NovelToon NovelToon
Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:657
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

zahratunnisa, gadis berparas ayu yang sedang menempuh pendidikan di Dubai sebuah musibah menimpanya, hingga akhirnya terdampar di amerika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tiga puluh lima

Adiba berdiri di depan halaman kantor konsulat tunisia, mata besarnya memandangi jalanan, sorot mata itu terlihat tak sabar. Ia melirik arloji di tangan kanannya, pukul 9 kurang, namun adiba berdiri dengan gelisah.

Ada rasa takut bercampur ragu berkecamuk di dalam hatinya, namun ia harus tahu siapa pria kemarin yang berubah ramah, ketika menyadari bahwa dirinya adalah teman sekamar zahra.

Adiba harus tahu dimana zahra sekarang, senyum manis tersungging di bibirnya. Walau rasa takut dan ragu masih bercokol di hatinya, namun ada rasa lega yang menyeruak, zahra masih hidup di suatu tempat di luaran sana.

"selamat pagi nona adiba"

Sapaan itu menyentakkan adiba yang menoleh cepat, pria yang kemarin, berdiri di depannya dengan wajah datar dan dinginnya. Adiba melirik arlojinya, pria ini ternyata sangat teliti dan disiplin, pukul 9 tepat.

"selamat pagi tuan..." adiba menggantung ucapannya dan menyodorkan tangannya mengajak berjabat tangan, dengan coolnya pria itu menyambut uluran tangan adiba,

"ethan.." ujar pria tampan namun terlihat dingin itu,

"sepertinya bicara di tengah halaman begini kurang nyaman, apakah nona adiba tidak keberatan kalau saya mengajak anda ke restoran, hotel tempat saya menginap"

Adiba menatap ethan cukup lama, sorot matanya terlihat menimbang permintaan ethan. Benar memang berdiri dan berbicara di tengah halaman seperti ini, selain tidak nyaman juga terlihat tidak sopan.

Akhirnya adiba mengangguk juga, ia merasa tak enak hati pada pria yang menatapnya ini. Dengan menghela nafasnya yang terasa berat, adiba mengikuti langkah ethan yang panjang, menuju mobil yang terparkir.

Rasa khawatir sebenarnya masih menguasai hati adiba, namun rasa penasarannya jauh lebih menggelora. Ia duduk di samping ethan yang mengemudikan mobil dengan tenang, wajah datar pria itu yang menatap jalanan, menciutkan hatinya. Adiba tak mampu memulai percakapan, sehingga kecanggungan di dalam mobil itu semakin menguar.

"apakah zahra baik-baik saja?" tanyanya akhirnya tak tahan, adiba menoleh ke arah ethan yang terlihat santai namun fokus menatap jalanan.

"dia baik-baik saja"

"hhhhhh..alhamdulillah" ujar adiba bahagia, desah nafasnya terdengar lega.

"dimana dia sekarang?"

"di rumahku" jawab ethan singkat, tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalan.

Adiba merasa sedikit sungkan, pria di sampingnya ini sangat dingin dan datar, jawabannya pun terdengar singkat.

Adiba tak lagi bertanya, ia hanya diam mengamati pria itu yang mengarahkan mobilnya ke halaman hotel megah.

Mereka tiba di depan hotel, pria itu menyerahkan kuncinya ke seorang valet yang mengangguk sopan. Adiba hanya mengekor di belakang pria itu, benaknya yakin ethan pasti bukan orang sembarangan. Hotel tempat pria ini menginap adalah hotel megah, dan hanya orang-orang berduit yang mampu mengaksesnya.

"silahkan duduk..!" ethan menunjuk kursi yang ada di depannya, mereka berada di restoran hotel yang pagi itu terlihat ramai.

Ethan mengamati gadis tinggi hitam manis yang terlihat sedikit gugup, mata besar gadis itu masih terlihat celingukan seperti sedang gelisah.

"saya sengaja mengajakmu kemari, agar kita bisa bicara lebih nyaman"

Gadis berhijab itu menoleh, menatap mata ethan dan mengangguk paham. Adiba berusaha relaks, walau wajahnya masih gugup dan takut.

"silahkan pesan dulu nona adiba" ujar ethan menawarkan ketika pelayan menghampiri mereka, namun gadis itu menggeleng cepat.

"tidak perlu tuan ethan, saya tidak lapar"

Ethan tetap memesan minuman untuk mereka, 2 gelas jus buah.

"saya butuh ponsel zahra yang ada pada anda, apakah anda membawanya...?"

"tuan ethan.." sambar adiba cepat, gadis itu memicingkan matanya, menatap ethan tepat di bola matanya.

"apa jaminan kalau anda dan zahra saling mengenal"

"hhhhhhh..." dengus ethan kesal, matanya menatap malas. Ia mengeluarkan ponsel dari saku jasnya bagian dalam, tangannya mengotak-atik ponsel, ia memanggil sebuah nomor.

