semoga kalian suka yaww makasihh♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian 07
" leo!!!" teriak Luna dari luar bengkel, leo langsung tutup telinga mendengar suara melengking Alice
" Li yang benar saja ini bengkel, bagaimana kalo ada bos ku" Alice hanya tertawa saja
" oke dah maaf. tapi ini ada berita hot pokok nya lu harus dengar" Alice langsung mengambil kursi kecil dan duduk di samping Leo
" Alice nanti sepatumu kotor terkena oli, pindah lah ke kursi itu" leo menunjuk salah satu kursi di depan bengkel
" tidak masalah bisa di cuci. Lu harus dengerin cerita gue" belum sempat Alice bercerita tiba tiba Teman Leo datang
" le, nanti body motor itu di cuci ya" perintah teman leo
" oh ya sob" Jawab leo
Tentu saja ekspresi Alice langsung berubah kesal, ia jadi tidak bisa bercerita dengan Leo saat ini karena tengah sibuk
" oke baiklah aku akan menunggu pekerjaan mu selesai" Alice berdiri dan duduk di kuris yang tadi di tunjuk leo
" tunggulah sebentar aku akan ke belakang" Leo membawa body motor itu kedalam untuk di cuci
Alice menunggu Leo kerja hingga siang hari sampai ia tertidur di kursi panjang di depan bengkel. Untung nya sedang tidak banyak customer
" Li.. Alice bangun ayo kita pulang" Alice langsung membuka mata nya pelan. Ia langsung tersadar kalo diri nya tertidur di kursi depan Bengkel
" astaga leo" leo kaget ketika Alice tiba tiba bangun dan berdiri
" kamu ngagetin saja" Alice palah meringis sembari memegangi kepala nya
" kenapa li, hei kenapa?" ia membantu Alice untuk duduk kembali duduk
" kepala ku pusing" Setelah sakit kepala nya agak reda Alice berdiri kembali
" udah selesai ya kamu? Ayo kita pulang" Ajak Alice Leo menurut saja mereka berdiri mengambil helem dan segera pergi
Dijalan Alice bersandar di punggung leo, ia merasa masih sangat mengantuk
" Lice, tadi kamu mau cerita apa?" alice langsung membuka mata, ia ingat kalo belum cerita ke Leo
" oh iya, gue mau cerita tentang dosen ngeselin itu" Dahi Leo mengerut
" pak vincent? Kenapa dia?" leo sedikit penasaran
" gue kan tadi malam diajak ke pesta sama papa, dan lu tau gue disana ketemu sama dia dan orang tua nya. Terus yang bikin gue terkejut saat kita lagi ngobrol dia disamperin sama cewe seksi gitu lah mana pake sayang sayangan jijik banget gue lihat nya" Alice terlihat sangat excited menceritakan dosen menyebalkan itu menurut nya
" oh ya? papa mama kamu kenal orang tua pak Vincent?" Alice mengangguk
" tadi malam si dia cerita kata nya papa aku sama papa nya itu sahabatan" Leo mengangguk
" dia juga minta maaf karena udah marahi aku kemarin, kesel banget engak sih" Leo hanya tertawa saja
" pantes ya kemarin pak vincent ngeliatin lu terus" ucap Leo tiba tiba, alice langsung mengangkat sebelah alis nya
" apa hubungannya?" Leo palah tertawa
" ya karena dia kenal sama orang tua lu, terus di ngeliatin lu mungkin naksir sama lu" tawa Alice semakin kencang
" leo kan gue bilang dia udah punya pacar mana bisa naksir gue. Lu gimana si engak nyambung banget" kesal Alice
" iya iya maaf" Setelah itu terdiam tidak ada obrolan apapun karena Alice sudah sedikit mengantuk
Tak lama sampailah di depan pintu gerbang rumah, Alice langsung turun dan melepas helem nya
" maaf ya lu nungguin gue sampe ketiduran" Alice menggeleng
" udah engak apa apa. Oh iya besok ada kuliah pagi kan?. Lu jemput gue ya" Leo mengangguk lalu segera menyalakan sepeda motor nya
