Rega Zalzala adalah putra ke empat dari keluarga Duke Zalzala.
Dia satu-satunya anak yang tidak memiliki kekuatan apapun. kelahiran nya di anggap aib oleh keluarga.
Di usia 18 tahun, keluarga nya memilih untuk membuang Rega seperti seekor anjing.
Namun tanpa di sangka, di detik terakhir hidup nya... dia mendapatkan sistem Dewa.
sebuah sistem yang akan mengubah hidup nya dari seorang pecundang menjadi seorang Raja.
ini adalah perjalanan Rega Zalzala membalas dendam dan menjadi Kesatria terkuat di kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bonggiw01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Tes Ksatria
Rega dan Atar melangkah masuk ke tengah arena Colosseum yang megah.
Langit di atas memancarkan cahaya keemasan pagi, menyinari lantai luas tempat tes akan dilaksanakan.
Nomor peserta menggantung di dada mereka.
Rega nomor 889. Atar nomor 890.
“Aniki!” seru Atar dengan mata membelalak kagum. “Tempat ini... luar biasa BESAR! Benar-benar arena untuk pertarungan besar!”
Rega menatap sekeliling tanpa banyak bicara. Dinding batu raksasa yang melingkari arena, kursi penonton yang menjulang, serta aura ribuan peserta di sekitarnya... semua membentuk tekanan yang luar biasa.
“Colosseum ini... adalah medan ujian dan awal dari semua Ksatria,” gumam Rega pelan. “ini Tempat para legenda terlahir.”
Tiba-tiba Atar menunjuk ke atas tribun utama. Sorot matanya berkilau.
“Lihat, Aniki! Di atas sana... mereka! Para Komandan Skuad Ksatria Kerajaan Helyendra!”
Di atas panggung tertinggi, di deretan singgasana batu megah, duduk delapan sosok dengan pakaian berbeda-beda, masing-masing membawa bendera simbol pasukan mereka.
Di belakang mereka, para wakil komandan berdiri tegap.
Wajah mereka tegas, mata mereka tajam. Namun Aura para komandan begitu kuat... hanya dengan menatapnya, lutut peserta bisa goyah.
“Aniki, lihat! Itu dia Tuan Wilson!” tunjuk Atar, mengenali sosok dengan rambut merah dan mata elang berdiri di samping seorang pria bertubuh besar.
“Dia wakil komandan Skuad Red Dragonfly... Orang yang kita temui di kota tempo hari!”
Rega menatap sekilas, lalu bertanya datar, “Atar, kau tahu siapa saja komandan dari skuad-skuad ini?”
Ditanya seperti itu, Atar langsung bersinar.
“Tentu saja, Aniki, aku mengetahui nya!! Dengarkan baik-baik!”
Atar menunjuk ke arah bendera elang diselimuti petir yang berkibar gagah.
“Itu Adalah Skuad Storm Falcon! Komandan mereka adalah Tuan Kaelen Windgrasp... beliau adalah seorang pengendali badai sejati. Gerakannya seperti angin, serangannya seperti petir. Dia adalah simbol kecepatan dan kecerdasan!”
Lalu dia bergeser menunjuk ke arah bendera harimau kumbang hitam.
“Di sana Skuad Black Panther! Komandannya Tuan Darius Veilfang... beliau ahli infiltrasi dan duel bayangan. Tidak banyak yang tahu masa lalunya, tapi dia disebut-sebut sebagai Bayangan Terakhir dari Perang Perbatasan.”
Lalu dia menunjuk lagi ke arah Bendera Harimau dengan mata api menyala.
“Di sana adalah Skuad Blazing Tiger! Dipimpin Tuan Rexan Flamestride! Komandan berapi-api yang menghancurkan musuhnya dengan gaya bertarung brutal. Setiap langkahnya membawa hawa panas!”
Kemudian Atar beralih ke bendera Kelelawar Dengan taring berwarna gelap berkibar pelan.
“Di sana Skuad Ghost Bat... komandan mereka adalah Tuan Morthen Duskwail. Ksatria malam yang bisa hilang dari pandangan. Orang-orang menyebutnya vampir abadi... karena rumor nya dia tidak bisa di bunuh”
Atar lalu menunjuk ke bendera singa bersinar dengan petir.
