NovelToon NovelToon
Pembalasan Alena

Pembalasan Alena

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:277.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurul Senggrong

Alena merupakan putri dari pasangan Abimanyu dan Zahra. Abimanyu merupakan pengusaha yang sangat sukses. Kekayaannya tidak main-main. Mungkin sampai tujuh turunan kekayaan itu tidak akan habis.

Alena merupakan anak tunggal. Dia selalu dimanja dan dilimpahi kasih sayang yang berlimpah. Meski begitu tidak membuat Alena menjadi sombong.

Kehidupan Alena berubah seratus delapan puluh derajat semenjak tragedi yang menimpah keluarganya.

Kedua orang tua Alena terbunuh saat mereka sedang merayakan ulang tahun Alena yang ke tujuh belas tahun. Keduanya di tembak di depan matanya.

Alena sendiri berhasil selamat dari kejaran pembunuh, karena loncat kedalam jurang. Beruntung nyawanya masih bisa terselamatkan.

Bagaiamana Alena melanjutkan hidupnya?

Akankah ia berhasil membalas orang yang sudah membunuh kedua orang tuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengubah identitas

Akhirnya Alena sudah diperbolehkan untuk pulang. Sayangnya tidak ada tempat yang bisa ia datangi. Belum lagi Alena tidak memiliki uang sepersen pun.

Alena tidak kenal satu orang pun disana. Hanya Cahya yang selama ini mendampinginya. Sedangkan Aditya hanya sesekali datang.

"Ehm Kak... apa disini ada kos-kosan? "

"Kenapa? "

"Untuk sementara aku ingin tinggal di rumah kos. Sambil mencari _"

"Kamu akan tinggal bersama ku. Untuk saat ini yang penting kamu sehat terlebih dahulu. Untuk yang lain kita pikirkan nanti."

"Tapi aku sudah terlalu banyak menyusahkan kakak, " ucap Alena dengan sendu.

"Memangnya kenapa. Kalau mau menolong orang itu tidak boleh setengah-setengah."

"Betul sih. Tapi bagi orang yang ditolong juga harus tahu diri."

"Kakak mengerti maksudmu. Tapi untuk sementara kamu turuti saja ucapanku. Oke! "

"Baiklah."

"Good.Sekarang kita pulang. Apa kamu kuat berjalan kaki? "

"Sepertinya sih kuat," jawab Alena dengan agak ragu. Sebab dia merasa tubuhnya masih terlalu lemas.

"Apa mau naik kursi roda saja? "

"No!" tolak Alena tanpa pikir panjang.

"Oke! "

Alena akhirnya bisa pulang. Dia pulang ke rumah Cahya dan Aditya. Adit tidak bisa menjemput, Jadi Cahya membonceng Alena menggunakan motornya.

"Pegangan yang erat. Jalannnya masih belum diaspal , " ucap Cahya sebelum menyalakan motornya.

Alena mengikuti arahan dari Cahya. Jalan yang mereka lalui menang tidak bagus. Untungnya Cahya sudah mengingatkan jadi ia tidak sampai terpental.

Sepanjang perjalanan Alena disuguhi pemandangan yang menyegarkan mata. Alam di daerah itu masih asri. Rumah penduduk pun masih jarang.

Akhirmya mereka pun tiba di sebuah rumah minimalis yang hanya terdiri dari satu lantai.

Taoi jangan terkecoh dengan penampilan luarnya. Dia dalam rumah terdapat tiga kamar tidur. Dua diantaranya terdapat kamar mandi di dalamnya. Ada dapur , ruang tamu dan juga gudang yang berada di belakang.

"Ayo masuk. Kalau kamu memang ingin ngekos, anggap saja jamu ngekos di rumah ini. Soal bayaran yang gampang. "

"Terimakasih Kak. "

"Sudahlah.Ayo kita masuk kedalam! "

Cahya membuka pintu rumah dan masuk terlebih dahulu. Kemudian Alena mengikutinya dari belakang. Cahya berjalan ke kamar kosong yang berada di belakang. letaknya dekat dapur.

