Ramadhan Permana seorang Suami yang terpaksa menikah lagi demi kesembuhan putranya,karena terhimpit ekonomi serta biaya pengobatan yang tidak sedikit, telah membuat seorang Ramadhan putus asa, Jihan sang istri selalu memberikan semangat untuknya, dan soal keputusan Rama untuk menikah lagi merupakan atas kesepakatan bersama, meskipun itu semua begitu berat untuk Jihan,di madu oleh suaminya tidak pernah terlintas di dalam benaknya.
Mayang Lesmana yang tengah hamil anak dari kekasihnya yang telah pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab. Ayah Mayang, yang merupakan seorang pengusaha kaya, mengetahui kehamilan putrinya dan khawatir nama baik keluarganya akan tercoreng. Oleh karena itu,ayah Mayang yakni Tuan Mahesa Lesmana meminta Rama untuk menikahi putrinya dengan imbalan yang sangat fantastis dan pada saat itu posisi Rama hanyalah seorang pegawai biasa.
Rama dan Mayang akhirnya menikah,karena keterpaksaan,dan mereka harus beradaptasi dengan keadaan,mampukah Rama bersikap adil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap tulus Mayang
Seminggu berlalu sudah, namum sampai hari ini Rama belum mendapatkan kabar mengenai Jihan, ia pun semakin khawatir di buatnya.
"Tuan, apakah anda benar-benar mencari keberadaan istri saya? " tanyanya mulai ragu.
"Sudah Ram, tapi aku sama sekali tidak menemukan titik terang, istrimu bak di telan bumi, seolah lenyap begitu saja!" jawabnya penuh sesal.
Rama sampai menjambak rambutnya akibat ia mulai frustasi.
"Jihan, sebenarnya kau pergi kemana? Ada apa dengan dirimu? Aku sangat tersiksa karena mu!" monolognya sampai mengeluarkan bulir bening dari ekor matanya.
Kemudian Tuan Mahesa mencoba mendekati Rama."Sebaiknya kita sewa seorang detektif untuk mencari istrimu, entah kenapa perasaanku menjadi tidak enak Ram!" usulnya sambil menepuk bahunya.
Tanpa berpikir panjang, Rama pun kembali menyetujui saran dari Tuan Mahesa.
Saat ini Adnan terlihat murung karena ia sangat merindukan ibunya. Rama yang menyaksikan putranya seperti itu, ia mulai khawatir.
"Adnan, Ayah perhatian sedari tadi, kau selalu murung, kau kenapa Nak?" tanyanya sembari mengusap lembut kepalanya.
Akhirnya Adnan tak sanggup untuk membendung air matanya, ia pun memeluknya dengan sangat erat
"Ayah..hiks..hiks! aku sangat merindukan Bunda, kapan aku bisa bertemu dengan Bunda, Yah? Sebenarnya Bunda sakit apa? Kenapa Adnan tidak boleh bertemu dengan Bunda!"
Mendengar putranya menangis dan berkata seperti itu, dadanya serasa sesak dan perih.
'Maafkan Ayahmu ini Adnan, Ayah tidak becus menjaga ibumu, Jihan tolong maafkan aku, ku mohon kembalilah!' jeritnya dalam hati.
Rama pun semakin mengeratkan pelukannya. Mayang yang menyaksikan langsung pun ikut merasakan kesedihan Rama dan juga Adnan.
'Mba Jihan, sebenarnya kau itu pergi kemana? Kasihan Adnan dan juga Rama, jujur aku sangat iri padamu, karena kau begitu dicintai oleh suami dan anakmu, andaikan Rama bisa mencintaiku seperti ia mencintaimu, aku akan merasa sangat bahagia sekali, tapi sepertinya itu mustahil, kau adalah cinta sejatinya!' batinnya lirih.
Hari ini Rama memutuskan untuk tidak pergi ke kantor, mengingat hari Ini adalah jadwal kontrol Adnan ke Rumah Sakit Edelweis.
