NovelToon NovelToon
PINK BUBBLES #1

PINK BUBBLES #1

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: LeoRa_

Judul kecil: SUAMI KECIL YANG LENGKET DAN MANJA

Sinopsis (pendek saja):
Ini tentang remaja laki-laki yang ingin menikahi seorang gadis yang lebih tua darinya sejak pertemuan pertama. Dengan laki-laki berpostur dewasa dan gadisnya justru kebalikannya.

[Catatan penulis: tidak ada konflik berarti yang mengganggu, hanya cerita yang menghibur saja. sebab penulis tidak mau tambah stress, cukup di dunia nyata saja.]

Buat yang suka alur santai, bisa datang ke penulis. di jamin gak akan nambah beban pikiran. kecuali agak hambar. hahaha. maklum, menulis cerita juga butuh ide dan ide datangnya dari kinerja otak yang bagus. jadi, penulis harus selalu menjaga pikiran tetap tenang dan bersih agar bisa berpikir lebih imajinatif untuk menghibur pembaca semua.

love u😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LeoRa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Sudah 3 hari sejak percakapan tak terduga itu dan Qiena benar-benar kepikiran. Bahkan sampai sekarang. Membuat tidurnya gelisah dan aktivitasnya yang lain tidak fokus. Akhirnya, dia memutuskan untuk menyelidikinya lebih dulu.

Qiena ingat salah satu temannya yang bekerja sebagai resepsionis di perusahaan Droov.

Dia langsung bergerak mencari nomornya sepulang dari mengajar atau bertepatan dengan jam istirahat di perkantoran. Ditekannya tombol memanggil, lalu Qiena menunggu respon orang itu.

"Halo, Qiena. Ada apa gerangan kau menghubungi ku? Hahaha..." terdengar suara perempuan dari seberang telepon yang sangat ceria.

"Widy, apa aku mengganggu jam istirahat mu?"

"Hei, tidak. Aku sangat santai saat ini. Apalagi, di telpon oleh bayiku yang imut, itu membuat semua lelahku hilang. Hahaha..."

Qiena sudah terbiasa dengan gurauan seperti itu.

"Baiklah, kembali ke tujuan mu menelpon ku. Ada apa?" tiba-tiba saja kejenakaan disana hilang.

"Widy, bisakah kau membantuku?" Qiena khawatir permintaannya akan membebani pekerjaan si penerima telpon yang dipanggil Widy. Karena ini menyangkut atasannya.

"Haish. Kau seperti dengan siapa saja. Selama kau tidak meminta ku untuk menjadi perisai nyawa, semua bisa kau minta padaku. Hatiku padamu, bayiku!" kambuhnya.

"Baik... Jadi, begini... kau kan tahu kalau pemakaman ayahku di tanggung oleh Tuan Droov yang pernah kau jelaskan itu. Tiga hari yang lalu utusannya datang lagi dan memberitahu ku kalau Tuan Droov jatuh sakit karena penolakan ku atas tawarannya. Jadi, alasan ku menghubungi mu adalah... Aku ingin tahu, apakah Tuan Droov benar-benar tidak masuk kerja lagi sejak lebih dari 2 minggu yang lalu?"

"Wah, tidak ku sangka masalah ini belum berakhir..." Qiena mengangguk mengiyakan pernyataan temannya itu.

"Tapi, itu memang benar. Tuan Droov sudah lama tidak masuk kerja. Kabarnya kesehatannya menurun dan harus di rawat dirumah. Kami, karyawannya, hanya tahu begitu. Aku tidak tahu kalau itu masih berkaitan dengan mu."

"Jadi, bagaimana ini?" kegelisahan Qiena meningkat seketika usai mendengarnya.

"Memangnya, apa yang ditawarkan sampai kau menolak? Itu pasti bukan sekedar memberikan uang kompensasi, kan?" lagi Qiena mengangguk mengiyakan meski temannya tidak melihatnya.

"Iya. Tuan Droov menawarkan banyak bentuk penawaran. Tapi, intinya sama. Tuan Droov ingin menggantikan tugas ayahku untuk menjagaku sampai aku menikah. Aku jelas menolaknya. Itu sungguh tidak perlu." Qiena bercerita secara singkat.

"Ouh. Tidak heran. Apakah aku sudah pernah bilang kalau Tuan Droov adalah salah satu pria idaman yang masuk dalam daftar incaran para kaum hawa?! Aku pikir kau tidak tahu makanya menganggap penolakan mu adalah hal yang wajar. Memang, sih. Tapi, perlu kau tahu... Tuan Droov selain dikenal sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan berlimpah, beliau juga dikenal sebagai suami idaman. Beliau sangat mencintai istrinya, bahkan putranya sendiri dilarang berdekatan dengan istrinya..."

