Jodoh Pilihan Ibu

" Iya gw yang pesen " Balasnya.

" Aturan biar gw aja tadi bel " Ucapnya tidak enak.

" Ya justru kalo lu yang pesen lagi gw yang gx enak tadi pas berangkat kan udh lu yang bayarin ongkos nya sekarang giliran gw, udah sih santai aja ayo masuk keburu sore nanti " Titah nya.

Nadia pun tidak bisa menolak tawaran Bella dia pun segera masuk ke dalam taksi itu bersama Bella untuk pulang.

°°°°°°°°°°°

Pagi ini Nadia tampil berbeda dari biasanya, yang biasanya dia mengenakkan pakaian celana jeans dan koas oblong tanpa mengenakan hijab, tetapi pagi ini dia mengenakkan pakaian tertutup dengan bawahan rok plisket dan pakaian atas nya kemeja crop dan memakai hijab dengan model yang di cekik leher.

••Di Meja Makan••

Nadia pun berjalan menuju kursi yang biasa dia tempati saat sarapan pagi bersama keluarganya, liam, Wilo dafi maupun dafa kaget melihat perubahan penampilannya Nadia saat ini.

" Kenapa kalian ngeliatinnya kaya gitu? " Tanya Nadia pada semuanya.

" Gak usah Geer lu siapa juga yang liatin lu " Balas dafa sinis.

" Kok tumben pakaian mu beda dari biasanya? " Tanya dafi penasaran.

" Iya kak aku pengen aja merubah penampilan ku menjadi lebih baik lagi " Balasnya tersenyum.

" Mau kmu merubah penampilan mu kaya gimana pun, tapi kalo kmu masih gak bisa rubah sifat mu yang masih suka bikin malu keluarga bikin onar ya percuma!! " Celetuk liam.

" Aku akan berusaha yah, untuk gak bikin malu keluarga ini " Jawab Nadia tersenyum.

" Halah paling ya omong doang besok² pasti ya bakal bikin onar lagi di kampus nya kaya waktu SMA dulu " Sarkas dafa sinis.

" Sudah² pagi² kok udah debat gak baik debat di saat lagi makan " Ucap lona menengahi.

" Ya orang Nadia duluan mah yang bikin ribut " Cibir dafa.

" Kok aku kak? Aku kan ngga ngapa² in " Balas nadia mencoba sabar.

" Nadia cukup jangan melawan kakak mu, dia itu kakak mu, kmu harusnya bisa menghormati dia sebagai kakak mu " Bela liam pada anak kedua nya itu.

" Memang ya Nadia selalu salah di mata kalian, Nadia ngga ngapa² in aja di salah² in Nadia pengen berubah menjadi lebih baik lagi gak di dukung oke aku minta maaf sama kak dafa sama papa karena pagi ini aku bikin mood kalian hancur kalo gitu aku pamit dulu assalamu'alaikum " Ucap nya lalu pergi meninggalkan meja makan dengan air mata yang menetes.

" Wa'alaikumussalam " Balas mereka semua.

Di hati kecil dafi sebenarnya dia tidak tega melihat adik bungsu nya menangis seperti tadi, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena keluarga nya melarang dia untuk membela adik perempuan nya itu di karenakan takut Nadia semakin manjadi-jadi kelakukan jika ada yang membela dan peduli dengannya.

Padahal tanpa mereka sadari, mereka lah yang membuat Nadia jadi seperti itu, karena nadia kurang kasih sayang dari keluarganya, kedua orang tuannya selalu menuntut anak-anaknya menjadi orang yang sempurna, selalu berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Nadia pun segera memesan taksi online, sembari menunggu taksi nya datang dia pun berdiri di depan gerbang rumahnya

Sambil mengusap air mata di pipi nya dengan tisu.

Saat Nadia sedang menunggu taksi, dafi pun keluar dari gerbang rumahnya menggunakan mobil nya dia pun melihat Nadia yang berdiri di depan gerbang rumahnya.

Tin.. Tin...

Dafi pun membuka kaca jendela mobil nya.

" Mau bareng gak? " Tanya nya pada Nadia.

" Ngga usah kak, aku udah pesan taksi kok " Balas nya.

" Udah gapapa biar kakak anter aja hari ini " Tawar nya.

Nadia pun heran dengan sikap kakak nya pagi ini yang tiba-tiba ingin mengantarkan nya ke kampus hari ini.

" Kok malah bengong ayo buruan masuk nanti telat " Perintah dafi.

" Ee iya kak " Balas nadia lalu masuk ke dalam mobil dafi.

Dafi pun lalu melajukan mobil nya dengan kecepatan agak tinggi karena takut terjebak macet .

Di dalam mobil hening tidak ada yang berbicara walau sepatah dua patah kata.

Dafi pun akhirnya memulai obrolan duluan.

