Reinkarnasi Kaisar Pedang Surgawi

SEKARANG AUTHOR MENGUBAH DARI TEKNIK KETERAMPILAN MENJADI SENI KETERAMPILAN,

Beberapa Penjelasan Seni Keterampilan dan beberapa lainnya kecuali ranah,

Tingkat kuning

Tingkat hitam

Tingkat emas 

Tingkat berlian

Tingkat mistik / Mystical

Tingkat Suci / Holy

Tingkat Surga / Heaven

Tingkat Dewa / GOD 

Setiap Seni keterampilan di bagi menjadi 3 tingkatan, ( Bawah, Menengah, atas, )

Setiap 3 tingkatan berlaku pada Teknik tubuh,  Artefak, Senjata, Pil ( Tergantung alkemisnya bisa bikin menjadi 100% tanpa efek samping atau engga ),

*** 

Balik ke arena pertarungan,

Waktu berlalu begitu cepat hingga menyisakan 10 peserta di setiap arena,

"Untuk posisi pertama di papa peringkat sementar berhak menantang peserta manapun asal di satu ranah yang sama," Ucap hakim pertandingan,

Sontak mendengar itu di setiap kubu arena melihat nama mereka, Lin Chen melihat namanya berada di peringkat 1 sementara, menoleh ke hakim pertandingan

"Salam senior, Apakah saya bisa menantang 9 peserta secara bersamaan?" Tanya Lin Chen sambil menangkup hormat pada hakim itu,

Beberapa penonton yang mendengar ucapan Lin Chen saling berbisik, "Apakah bocah itu ingin mati dengan cepat, betapa bodohnya masih muda tapi berfikir pendek" dengan mengelengkan kepalanya,

beberapa peserta yang berada di arena yang sama dengan Lin Chen hanya melongo, namun ada beberapa yang hanya tersenyum sinis sambil menatap Lin Chen dengan rendah,

"I-ini? A-apakah kamu serius akan menantang 9 peserta?" jawab hakim Pertandingan sambil menelan ludahnya dan memastikan apa yg di ucapakan oleh Lin Chen bukan ilusi

Lin Chen hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum

melihat itu hakim langsung mengalihkan pandangnya ke tempat para tetua sekte pedang langit,

Tetua yang di pandang hanya menganggukan kepalanya pertanda dia menyetujui, namun Murid bernama Li Xuer ini yang melihat tetua itu mengangguk setuju sedikit protes, "Guru, kenapa Guru menyetujui tindakan konyol bocah itu"

Mendengar muridnya berkata seperti itu lelaki tua itu berkata, "Xu'er kamu belum mengetahui kekuatan asli anak itu, dari awal dia hanya mengunakan kekuatan 20%, gurumu ini sudah bertemu denganya sekali waktu gurumu sedang di kedai" ucap tetua Fan yang melihat aksi Lin Chen di kedai itu,

Li Xu'er dan beberapa tetua tercengang mendengar apa yang tetua Fan ucap,

murid laki laki yang duduk dekat Li Xuer hanya tersenyum menganguk mendengar bincangan tetua fan,

---

Hakim pertandingan yang mendaptkan sinyal dadi tetua fan dia menghela nafas dengan pasrah, "Hahhh, Baiklah tapi ingat jika kau tidak kuat langsung menyerah saja" Ucap hakim pada Lin Chen,

"Senior tenang saja, jika junior ini tidak memiliki kepastian junior tidak akan bertindak gegabah" jawab Lin Chen dengan senyuman

"Baiklah, baiklahh, " hela nafas hakim pertandingan lagi

"Terima kasih senior" Lin Chen menangkup tangannya pada hakim pertandingan,

"sekarang akan aku umumkan Lin Chen Peringkat 1 di arena hitam menantang kesembilan peserta," Hakim pertandingan sambil berteriak mengeluarkan energi di mulutnya agar semua orang mendengar suaranya,

setelah pengumuman itu beberapa orang berbisik bisik, entah itu buruk atau baik bercampur menjadi satu,

Lin Feng khawatir dengan anaknya namun dia percaya bahwa kekuatan asli Lin Chen belum sepenuhnya keluar,

"Cih bagus lah kalau dia mau mati dengan cepat" Ucap Lin Jun sambil menatap Lin Chen dengan sinis