Cahya memang sengaja menempatkan Alena di kamar tersebut, karena selain kamar yang ia tempati, kamar itu juga memiliki kamar mandi di dalamnya. Sedangkan kamar yang satu lagi dijadikan tempat untuk musholah mini.

"Maaf jika kamarnya tidak sebagus kamar yang ada di perkotaan. "

"Ini sudah lebih dari cukup Kak. Sekali lagi aku berterimakasih pada Kakak atas semuanya. "

"Terimakasihnya aku terima. Sekarang kamu bisa langsung istirahat di kamar. "

"Oke!"

Alena masuk kedalam kamar. Kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Sepertinya butuh waktu agar tubuhnya benar-benar pulih.

Sejak saat itu Alena tinggal bersama Cahya dan juga Adit. Meski begitu Alena jarang bertemu dengan Adit.

Adit sering pulang malam dan berangkat di pagi hari. Kadang juga berhari-hari tidak pulang ke rumah. Alena bersyukur untuk itu Sebab ia masih sungkan saat berhadapan dengannya.

"Kamu tidak bosan berdiam diri terus di dalam rumah? " tanya Cahya heran. Pasalnya selama ini Alena tidak pernah keluar dari rumah

"Ya, bosan lah Kak."

"Kok nggak keluar? "

"Aku takut ada yang mengenaliku, " jawab Alena dengan jujur.

Apa yang dikatakan Alena bukan tanpa alasan. Sejak berita kematiannya viral di media sosial, banyak yang mengenalinya. Alena tidak ingin jika keberadaannya di ketahui oleh pihak musuh.

"Kalau begitu, bagaimanan kalau kamu menyamar saja, " usul Cahya dengan mata berbinar.

"Menyamar? "

"Hemm...kamu pasti pernah nonton film kan Ra? "

Kini Alena di panggil dengan sebutan Rara. Dia sudah sepakat untuk menyembunyikan identitasnya. Nama itu diambil dari nama tengahnya yang tak lain Aurora.

"Tentu saja. Apa hubungannya? "

"Biasanya tuh orang-orang akan merubah penampilannya agar tidak dikenali. "

Alena pun akhirnya faham. Dia menyetujuinya usul Cahya.

Alena meminta Cahya untuk memotong rambut panjangnya. Rambut panjangnya ia potong pendek. Setelah itu wajahnya ia tempel dengan tahi lalat palsu di bawah mata. Kemudian Cahya menambah aksesoris berupa kaca mata.

Siapapun yang dulu mengenal Alena, kini akan pangling saat melihatnya. Cahya sangat takjub dengan hasilnya.

"Kalau begini, tidak akan ada lagi yang mengenalimu. "

Alena yang penasaran langsung meminta cermin pada cahya. Penampilannya benar-benar seperti orang asing. Sekarang ia tidak perlu takut lagi untuk keluar dari rumah.

"Terima kasih Kak. "

"Mau bantuin masak nggak? Sebentar lagi Mas Aditya pulang."

"Boleh, tapi aku akan nggak bisa masak? "

"Siapa juga yang minta kamu untuk masak. Bisa-bisa dapurnya hangus"

"Kakak ih .... "

"Aku benar kan? " Alena pun mengangguk.

Mulai saat ini belajar mandiri. dimulai dari yang mudah dari mencuci piring dan baju sendiri. Meskipun remeh, namun bagi seseorang yang biasa dilayani seperti Rara cukup sulit. Lebih dari sepuluh piring yang berhasil Rara pecahkan. Sekarang tidak perlu dipertanyakan lagi. Rara sudah mahir dalam hal bersih-bersih dan mencuci.

Setiap pagi Rara bertugas untuk bersih-bersih. Sedangkan Cahya bertugas untuk memasak. Namun ada satu hal yang sangat Rara inginkan. Dia ingin berlatih bela diri bersama Adit dan teman-temannya.

"Bang, Rara boleh minta sesuatu nggak? "tanyanya saat mereka sedang bersantai. Kebetulan hari ini aditya tidak sedang bertugas.

