NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 'Mengantar Pulang'

Keano kini nampak tertidur di pangkuan Luna. Luna mengelus surai hitam itu dengan perlahan. Sedangkan Revan, lelaki itu menatap Luna tak enak hati.

"Maaf, anda bisa menyerahkan Keano pada saya," ujarnya.

Luna menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, takutnya Keano akan bangun kalau dipindahkan."

Revan tak menjawab lagi, karena itu sudah menjadi pilihan wanita itu, maka ia kembali diam saja. Yang akan pegal dia sendiri, Revan tak perduli akan hal itu. Anaknya nyaman saja dia merasa lebih baik.

Tiara keluar dari ruangannya. Ia melihat sahabatnya itu bersama dengan seorang pria dewasa. Ia tak percaya bahwa sahabatnya ini telah menikah dan bahkan telah memiliki dua anak? Teganya Luna tak mengundang dirinya.

"Luna, jangan biarkan anakmu memakan yang manis lagi," ujar Tiara.

Luna kaget, ia langsung menggelengkan kepalanya kuat. "Tidak, Tiara. Rara bukan anakku. Dia anak dari bapak ini," ucap Luna sambil menunjuk Revan dengan dagunya.

Revan menatap tak suka pada dokter muda itu. Bisa-bisanya ia mengatakan bahwa Rara adalah anak dari ibu pengasuh ini.

"Saya ayahnya, dan wanita yang anda sebut itu bukanlah ibunya. Dia hanya ibu pengasuh tempat anak saya dititipkan," jelas Revan ketus.

Tiara menatap canggung kearah para orang dewasa itu. "Oh, iya, maafkan saya, pak."

"Uhh, ayah," panggil Keano lirih.

"Iya, sayang?" Revan mengambil alih Keano dari Luna. Akhirnya Keano kembali ke dirinya.

"Sudah selesai?" tanyanya.

"Iya. Sudah selesai. Ayo kita pulang," ajak Revan.

Kini lelaki itu masuk kedalam ruangan untuk melihat putrinya. Ternyata sang putri masih tertidur di bawah pengaruh obat bius.

Revan merasa kedua wanita itu juga mengikutinya masuk kedalam. "Apakah boleh saya bawa pulang anak saya sekarang?" tanya Revan.

"Ya, anda sudah boleh membawanya pulang. Untuk pemeriksaan selanjutnya akan diadakan dua minggu lagi. Kita akan lihat, apakah ada sesuatu yang terjadi karena pasca pencabutan gigi ini," jelas Tiara.

Revan mengangguk mengerti. Ia menggendong Rara dan Keano secara bersamaan dan keluar dari ruangan.

"Ayah, kita akan pulang?" tanya Keano.

"Iya, nak."

"Lalu ibu pengasuh?"

"Dia sudah dewasa. Dia bisa pulang sendiri," jawabnya ketus.

"Ayah, kata ayah kalau baik itu harus dibalas baik. Ibu pengasuh sangat baik. Dia lari-lari membawa Rara dan Keano ke sini. Jadi, ayo antar Ibu pengasuh pulang ke rumahnya." Keano menjelaskannya pada Revan.

Revan diam tak berkutik. Padahal dialah yang mengajarkan anak-anaknya tentang kebaikan yang harus dibalas dengan kebaikan. Tetapi, ia malah berbuat begini pada orang yang telah begitu baik pada anak-anaknya. Tidak jantan sekali.

Revan menghela napasnya kasar. Ia berbalik menatap Ibu pengasuh yang masih berbincang-bincang dengan dokter. Ia berbalik dan menghampiri Ibu pengasuh.

"Ekhem," dehemnya canggung.

Luna dan Tiara menatap Revan dengan tatapan bingung. "Ada apa, pak?" tanya Luna.

"Ibu pengasuh, ayo pulang bersama!" ujar Keano girang.

Luna merasa tak enak dan juga bingung. "Tidak apa-apa, sayang. Ibu pengasuh bisa pulang sendiri. Kan di luar ada taxi, atau ibu pengasuh bisa pesan ojek online," tolak Luna.

Keano murung seketika. Revan tak suka melihat ekspresi anaknya itu. Ia menatap Luna lamat. Luna pun jadi canggung dibuatnya.

"Tidak apa-apa, biar saya yang antar," ucap Revan.

Luna tersedak ludahnya. "Uhuk, uhuk." Ia menepuk dadanya kuat. "Ya?"

"Karena anak saya yang minta. Jadi, saya mohon, demi Keano," bujuk Revan.

Luna menaikkan alisnya heran. Tetapi, setelah melihat raut wajah Keano yang murung, membuat hatinya luluh seketika.

Luna menghela napasnya. "Baiklah," jawabnya sambil tersenyum.

Luna mengelus kepala Keano. "Ibu pengasuh akan pulang bersama, Keano. Jadi, jangan pasang wajah sedih lagi, ya," ucap Luna padanya.

Keano tersenyum bahagia mendengar perkataan Luna. Luna pamit pada Tiara, ia takut membuat lelaki itu menunggu lama karena tegur sapa dengan sahabatnya ini.

"Aku akan menghubungi mu. Kapan-kapan kita akan bertemu," ujar Luna yang diangguki Tiara.

Luna kini menyusul pria beranak dua itu ke mobil. Ternyata mereka sedang menunggu keberadaannya.

"Ibu pengasuh, ayo duduk di depan." Keano menarik-narik tangan Luna.

Luna menggelengkan kepalanya. "Bagaimana kalau kita bertiga di belakang saja?" tawar Luna.