"Tanpa berlama lama lagi, Lin Chen melawan sembilan peserta di ranah yang sama, silahkan kesembilan peserta harap untuk memasuki arena pertarungan," Suara hakim pertandingan bergema,

para peserta arena hitam langsung bergegas menuju arena pertarungan, Lin Chen yang sedari tadi menunggu para peserta ke dalam arena ia membuka kan matanya lalu melompat ke dalam arena,

para penonton langsung mengalihkan pandanganya ke arena hitam karna baru kali pertama ada seseorang menantang sembilan murid secara bersamaan,

Wuuussshhh

Lin Chen turun perlahan hingga mendarat dengan sempurna di arena itu,

beberapa peserta melirik Lin chen dan berkata dengan sinis, "Kau terlalu sombong bocah hingga menantang kami semua,"

"Haha, Jika kamu ingin mati lebih cepat maka aku Su Ming akan dengan senang hati" timpal Su ming dengan tertawa mengejek di ikuti tawa oleh penonton dan beberapa peserta,

Di lain sisi, dua peserta yang hanya diam tanpa memberikan ekspresi apapun, mereka cukup tahu bahwa beberapa pertempuran Lin Chen tidak menggunakan kekuatan penuhnya,

Lin Chen hanya tersenyum saat dia di remehkan, "Aku sepertinya hanya butuh mengeluarkan 30% sampai 50% kekuatan ku," gumam Lin chen dalam hati

"Pertandingan Arena hitam di mulai" Ucap Hakim pertandingan

Gooonnnggg

suara gong pertanda pertarungan akan di mulai para penonton atau para tetua sekte pedang langit mereka langsung fokus ke arah arena hitam,

Di arena pemuda bermaju hitam yang sedari tadi hanya diam tanpa ekspresi itu mulai membuka mulutnya, "Saudara Lin chen, mohon pencerahaanya," ucap pemuda itu sambil menangkup tanganya dengan sopan,

"Teman muda Lin Chen, saudara ini meminta pencerahanya," Timpal pemuda berbaju biru dan menangkup tanganya dengan sopan,

ketujuh orang yang mendengar kedua orang itu begitu sopan pada Lin Chen mulai mencemooh, "Kalian jangan terlalu sopan dengan bocah sombong," ucap salah satu dari mereka,

Lin Chen hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum,"Kedua saudara, aku juga meminta pencerahaan dari kalian" Lin chen menangkup tanganya dengan sopan ke arah mereka berdua,

Lin chen akan sopan jika pihak lain sopan, dan sebaliknya jika pihak lain menargetkannya maka Lin chen dengan senang hati membantainya,

"Mari kita mulai saudara chen," ucap keduanya pada Lin Chen

Lin Chen hanya menggangukan kepalanya dan tersenyum,

Ia langsung melesat ke arah sembilan orang, Lin Chen menargetkan beberapa orang yang tidak suka dengan dirinya, makanya dia langsung menyerang ke arah mereka,

Swwooosshh

Swwoooossshh

Dengan langkah petir yang Lin Chen gunakan tak butuh waktu lama baginya untuk sampai di belakang musuh musuhnya,

Swooooshhh

Booommmm

satu orang yang tidak siap oleh serangan Lin chen langsung terlempar ke luar arena ,

"Hueekk" Peserta yang terlempar ke luar arena memuntahkan darahnya, dan menatap Lin Chen penuh dendam,

Beberapa orang di arena langsung tercengang dan tersedar lalu mereka mulai waspada dengan pergerakan Lin Chen,

"Ck, bocah kau bermain curang kami belum siap tapi kau tiba tiba menyerang," Ucap salah satu peserta yang di angguki kelima peserta lainya,

"Jika kau berada di posisi perang hidup dan mati mungkin kau sudah mati dengan cepat" Ejek Lin Chen,

"Sialan!" jawabnya lalu melihat kelima peserta yang lain lalu mereka saling menganggukan kelapa mereka secara bersamaan,

kedua peserta yang sopan terhadap Lin chen itu terkurung oleh formasi, "Kenapa formasi ini sungguh tangguh senior mana yang mengurung kita di sini" tanya Nya pada pemuda berbaju biru,

"Kamu bertanya denganku? lalu aku bertanya pada siapa?"jawab pemuda baju biru itu dengan bingung,

pemuda yang pakai baju hitam itu hanya menghela nafas, mereka tidak akan menyangkan bahwa Formasi mengurungan yang mereka kira itu di lakukan oleh seseorang senior yang berada di atas ranah mereka,

Tapi jika mereka mengetahui bahwa Lin Chen lah yang membuat formasi pengurungan bagaimana ekspresi mereka,

flashback, -

Saat Lin chen menangkup tanganya ke arah kedua orang itu diam diam Lin chen mengeluarkan cahaya formasi pengurungan menuju kedua pemuda itu,

