NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

1 jam yang lalu setelah Tang Yuxuan mengajak Sima Annchi. Dengan hati yang riang Tang Yuxuan sekarang tengah berjalan menuju gerbang berniat menunggu Sima Annchi. Namun, saat di tengah perjalanan, ia mendengar seseorang yang memanggilnya dari kejauhan. Ternyata seorang gadis kecil yang sangat akrab dengannya tengah berlari kearahnya sambil melambaikan tangan dan memanggil namanya.

"Tang Gege! "

"Kau mau kemana, aku mau ikut!"

Gadis kecil tersebut memeluk erat lengan Tang Yuxuan, seperti tidak mau lepas darinya. Tang Yuxuan hanya menanggapinya dengan tawaan kecil dan menjelaskan ia akan pergi ke mana dan dengan siapa dia akan pergi. Gadis kecil tersebut menggembungkan pipinya cemberut, Kesal dengan Tang Yuxuan, kenapa dia tidak diajak?

Tang Yuxuan tertawa kecil melihat tingkah laku imutnya. "Maaf, aku tadi lupa memberitahumu dulu. " Tang Yuxuan menggaruk-garukkan kepalanya sambil tersenyum merasa bersalah.

Tak lama kemudian, mereka berdua merasakan seseorang mendekati mereka, dan ternyata orang yang ditunggu-tunggu telah tiba. Sima Annchi sudah berada didepan mereka berdua. Sima Annchi terus menatap lengan Tang Yuxuan yang sedang dipeluk oleh gadis kecil tersebut dan masih dengan raut wajah yang datar.

"Sima Annchi, kau sudah datang. Bai Yeong ingin ikut dengan kita, apakah dia boleh ikut? "

Tanya Tang Yuxuan menanyakan pendapat dari Sima Annchi. Sima Annchi menganggukkan kepalanya tanda bahwa ia menyetujuinya. Tang Yuxuan dan gadis kecil yang bernama Bai Yeong tersebut menjadi senang. Mereka pun berangkat keluar dari akademi menuju kearah tempat makan yang direkomendasikan oleh Tang Yuxuan.

Sementara itu disepajang jalan, Bai Yeong terus menempel pada Tang Yuxuan, seperti dilem. Sima Annchi yang berada di belakang mereka terus menatap mereka berdua. Entah mengapa ia merasa kesal dengan mereka berdua.

Menurut dari ingatan memori Sima Annchi yang asli, Gadis kecil yang bernama Bai Yeong ini adalah anak angkat dari seorang pejabat pemerintah yang berumur 11 tahun. Dia merupakan seorang murid tahun pertama yang baru masuk akademi. Seperti nama nya dia cantik seperti bunga. Saat pertama kali bertemu dengannya, Sima Annchi dan Tang Yuxuan tengah melihat-lihat murid baru yang baru masuk akademi. Mereka berdua tengah asik berjalan dengan santai, seperti sudah takdirnya, tiba-tiba seorang gadis kecil menabrak tubuh Tang Yuxuan hingga terjatuh, dan gadis kecil tersebut adalah Bai Yeong. Mereka bertiga pun saling mengenal satu sama lain, meskipun Bai Yeong terus menempel pada Tang Yuxuan. Tambahan, gadis kecil tersebut pernah bertemu dengan Sima Annchi saat kemarin yang lalu ketika berada didepan gerbang.

~Kembali pada Mereka bertiga saat ini~

Tak membutuhkan waktu yang lama merekapun sampai di sebuah restoran besar dan ramai pengunjung. "Huh... ini kan tempat yang sering kita datangi? " Rengek Bai Yeong pada Tang Yuxuan.

"Hahaha.... Tenang saja! Di tempat ini ada menu baru dan spesial. " Kata Tang Yuxuan sambil menghentikan rengekan Bai Yeong.

Mereka bertiga pun memasuki restoran tersebut. Tang Yuxuan ternyata sudah memesan ruangan khusus tamu VIP, jadi tidak usah repot-repot mencari meja yang kosong karena dipadati pengunjung. Mereka semua pun memesan makanan dan minuman masing-masing. Sima Annchi ternyata memesan banyak porsi makanan daripada mereka berdua. Tang Yuxuan dan Bai Yeong tidak merasa terkejut dan heran karena sudah biasa melihatnya makan dengan porsi yang banyak.