“Itu adalah Skuad Thunder Lion! Komandan adalah Valdrik Ironhowl, suara teriakan dan aumannya saja bisa membuat tentara musuh panik dan lari sebelum pertempuran dimulai. Dia di kenal sangat brutal pada lawan nya”
Kemudian dia menunjuk ke arah seorang wanita Dewasa yang terlihat cantik dengan mata tajam. Di belakang nya ada bendera burung hartu bermata emas.
“Di sana Skuad Night Owl, dipimpin Nyonya Nayra Moonveil... beliau wanita yang bisa mendeteksi musuh hanya dari suara nafas mereka. Matanya bisa menembus kabut, ilusi, bahkan kegelapan total!”
Lalu selanjutnya Atar menujuk pada Bendera Matahari Tersenyum yang memiliki sayap api.
“Itu adalah Skuad Sunfire! Komandan nya adalah Nyonya Elena Solara, penyihir cahaya dengan kekuatan karisma luar biasa. Dia mampu membakar kegelapan dengan sekali serangan.”
Rega menatap satu per satu komandan yang disebutkan. Napasnya dalam. Wajahnya tampak tenang, tapi dalam dadanya bergemuruh.
“Atar... siapa komandan Red Dragonfly?”
Atar tersenyum dan menunjuk ke arah pria bertubuh tinggi, mengenakan baju tempur merah kehitaman, mata tajam bersisik emas.
“Itu Komandan Yu Zhong. Mereka menyebutnya sang Pembentuk Wujud Naga. Katanya, dia bisa berubah menjadi makhluk setengah naga. Kekuatannya tak terbaca... bahkan oleh para komandan lainnya.”
Rega menyapu pandangan ke arah para komandan. Senyumnya samar, tapi matanya... menyala seperti bara api.
‘Skuad Red Dragonfly, Storm Falcon, Thunder Lion... mereka adalah orang-orang terkuat di kerajaan saat ini.’
‘aku harus memanfaatkan mereka semua untuk bisa membalas dendam pada keluarga Zalzala.’
‘ini langkah pertama, dan aku harus memastikan semua nya berjalan dengan sempurna.’
Sementara itu, trompet panjang ditiup dari atas menara arena.
DUUUUUUUUUUUT!!
“SEMUA PESERTA! BERSIAPLAH!” teriak suara keras dari pengeras magis.
“TES PERTAMA AKAN SEGERA DIMULAI! MASUK KE ARENA DAN BENTUK FORMASI!”
“AYO ANIKI!!” teriak Atar dengan semangat.
Rega menarik napas panjang dan berkata lirih, “baiklah, ayo kita selesaikan tes ini.”
-----
Rega berdiri di tengah kerumunan peserta. Tatapannya menyapu ke arah tribun atas, memandangi satu per satu komandan dan wakil komandan yang berdiri dengan angkuh di singgasana mereka.
Namun matanya tiba-tiba membelalak....
‘BAJINGAN SIALAN!!’
Suara kemarahan menggema di dalam benaknya.
Di sana, berdiri tegap di belakang Komandan Thunder Lion, terlihat sosok pria yang tak asing lagi.
Tubuh tegap, wajah dingin, dan mata penuh kesombongan.
Ken Zalzala. Kakak sulungnya. Orang yang pernah menusuk mata kirinya...
‘Jadi… dia sekarang seorang Wakil Komandan?’ pikir Rega, giginya terkatup rapat menahan emosi. ‘Skuad Thunder Lion? Tentu saja… skuad dengan suara auman guntur dan kekuatan brutal. Cocok untuk iblis sepertimu!’
Rega merapatkan tudung jubahnya. Tangannya mengepal, gemetar.
‘Untuk sekarang... aku harus tetap tak terlihat. Belum saatnya. Biarkan dia bersantai... sebelum aku mencabut jantungnya dengan tangan ku!.’
Ia menarik napas dalam dan memaksa wajahnya kembali tenang.
Tiba-tiba, suara penuh wibawa memotong udara.
"Selamat PEJUANG MUDA..."
Semua kepala serempak menoleh.
Komandan Kaelen Windgrasp dari Skuad Storm Falcon berdiri.
Jubah birunya berkibar, mata tajamnya menyapu seluruh arena. Suara petir seolah mengikutinya setiap kali ia bicara.
“KALIAN ADALAH TULANG PUNGGUNG MASA DEPAN KERAJAAN HELYENDRA. DAN HARI INI, TES KSATRIA TAHUNAN AKAN DIMULAI. TUNJUKAN APA YANG KALIAN MILIK, BUKTIKAN BAHWA KALIAN SEMUA LAYAK MENJADI KSATRIA!”