" Udah di cancel taksi nya? " Tanya nya.

" Udah kak " Balas nadia.

" Kok tumben kmu diem aja bisanya banyak omong " Ucap dafi.

" Aku cuma masih bingung aja kenapa kakak tiba-tiba mau nganterin aku ke kampus " Ucap nya apa adanya.

" Memang nya gak boleh nganter adek sendiri ke kampus nya " Balas nya terkekeh pelan.

Nadia yang melihat kakak nya tersenyum pada nya menjadi bingung sekaligus sedikit senang apakah kakak nya sudah sayang padanya.

" Kmu kenapa kok liatin kakak kaya gitu, kakak ganteng yah? " Ujar dafi tertawa pelan.

" Kak.... Kenapa sifat kakak tiba-tiba jadi hangat gini sama Nadia biasanya kakak cuek sama kaya yang lain " Tanyanya.

" Hem.... Kalo ada waktu nanti kakak ceritain yah tapi kalo sekarang udah gak cukup soalnya kita udah sampe di kampus kmu " Balas nya sembari mengelus pucuk kapala sang adik.

" Yodah Nadia tunggu ya kak " Ucap nya.

Kemudian dafi pun keluar dari mobil nya dan membukakan pintu mobil adiknya. Nadia pun terkejut dengan tingkah kakak nya pagi ini

" Harusnya kakak gak usah repot² bukain aku pintu udh cukup anterin aku aja sampe kampus " Balas nya

" Memang nya gak boleh bukain pintu mobil untuk adik nya sendiri hem, " Tanya nya sambil terkekeh pelan.

" Ya boleh sih kak " Balasnya menyengir kuda.

" Yodah kakak pamit yah, kmu belajar yang bener jangan bikin onar oke buktiin ke papa kalo kmu itu bisa, semangat!!" Ucapnya sambil menoel hidung sang adik.

Banyak pasang mata yang melihat tingkah Kakak-beradik itu sebagian dari mereka mengira kalau laki-laki saat ini yang bersama nadia adalah pacarnya dan sebagain juga dibuat baper melihat sikap dafi yang seperti itu pada Nadia.

" Iya kak siap " Ucap nya sambil memberikan tanpa hormat pada sang kakak pertama.

" Assalamualaikum " Ucap dafi.

" Wa'alaikumussalam " Balas Nadia seraya mencium punggung tangan sang kakak.

Setelah dafi masuk ke dalam mobil nya dan melaju mengemudikan mobil nya teman² Nadia pun datang menghampirimu nya.

" Siapa tu nad? Cowo lu yah? Ganteng bener " Tanya Fika

" Iya nad itu siapa? " Tanya sisil yang juga sama kepo nya dengan Fika

" Gw gak punya cowo yah!!... Itu kakak gue " Balas Nadia tersenyum.

" Hah? Kakak lo? Kakak yang mana kok gw ga tau yah? " Tanya Fika yang masih penasaran.

" Ya kaka gw itu nama nya Dafi dia kakak pertama gw " Jelas nya.

" Oo gw kira itu pacar lu soalnya kaya so sweet aja gitu sama lu eh ternyata kakak lu " Balas terkekeh pelan.

" Jadi kakak lu udh mulai berubah dong nad? Udah mulai perhatian sama lu? " Kali ini sisil yang bersuara.

" Ya alhamdulillah gw juga gak tau kenapa dia tiba-tiba berubah jadi care sama gw " Balasnya jujur.

" Yodah lu gak usah terlalu mikirin itu yang terpenting sekarang kakak lu udah sayang sama lu " Celetuk Fika.

" Eh iya fika? Lu balik ke Indonesia kapan? Kok lu ngga ngabarin gw sih " Tanya nya pada Fika.

" Sengaja biar jadi suprise buat kalian hehe.... " Ucap nya lalu memeluk kedua sahabatnya itu.

" Tapi lu udah sembuh kan fika? Operasi jantung nya berjalan dengan lancar kan? Terus siapa yang udh Donor in jantung nya buat lu? " Tanya sisil tanpa henti.

" Nanya nya satu² dong sil gw bingung Harus jawab yang mana dulu " Ucap Fika menghela nafas.

" Nanti gw crita in sekarang masuk kelas dulu yok keburu bu ida masuk " Ucap Fika.

" Bu ida udah di gantiin sama dosen baru fika " Balas sisil.

" Yang bener, siapa? " Tanya Fika kaget.

" Pak aska " Balas sisil.

" Galak gak? " Tanya Fika.

" Galak bener fika!!.... Lu tau gak dia itu ya udah hukum gw 2 kali his sebel gw sama dosen baru itu " Gerutu Nadia.

" Siapa yang galak? "

Nadia yang mendengar suara bariton itu pun seketika langsung kaget dia faham dengan suara orang yang baru saja dia bilang galak itu.

Bersambung...