Saat mereka bertiga menyantap makanan mereka, Bai Yeong tak henti-hentinya terus menempel pada Tang Yuxuan. "Tang Gege, makan ini, ini, ini, dan ini juga. Biar Tang Gege tambah kuat! " Bai Yeong terus menambahkan makanan kedalam mangkuk nasi Tang Yuxuan menggunakan sumpitnya. Kadang-kadang dia sempat ingin menyuapi Tang Yuxuan, namun Tang Yuxuan menolaknya tidak mau.

Sima Annchi yang terus melihat kejadian tersebut merasa semakin kesal tidak nyaman melihatnya, ia merasakan sesak di dadanya. Sima Annchi tiba-tiba berdiri dan berkata, "Aku selesai dan aku harus pergi. " Sepertinya Sima Annchi sudah tidak tahan lagi berada di sana. ia pun segera pergi dari ruangan tersebut dan keluar dari restoran.

"Tunggu! kau mau kemana, aku...? " Tang Yuxuan yang hendak menghentikan Sima Annchi ditahan oleh Bai Yeong.

"Biarkan saja senior itu pergi, Tang gege! Mungkin dia ada urusan, lagipula dia sudah menghabiskan semua makanannya. Lebih baik kita berdua jalan-jalan di pinggir danau setelah kita selesai makan! " Ajak Bai Yeong senang setelah Sima Annchi keluar.

Sementara itu Sima Annchi terus berjalan dengan cepat, suasana hati dia sedang bad mood. Tapi, dia tiba-tiba terhenti dan menoleh kearah belakangnya. "Tadi aku merasakan tatapan yang tajam dan terus mengikuti ku. Heh... Tadi jelas-jelas aku merasakannya di belakang ku, sekarang malah menghilang. Apa perasaanku saja yahh... " Setelah memastikannya Sima Annchi pun terus melanjutkan perjalanannya, dia kembali menuju ke akademi.

~Hari pun menjelang sore~

Di Perpustakaan Akademi Kerajaan, terlihat Guru Qing sedang sibuk menata buku-buku yang berserakan setelah dipinjam oleh para murid. Sambil bersenandung dia membawa tumpukan buku-buku di tangannya, berniat menatanya di rak buku. Hingga ia tak sadar ada seseorang yang berbaring tertidur di depannya.

"Akh...! " Dan Guru Qiang pun terjatuh, tersandung pemilik kaki yang tengah tertidur tersebut.

Guru Qiang menoleh kearah orang yang tertidur tersebut. Wajah sang guru sangat marah terlihat urat-urat wajahnya muncul saat tahu siapa yang tertidur tersebut. "SIMA ANNCHI, KENAPA KAU TIDUR DISINI. BANGUN, BANGUN, BANGUN!!! " Sambil marah-marah dia memukul-mukul tubuh Sima Annchi dengan buku agar cepat bangun.

Sima Annchi yang langsung bangun itu tampa rasa bersalah ia menguap dan berkata, "Hoam... oh halo guru, kenapa kau disini? " Sima Annchi masih merasakan kantuk ia mengucek-ucek matanya dengan santai.

Karena semakin marah dan kesal, Guru Qiang terus melanjutkan pukulannya pada tubuh Sima Annchi. Sima Annchi yang merasa kesakitan memohon ampun dan minta maaf pada gurunya. Akhirnya guru Qiang meredakan amarahnya setelah mengambil beberapa nafas. "Guru, kenapa berada disini? " Sima Annchi mengulang pertanyaannya pada gurunya.

Guru Qiang yang mendengar itu langsung melengos memalingkan wajahnya. "Tidak ada, hanya pekerjaan sampingan lainnya. " Alasan dari guru Qiang.

Sima Annchi menatapnya dengan aneh dan menggelengkan kepalanya sambil berdecak lidah. "ck, ck, ck semiskin apa dia? Aku jadi kasihan. " Pikir Sima Annchi di dalam hatinya. Guru Qiang kembali memukul Sima Annchi dengan keras, seolah tahu apa yang dia pikirkan.

"Hahh... jadi, bagai mana dengan sakit kepalamu. Apakah masih sering terjadi? " Tanya guru Qiang tiba-tiba.

Sima Annchi menjawab, "ya... tapi aku masih bisa menahannya dan sembuh ketika meminum obat. Tapi sayangnya sepertinya obat itu tidak berefek ketika malam hari saking sakitnya kepalaku. "

Mendengar penjelasan dari Sima Annchi, Guru Qiang mengangguk-anggukan kepalanya sambil mengelus dagunya. Guru Qiang sedang merenungkan tentang cara menyembuhkan Sima Annchi sepenuhnya. Dia berkata akan menemukan caranya secepatnya.

~Bersambung~

Bai Yeong \= seperti kelopak bunga.

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!