Mayang dengan senang hati ikut mengantar Adnan, pikirnya mungkin dengan kehadirannya bisa sedikit mengobati rasa rindunya terhadap ibunya. tadinya Mayang berniat ingin merebut secara paksa Rama dari tangan Jihan, namun setelah ia merasa dekat dengan Adnan dan tahu bahwa adnan pernah mengidap penyakit yang mematikan, akhirnya ia mengurungkan niat jahatnya itu, dan lebih memilih mengikhlaskan Rama kembali dengan istrinya setelah dua tahun pernikahan mereka, meskipun berat namun Mayang tidak mau menjadi manusia yang egois.
Selama dalam perjalanan menuju Rumah Sakit, Adnan tetap saja terlihat murung dan sepertinya tidak bersemangat.
Mayang yang memperhatikan sikap Adnan yang seperti itu, ia mencoba untuk menghiburnya.
"Adnan, kalau kamu terus bersedih, tante Mayang juga mau ikutan sedih, kalau Adnan menangis, Tante Mayang juga mau ikutan menangis, apalagi saat ini tante Mayang sedang hamil!"
Mendengar Mayang berkata seperti itu, Adnan langsung terkejut.
"Apa, Tante Mayang sedang hamil? Tante todak sedang membohongiku kan?" tanyanya masih tak percaya.
"Berbohong itu tidaklah baik Adnan, Tante tidak pernah diajarkan seperti itu oleh kedua orangtuanya tante, nanti setelah selesai kamu check up, Adnan mau tidak antar Tante untuk kontrol kehamilan Tante? Kebetulan letak Rumah Edelweis tidak jauh dengan Rumah Sakit Harmony!" Mayang berupaya membuat Adnan lupa akan kesedihannya, dan sepertinya itu berhasil.
"mau Tante, aku ingin melihat calon baby nya tante Mayang, pasti sangat lucu, iya kan Ayah?" tanya Adnan sambil memandangi Ayahnya yang sedang fokus menyetir.
"Iya Adnan!" jawabnya sambil tersenyum, Rama sendiri merasa sangat lega karena pada akhirnya Mayang bisa membuat putranya tidak bersedih lagi.
"Ayah, kapan aku punya adik bayi? Kata Bunda, aku gak akan pernah bisa memiliki seorang adik bayi, memang betul Ayah?" tanyanya penasaran.
Rama pun terdiam tak menjawab pertanyaan dari Adnan, sedangkan Mayang ia menjadi penasaran atas perkataan yang di lontarkan Adnan kepada Ayahnya.
'Apakah betul kalau Mba Jihan gak bisa memberikan adik bayi untuk Adnan? Memangnya ia sakit apa? Apakah mungkin ini ada kaitannya dengan hilangnya Mba Jihan secara misterius? Aarrkkkhhhh...kepalaku malah menjadi pusing.' keluhnya dalam hati.
Setibanya di Rumah Sakit Edelweis, Rama, Adnan dan juga Mayang, bergegas menuju lantai lima, dimana sudah ada Dokter Jonathan yang sudah menunggunya di sana.
Saat mereka sudah berada di lantai lima, mereka segera pergi menuju ruangannya Dokter Jonathan.
Krek!
"Selamat siang Dokter Jo!" sapa Adnan memeluk Dokter Jonathan, Adnan memang sudah sangat akrab dengan Dokter Jonathan, dan selama ini Dokter Jo selalu mengistimewakan Adnan, entahlah ia pun merasa bingung sampai saat ini karena menurutnya, Adnan itu merupakan salah satu pasien kesayangan, ditambah Adnan termasuk bocah yang kuat dan sabar saat dirinya mengidap sakit Autoimun.
lalu Rama dan Mayang masuk secara beriringan, Dokter Jo tampak heran saat melihat Mayang yang datang dan bukan Jihan.
akhirnya pemeriksaan pun dilakukan, dimana saat ini Adnan sedang terbaring di atas tempat tidur dan Dokter Jo melakukan beberapa pengecekan terhadap anggota tubuhnya.
Mayang yang memperhatikannya tampak cemas akan kondisi Adnan, ia pun sangat berharap kondisi kesehatan Adnan baik-baik saja.
"Tuan Rama dan juga Nyonya! Selamat ya karena kondisi Adnan sudah berangsur pulih dan untuk kontrol rutin yang biasanya satu minggu sekali, kini berubah menjadi satu bulan sekali, selama sepuluh bulan kedepan, tetaplah menjaga kesehatan dan pola makan yang ketat, dan ingat ya Adnan pesan dari Dokter Jo, kalau kamu tidak boleh jajan sembarangan." ucapnya sambil merangkul pundaknya.
