi yang sudah lama tidak dibuka. Bau busuk dan mayat yang membusuk di air menjadi bukti bahwa air di sini tidak pernah diganti. Ada juga lapisan pembatas yang menutupi penutup tersebut.
Jin Lin memutuskan bahwa lubang itu adalah titik terobosannya.
Kekuatan sihir Jin Lin tidak tinggi, dan ia hanya bisa sedikit mengguncang batasannya. Namun, begitu ia mengambil keputusan, ia menjadi sangat gigih. Jika gagal sekali, ia coba dua kali. Jika gagal dua kali, ia coba tiga kali!
Setiap hari, ia menggunakan esensi iblisnya untuk menyerang pembatas pada penutup saluran. Walaupun tidak menembus, sedikit demi sedikit ia mengguncangnya. Seperti menggiling batang besi menjadi jarum, ia melakukannya terus-menerus hingga batasannya melemah.
Proses ini memakan waktu sebulan. Selama itu, Jin Lin bertahan hidup dengan memakan tikus, meskipun pada akhirnya tikus pun mulai langka karena menyadari bahwa mereka tidak pernah kembali dari sel ini.
"Mungkin dalam tiga atau empat hari lagi, aku bisa memecahkannya," pikir Jin Lin.
Namun saat ia hendak menyerang pembatas untuk kesekian kalinya, tanah tiba-tiba bergetar hebat. Bukan gempa bumi, karena Pulau Chixia tak pernah mengalaminya. Ini pasti ulah seorang kultivator kuat yang menyerang Istana Raja Iblis. Suara bangunan runtuh dan teriakan bergema dari atas.
Akibat guncangan ini, pembatas yang sudah rapuh menjadi sangat tidak stabil.
Kesempatan bagus!
Jin Lin mengerahkan sisa esensi iblisnya dan menyerang dengan seluruh kekuatannya. Dengan suara keras, pembatas pecah, dan penutup besi saluran terbuka. Air dari penjara mengalir deras ke dalam lubang itu. Jin Lin segera menyelam dan berenang ke dalam selokan sempit.
Setelah waktu yang terasa sangat lama, ia akhirnya melihat cahaya di ujung lorong. Mata Jin Lin yang telah lama berada dalam kegelapan terasa perih karena cahaya.
"Akhirnya aku bisa lolos," pikirnya lega. Penjara itu nyaris membuatnya gila.
Pikiran pertamanya adalah kembali ke rumah. Ia yakin Bai Su Su pasti sangat mengkhawatirkan dirinya. Namun Jin Lin tidak tahu bahwa Bai Su Su kini tengah menjadi tahanan rumah oleh Ao Lie dan belum kembali sejak lama.
Karena saluran pembuangan itu sempit, Jin Lin tetap dalam wujud ularnya untuk lebih mudah bergerak. Tapi justru karena ini, ia tertangkap oleh seseorang yang sangat kuat.
Tianlong Zhenren, seorang kultivator dari Sekte Tianlong, adalah figur yang tampak biasa namun sangat kuat. Ia telah mencapai puncak tahap Kembali ke Kehampaan dan akan segera menghadapi tribulasi. Metode kultivasinya, Metode Hati Tianlong, adalah metode warisan dari sektenya yang konon memerlukan darah naga untuk berhasil.
Selama bertahun-tahun, tidak ada yang berhasil menguasai metode ini karena darah naga sangat sulit didapat. Bahkan Tianlong Zhenren sendiri tidak terlalu percaya metode ini akan berhasil. Namun karena ketakutannya akan gagal melewati tribulasi dan lenyap dari dunia, ia akhirnya mencoba metode ini.
Ia mendengar bahwa Jiaolong, makhluk iblis mirip naga, memiliki darah naga. Di Pulau Chixia, terdapat seekor roh Jiao raksasa di tahap Return to Void. Tianlong Zhenren mencoba menyerangnya dan mendapatkan setetes darahnya, namun kecewa karena darah itu terlalu encer dan tidak bermanfaat untuk kultivasi.
Tak ingin mengambil risiko lebih besar, ia menghancurkan beberapa bangunan untuk melampiaskan amarahnya dan bersiap pergi.
Namun saat itulah ia melihat seekor ular emas kecil.
"Ular adalah naga kecil," pikirnya. Ular emas ini tampak sangat tidak biasa. Tanpa hasil dari Jiao raksasa, ia mungkin bisa mencoba peruntungannya dengan ular ini. Dengan pemikiran itu, ia menangkap Jin Lin.
Jin Lin hanya bisa mengeluh dalam hati. Ia baru saja melarikan diri dari penjara air, tetapi langsung jatuh ke tangan seorang kultivator.
Sungguh nasib buruk yang tak berujung.
