NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:31k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7 Kita melakukan bersama

Zeva dan Askara yang berjalan bersamaan di koridor rumah sakit dan langkah mereka terhenti di depan kamar mayat.

"Untuk apa kita ke sini?" tanya Zeva dengan wajahnya yang penuh dengan kebingungan.

"Karena kamu tidak melakukan otopsi pada mayat Imelda. Jadi harus di otopsi kembali dan kamu yang akan ikut melakukannya, saya akan mendampingi kamu," jawab Askara.

"Lalu?" tanya Zeva.

"Cepat ambil mayatnya!" titah Askara.

"Mengambil maksudnya, mengambil kedalam?" tanya Zeva.

"Ke kuburan," jawab Askara.

"Aku serius Dokter!" sahut Zeva.

"Saya juga serius. Jika bukan ke kamar mayat Lalu ke mana lagi," ucap Askara geleng-geleng.

"Ya, lalu aku sendiri yang mengambilnya?" tanya Zeva dengan wajah yang mulai kepanikan.

"Lalu menurut kamu?" Askara balik bertanya yang membuat Zeva menelan salivanya.

"Tetapi ada perawat yang bisa membawa mayat ke ruang otopsi dan tidak perlu harus aku," ucap Zeva yang merasa tidak mungkin jika dia harus melakukan segalanya.

"Kamu Dokter. Apa kamu tidak bisa melakukan sendiri?" tanya Askara dengan alisnya terangkat.

"Tapi aku takut!" sahut Zeva jujur yang mengusap belakang lehernya yang merinding.

"Zeva bagaimana mungkin kata takut itu kamu keluarkan seenaknya dari mulut kamu. Zeva kamu jangan aneh-aneh cepat kamu lakukan apa yang saya perintahkan!" tegas Askara.

"Tapi aku juga manusia dan aku juga takut. Takut sikap wajar dan Dokter juga punya rasa takut,"jawab Zeva yang ada saja alasannya.

"Zeva kamu jangan mencari alasan. Manusia memang punya rasa takut tapi kamu sangat berlebihan. Hanya mayat saja kamu malah takut," tegas Askara harus sabar-sabar menghadapi Zeva.

"Tapi Dokter, bagaimana jika tiba-tiba dia bangun dan apalagi aku sudah hampir berbuat curang padanya. Bagaimana dia dendam kepadaku, lalu melakukan tindakan yang tidak terduga kepadaku,"sahut Zeva dengan pemikirannya yang sangat jauh.

"Dari pada kamu kebanyakan menonton film horor. Kamu lebih baik melakukan praktek yang lebih banyak lagi," sindir Askara.

"Apa hubungannya dengan menonton film horor dan juga dengan praktek?" tanya Zeva heran.

"Jadi ini apa buktinya, kamu terlalu banyak menonton film horor makanya pikiran kamu seperti itu. Kamu selalu menghindari praktek dan hal itu yang membuat kamu melakukan tindakan di luar batas," ucap Askara.

"Isss malah di ceramihi," gerutu Zeva pelan.

"Ayo cepat bawa mayatnya, kamu jangan mengajak saya untuk berdebat," tegas Askara.

"Dokter Askara, lagi pula membawa mayat itu tidak mungkin sendiri. Memang ringan apa," ucap Zeva pelan yang masih ada aja alasannya.

Askara gelang-gelang dan masuk kedalam kamar mayat tersebut.

"Hey tunggu!" panggil Zeva. Zeva melihat di sekitarnya dan begitu sepi yang membuat Zeva menyusul Askara masuk dengan cepat-cepat. Zeva sudah seperti diikuti hantu saja.

Askara berdiri di depan mayat Imelda dan Zeva yang juga berdiri di samping Askara dengan mundur-mundur kebelakang yang seolah bersembunyi. Namun Askara menarik tangan Zeva dan membuat Zeva berdiri di depannya dan berdekatan dengan mayat tersebut yang membuat Zeva kaget dan menoleh kebelakangnya

"Buka kainnya dan perhatikan dia dengan lama!" tegas Askara.

"Kak...." lirih Zeva

"Hmmm, maksudnya Dokter," Zeva dengan cepat meralat kata-katanya saat keceplosan memanggil Askara kakak. Panggilannya saat dulu.

"Ayo cepat!" titah Askara.

"Tapi---"

"Kamu mau saya tinggal di sini!" ancam Askara.

Zeva tidak bisa menolak dan melakukan perintah dari Asmara. Tangan Zeva bergetar membuka perlahan kain penutup dari atas kepala mayat tersebut sampai akhirnya Zeva berani melakukannya.

Namun saat wajah mayat tersebut kembali terlihat membuat Zeva memejamkan mata yang benar-benar sangat takut.