"Siap Dokter Jo, pokoknya semua saran dari Dokter akan Adnan laksanakan!" jawabnya sambil melempar senyum.
Rama dan Mayang saat mendengar berita bagus dari Dokter Jo, keduanya tampak bahagia.
"Terimakasih banyak Dokter Jonathan, berkat bantuan dari Dokter, putra saya bisa kembali normal seperti anak yang lainnya!" ucap Rama dengan kedua bola matanya yang berbinar.
"Sama-sama Tuan, ini juga berkat doa dari Tuan Adnan dan juga Nyonya Jihan!" celetuk nya telah membuat Rama terdiam begitupun dengan Mayang.
Bersambung...
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
istri sah pertama akn selalu kalah dng istri ke 2. tiap Baca novel ttg terpaksa nikah lagi selalu bgitu.
ini mlh lbih Tragis, saat susah dng istri pertama trus sdh kaya dng istri ke 2. istri pertama di bikin sakit canser yg jls tak akn sembuh total.
kl sembuh pasti gk bisa di ajak main ranjang. jd pasti istri ke 2 akn lbih di sayang krn sehat Dan bisa di ajak main ranjang.
si laki pun dah silau dng harta pasti akn lbih mmpertahankan mayang yg jelas masih sehat drpd istri pertama yg sakit 😂😂😂😂.
taruhan rama tidak akn menceraikan mayang kl sdh lahiran. yg Ada nnti istri pertama di bikin mati biar rama dan mayang ttp bersama.
sdh ketebak sih alurnya.
kasian istri pertama Ada pas kere giliran dah kaya si laki dah pindah ke istri ke 2.
trus pling kejam nya penulis pasti di bikin mati nnti.
semoga penulis gk ngalamin ini. atau mungkin penulis istri 2 jd di bikin.istri 2 bhgia dan menang utuh dpt suami wanita lain.
akhirnya istri ke 2 alias madu ttp menang.
sungguh mnyedihkan,.saat sengsara dng istri pertama,.saat dah di beri kekayaan dpt mertua kaya harta rama akn di kembali kan pasti rama akn milih mmpertahankan mayang.
secara istri pertama sakit canser servix pasti gk bisa di ajak main ranjang.
kalau mayang sdh jelas pasti bisa muasin rama di ranjang secara smp hamil tanpa nikah kok. pengalaman dng pria sdh ada
lama lama juga mau si rama ma mayang.
mayang punya kekuatan uang dan body sehat pa lagi sdh sex bebas dng pacarnya smp hamil pasti akn lbih lihai di ranjang. rama pasti akn mmpertahan kan mayang walau dah lahiran dan mereka gk akn cerai.
laki ya bgitu dah dpt hidup enak plus istri sehat mertua ngasih kekuasaan akn lbih milih mayang pastinya.
jihan punya apa selain tubuh yg sakit itu.
berarti gk ikhlas dong mbantunya.
membantu yg baik ya mnding di utangi duit rama di beri kerjaan trus potong gaji. itu baru bener.
lah ini malah suruh nikahi mayang yg hamil di luar nikah.
mlh Sekarang mayang kayak ngarep jd istri rama seutuhnya. dah mulai gatal kan. pantes saja hamil di luar nikah.
ke 2 ayah mayang knp untuk nutupi aib mayang hrs nyari laki yg beristri knp bukan cari yg single.
ke 3 mayang, wanita.munafik. demi nutupi anak haram nya nikah ma laki ber istri eh Sekarang nglunjak pingin jd istri utama. kn lucu dah kelihatan kok mayang pingin rama seutuhnya. gatal sih dah hamil di luar nikah,punya anak.haram Sekarang pingin laki orang. amit amit.
nikah lagi demi kesembuhan anak itu hanya alasan,. pd akhirnya nnti dpt jatah ranjang Dr mayang juga Akn luluh kok.
pa lagi kl nnti mayang dah lahiran trus kasih jatah ranjang. akn lupa balas dendam.
gk yakin rama akn melepas mayang yg Ada dia akn ninggalin istri pertamanya.