NovelToon NovelToon
BALAS DENDAM MENANTU TERHINA

BALAS DENDAM MENANTU TERHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / Office Romance
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: alfphyrizhmi

"Hans, cukup! kamu udah kelewat batas dan keterlaluan menuduh mas Arka seperti itu! Dia suamiku, dan dia mencintaiku, Hans. Mana mungkin memberikan racun untuk istri tersayangnya?" sanggah Nadine.

"Terserah kamu, Nad. Tapi kamu sekarang sedang berada di rumah sakit! Apapun barang atau kiriman yang akan kamu terima, harus dicek terlebih dahulu." ucap dokter Hans, masih mencegah Nadine agar tidak memakan kue tersebut.

"Tidak perlu, Hans. Justru dengan begini, aku lebih yakin apakah mas Arka benar-benar mencintaiku, atau sudah mengkhianatiku." ucap Nadine pelan sambil memandangi kue itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfphyrizhmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 - Pesan Titipan

"Begini.... yang selama ini saya pantau dan tonton di sinetron televisi yah, nyonya... kebanyakan wanita yang mendapat kebaikan atau selalu ditolong oleh seorang lelaki, lambat laun hatinya akan luluh dan jatuh cinta pada lelaki itu."

"Oh... harusnya aku jatuh cinta dong sama Hans? Begitu maksudnya Bu Minah?"

"Yang udah udah sih... Emang begitu nyonya." jawabnya santai.

"Bu Minah ingat kan, setelah wajah saya disi-ram oleh Miranda? Dan saat tiba di rumah sakit ini, sulit mendapat tempat di UGD. Ketika itu Hans hadir dan bertaruh pada reputasinya agar aku segera mendapatkan pertolongan pertama. Saat itu sih...." ucap Nadine terpotong.

".... mulai suka dengan dokter Hans?" selidik Bu Minah.

"Suka sih nggak terlalu, Bu. Tapi mulai naksir sedikit kali, yah? Apalagi saat itu aku masih setia menunggu kabar dari Mas Arka. Seolah hatiku bertarung hebat, mana perasaan yang harus dipertahankan atau diperjuangkan."

Bu Minah mengangguk tanda paham, "Lantas, sekarang... siapa dong yang layak diperjuangkan dan dipertahankan?"

"Bukan keduanya, Bu Minah. Nggak ada sama sekali!"

"Lho, kok?" tanya Bu Minah mengernyitkan dahi sambil wajahnya dimiringkan, saking bingung dan penasarannya.

"Aku nggak tahu, Bu... kenapa sekarang hatiku mati rasa, penyebabnya karena hal apa... aku nggak bisa menjelaskan. Terlalu rumit. Ditambah kepergian Abah dan Umi. Hatiku semakin kacau dan tidak karuan."

"Apa karena selalu diperlakukan jahat oleh keluarga Hartono?" tanya lagi Bu Minah

"Ya, mungkin juga karena sudah kecewa begitu dalam dengan Arka serta keluarganya. Dan, masih belum tau karakter asli dari Hans."

"Berarti nyonya jangan buru-buru jatuh cinta lagi," Bu Minah coba memberi sedikit saran.

"Iya, Bu."

Obrolan sepagi ini terlihat serius bagi keduanya, namun nampak santai jika dilihat oleh beberapa staf dan suster yang baru tiba.

------

Masih jam 9 pagi, keadaan rumah sakit terbilang normal dan ramai seperti biasanya. Lina, resepsionis di lantai 4, sedang sibuk mengurus beberapa jadwal ruang inap bagi pasien VIP.

Dokter Hans nampak tergesa-gesa menuju resepsionis itu.

"Lin, lihat Nadine dan Bu Minah, nggak? Mereka lagi bersih-bersih tugas di ruang apa, ya?" tanya Hans dengan napas diburu setelah berjalan cepat.

Lina langsung nemerah pipinya. Baru kali ini dokter Hans memanggil namanya. Biasanya dipanggil dengan sebutan 'mbak' atau 'sus' saja. Karena di rumah sakit, sekalipun bagian administrasi, sering dipanggil 'sus' oleh beberapa pasien atau pengunjung awam. Supaya nggak repot.

Lina yang memendam sedikit rasa dan harapan kepada dokter Hans, memang menaruh cemburu besar kepada Nadine. Tapi siapa sangka, kedekatannya dengan Nadine dan Bu Minah, membuat dokter Hans tidak canggung lagi menyapa dan mengajaknya berbincang.

"Ng-nggak tahu, dok. Mungkin masih ngebersihin ruang inap sekitaran 201 sampai 204, atau mungkin juga toilet. Memangnya ada perlu apa?" tanya Lina dengan lembut. Untungnya saat itu tidak terlalu ramai antrean.

"Nggak apa-apa. Nanti, tolong titip ke Nadine, jika ada waktu kosong antara jam 11 sampai 12 siang, langsung menuju ruanganku. Ada sesuatu penting yang harus kusampaikan, sangat krusial! Jadi tolong, jangan sampai dia nggak hadir, ya!"