"Apaan? " tanya Adit jutek.

"Jutek amat, Bang! "

"Satu_"

"Ajarin Rara bela diri dong, Bang. "

"Buat apa? "

"... "

Cahya yang tadinya asyik dengan ponselnya pun langsung menatapnya. Meski sudah menebaknya, namun dia masih penasaran dengan jawaban Rara.

"Untuk saat ini aku masih banyak tugas. Kalau tidak halangan seminggu lagi , Aku akan dipindah tugaskan ke daerah lain."

"Loh, kok Mas baru bilang sih! " protes Cahya tak terima.

"Maaf, mau bagaimana lagi. Mas juga baru diberi informasi kemarin oleh atasan . Hampir saja kelupaan, " ucap Adit sambil menunjukkan raut wajah menyesal. Cahya hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Kali ini mas akan di pindahkan kemana?"

"Kalimantan."

"What!!! "

"Terus aku gimana dong?" gumam Rara dengan lirih.

Adit dan Cahya saling pandang. Namun setelah itu Adit tersenyum. Dia menggenggam tangan sang istri dengan lembut. kemudian mengalihkan pandangannya pada Rara.

"Kamu yakin mau belajar ilmu bela diri? "

"Insya Alloh yakin! "

"Kalau begitu kamu bisa langsung berguru pada ahlinya. Aku punya tempat yang cocok untuk kamu tinggali. "

"Dimana? "

"Kamu akan tahu nanti. Lebih baik sekarang kamu istirahat. Kami pun akan kembali ke kamar. Ayo sayang, " ajak Adit pada sang istri.

Cahya pun menurut. Setelah berpamitan pada Rara, sepasang suami istri itu masuk ke dalam rumah dengan bergandengan tangan.

Rara kembali menatap ke depan. Kepalanya tiba-tiba sakit. Banyak sekali yang menjadi pemikirannya.

1
£rvina
keluarganya kevin mah pada errroorr, ketururan ulet kali.. bikin gatel org.. /Panic/
£rvina
omg... gak sikat gigi dulu... kumur2 ke... dah gak kuku ya, namanya juga cinta n yg pertama lagi hmmmm... /Facepalm//Drool/.. yoo semangat jos !!/Determined/
£rvina
Luar biasa
Adriana Wiriadinata
😅😅😅😅😅
Qimti Sa
good
Susi Sundari
alur crt lumayan, cm terkesan terburu2 buar cot selesai membcnya.. ga papa seh jd ga bertele2.. sukses trs..
Nurul Senggrong: Terima kasih😘💕
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Sribundanya Gifran
😍😍😍😍😍❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹💪💪💪💪💪🙏🙏
Anonymous
memang setelah semua pelaku terbukti bersalah dan sudah dihukum semua aset gak dikembalikan kepada Abimanyukah?
Intan Carla Hasugian
novelnya singkat.,padat ,,gak bertele_tele
Ayu Septiani
sudah tamat aja nih cerita.
semangat terus berkarya kak author 🙏👍🏻
Elsa Devika
Luar biasa
Grey
👍
Ira Sulastri
Tak terasa cepat banget sudah tamat aja

Tetap semangat kak author dalam berkarya 👍👍♥️
Nurul Senggrong: Terima kasih Kak 🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
ayudya
tamat thor, aduh.
han han
ceritanya bagus thor dan gk terlalu berbelit belit jd asik aja bacanya,semangat thor tetap berkarya dan sukses selalu,salam sehat ya thor
Astrid Fera
lo bkin novel gy jgn lp dksh notif certamu sllu seru,,dan sat set aku ska 👍👍
Nurul Senggrong: terimakasih 🥰🥰🥰
total 1 replies
syh 03
sat set sat set lngsung end suka bgt apa lg konfliknya ga berat /Drool//Drool/
Nurul Senggrong: terimakasih kak🙏🙏🙏
total 1 replies
han han
nex thor tetap semangat💪💪💪💪
Ayu Septiani
lanjut lagi kak author, semangat 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!