Lin chen tidak takut dengan mereka, namun ia hanya mau posisi kedua dan ketiga di berikan kedua pemuda itu,

- Balik ke Arena pertarungan,

"Rasakan teknik ku bocah, Seni Auman srigala"

"Seni pedang yin yang"

"Seni amukan samsara"

para penonton berseru saat melihat seni keterampilan hitam tingkat tinggi,

beberapa peserta mengeluarkan seni keterampilan terkuat mereka masing masing, namun disisi lain Lin Chen hanya berdiam diri, dengan malas melihat ke enam peserta itu, 

mereka yang merasa di remehkan langsung menyerang dengan Seni keterampilan mereka masing masing, 

Swooosshhh

Swoooosssshhh

Swosssshhhhh

Keenam peserta itu melesat dengan amarah yang meluap luap, 

penonton yang melihat Lin Chen berdiri tanpa mengeluarkan Seni keterampilan, mereka yakin bahwa Lin Chen sedang ketakutan hingga tak bisa mengeluarkan seni keterampilan yang ia miliki,

Di saat Lin Chen melihat bahwa musuh musuh berjarak 20 meter dari dirinya, dia langsung melayang ke atas awan,

disaat Lin Chen sudah sampai di ketinggian langit dia mulai mengangkat tanganya kanan ke atas,

lalu tiba tiba awan yang tadinya cerah berubah menjadi gelap dan iringi Kilatan petir yang menggelegar, di sela sela itu pusaran awan dengan kilatan petir tercipta,

Dengan perlahan satu sosok pedang besar dengan cahaya emas yang di selimuti petir itu mulai menampakan dirinya,

Penonton dan beberapa tetua klan wilayah kota itu tercengang dan melongo mereka tidak menyangka akan melihat seni keterampilan emas tingkat puncak,

Lin Feng yang melihat seni keterampilan anaknya tersenyum puas, Dilain sisi tetua fan tersenyum juga, 

ada juga yang tidak suka melihat Seni keterampilan yang Lin Chen gunakan, dia adalah Lin Jun Lin Mu dan Lin Gu mereka iri melihat keterampilan tingkat emas milik Lin Chen,

Li Xu'er yang tadi meremehkan Lin Chen, dia di buat terkejut oleh seni nya, dia langsung mentap gurunya "Guru apakah ini kekuatan asli anak itu?" selidik Li Xuer 

Tetua Fan hanya mengelengkan kepalanya "Dia hanya menggunakan 50% kekuatannya,"Jawab tetua fan 

mendengar jawaban dari sang guru itu Li Xuer kaget namun muka tetap dingin seolah olah tidak terjadi apapun, 

kedua tetua di sampingnya pun sama terkejutnya dengan Li Xuer, lalu mereka mengalihkan mandangan mereka lagi ke arah arena,

Ke enam peserta tiba tiba berhenti menyerang mereka berenam menatap seni pedang yang di keluarkan Lin Chen, kedua orang pemuda di dalam formasi pun melihat dengan jelas Seni milik Lin Chen,

"Untung kita berdua tidak berlebihan dengan saudara Lin Chen,"Ucap pemuda baju biru sambil mengelap keringetnya dan di anguki oleh pemuda berbaju hitam itu, 

"Hahaha, kenapa kalian berhenti menyerang ku? apakah kemampuan kalian hanya segini saja?" Provokasi Lin Chen pada mereka ber enam, 

Mendengar provokasi tersebut keenam peserta terpancing untuk menyerang Lin Chen, 

Lin chen langsung mengeraki lenganya ke arah musuh musuhnya, seketika pedang yang tadi ya hanya diam, pelahan mulai bergerak

Swooooossshhhhh

di iringi dengan hembusan angin yang kencang, retak retakan ruang terlihat, semakin menambah kesan bahayanya yang seni pedang yang Lin Chen perlihatkan,

Mereka ber enam yang sebelumnya fokus ke arah Lin Chen, tiba tiba mereka merasakan aura yang begitu kuat sedang menuju kearah mereka ber-enam, 

Sontak mereka kaget lalu dengan tergesa gesa mereka membuat pertahanan, ya mereka melihat pedang itu sudah semakin dekat dengan mereka, 

Swooooosssshhh

Duuuaaaarrrrr

Booooommmm

keenam nya langsung terpental keluar arena dalam kondisi yang mengenaskan, effect dari ledakan itu juga menciptakan riak dimana mana, mereka yang tidak kuat dengan efek tabrakan itu akan memuntahkan seteguk darah, 

***