Reksa pemuda tampan yang berusia 20 tahun,ia memiliki rahasia yg ia sembunyikan yaitu memiliki hobi makeup hingga menjadi vloger beauty/selegram terpopuler,banyak brnd terkenal yang ingin mengendorsnya.shutt...ini kisah Reksa tidak ada yang tau kecuali dirinya sendiri.
no plagiat.
real karya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanesya elyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Udah bab 6 nih
.
..
.
Perutnya hampir meledak sampe bersendawa kencang."Gas lu ga makan?
Bagas menggeleng "gua udah kenyang,oh iya kamar mandi nya dimana gua pengen mandi".
"Dikamar gua ,masuk aja "Reksa mencuci piring bekasnya.
Bagas pergi ke tempat yang di tuju.
Ceklek.
Bagas melihat seisi kamar Reksa rapih dan wangi ,ugh ia suka wanginya.tak lama ia masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya,sedangkan Reksa duduk di sofa tengah menatap ponsel yang terus berdering menerima pesan masuk.gawat ia lupa malam ini ia harus live dan fotoshoot bersama produk endorsannya,biasanya akan dibantu Laras,tapi kalo ada Bagas gimana ia melakukannya,yang ada bakal terbongkar.
Reksa mengetik pesan pada Laras untuk tidak datang malam ini,dibalas iya oleh Laras.sepertinya ia harus melakukan nya sendiri an dan itu ketika Bagas tidur.
Tes..
Tes..
"Hah?air?!"mengusap bahunya yang basah kemudian mendongak.
"BANGSA-te....."ga kaji ngumpat karna di tatap dingin oleh Bagas tapi tetap aja kaget coyy.
"Hah..lu ngagetin gua,untung ga jantungan"mengusap dadanya sayang."lagian lu kanapa ga di baju gitu gas,cuma pake aduk doang lagi"ngedumel.
"Laras siapa?kalian pacaran?"nada datar.
"Ih lu ngintip ponsel gua,kagak ada temen doang,udh lu di baju sono ambil aja di lemari kamar gua,kecil dikit gak ngaruh kan?"
Bagas pergi tanpa menjawab Reksa,membuat ia bingung sendiri.Ia pun menyusul Bagas.
Reksa duduk di pinggiran kasur menatap punggung Bagas."lu ada masalah?"
Bagas diam ga jawab masih memilih baju Reksa yang sekiranya pas."mau liat gua ganti baju?"tanya bagas datar.
Reksa gelagapan langsung pergi ngacir ke kamar mandi.Bruak!!
7 menit kemudian..
Reksa keluar dengan handuk yang melilit pinggangnya,wangi harum manis mengguar ke indra penciuman Bagas yang bersandar di sandaran kasur.matanya terpaku pada tubuh ramping Reksa putih mulus dan harum yang ia sukai.
Mungkin Reksa ga sadar masih ada orang di kamarnya yang menatapnya intes,terbukti saat Reksa dengan tidak tahu malunya menurunkan handuk yang menutupi aset berharganya lalu mulai memakai pakaian yang ia pilih sendiri.
Bagas terkejut mendapati dirinya melihat tubuh neked milik temannya,sepertinya Reksa beneran ga sadan akan kehadiran dirinya.
Masih dengan tubuh mematung,Reksa berbalik menatap Bagas tak kalah terkejut bahkan handuk yang sempat ia ambil jatuh kembali."l...lu liat?"lirihnya tapi masih Bagas dengar.
"Semua,gua udah....liat tubuh neked lu"jawab Bagas ga enak melihat reaksi Reksa."ha..ha..ha..gpp kita sama sama cowok juga"ketawa canggung walau seluruh wajahnya merah merona.
Bodoh lu Sa gitu aja lu Ceroboh,harusnya liat sekitar dulu,ia memaki dirinya sendiri.
"Ah..iya"perasaannya makin akward bjir.
"Yaudh mending kita nonton film aja,kebetuan gua tau film bagus"Reksa ngacir keluar kamar meninggalkan Bagas yang masih terdiam.
Tak butuh waktu lama tayangan film pun dimulai cemilan sudah Reksa siapkan di atas meja,ia mendudukan dirinya dengan nyaman,aslinya ia jarang nonton film gini bahkan ga tau tentang dunia perfilman akhirnya ia nge chat laras tentang film popular dikalangan anak muda,yang berjudul "Butterfly Blue"
Dari judulnya aja Reksa kurang yakin nih,yaudh deh coba puter aja dulu.
Dan disinilah ia melihat film nya berputar,disampingnya sudah ada Bagas yang menatap layar tv dengan serius.Awal awal aman saja lumayan bagus dan masuk seleranya hingga di pertengahan film Reksa dan Bagas mengambil popcorn secara bersamaan tangan keduanya saling menyentuh.
Reksa dengan cepat menarik tangan nya detik itu juga,sedangkan Bagas terlihat tak terganggu apapun, mata nya masih fokus ke layar,hais..bikin deg degan aja.
Tangannya mengambil cemilan yang lain,saat akan memasukan ke mulutnya matanya membola melihat adegan tak senonoh didepannya,kepalanya reflek menoleh menatap Bagas yang ternyata menatapnya juga,jantungnya berpacu cepat."sialan kau laras" makinya dalam hati.
Tiba tiba tangan besar dan berurat Bagas terangkat dan menutupi kedua mata Reksa,hal itu membuat Reksa terkejut.
"Anak kecil ga boleh liat"bisik Bagas dengan suara rendahnya.
Reksa menelan ludahnya susah,walaupun matanya tertutup tapi suara desahan dua sejoli di layar memenuhi pendengarannya.blush.wajahnya terasa panas,padahal ia tidak polos polos amat untuk mengetahui hal tersebut.
"Gua bukan anak kecil"balasnya lirih.
"Tetep aja dimata gua lu masih kecil"Bagas berbisik pelan di dekat telinganya.
Reksa diam,tapi suara laknat itu mengganggu dirinya.
"Walaupun gua ga liat,tapi suaranya masih gua denger"Reksa menurunkan tangan Bagas dari penglihatannya,sehingga Ia melihat wajah Bagas berjarak beberapa senti dari wajahnya,hal itu membuat keduanya saling pandang dalam waktu yang cukup lama.hingga...
DOR!! Arghh..
..
Vote
Tbc