NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:664
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arkan

Pukul 10 yang berarti adalah jam istirahat, fina yang telah menyelesaikan hukuman berlari nya tengah duduk di bawah pohon cukup rindang sambil melepas penat nya.

Menikmati semilir angin yang menyejukkan seorang diri. karna seperti yang kalian tau, gadis itu isa dikatakan tidak pinya tema di sekolah.

"Lo mau minum?" tawar seseorang membuat Fina yang semula memejamkan mata nya kini menatap datar siapa orang yang berbicara

Fina menyerngit bingung saat mendapatkan lelaki asing yang duduk tepat di samping nya. melirik sebentar botol air mineral yang di sodorkan nya kemudian berkata

"Gak usah, gak pa pa," tolak fina dan kembali mengalihkan pandangan nya seperti semula

"gue beliin ini sengaja buat lo, pasti capek abis lari-larian" ujar lelaki itu dengan nada kecewa, karna pemberian nya di tolak

"Udah biasa, mau ngapain kesini? cuman mau kasian atau mau mainin perasaan gue doang?" tanya Fina to the point

Tak bisa di pungkiri bahwa fina memang cantik, karna itu dia bertanya seperti tadi. banyak lelaki yang mendatanginya, pura pura peduli, menyatakan cinta padahal yang sebenarnya itu adalah pura-pura.

itu biasanya karna taruhan dan permainan perasaan saja, jadi jangan salahkan Fina bahwa dirinya telah menganggap semua pria itu sama saja.

Sejauh ini dia tidak pernah peduli pada lelaki, jangankan pada lelaki terkadang Fina saja tidak pernah peduli pada dirinya sendiri yang sering tersakiti.

"gue gak bilang apa apa, niat gue emang cuman mau kasih minum ini ke elo"

"Oh....makasih, tapi gue gak butuh" tolak Fina lagi. Bukan nada ketus, namun bernada pelan dan menggelengkan kepala nya.

"Oh iya kenalin nama gue arkan, anak 11 IPA 4''

''gua gak tanya sebenernya'' balas fina. terlalu malas meladeni orang yang ada di sampingnya ini

"Gue tau nama lo kok, maura zafina amora kan?'' ucap arkan tak berhenti bertanya pada fina.

''hm'' fina merespon dengan deheman singkat.

"yaudah gue balik ke kelas dulu, nih minum nya, gue tinggalin. lu harus minum kalo enggak ntar lu dehidrasi lagi''

fina tersentak dan membuka matanya lebar saat dengan lancangnya arkan memegang tangan nya dan menaruh botol minum tadi di tangan nya dan berlalu begitu saja.

''Huh, kenapa aku terus saja di permainkan? hati ku sudah hancur menjadi semakin hancur. aku sudah seperti bom yang bisa meledak kapan saja dan kemudian lenyap tanpa ada yang peduli'' gumam fina

...◐▣▣▣▣▣▣▣▣▣◑...

Sore ini tidak ada aktifitas yang di lakukan lagi oleh fina. Dirinya telah selesai mengerjakan pekerjaan yang ada di rumah begitupun PR yang diberikan oleh sekolah. Kini ia hanya berbaring di kasur sambil bermain ponsel

''Ahh bosaaan~'' keluh nya sambil meletakkan ponselnya sembarangan dan menatap langit langit kamar nya.

Sebuah rencana terlintas begitu saja di otaknya, bagaimana jika dia ke supermarket saja? membeli cemilan sekaligus jalan sore dekat komplek nya ini?

ahhh sepertinya itu buka ide yang buruk

dengan cepat fina mengganti baju nya dengan menggunakan kaos hitam dan bawan yang hitam pula.

setelah itu dengan langkah cepat gadis itu melangkahkan kaki nya menuruni tangga dan bersiap untuk pergi, saat gadis itu sampai di lantai dasar rumah nya ia melihat mama nya bersantai di sofa sambil menonton TV.

''ma...Fina keluar sebentar yah'' pamit gadis itu yang hanya di acuhkan oleh sang ibu.

''ma'' panggil fina lagi, mana tau sajakan? ibunya tidak dengar tadi

"PERGI TINGGAL PERGI APA SUSAH NYA SIH!!! KALO MAU PERGI YAUDAH SANA!!! KALO BISA JANGAN BALIK SEKALIAN!!!'' bentak mamanya dengan keras sambil membanting remot TV ke lantai, dan berjalan meninggalkan fina yang terdiam dengan hati yang berdenyut sakit.

fina mengerjap pelan sambil menarik nafas nya dalam dalam, jangan heran...sudah biasa dirinya mendapat kata menyakitkan dari seorang ibu.

Terkadang dirinya berfikir apa kesalahannya yang membuat orang orang tak suka dan membenci dirinya, apa pernah dirinya melakukan kesalahan yang fatal hingga ayah, ibu, dan adiknya pun ikut membencinya, menganggap seakan akan Fina tidak ada?

tak ingin memikirkan hal itu, Fina memilih untuk berjalan keluar rumah dengan helaan nafas berat. ''apa aku semenjijikkan itu sampai semua orang membenci ku?" gumam fina dengan pelan, kaki nya tetap berjalan di atas trotoar tepian jalan, katakan saja bahwa saat ini fina berjalan sambil melamun

duk!