"Jangan menutup mata Zeva. Kamu harus terbiasa Zeva!" tegas Askara.

"Ayo buka matamu!" titah Askara yang benar-benar menguji mental Zeva.

Perlahan mata Zeva terbuka yang memberanikan diri untuk melihat mayat tersebut dan sangat terlihat begitu jelas jika Zeva sangat ketakutan.

"Tetaplah melihat sampai 5 menit kedepan!" titah Askara!" Zeva mengangguk dengan menurut saja.

Askara benar-benar memang menguji mental dan keberanian Zeva yang selama ini, Zeva terlalu tidak peduli dan berusaha untuk menghindar. Tetapi jika dia terus menghindar. Maka gelarnya sebagai Dokter akan sia-sia. Apa yang dilakukan Askara memang sudah benar.

********

Zeva dan Askara yang sekarang sudah berada di ruang otopsi dengan mayat Imelda yang berada di depan mereka dengan kain putih yang menutup sampai lehernya.

"Kita lakukan otopsi sekarang juga, sekalian kamu belajar. Aku tahu, kamu tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya dan tidak mempunyai jam terbang operasi yang kecil maupun yang besar," ucap Askara. Zeva hanya diam saja.

"Ayo pakai sarung tanganmu!" titah Askara Zeva mengikut saja.

"Hmmm memang kita berdua yang akan melakukan otopsi?" tanya Zeva.

"Apa harus semua Dokter di rumah sakit ini ikut melakukannya?" tanya Askara.

"Ya nggak juga. Hanya saja itu sangat canggung. Sat Otopsi tubuh pasien akan di perlihatkan dan kita berdua lawan jenis. Kenapa bukan kamu saja dengan Dokter lain," ucap Zeva gugup.

"Zeva kita itu seorang Dokter dan Dokter sudah di sumpah. Jadi tidak ada hal kecanggungan dalam hal seperti ini. Kamu akan lebih parah menghadapi tubuh manusia," tegas Askara.

"Ya kamu biasa melakukannya, aku tidak," sahut Zeva.

"Sudah kamu jangan banyak protes dan sekarang cepat lakukan!" sahut Askara.

"Melakukan apa?" tanya Zeva.

"Ambil pisau bedah!" titah Askara dan Zeva mengambil lalu memberikan pada Askara.

Askara tidak perlu banyak bacot seperti Zeva. Askara yang langsung membedah bagian perut pasien.

"Syyyyyy!" lirih Zeva yang mala seolah merasa kesakitan melihat apa yang dilakukan Askara dan Zeva tidak berani melihatnya. Hal itu membuat Askara menoleh ke arah Zeva.

"Zeva buka matamu. Bagaimana mungkin kamu takut melihat hal seperti ini!" tegas Askara. Namun Zeva benar-benar tidak berani melihatnya.

"Zeva!" sentak Askara yang membuat mata Zeva terbuka.

"Fokus. Kamu juga akan melakukan hal yang sama nanti," tegas Askara. Zeva mengangguk dan berusaha untuk kuat melihat hal tersebut.

Selama ini Zeva dalam dunia kedokterannya hanya melihat dari video dan selalu menghindari segala hal mengenai hal itu. Ya mungkin dalam bidang akademik yang membantu Zeva, membuat dia bisa lulus menjadi seorang Dokter tanpa orang-orang tahu bagaimana kelemahannya yang tidak pantas menjadi seorang Dokter.

"Kak Askara jangan menyakitinya itu sangat sakit!" ucap Zeva tiba-tiba yang membuat Askara menghentikan apa yang di lakukannya dan melihat kearah Zeva.

Nafas Zeva naik turun dengan air matanya keluar. Zeva seolah merasakan pisau bedah itu membedah tubuhnya dan sampai Zeva memegang perutnya.

"Ternyata tertinggal!" batin Askara yang baru sadar.

Jika Zeva memang trauma dengan luka fisik yang 6 tahun lalu di dapatkannya dari Revald. Melihat Askara melakukan hal itu seolah dirinya yang mengalaminya.

"Tutup matamu!" titah Askara. Askara luluh dan tidak tega pada Zeva. Askara melanjutkan pekerjaannya yang membedah perut itu sampai akhirnya perut itu terbelah.

"Buka matamu!" titah Askara. Zeva melakukannya dengan perlahan dan melihat organ bagian perut Imelda.

"Ulurkan tanganmu dan lakukan apa yang harus kamu lakukan!" titah Askara benar-benar melakukan otopsi dan sekalian menguji mental Zeva atau mengajari Zeva.

Tangan Zeva bergetar yang mencoba untuk melakukannya.

