Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mas-Mas Magang
"assalamualaikum bude, lily kemana?" indah yang merupakan sepupu lily , anak dari adik bunda mira
Kali ini datang mencari lily yang seusia dengan indah.
"ada di kamar masih tidur kayaknya, sana bangunin susah dibilangin bude" bunda mira sudah capek membangunkan lily
Nyatanya anaknya hanya bangun untuk ibadah dan tidur lagi sampai sekarang sudah hampir jam sepuluh pagi
"kalau kak sita bude?" melihat rumah sepi kemungkinan kakak sepupu indah yang satu lagi sudah berangkat bekerja
"sita sudah berangkat sejak subuh tadi, katanya mau ada kerjaan diluar kota gitu, kamu ngga kuliah?" bunda mira sebenarnya juga sedih kalau ingat anak bungsunya tak bisa lanjut sekolah tinggi seperti kakak dan sepupunya
Selain masalah biaya lily juga kurang mampu dalam akademik hanya pas-pasan saja, dan juga keinginannya untuk belajar tidak sekuat kakaknya
" libur bude, ya udah bude indah ke kamar lily ya. Oh iya bude ini ada opor ayam ibu tadi masak banyak" indah lupa membawa titipan ibunya untuk diberikan pada budenya
"wah pasti enak ini masakan ibumu, makasih ya ndah. Sana bangunkan kakakmu" bu mira menerima makanan indah. Pas sekali belum masak buat makan siang
Karena pagi tadi hanya masak nasi goreng yang cepat untuk sarapan
"ly, woi bangun lah udah mau magrib ini" indah langsung loncat ke ranjang lily dan membuat lily kaget
"ih, ngapain sih kesini ganggu aja tau ngga!" lily sedang malas bicara dengan siapa pun saat ini
"pasti lagi berantem sama kak bagus ya" indah membalikan badan lily melihat matanya bengkak terlihat habis menangis " nah kan!"
Indah mendekatkan lagi wajahnya " ada masalah apa? Udah sih cari yang lain aja kalau orang tuanya ngga setuju!" indah kesal karena lily susah dibilangin
"sstt!" jangan keras-keras nanti bunda dengar" lily membungkam mulut indah yang nyerocos seperti petasan
"aku mau jalan-jalan temani" lily bosan di rumah saja kebetulan sekali indah datang jadi bisa diajak menghilangkan sedikit bebannya
"ya sudah mandi sana, aku tunggu jangan lama-lama"
Lily segera beranjak langsung berlari ke kamar mandi, dengan cepat dan kilat hanya lima menit saja sudah kembali ke kamar
"ih cepat amat ngga mandi ya? Jorok banget deh!" indah mendecih
"brisik ayo berangkat yang penting kan parfum on, buruan aku mau makan siomay mang dede di taman" lily tak sabar
"bunda aku mau keluar dulu sama indah, motor aku pake ya bun!" lily mengambil kunci motor milik bundannya
"ly, aku aja yang bawa kamu lagi banyak pikiran nanti nabrak duda ganteng kan gawat" ucap indah
"cepet naik atau aku tinggal!" lily sudah mau menarik gas motornya
"iya tunggu, ini naik" indah nurut juga
perlahan motor mulai melaju awalnya pelan menjadi tambah kecepatan dan makin tinggi
"woy! Pelan ly!" indah pegangan dengan sangat kencang
tiiiiin......tinnnnn
Kucing tanpa permisi menyebrang jalan
brak
"mas, mas levi!" suara teriakan orang bergemuruh
lily yang setengah tak sadarkan diri masih bisa mendengar suara sampai tiba-tiba gelap
"ly, lily" suara bunda mira membangunkan anaknya. Tangan lily mulai bergerak dan bu mira terus memanggilnya
perlahan lily mulai membuka mata dan terasa sangat pusing
"sayang, kamu baik-baik saja" bagus mendengar pacarnya kecelakaan langsung menuju klinik terdekat dan saat sampai melihat lily sudah siuman
"bunda kepalaku sakit" lily memegang kepalanya
"indah kamu ngga apa-apa kan?" bu mira melihat lily sudah diperhatikan oleh bagus, kin beralih pada keponakannya
"indah baik-baik saja bude, lily juga tak ada luka besar buda hanya tadi syok aja jadi pingsan" indah hanya mengalami luka lecet kecil saja
"bude, tapi kita nabrak orang" indah takut menyampaikannya
"mana orangnya?" bu mira terkejut dikira anaknya jatuh dari motor saja ternyata menimbulkan korban juga
"disana bude, ayo aku antar" indah memberi kesempatan untuk lily dan bagus berbaikan
"permisi, maaf mas saya ibu dari anak yang bawa motor tadi" bunda mira melihat kaki lelaki berbaring di ranjang klinik itu terlilit peeban panjang
"saya minta maaf ya nak, maafkan kelakuan anak saya kalau harus ganti rugi berapa ya nak. Ibu mohon jangan lapor ke polisi" bu mira takut anaknya dilaporkan
"saya baik-baik saja bu, hanya terkilir saja kaki saya mungkin dalam.satu minggu ini juga bisa sembuh" levi tak tega melihat seorang ibu harus meminta maaf padanya demi perbuatan anaknya
"saya ngga akan lapor kemana-mana bu, namanya juga musibah cuma saya bingung aja nanti saya kerjanya gimana gitu" levi memang tak mempermasalahkannya tapi juga tak bisa membuat anak yang ugal-ugalan dijalan itu lepas begitu saja
"tinggalnya dimana nak, nanti kalau kerja bisa diantarkan oleh keponakan saya. Iya kan indah bisa tolong mas ini!" bu mira berharap banyak pada indah
"saya sedang magang di SMA 2 bu, maaf kalau boleh tau apa anak ibu luka parah?" levi tau betul kedua gadis itu tak ada luka karena jatuhnya ditempat tumpukan rumput yang baru dibersihkan oleh warga dan juga levi pagi tadi
"engga mas, eh pak lily sangat sehat dan baik-baik saja, bude sebaiknya lily saja yang antar jemput kan lily yang harus tanggung jawab" tiba-tiba indah berharap mas magang ganteng itu bisa memalingkan hati lily dari bagus yang
entah mengapa feeling indah tak baik pada pacar sepupunya itu.
"iya bu, harusnya anak ibu yang tanggung jawab" levi seakan mendapatkan dukungan dari indah
"ya sudah, nanti biar ibu bicara pada lily. Kalau sekarang pulangnya gimana?" bu mira bingung
"ada mobilnya bagus bude, sekalian aja suruh antar pak guru ini kan, biar nanti indah bilang ke lily ya bude" indah lebih cekatan dan berinisiatif
"iya, bude tunggu disini ndah" bu mira pun mengiyakan saja dari pada bingung untuk mengantarkan korban anaknya belum lagi harus bayar tagihannya
"saya keluar dulu untuk urus kepulangan kalian ya mas" ucap bu mira
"bu tunggu! Saya bayar sendiri saja. Saya ada asuransi jadi ngga perlu bayar lagi" ucapan levi seolah menjadi air pelepas dahaga bu mira
"terima kasih mas, maafkan anak saya sekali lagi" bu mira merasa beruntung korbannya tak banyak menuntut padanya dan lily