NovelToon NovelToon
PUTRI TUJUH

PUTRI TUJUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria ardila

Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.

Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.

Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.

Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??

cuss baca 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

  Jarak meja yang begitu lebar sekitar dua meter membuat Lora tidak bisa mengambil sate itu. Hingga akhirnya makan siang itu selesai dan setelah meninggalkan sepatah dua kata akhirnya Kaisar dan Pemaisuri meninggalkan ruangan.

   "Saya pangeran Diran dan ini pangeran Jiran, yang ini adik saya pangeran Darin dan yang paling ujung pangeran Karin." Pangeran Diran memperkenalkan diri dan saudara saudaranya.

  "Salam untuk para pangeran." Kembali para Putri berdiri dan memberi salam diikuti oleh Lora dengan gerakan malas.

   Pangeran Karin menopang kepalanya sambil melihat Lora dan sesekali melihat putri yang lain.

  "Bisakah kalian memperkenalkan diri?" Pangeran Jiran yang mengatakan hal itu.

  "Saya adalah Putri Kairi dari Kerajaan Jin. umur saya 20 tahun dan saya senang merajut." Perkenalan sang Putri di awali dengan Putri Kairi.

   "Saya Putri Syaru dari kerajaan Lang, umur saya 19 tahun dan saya senang bermain catur." Putri Syaru berdiri dan memberikan salam pada para pangeran.

   "Saya Putri Hawa dari kerajaan Tian, umur saya 19 tahun dan saya senang merajut." Ucap Putri Hawa.

   "Saya Putri Warsi dari kerajaan Ming, tahun ini saya berumur 20 tahun dan saya senang bermain musik."

Setelan itu adalah Lora dan ia berdiri dengan gugup, kedua tangan saling menggenggam tangan.

"Emm saya Lora dari kerajaan Han, saya berumur 17 tahun dan saya senang... Hem saya suka.." Lora tidak tau harus menjawab apa lalu ia melihat ke Putri Warsi.

"Makan?" Ucapan Pangeran Karin dengan nada mengejek mengejutkan semua orang. Pangeran Karin bertopang dagu melihat Lora.

Semuanya paham bahwa pangeran Karin telah menentukan targetnya. Ini menakutkan.

Lora tidak menjawab tapi ia menggaruk kepalanya, orang lain beranggapan bahwa memang itu hobinya.

"Kesini." Pangeran Karin menyuruh Lora mendekat.

Lora kembali melihat ke Putri Warsi meminta pendapat dan melihat anggukan kepala dari Putri Warsi barulah Lora berjalan mendekati Pangeran Kiran dengan langkah yang sangat pelan.

Hal itu tidak luput dari pandangan para Pangeran dan para Putri.

Lalu Pangeran Karin mengambil satu tusuk sate dan ia berikan kepada Lora. Lora tidak langsung menerimanya tapi ia diam mempertimbangkan apakah harus mengambil atau tidak.

Lora tau bahwa Pangeran Karin memiliki pemikiran yang dalam. Ini seperti ujian baginya.

"Ambil." Kini suara Pangeran Karin seperti memaksa.

Akhirnya Lora memilih mengambil tusuk sate itu dan mengucapkan terimakasih pada pangeran Karin tapi Lora terdiam mendengar ucapan Pangeran Karin selanjutnya.

"Aku tau kamu hanya pura pura." Suara pangeran Karin sangat kecil dan karena Lora memiliki pendengaran yang tajam ia bisa mendengarnya.

Tanpa bisa di cegah tubuh Lora menegang dan ia menggenggam tusukan sate dengan kuat tapi kesadarannya kembali dan ia kembali bertingkah seperti biasa.

Lora menunduk dan saat mendongak tatapan mata keduanya bertemu. Pangeran Karin menatap dengan senyuman yang indah tapi menakutkan sedangkan Lora melihat dengan tatapan santai yang malah dianggap tatapan menantang oleh pangeran Kiran.

Lora kembali ke tempat duduknya.

"Bukankah kakak terlalu cepat mengambil keputusan." Ucap Putri Syila.

Meskipun yang lain belum ada pergerakan pendekatan tapi Pangeran Karin sudah menggoda seorang Putri. Semuanya tau bahwa Pangeran Karin memilih Lora dan tidak ingin Lora di ganggu oleh pangeran lain.

"Tidak ada yang cepat, aku cuman tidak suka bertele tele." Pangeran Kiran bangkit berdiri dan berjalan keluar dari ruangan itu.

.

.

.

bersambung

jangan lupa like and vote ya

salam hangat dari author

1
Raine
baca sampai sini, tata kramanya sangat minus, kalo emang udah ikut pelatihan, pasti lebih bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar, kalo jadi kaisar, langsung penggal aja,,
Lhina Bright
siapakah org itu, atau kah jgn2 slh satu di antara parah putri2 itu. masih dalam misteri..
Lhina Bright
astaga ternyata bnyak sendiri yang bunuh anaknya...
Lhina Bright
masih penasaran, siapakah kira2 yg membunuh permaisuri
Lhina Bright
kayanya seru
Lhina Bright
aku mampir yah thor...
Fransiska Husun
keren banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!