"Sampai seperti itu?" Qiena tidak menduga ada pria seperti itu, sebab sebucin-bucinnya sang ayah pada ibunya tidak sampai melarang orang lain berteman dengan ibunya.

Bucinnya sang ayah lebih ke bukti cinta dan setianya pada sang ibu.

"Tentu saja. Ini bukan sekedar rumor. Eh, sudah hampir selesai!!! Jadi, bayiku... Yang ingin aku beritahukan pada mu adalah beliau pria yang sangat penyayang. Kami sebagai karyawan selalu diperlakukan dengan sangat baik. Jadi, tidak heran kalau dia sampai bersikap begitu, kecuali kalau kita melakukan kesalahan tentu saja... Pasti di matanya kau masih gadis kecil yang rapuh, yang baru ditinggal ayahnya lebih awal. Karena itu, dia akhirnya membangkitkan sikap kebapakannya padamu karena merasa sangat bertanggung jawab. Apalagi, kau sendiri yang bilang kalo Tuan Droov adalah saksi peristiwa itu. Jadi, ini semua masuk akal." jelasnya panjang lebar.

Qiena tertegun mencerna semuanya. "Lalu, apakah kondisi beliau mempengaruhi perusahaan?"

"... Itu tidak salah juga. Tapi, memang benar. Kalau terus seperti ini perusahaan akan dalam masalah. Tidak mungkin kan, perusahaan dibiarkan tanpa pemimpin untuk waktu yang lama..." jedanya. "Baiklah, bayiku. Aku tutup dulu, ya. Jam istirahat ku sudah selesai. Bye!"

"Bye..."

Tuut... Tuut... Tuut...

Qiena memeluk ponselnya dengan tatapan merenung. Qiena yang memiliki pemikiran polos berpikir perusahaan harus dalam masalah saat ini. Padahal segalanya tidak sesederhana itu, bagaimana pun perusahaan Droov adalah perusahaan besar.

.

.

.

Kalau Qiena berada dalam kegelisahan dan kebimbangan. Maka, si biang keroknya sedang dalam suasana hati yang baik selama 3 hari ini.

Pertemuan secara langsung dengan Qiena sangat mengganggu perasaannya. Tapi, dia suka gangguan itu. Itulah yang membuat moodnya baik.

Sang ibu sampai curiga dibuatnya dengan perubahan hati sang putra yang tidak biasa. Wajah boleh datar seperti papan, tapi aura bahagia yang Giass pancarkan tak bisa di hindari.

Sebagai ibu yang melahirkannya, tentu saja dia tahu.

"Nak, kau terlihat sedang bahagia. Apa kau sedang jatuh cinta?" tanya Stevani Youla , nama lengkap sang ibu.

"Mama melihatnya begitu?" tanya Giass balik dengan tetap datar tanpa mengelak tebakan sang ibu.

Dia malah meminta ibunya menebak.

Mata tersenyum Stevani menyipit menggoda. "Itu sudah jelas. Kau lahir dari rahimku dan di besarkan dengan kedua tanganku. Bagaimana bisa aku tidak tahu. Katakan padaku, siapa dia?"

Sinar di wajah datarnya tak bisa dibohongi. Stevani jelas akan hal itu, apalagi ini yang pertama. Jadi, bagaimana mungkin dia tidak antusias. Akhirnya, putranya yang 18 tahun hidup seperti pertapa jatuh cinta juga.

"Aku tidak akan memberitahu mu. Kecuali, aku diizinkan menikahinya." tukas Giass mutlak yang meluncur bagaikan bom.

Mendengar itu, senyum sang ibu membeku karena terkejut. Ditatapnya sang putra dalam-dalam, memastikan kalau kalimat tadi benar-benar diucapkan oleh bibir kaku putranya.

"Kau bilang apa tadi?"

Seolah tak menyadari ada bahaya, Giass dengan lempeng mengulangnya. "Aku tidak akan memberitahu, Mama. Kalau tidak diizinkan menikahinya."

Kini, wajah sang ibu berubah datar saat tahu kalau dia tak salah dengar. Semua antusiasmenya hilang digantikan dengan pemikiran 'ada yang salah dengan otak pintar putranya'.

"Berapa umur mu? Kau berani meminta hal penting seperti itu." Stevani geleng-geleng kepala dibuatnya. Jadi, teringat dengan kelakuan sang suami di masa muda mereka.

Benar-benar, like father like son.

Sang ibu menarik napas dalam-dalam sebelum dengan sabar menjelaskan. Dia harus membuat pemahaman tentang apa itu cinta dan hubungan pernikahan. Karena, baginya sang putra masih remaja untuk tiba-tiba ingin menikah dan Stevani juga lebih mengkhawatirkan pasangannya daripada putranya, dia takut putranya belum cukup memiliki rasa tanggungjawab sebagai kepala keluarga.

