Mella harus menanggung beban tanggung Jawab keluarganya, seorang ibu yang harusnya menjadi pelindung untuk anak-anaknya justru menjadi penyebab seluruh kerusakan.
Adik-adiknya terjerumus dalam pergaulan yang Salah, keluarga yang rusak dilihat mata banyak orang.
Kisah Mella dan Rendi, sudah sejak lama mengenal Rendi, seorang CEO yang terkenal dingin Dan kaku mengejar Mella seperti maling ayam🤣😂
Mella selalu mengacuhkannya, klimaks nya disaat Mella meeting diperusahaan Rendi. Mella pikir bukan perusahaan mililnya... Alhasil terjebaklah Mella didalam perangkap Rendi! aah begitu polosnya Mella seakan lupa siapa Rendi.
Konglomerat pemilik property terbesar dijakarta, wajah tampannya idola para wanita seantero dunia, tetapi Rendi hanya menginginkan Mella.
Berhasilkah Rendi menaklukan hati Mella? Yukz mampir dan baca selanjut nya, Thank you so much🌹💐🌸🥰😘💓💞💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RYH-BAB-7-AUDI HAMIL! PAPANYA MENINGGAL DUNIA!
Audi terjebak dalam dunia yang hancur, dia melakukan dengan suka rela tanpa paksaan dan tanpa tekanan dari siapapun. Berkali-kali Mella dan ayahnya mengingatkan, tetapi selalu diabaikan karena mamanya selalu membelanya.
Jika sudah terjadi hal-hal yang mengerikan mau gimana lagi? Solusi satu-satunya menikahkan mereka, walau kehidupan setelah menikah tidak menjamin lebih baik. Pikir Mella, setelah mendengar Audi hamil, tidak mengejutkan sama sekali karena hal seperti itu pasti terjadi.
Mama Ana menghubungi Mella
Mama Ana : Mel! Audi hamil!
Mella : Terus ?
Mama Ana : Kok terus sich! Ini gimana urusannya??
Mella : Hemm, yaa udah nikahin aja. Uang mama banyak dari mas Rendi 1 Milliar loh!
Mama Ana : Yaa itu beda donk! Kamu harus biayai nikahnya Audi! Titik!
Mella : Aku ga mau!! Bukan urusan aku!! Jangan mama pikir selama ini aku turuti semua yang mama mau, terus aku ngalah terus?! Ngga mah!
Mama Ana : Suami kamu kan kaya raya, bisa minta sama dia!
Mella : Suami aku kaya bukan untuk dipalak seenaknya sama mama! Aku aja yang istrinya ga pernah hambur-hamburkan uangnya! Maaf yaa mah, kita harus punya otak! Dikasih otak untuk mikir! Udah yaa aku lagi masak, suami aku pulang belum matang gimana nich...Assalamu'alaikum
Rendi sudah datang ke Apartement Mella pagi harinya, dia melihat Mella sedang bicara ditelpon (loadspeaker) dengan mamanya sambil masak. Rendi ikut mendengarkan, dia tersenyum lebar mendengar istrinya bicara dengan mama nya, sebenarnya dia kasihan dengan Mella. Tapi rasa dihatinya pada Mella, dia sembunyikan.
Rendi mendekati Mella, pertanyaan semalam belum dia jawab. Mella terkejut "Ya Ampun mas, kaget aku" Rendi tersenyum membuang muka kesamping, luchu melihat ekspresi Mella menggemaskan
"Hah (tarik nafas)! Yaa Maaf! Mel, kamu belum jawab pertanyaan saya semalam!" Ujar Rendi, Mella menatap suaminya sebentar, tarik nafas pelan
"Aku dan ka Levi sepupu mas, Levi sebenarnya bukan anak kandung pak Bagas dan ibu utari. Orangtua Levi udah lama meniggal dunia, pola didik Ibu Utari yang memanjakannya" Jelas Mella, dia menjeda sambil menata masakannya. Rendi tersenyum tipis melihatnya sambil memainkan hidung mancungnya
"Hemm, sebenarnya pak Bagas tidak begitu suka dengan ka Levi, tetapi ibu Utari selalu membela dan memanjakan dia hingga tumbuh menjadi gadis yang menghambur-hambur uang dan berfoya-foya sampai perusahaan pak Bagas diambang kebangkrutan, aku menjauhi kamu karena aku tau kamu suami dari sepupuku mas" Ujar Mella, menata piring untuk dia dan suaminya. Rendi menatap piring didepannya, lalu menatap Mella lagi, Rendi tau mella belum selesai ceritanya
"Pak Bagas punya anak lelaki, anak kandungnya namanya Lexi. Mas pasti tau donk?" Ujar Mella, menaruh nasi dipiring suaminya, Rendi mengangguk jelas dia tau
"Nah Lexi sangat benci dengan Levi, aku ga tau kenapa. Yang aku tau Lexi itu saiko! Dia mengejarku teriak-teriak dikampusku mas!" Ucap Mella, Rendi terkejut matanya membulat
"Sampai sekarang??!" Tanya Rendi meninggikan suaranya, Mella mengangguk
"Bahkan dia melakukan itu juga ditempat aku bekerja, lebih gilanya lagi dia membeli aku melalui Lena, mas. Untungnya aku bisa melarikan diri dari cengkramannya" Jelas Mella, menuangkan lauk dipiring suaminya.