"UURRRAAAA...!!!"
Suara sorak-sorai langsung meledak dari penonton.
“Lihat itu! Itu Komandan Kaelen!”
“Beliau adalah Orang yang katanya bakal jadi Raja selanjutnya!”
“Skuad Storm Falcon adalah skuad dengan catatan tertinggi dalam sejarah!”
“Jika beliau memilih seseorang hari ini… orang itu pasti akan menjadi Ksatria hebat!”
Di Kerajaan Helyendra, tidak ada darah kerajaan. Tidak ada warisan takhta.
Siapa pun bisa menjadi Raja.
Hanya yang terkuat yang bisa naik menjadi raja selanjutnya.
Dan Kaelen... sang Komandan Elang Petir adalah kandidat utama untuk takhta selanjutnya.
Kaelen melangkah maju satu langkah. Lalu ia membuka kedua tangannya ke langit.
“Untuk tes pertama kali ini cukup sederhana. Kalian hanya perlu... mencabut pedang.”
Para peserta saling melirik kebingungan.
“Mencabut Pedang? Di mana pedangnya?”
“Apakah ini lelucon? Tidak ada pedang di sini”
“Apa dia sedang menguji mental kita?”
Namun tiba-tiba...
LANGIT MENGGELAP.
Awan berputar di atas arena. Angin berhembus kencang.
WUUUUUUUUSSSSHHHH!!!
Cahaya biru menyambar langit, Udara bergetar. Dan dalam sekejap... langit robek.
Dari celah langit yang terbelah itu, ratusan pedang cahaya turun seperti hujan kematian.
DHUAR! DHUAR! DHUAR! DHUAR!
Pedang demi pedang menancap di hadapan setiap peserta, menciptakan suara gemuruh menghantam tanah.
Bahkan debu tidak sempat terbang. Tanah itu seperti membeku karena kekuatan Qi yang mengikat pedang tersebut.
Para peserta terpana.
“ITU GILA!!! DIA BISA MEMANGGIL PEDANG DARI LANGIT!!!”
“Jadi Ini kekuatan Komandan Kaelen?!”
“Dia benar-benar kuat dan hebat! Pantas saja beliau akan menjadi raja selanjutnya!!”
Rega menyeringai pelan. Matanya bersinar.
‘Jadi... ini kekuatan nyata seorang Komandan Skuad? Menakjubkan. Dunia ini benar-benar lebih luas dari yang pernah kubayangkan. Aku bisa merasakan nya, dia sangat kuat’
Kaelen turun kembali ke kursinya dan berseru, “Di depan kalian ada Pedang Langit. Tugas kalian sederhana... cabut pedang itu, dan jangan lepaskan.
Siapa pun yang gagal mencabut, atau melepaskan pedangnya saat tes berlangsung... Dia akan langsung dianggap gagal.” ucap Kaelen dengan tatapan tegas.
"Tidak perlu menunggu lama lagi... TES DIMULAI!"
DHUAR!
Seruan Kaelen langsung diikuti oleh gemuruh kegugupan.
Para peserta berebut mencabut pedang masing-masing.
“AAARGH! SIALAN!!”
“TIDAK MUNGKIN! INI BERATNYA... SEPERTI GUNUNG!”
“SIAL! AKU TIDAK BISA BUAT PEDANG INI BERGERAK SEDIKIT PUN!”
“APA INI ADA SEGEL NYA?!”
Wajah-wajah mulai memerah. Otot mereka tegang. Tangan berkeringat. Sebagian berteriak, sebagian bahkan mulai menangis karena frustrasi.
Rega. Ia masih diam.
Ia belum menyentuh pedang di depannya.
Matanya menatap tajam ke bawah. Meneliti setiap detail gagang, bentuk bilah, dan gelombang energi halus yang berdenyut dari dalam tanah.
‘Pedang ini bukan hanya benda fisik. Ini bukan soal kekuatan otot...’
Rega meletakkan dua jarinya di tanah. Ia menutup mata, mengatur napas.
‘Ini tes untuk mengukur siapa yang bisa mengerti esensi energi pedang ini.’
Senyumnya tipis.
‘Menarik. Dunia ini... benar-benar banyak hal yang tidak aku ketahui.’
'apa yang akan terjadi jika aku membunuhnya dan mengambil skill yang dia miliki? Apa skill Pedang cahaya ini bisa menjadi milik ku?' pikir Rega sambil menyeringai licik.
brrti bner ini inspirasinya dri black clover😃😃😃