Bisa sengsara anak gadis orang!

"Nak, cinta yang kau rasakan saat ini tidak ada hubungannya dengan pernikahan. Kau masih muda, cintamu belum bisa dianggap cinta sejati. Ini lebih kepada mencari jati diri. Kau baru akan tumbuh untuk belajar mengenal cinta dan belajar mengendalikan hati agar kau tidak tersesat dengan perasaan yang namanya cinta itu. Sedang pernikahan, ada tidak adanya cinta selama pria dan wanita memiliki komitmen yang sama dan yakin akan satu sama lain, maka mereka akan berani untuk mengambil jalan pernikahan yang akhirnya akan berbonus cinta. Jadi, kau harus berpikir dengan jernih. Jangan sembarangan. Mama tidak memikirkan mu, tapi memikirkan perempuan itu yang akan menjadi istri mu bila kau nikahi di usia semuda ini." jedanya.

Alis Giass sedikit berkerut saat membatin. "Kapan aku bilang, aku jatuh cinta?"

"Mama tak ingin kau menyia-nyiakan anak perempuan orang lain. Setidaknya kau harus mencontoh Papa mu. Mama adalah seorang perempuan, mendapatkan pasangan seperti Papamu adalah keberuntungan yang tidak akan pernah lelah mama syukuri. Jadi, Mama tahu bagaimana perasaan perempuan-perempuan diluar sana dalam mengingini pasangan seperti Papamu." terang Stevani dengan serius.

Memiliki anak laki-laki yang baru jatuh cinta, meresahkan juga.

Dia menatap putranya yang diam menyimak perkataannya dalam-dalam.

Lalu melanjutkan. "Jadi, setidaknya... Tidak. Seharusnya... Sudah seharusnya kau juga begitu. Tidak perlu menjadi seperti Papamu sepenuhnya. Jadilah dirimu sendiri tanpa menanggalkan kewajiban mu sebagai lelaki sejati. Kau harus bisa menjadi lelaki yang mampu membuat pasangan mu selalu memandang penuh syukur kepadamu. Bersyukur karena menjadi pasangan mu. Sampai disini kau harusnya sudah sangat memahami perkataan Mama, kan?"

Pertanyaan diakhir yang penuh selidik membuat Giass yang menunduk menyimak kini melirik ibunya.

Dan dengan wajah datarnya, Giass berucap. "Aku mengerti..." Stevani hampir bernapas lega sebelum mendengar lanjutannya.

"Itulah kenapa aku meminta izinmu, Ma. Karena, aku yakin dengan keputusan ku."

Gergaji mana? Mana gergaji?!!!

Mau Stevani belah tengkorak putranya untuk melihat apa yang salah dengan otak didalam sana. Mungkinkah setumpuk kotoran menghalangi kemampuan berpikir bijak di otak putranya atau karena terlalu nakal sehingga ada saraf yang geser!!!

Dia sudah berbicara panjang lebar dan memberikan pengertian sejelas-jelasnya, bisa-bisanya akhir dari semua itu adalah ini!!!

.

.

.

.

.

.

.

1
@train
tetap semangat ya thor
@train
siap thor
Fauziah Tallya
mudah2an qiena nya gpp sama semua bayi nya
@train
ya oke thor maklum aku karena semua pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sekalian
@train
wow,selamat untuk pasangan muda kita
@train
apa mungkin oiena alumni sekolah tersebut
@train
semangat thor
@train
belum banyak yang join ya
@train
wow,semakin seru saja
@train
karya yang bagus
Fauziah Tallya
selamat, sudah sah aja nanti h
@train
wow,bunga cinta bertebaran
Fauziah Tallya
mama stevani ngelamar nya sweet bangett, pengen nabung bab tapi tiap ada notif gak kuat pengen langsung baca...
ditunggu up lagi yah thor
Fauziah Tallya
bagus banget ceritanya, semangat up thor
Fauziah Tallya
ditunggu up lagi ka 😊
anggita
like👍+☝iklan moga novelnya lancar sukses.
anggita
disemua novel tiap pintu dibuka bunyinya.... ceklek🤭
Dewi
Kangen 3Ry (Ryura,Reychu sma Rayan)
Dewi: Slalu di tunggu thor krya krya nya semngat trus ☺️
LeoRa_: makasih dh rindu anak2ku. tapi ada kepikiran bikin keturunan mereka, cuma belum Nemu ide yang pas. semoga aja bisa ketemu segera, biar bisa di proses. thor jg kangen bikin mereka bertiga lagi🥲😌
total 2 replies
Dewi
Di tunggu kak..☺️Semngat trus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!