"Bb-baik, dok. Nanti akan saya sampaikan kepada Ibu Nadine." jawab Lina dengan hati setengah lemas.

"Oh ya, bilang Nadine juga untuk mengajak Bu Minah ke ruanganku. Jika dia bersikeras tidak mau masuk, suruh tunggu di luar sambil mengetuk pintu. Biar saya yang menemuinya."

"Baik, akan saya sampaikan pada mereka, dok."

"Tolong banget, ya... Makasih Lin!" ucap dokter Hans dan langsung segera pergi setelah melambaikan tangan pada Lina.

Lina lemas tak berdaya. Perasaannya kini tak menentu.

Saat itu ia merasakan bahagia bukan main, karena dokter Hans dengan santai mengajak bicara dirinya. Ini adalah obrolan paling lama antara Lina dengan dokter Hans.

Lina tidak menyangka, dokter Hans meminta tolong dan mengucapkan terima kasih.

'Duh.... sampai melambaikan tangan segala.. rasanya mau pingsaaan!' gumamnya dalam hati dengan kebahagiaan tak terkira dan degup jantung berdebar cepat.

Di lain sisi, Lina adalah staf yang paling bisa meredam rasa cemburu kepada Nadine. Di saat suster dan staf lain membentuk aliansi untuk mencelakai atau berbuat jahat pada Nadine, Lina malah berteman dengannya. Meski melalui ketidaksengajaan.

Waku menunjukkan jam 11.15, Lina menunggu Nadine dan Bu Minah yang belum memperlihatkanbatang hidung sama sekali, karena terlalu sibuk.

Akhirnya, setelah lima belas menit, keduanya muncul dengan wajah sudah penuh keringat dan nampak kusut. Alis Bu Minah nampak menurun sedikit, terlihat sayu karena menahan rasa lelah.

"Nad, tadi dokter Hans ke sini dan nitip pesan penting untukmu. Cie...cie..." ledek Lina sambil menyampaikan pesan. Meski dalam hatinya merasa sakit memberitahukan hal ini pada Nadine.

"Kalo obrolan penting, artinya mau dilamar kali nih kamu, Nad... Ecieee..." tambah lagi Lina meledek Nadine dengan senyumnya yang sumringah.

Padahal, dalam hatinya begitu sesak dan sakit berkata demikian.

"Hush, ngaco! Nggak boleh ngomong yang nnggak-nggak deh, Lin!" tolak Nadine.

"Cepet bilang, Lin... pesan apa?" tanya Nadine tanpa basa-basi, sudah terlalu letih.

"Katanya, kamu diminta untuk menemuinya. Sekarang, di ruangannya!"

"Ntar sore aja lah, Lin. Sekarang udah capek. Lagian masih banyak waktu. Tiap hari ketemu dan papasan sama dia, kok." keluh Nadine.

"Nggak bisa, Nad. Katanya penting dan krusial banget. Waktu kosongnya cuma antara jam 11 sampai 12 aja. Kamu tau sendiri kan, dokter punya jadwal khusus yang nggak bisa diganggu gugat. Jadi, kalau dia ngasih waktu luang, artinya emang benar-benar penting disediakan untukmu." ucap Lina panjang lebar, merayu Nadine agar segera menemui Hans.

Sakit rasanya bagi Lina akting seperti itu. Namun, semua ia lakukan demi menutupi perasaannya pada dokter Hans di depan Nadine dan Bu Minah. Sekaligus menjaga persahabatannya dengan wanita setengah mumi itu.

"Oke...oke! Aku akan ke sana. Kalo bukan karena kamu yang ngotot begini, males deh ketemu dokter itu!" ucap Nadine dengan ketus.

"Nah gitu dong! Oh ya lupa, katanya Bu Minah juga harus ikut." tambah Lina, menutup pesan titipan yang tersampaikan sepenuhnya.

Nadine langsung terperanjat. Matanya membelalak seketika. Ia saling adu tatap dengan Bu Minah yang juga kaget.

Jarang-jarang Hans ingin ngobrol serius, apalagi melibatkan Bu Minah. Artinya, sesuatu yang dilupakan enam minggu lalu, mungkin sudah ada kabar baik hari ini.

"Nyonya, berarti...."

Nadine langsung mengangguk cepat. Ia segera menggandeng lengan Bu Minah dan bersegera menuju ruangan dokter Hans.

Wajah yang semula letih dan lesu, kini berubah menjadi semangat dan berapi-api.

Info penting apakah yang akan disampaikan dokter Hans pada Nadine dan Bu Minah?

Bersambung....

Ikuti terus kisahnya, ya.....

1
Isma Isma
kejamn sekali keluarga arka
alfphyrizhmi: iya, kejam banget emang kak... 🥺
total 1 replies
arniya
mampir kak
alfphyrizhmi: terima kasih sudah mampir, kak. Semoga betah yaaa sama ceritanyaaa... ^_^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!