Rendi menggenggam tangan istrinya
"Jangan kemana-mana jika tidak bersamaku!" Tegas Rendi posesive tapi galak.
Mella menatap suaminya tersenyum menganggukkan kepala, Rendi grogi ditatap seperti itu.
'Aku mencintai mu Mel! Tapi aku takut kamu sama dengan Levi!" Bathin Rendi berkata begitu.
"Mau lauk yang lain lagi mas?" Tanya Mella lembut
"Ga ini udah cukup!" Jawab Rendi datar, dia mulai masukkan makanan kedalam mulutnya
Deg!
'Enak sekali masakannya' Bathin Rendi menatap Mella, Mella makan dengan tenang.
Selesai makan Mella membersihkan semuanya, Mella menolak ART saran dari Rendi. Karena dia belum membutuhkannya, Rendi mengalah untuk hal itu karena alasannya masuk akal agar Mella punya kegiatan. Rendi melihat Mella suka masak dan buat kue, masakannya sangat enak kalau kue nya belum Rendi rasakan.
"Mas mau dibuatkan kopi?" Tanya Mella lembut
"Iyaa boleh Mel!" Jawabnya datar
Beberapa menit Mella datang membawa secangkir kopi dan brownies panggang ditabur kacang almon diatasnya, Rendi menatap browniesnya dan mencicipnya 'humm enak! Mewah!' Dalam hatinya, dia habiskan hingga beberapa potong.
Selain pengusaha property, Rendi juga miliki usaha kuliner dan beberapa toko roti terbesar dijakarta bahkan harganya fantastic. Jadi dia tau rasa makanan dan kue yang miliki harga jual yang tinggi, tapi kue dan makanan yang Mella masak tidak untuk konsumsi publik. Hanya untuk Rendi seorang, begitu pikirnya.
>[hemm, egois sekali yaa]<
Ana sedang memarahi Audi, dia terus saja memukul anaknya. Papanya juga menampar Audi, Audi menangis terisak-isak. Hingga nafasnya papanya tersengal-sengal. Tidak lama kemudian, papanya ambruk, melihat suaminya ambruk Ana dan Audi terkejut. Ana menekan denyut nadi suaminya, ternyata tidak ada, audi lari kerumah dokter yang ada dikompleknya. Beberapa menit kemudian Audi datang bersama Dokter Faiz, setelah diperiksa ternyata papanya Audi meninggal dunia.
Audi langsung menghubungi Mella
Audi : Ka pulang!
Mella : Kenapa nangis?!
Audi : Papa ka!
Mella : Kenapa papa??!
Audi : Papa meninggal ka!
Mella pingsan Rendi pas dibelakangnya, langsung mengendong istrinya ditaruhnya disofa panjang. Rendi segera meneruskan bicara dengan Audi, ternyata papanya meninggal dunia.
Rendi mencium bibir istrinya dilumatnya sampai dalam, tak berapa lama Mella tersadar. Rendi tersenyum lebar pada istrinya, dia langsung mengganti pakaian istrinya dan membawakan tas Mella lalu menggenggam bahu istrinya sampai masuk kedalam mobil.
\>\[Freak yaa Rendi🤭\]<
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 45 menit mereka sampai dirumah orangtua Mella, rumahnya sudah ramai orang yang datang. Rendi langsung menggenggam bahu istrinya, Mella langsung luruh terduduk didepan jenazah papanya. Tak ada kalimat yang keluar dari mulutnya bahkan tangisnyapun tanpa suara, Mella terus memeluk jenazah papanya. Rendi menghapus airmata yang keluar dari sudut matanya, semakin hari semakin tumbuh rasa pada Mella.
Tiba-tiba Mella bangkit dari duduknya, dia mengedarkan pandangannya, Rendi langsung berdiri mendekati istrinya
"Cari siapa Mel??" Tanya Rendi tegang, Mella tidak menjawab, dia justru berjalan kearah pandangannya Rendi mengikutinya
PLAAKKK!
PLAAKKK!
"Kamu pasti penyebab nya! Iya kan??!" Teriak Mella, untuk kedua kalinya Rendi terkejut melihat istri kecilnya mengaum seperti 🦁singa. 'Tapi kenapa dia denganku begitu lembut bahkan pengalah?' Bathin Rendi
"Tenang dulu Mel!" Ucap mama Ana menahan tangan Mella, Mella menatap mamanya dengan tajam
"Bela terus! Bela mah! AKU BENCI KALIAN!!" Teriak Mella, dia balik badan kearah jenazah. Lalu dia bicara dengan beberapa orang untuk segera mengurus jenazah papanya. Rendi ikut mengurus semuanya sampai pemakaman selesai.
Mella langsung masuk kedalam mobil suaminya, Rendi memberikan uang cukup banyak untuk mengurus yang memang harus diurusnya. Istrinya sudah berada didalam mobil, yang terpenting bagi Mella sudah mengantarkan papanya ditempat terakhir. Rendi langsung menuju mobilnya dan pergi dari rumah mertuanya, dalam perjalanan tidak ada pembicaraan apapun. Mella masih menangis beberapa menit kemudian dia tertidur, Rendi tersenyum dia langsung focus kejalanan.
Bersambung