"Zeva dia sudah menjadi mayat. Tidak ada yang menyakitinya dan kamu tidak perlu takut. Tidak ada juga yang akan menyakiti kamu," ucap Askara dengan lembut. Zeva berusaha untuk tenang dan menguji dirinya.

Bersambung

1
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
next Kak 💋💋🥰🥰👍👍💪💪❤️❤️
juan 🍫
semoga zava mau dengar cerita askara
juan 🍫
besok up thor double
Yani Cuhayanih
zeva sadar dan amnesia lupa semua keluarga termasuk askara...dia hanya ingat kebersamaan dgn zavier serta orang tua nya..
juan 🍫
lajut thor
juan 🍫
up up
Yani Cuhayanih
Aku menunggu bagaimana kabar zeva...malahan si munafik rora yg di bahaaas
Ripah Ajha
zeva oh zeva, kasihan sekali nasibmu😭
Yeni Nofiyanti
maaf kak cerita nya bagus. tp banyak sekali salah dalam penulisannya. lebih teliti dan semangat lagi ya😊
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Laras yg tambahin bumbu biar makin pedas rupanya,dan sukses membuat Zeva salah paham 😜
ish ish ish ish dasar ular
Aska juga pengecut udah dikasih beberapa kali kesempatan masih aja gak mau jujur
Rora apalagi,kalau mau nikah ya tinggal kawin aja
laki laki kan banyak,gak cuma Aksa doang wkwkwk
belakang rumah gue ada kambing jantan kalau Rora mau
sini,,, ,Gue kasih hihihi
kambing bau lagi,gak pernah mandi
kayak kamu Rora,bau...dan hatimu busuk kayak bangkai🤪🤪
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: Laras juga bau....ngalahin busuknya sampah
kayak gak pernah sekolah aja
punya mulut gak ada remnya
mau ngomong apapun ,gak akan Aksa mau balikan sama kamu
Nyari laki2 lain aja,masih banyak
ngapain rebutin Aksa..kayak rebutin bola aja di lapangan wkwkwk

tetap semangat berkarya kak 💪💪❤️❤️👍👍
total 1 replies
Iis Dawina
zavier bw zeva pergi bilang sm ortu nya zeva meninggal biar pd nyesel tuh..bikin dua lupa ingatan
Yani Cuhayanih
Aku masih kecewa....rora tidak tahu terima kasih..kalo zeva meninggal mungkin rora akan nangis bombay plus acting...
Yani Cuhayanih
Dasar keluarga munafik...apalagi rora. tdk tahu malu
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Crazy up dong kak👍👍❤️❤️🥰🥰
tetap semangat berkarya 💪💪
Semoga Zeva jika selamat hilang ingatan
Jika meninggal ,semoga keluarganya gila
🤭🤭🙈🙈

terimakasih 🙏🙏
achilla 82
hmmm,,,
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Mungkin Zeva bukan peran utama disini,peran utama ada pada Rora n Askara
ish ish ish.. innalilahi buat Zeva
semoga kamu tenang disana
daripada kamu hidup tadi cobaan datang bertubi-tubi
gak usah koma,langsung aja bikin Zeva meninggal dunia lalu Askara n Rora bahagia selamanya
Amin 😜😜
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: semoga Zeva secepatnya mendapatkan kebahagian🤗
Sulistiawati SPd: malang sekali hidup zeva,, buat bahagia donk tbor🤣🙏
total 3 replies
Ripah Ajha
kok dikasih cobaan terus si zeva,akukan jadi😭😭😭
Bivendra
sama aq jg kecewa
Yani Cuhayanih
kenapa mesti ditambah lagi penderitaan zeva..sekalian saja zeva koma atau meninggal dgn begitu end...gk ada harapan untuk zeva...thor aku kecewa....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
siapa sih yg udah perkosa Rora
atau dia memang punya rencana untuk menjebak Aska
Inilah hasil didikan Risya n Arga
Anak tak tau diri, munafik,gila ,dia terobsesi pada Aska
Rora yg selalu kau dahulukan
dan Zeva yg selalu kau biarkan
orang tua yg salah ...semua ini karena kalian...Risya n Arga
lihatlah sendiri, sekarang mau dpa kalian untuk memperbaiki masalah ini
kalian benar benar kejam🤬
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: siap Kaka 😊😊👍👍
ainuncepenis: Hallo kakak kebetulan Dokter romantik ini adalah sambungan dari novel sebelumnya berjudul Malam Petaka Party 17 tahun.
Di sana di ceritakan awal mula Rora dan juga keterlibatan Askara dan semua tokoh-tokoh yang di masukkan. Jadi Mampir ya kakak ke novelnya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!