" gue balik dulu" Alice mengangguk, lalu leo pergi
Saat memasuki gerbang Alice melihat mobil papa nya sudah terparkir di depan rumah
'tumben papa jam segini udah dirumah'
batin Alice
Ceklek
" Assalamualaikum" Sang bibi lah yang muncul
" Wa'alaikumsalam non, sudah pulang?" Alice mengangguk lalu pandangan nya menuju ke tangga
" papa sudah pulang?" Bibi mengangguk
" sudah non, tapi" terlihat bibi engan untuk melanjutkan cerita nya
" papa kenapa bik, baik baik saja kan?" Bibi menghela nafas lalu menghembuskan nya dengan kasar
" non silahkan ke kamar nya saja, tuan dan nyonya ada disana" Alice langsung berlari menaiki tangga menuju kamar kedua orang tuanya
Tok tok tok
ceklek
" Ma, pa" ia melihat sang papa terbaring di kasur sedangkan mama seperti tertidur di pinggiran ranjang
" nak kamu sudah pulang" Alice melangkah pelan mendekati kedua orang tuanya
" papa kenapa?" Ia melihat Tangan sang papa di infus
" Duduk lah nak, Ma..mama Alice sudah pulang" Sang mama membuka mata nya pelan
" sayang kamu sudah pulang" Alice duduk di tepi ranjang sembari menatap kedua orang tua nya
" papa sakit? Asma papa kambuh?" Mama nya tersenyum sembari mengelus lengan Alice
" iya sayang, tadi papa dibawa pulang oleh asisten nya. Kondisi papa lagi drop, kamu baru pulang ya?" tanya mama Alice
" iya ma, terus kenapa papa engak dibawa kerumah sakit?" kedua orang tua Alice menggeleng
" papa sudah baik baik saja nak. Oh iya ada yang mau papa bicarakan sama kamu" papa memegang erat kedua tangan putri nya
" kamu kenal nak sama anak nya om derry?" tanya papa, Alice sedikit mengingat nama pria tersebut
" iya pa Alice kenal, kenapa pa?" papa langsung menegakkan badan nya dan duduk sembari bersandar di tepi ranjang
" kemarin papa lihat kamu akrab sama anak nya om derry kamu kenal?" entah kenapa rasa kesal itu kembali lagi
" kenal pa kenapa? Dia dosen dikampus aku. Orang yang kemarin aku ceritain itu yang ngeselin" Sang mama palah tertawa
" kok mama tertawa si, dimana lucu nya" papa hanya bisa geleng geleng saja
" Nak, papa dan om derry itu bersahabat sudah lama hampir tiga puluh tahun sejak kita kelas satu smp. Kita sampai sekarang masih berhubungan baik bahkan kita sampai sukses bersama" Jelas papa
" papa kan pernah cerita sama aku, terus apa hubungan nya sama penyakit papa saat ini?" Alice merasa sudah muak mendengar cerita keluarga dosen ngeselin itu
" Nak, papa sudah sakit sakitan akhir akhir ini kamu cuma satu satu nya anak papa dan papa tidak mau kamu kerepotan mengurus perusahaan" Alice semakin mengerutkan dahi nya
" tapi kan masih ada mama dan om bram pa dia pasti bantuin papa kok" Wajah Alice langsung berubah murung
" Nak dengarkan papa sekali ini saja ya papa engak pernah memaksa kamu selama ini" Alice semakin mengerutkan dahi nya
" maksud papa apa si" Alice semakin tidak tau
" segeralah menikah nak, kemarin ada seorang pria datang kepada papa dia ingin meminta mu nak" Wajah nya langsung syok
Alice palah tertawa membuat kedua orang tua nya heran
" itu bukan solusi pa tanpa menikah pun aku engak akan kesusahan, sudahlah pa aku lelah cepat sembuh" Ia mencium pipi papa dan mama nya lalu pergi dari kamar itu
" Pa, seperti nya putri kita memang belum siap untuk menikah biarkan saja dulu pa. nak Vincent pasti mengerti itu" Sang papa hanya mengangguk saja
pikirannya maen aja sm temen cwo nya