"Di depan saja. Saya bukan supir," cegat Revan segera.

Luna mulai menatap tak suka pada lelaki angkuh ini. Percuma wajahnya tampan, tetapi sifatnya sangat berbanding terbalik dengan wajahnya itu. Untung saja Rara dan Keano tidak meniru sifat jelek ayahnya itu.

Luna membuka pintu dan duduk. Ia mengulurkan tangannya, meminta Rara dan Keano agar duduk di pangkuannya.

"Berat."

"Tidak apa-apa, akan canggung jika tidak ada anak-anak di samping anda," jelas Luna.

Revan mengangkat bahunya tak peduli. Ia menyerahkan Rara dan Keano pada gadis itu. Tetapi, Keano memilih untuk duduk di belakang.

"Kenapa Keano duduk di belakang, sayang?" tanya Luna.

"Ibu pengasuh sedang menggendong Rara. Rara juga masih tidur. Bagaimana bisa ibu pengasuh memangku Keano juga?" jawabnya.

"Ternyata anak kecil lebih pandai dari anda," ejek Revan.

Luna mendecakkan lidahnya. "Ejekan anda menusuk sekali, ya?"

Revan tak menjawabnya. Ia memilih untuk fokus membawa kemudi.

Hening kembali terasa. Tak ada satu pun diantara mereka yang memulai percakapan. Baik itu dari Revan maupun Luna. Mereka berdua hanya diam saja.

"Ibu pengasuh," panggil Keano.

Luna berdehem dan menoleh ke belakang. "Ada apa, sayang?"

"Apa ibu pengasuh sudah punya suami?" Pertanyaan itu membuat Luna terbatuk seketika.

"Uhuk, uhuk."

"Keano, itu pertanyaan yang tidak sopan," tegur Revan.

"Maaf ayah. Maaf ibu pengasuh," sesal Keano.

Luna tak ingin membela Keano. Karena apa yang di katakan oleh Revan ada benarnya. Itu adalah hal yang privasi. Tak mungkin dijawab. Kalian bukanlah keluarga yang harus tahu tentang satu sama lain.

Selama perjalanan pulang, selama itulah keheningan terjadi. Akhirnya mereka sampai di rumah Luna. Revan turun dari mobil, membuka pintu sebelah Luna. Mengambil alih Rara. Luna yang merasa ringan, keluar dari mobil itu dan menutupnya. Sedangkan Rara dipindahkan ke belakang bersama Revan.

"Terima kasih karena sudah mengantar saya pulang." Luna memejamkan matanya dan menunduk sedikit.

"Tidak masalah. Saya lakukan hal itu juga demi anak saya," jawab Revan.

Luna mengerti, ia tak menjawab lagi. Revan masuk ke dalam mobil dan mulai mengemudi untuk kembali pulang.

Keano menjulurkan kepalanya dari kaca mobil. "Sampai jumpa, ibu pengasuh!" teriak Keano dengan melambaikan tangannya.

Luna membalas lambaian tangan itu dan sedikit tersenyum. Setelah memastikan mobil itu tak terlihat lagi, Luna masuk ke dalam rumah.

"Itu siapa, Lun?" tanya Ama nya.

Luna kaget dengan Ama nya yang tiba-tiba saja ada di samping jendela itu. "Aish, Ama. Mengagetkan saja," keluh Luna.

"Itu siapa, Lun? Pacarnya, ya?" tanyanya kembali.

"Bukan, Ama. Dia itu orang tua dari salah satu anak di tempat penitipan. Dia hanya membalas kebaikan Luna. Tadi Luna bawa anaknya ke dokter gigi," jelas Luna.

Ama nya terlihat menghela napas. "Ternyata laki orang, toh."

Luna ingin menjawab bahwa lelaki itu seorang duda. Tetapi, ia tak ingin di cecar pertanyaan aneh-aneh oleh Ama nya itu. Ia lebih baik memasuki kamarnya dan berbenah diri.

...To be continue...

1
LISA
Happy wedding Luna & Revan..bahagia selalu y..Revan hrs bisa mencintai Luna
LISA
Wah udh kurang 3 hari nih
LISA
Sebenarnya Luna juga masih ragu utk menikah
Greenindya
Raisa
LISA
Oke gpp Kak..met istirahat y Kak..bsk udh fresh lalu lnjt lg 😊
LISA
Luna masih cinta sama Aldo trs gmn nih rencana pernikahannya
LISA
Wah CLBK nih 🤭
Dewi Suntana
revan . jgan dingin ntar bucin sendiri .
LISA
Syukurlah Revan mau memberi waktu lbh lama utk Luna
Dewi Suntana
sudah di rencanakan tenpo2 hari . ama ortu kalian 😁😁
LISA
Syukurlah Luna menerima lamaran dari Revan..tetapkan langkahmu Luna..Revan pasti pelan² mencintaimu
Anna Khairurr
Lumayan
Deeha
Alhamdulillah akhirnya diterima lamaran revan🥰
LISA
🤭 Luna bener² kaget nih 😊
LISA
Revan akhirnya mengambil keputusan yg tepat..Alm istrinya sdh merestui dia utk nikah lg
LISA
Ya deketin sj Luna..pasti Revan menemukan jawaban mengapa ke 2 anaknya memilh Luna sbg calon ibunya
Dewi Suntana
di coba ajh pa dude siapa tau cocok .
LISA
Rara & Keano sikapnya dewasa bgt
LISA
Angkuh jg nih si Revan
LISA
Ayo Revan buka hatimu..anak² mu membutuhkan seorg Ibu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!