 

Fina meringis kecil saat tubuh nya terduduk di trotoar karna menabrak tubuh orang, ia menunduk menatap kakinya sekilas

''ahh maaf..saya gak sengaja'' ucapnya terdengar meringis tanpa menatap siapa yang ia tabrak

''Makanya kalo jalan itu jangan sambil ngelamun!!'' Fina tersentak, kenapa suara itu sangat familiar di telinganya?? dengan cepat gadis itu mendongak dan menatap siapa yang baru saja ia tabrak itu, matanya reflek membelalak tak kala melihat orang yang ia tabrak adalah laki laki yang memberi nya minum di sekolah tadi....siapa nama nya? fina pun bahkan tak mengingat nya.

''Kok bisa lo di sini?'' heran fina, ia menepuk nepuk tangan nya membersihkan debu dan segera untuk berdiri

''gue lagi jogging doang'' jawab laki-laki itu yang hanya di angguki oleh fina.

''Trus lo di sini ngapain?, mana jalan sambil ngelamun lagi'' tanya arkan menatap fina yang ada di depannya

''Rumah gue ada di komplek sini'' jawab fina

''Nama lo....arkan kan? eh? apa gue salah?''  tanya fina dengan ragu, tidak lucu kan jika dian mengobrol tapi tidak tau nama orang nya?

''Iya, btw lo mau kemana?" jawab arkan

''Supermarket'' 

''oh...

''Yaudah gue duluan'' pamit fina tak mau berlama-lama

''Eh eh eh tunggu dong!'' cegah arkan, membuat fina yang semula berjalan kini berhenti dan kembali membalikkan tubuh nya menghadap arkan

''gue temenin yah,'' tawar arkan

''Gak usah, gue bisa sendiri'' tolak fina mentah mentah

'''gak ada penolakan!'' dengan cepat arkan

menarik tangan fina dengan lembut dan menuntun nya berjalan ke supermarket

''Ck! lepas!'' Decak fina menyentak tangan nya dengan kuat, membuat langkah kedua nya terhenti. fina menatap arkan dengan jengkel, ''gak usah pegang-pegang tangan gue! gue bisa jalan sendiri!!!,''

Arkan hanya mengangguk tanpa ada rasa bersalah. kini keduanya kembali berjalan dengan santai di pinggir di atas trotoar.

Cukup lama tejadi keheningan, arkan yang tak tahan pun membuka suaranya. ''eh kok lo bisa di hukum tadi?" tanya nya

Fina mendelik sekilas menatap arkan sebelum kembali melihat ke depan nya. ''telat masuk kelas'' jawab nya dengan singkat

''Kenapa bisa telat? tadi gue  liat lo dateng nya cepet kok"

"Di kerjain sama murid di kelas, di siram pake air pel, jadi harus ganti baju dulu'' jujur nya, toh tak ada yang harus di sembunyikan, semua orang tau dia adalah bahan bullyan di sekolah, mana mungkin arkan tidak tau.

Arkan terdiam sesaat sebelum bertanya lagi, ''k-kok lo mau aja sih di bully begitu?''

''Bukan urusan lo! hidup gue emang gini! gak usah sok kasian'' balas fina lalu langsung memasuki supermarket, meninggalkan arkan yang diam di luar supermarket yang menatap punggung fina yang mulai menjauh.

Dia heran, kenapa fina mau mau saja di bully dan memilih diam, memilih untuk tidak melawan. jujur ia sering melihat fina di bully, di kantin, di kelas, di lapangan dan lain-lain oleh murid sekolah. apa orang tua nya tidak mengambil tindak hukum saat melihat anak nya pulang dengan keadaan yang sangat kacau seperti itu?

Ya! arkan mengaku, bahwa semenjak beberapa bulan ini dirinya selalu memperhatikan fina, walaupun dari jarak jauh. menyaksikan bagaimana fina yang diam ketika di tampar secara tiba-tiba di kantin, fina yang di bentak dan di jambak oleh sebagian murid dan fina yang di maki begitu saja saat sedang duduk sendirian di kantin sekolah.

''Ah sudahlah" Arkan menghela nafas nya dengan kasar, ia berjalan mendekat pada fina yang kini tengah kesusahan, berjinjit berupaya mengambil snack yang berada di rak paling atas.

''Kalo susah itu minta tolong!'' seketika tubuh fina menegang, saat merasakan ada seseorang yang berdiri tepat di belakang nya.  ia melirik, orang itu arkan dengan tangan yang tepat ada di tangan fina, saking dekat nya fina bisa merasakan deru nafas akan pada pucuk kepala nya, dan harum mint dari tubuh arkan.

''Nih'' Ucap arkan menyodorkan snack yang fina inginkan tadi, dan memundurkan langkah nya menjauhi tubuh fina.

Sedangkan fina masih terdiam, jantung nya berdetak cukup kencang. dan membalikan tubuh nya menatap Arkan dengan diam.

"Jangan deket deket sama gue, nanti hidup lo rumit. Percaya deh" ucap Fina.

Setelah mengatakan itu, dia kemudian melangkah pergi ke arah rak lain yang mambuat Arkan langsung diam dengan banyak pertanyaan di benaknya.

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!