"silahkan..." ujarnya menyodorkan ponselnya pada adiba, gadis itu menerima dengan tangan gemetar dan wajah memias. Ia meletakkan benda pipih itu ke telinganya,

["halo tuan ethan.."] terdengar suara merdu seorang wanita dari seberang menyebut nama ethan. Adiba mengenal suara itu, mata indahnya berkaca-kaca, rasa haru menyeruak ke dalam dadanya tanpa ampun

"zahra..!" panggil adiba dengan suara bergetar, air mata yang menggantung itu, jatuh di pipinya.

["ya hallo, siapa nih?"]

"ini aku, adiba.."

["masya Allah adiba.."] jerit zahra, suaranya terdengar bergetar.

["adiba..."] suara zahra sudah berubah menjadi tangisan pilu, terdengar suara zahra yang menangis di seberang.

["bagaimana kabarmu?"]

Adiba terisak pilu, ia belum sanggup menjawab. Ada lega sekaligus rasa bersalah, bersyukur bahwa zahra baik-baik saja, rasa bersalah yang bercokol dalam hatinya kembali menggerogoti. Seandainya hari itu, ia tak meninggalkan zahra sendirian.

"maafkan aku, raa"

["kenapa kamu minta maaf?, adiba aku bersyukur kamu baik-baik saja"]

Adiba semakin terisak pilu, air matanya semakin berlinang.

"seandainya saat itu aku tidak meninggalkanmu sendirian zahra.."

"ehem.." deheman ethan menyadarkan adiba, mata pria itu memandanginya.

"raa, tuan ethan ingin bicara padaku, aku sudah cukup puas mengetahui keadaanmu, setelah ini komunikasi antara kita harus terjalin selamanya yah"

["pasti adiba pasti, aku harap suatu saat kita masih bertemu lagi"]

"terima kasih, tuan ethan" adiba menyodorkan ponsel itu, meletakkan di depan ethan. Wajahnya sudah terlihat lega, dan terlihat lebih bersahabat.

"sekarang anda sudah percaya saya?" tatapan datar ethan, di jawab anggukan pelan kepala adiba yang sedang sibuk mengusap sisa-sisa air matanya.

"maafkan saya tuan ethan" pinta adiba dengan suara serak, mungkin karena tangisannya tadi suaranya jadi terdengar parau.

"ponsel zahra ada pada saya.."

Ethan mengangguk, matanya tak lagi tajam menatap adiba, sorotnya terlihat lebih bersahabat.

"jadi sekarang zahra berada dimana?" mata sembab adiba menatap penuh tanya,

"di san jose, californ*a, zahra berada di rumahku"

"alhamdulillah.." ujar adiba lega, mata sembab gadis itu menatap ethan dengan tatapan terima kasih, namun terlihat kebingungan terbersit di matanya.

"bagaimana bisa zahra sampai kesana?"

"saya menyelamatkan zahra dari perdagangan manusia, dia di culik dan di jual ke sindikat perdagangan manusia" jelas ethan datar, mata elangnya mengamati gadis berhijab itu yang tercengang tak percaya.

"apakah kira-kira kamu tahu siapa pelakunya?"

Adiba berkedip cepat, susah payah rasanya menelan salivanya yang mendadak kesat di tenggorokannya.

"apakah..apakah zahra tak mengatakannya pada tuan ethan, siapa pelakunya?"

Ethan mengangguk, tangannya meraih gelas jus dan menyesapnya pelan.

"zahra mengatakan pada saya, siapa pelakunya, tapi dia tak mau membalas perlakuan keji perempuan itu padanya"

Mata adiba terbelalak lebar, mulutnya terperangah tak percaya, berarti dugaannya benar, pelakunya adalah istri pangeran ommar.

"apakah zahra mengatakan perempuan itu namanya amira?" tanya adiba berbisik lirih, matanya celingukan mengitari sekelilingnya, takut ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"ya.." jawab ethan singkat dengan senyum penuh arti. Satu saksi sudah di temukan, ethan merasa bahwa masalah ini akan segera terselesaikan.

Adiba semakin terperangah, ada kemarahan di sorot mata indahnya. Sungguh ia tak menyangka istri kedua pangeran ommar itu gila, padahal dengan sangat jelas zahra tak menerima lamaran suaminya.

"dasar perempuan gila.." gerutu adiba kesal.

Bersambung...

1
Afisha
pangeran satu ini benar-benar tukang gombal ya
Afisha
Adiba yang benar ajaa
Afisha
kurang ajar
Zahara
bengek,syaratnya 🗿
Zahara
Kasihin aku aja🤣
Zahara
Namanya sama lagi sama aku🤭
Zahara
Bakal kegoda gak nih Zahra
ewie_srt(thealune): hampir 🤣🤣
total 1 replies
Zahara
Rayuan
Zahara
Trus istri 2 gimana ceritanya?
Zahara
Iya sebaiknya jangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!