NovelToon NovelToon
Tahanan Cinta Duda Kaya

Tahanan Cinta Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Saat itu Diana tidak akan pernah menyangka bahwa dirinya akan berubah nasib menjadi tahanan cinta seorang pria tampan dan juga kaya. Dia dibawa paksa untuk menikah dengan pria yang tak dikenalnya itu.
Akankah Diana bisa melalui semuanya dengan sabar? ataukah dia akan berusaha kabur dari genggaman pria tersebut?
🌸🌸🌸🌸
Nantikan kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Diana semakin merasa gelisah tanpa sebab karena kini dia dibuat seperti bergantung dengan keberadaan Evans padahal baru semalam bersama dengannya.

Apalagi dia merasakan perasaan aneh seperti semalam saat bersama dengan Evans dan ingin menyentuhnya meski sebentar.

"Apa aku menjadi orang yang menginginkan hal seperti itu? kenapa Evans membuatku tidak bisa lepas dari memikirkannya? apa yang akan kulakukan jika dia sudah berada di dekatku?"

Diana memutuskan untuk menemui Lucas agar pikirannya teralihkan tidak terus memikirkan Evans.

"Lili, apa aku boleh bermain dengan Lucas?" tanya Diana.

"Boleh Nyonya, saya antar kesana"

"Terimakasih Lili"

Perasaan ragu yang sebelumnya dirasakan kini berubah menjadi yakin dan berani menemui Lucas. Apalagi Diana sangat menyukai anak-anak dan lagi penampilan Lucas yang sangat tampan, tentunya membuat Diana sangat suka.

Tok.. Tok..

"Tuan muda, silahkan bermain dengan Nyonya" ucap Lili.

"Apa sudah boleh?" tanya Lucas.

"Tentu saja boleh" jawab Diana.

Diana berjongkok di depan Lucas lalu berusaha mendekatinya.

"Memangnya kenapa tidak boleh?" tanya Diana tersenyum menatapnya.

"Kata Papa tidak boleh, kan aku juga mau main" jawabnya dengan jujur.

Semakin dilihat Diana merasakan keanehan dari Lucas yang seperti masih menganggap ibunya masih hidup hingga sekarang tapi Diana tidak memikirkannya lebih dalam lagi.

"Sekarang, Lucas boleh main sama mama" ucap Diana.

"Benarkah?" jawabnya merasa senang.

"Tentu saja, ayo kita main"

Dengan riang Lucas bersemangat bermain dengannya meski masih terlihat ekspresi sedih dari matanya yang indah seperti berlian.

"Kalau aku punya anak, apa akan memiliki mata indah seperti Lucas?" gumam Diana yang tidak sengaja menyentuh ujung matanya.

"Akh! maaf aku tidak sengaja" ucap Diana terkejut dengan tindakannya sendiri.

"Kenapa mama?" jawab Lucas merasa bingung.

"Bukan apa-apa, ayo lanjut bermain"

Kali ini Diana terlalu jauh memikirkan masa depan yang belum pasti namun dia merasa sangat penasaran jika memang dia mempunyai anak dari Evans pasti akan terlihat mirip seperti Lucas.

"Diana bodoh, apa yang kamu pikirkan?" benak Diana.

Diana bermain cukup lama dengan Lucas hingga membuat Lucas tidur di pangkuannya.

"Hoaamm.. aku juga mulai mengantuk" gumam Diana.

Rasa lelah seharian bersama Lucas membuat Diana tertidur dengan menyandarkan kepalanya di samping lemari mainannya Lucas.

Di sisi lain Evans yang sudah selesai bekerja, kini dia pulang dengan perasaan tidak sabar bertemu istri barunya itu.

"Tuan sudah pulang?" ucap Lili.

"Dimana Diana?" tanya Evans dengan serius.

"Nyonya sedang di kamar Tuan Muda"

"Oh begitu, jadi sekarang dia sudah mau menjadi ibu yang baik?" ucap Evans tersenyum.

Evans langsung berjalan dengan cepat ke kamar Lucas untuk melihatnya.

Ceklek!

Betapa terkejut dan senangnya Evans melihat kebersamaan anaknya dengan Diana.

Melihat Diana tidur sambil menyentuh kepala Lucas yang berada di pangkuannya membuat Evans terharu.

Dia menghampiri mereka lalu memindahkan mereka ke kasur agar lebih nyaman.

"Diana, meski terkadang kamu sering mengomel tapi ternyata kamu penyayang" Evans mengangkat Diana dengan pelan setelah sudah memindahkan Lucas.

Setelah Evans memindahkan mereka, dia keluar dari sana untuk kembali ke kamarnya.

Sesampainya di kamar dia juga merasa terkejut karena kasurnya terlihat sedikit berantakan padahal biasanya tertata rapi.

Dia tersenyum karena tahu bahwa mungkin Diana sudah sepenuhnya menggunakan kamar mereka bersama.

"Haha.. ternyata dia sudah bisa menerima ku" ucap Evans.

Evans melepaskan kemejanya lalu bergegas mandi setelah berkeringat karena aktivitas diluar.

Disisi lain Diana yang tertidur akhirnya bangun setelah hampir 2 jam tidur.

"Hah? kenapa bisa aku disini? bukannya tadi dibawah? hmph! untungnya Lucas masih tidur"

Diana beranjak dari tempat tidur dengan pelan karena takut membangunkan Lucas.

Dia kembali ke kamarnya tanpa tahu bahwa Evans sudah pulang.

Diana yang masih mengantuk dengan tidak sadar malah masuk ke kamar Evans.

"Haah! lebih baik aku tidur lagi" ucapnya sambil memejamkan mata dan terlentang.

Evans yang sudah selesai mandi, keluar hanya mengenakan handuk bawah. Dia terkejut karena Diana sudah berada di kasurnya.

"Apa dia benar ingin tidur bersamaku? bukannya semalam dia terlihat ketakutan? hmph!"

Evans duduk di samping Diana lalu menyentuh wajahnya dengan punggung tangannya.

"Diana, kenapa kamu bersikap seperti ingin bersamaku tapi kenapa kamu ketus kepadaku? bibirmu yang merekah serta dagumu yang terbelah indah membuatku sangat ingin menyentuhnya" Evans menahan dirinya untuk tidak menyentuh lagi wajah Diana.

Dia takut akan melakukannya jika dia terus menyentuhnya.

Tapi meski tanpa menyentuhnya dia merasa kesulitan karena miliknya bereaksi hanya dengan melihat wajah Diana yang cantik.

"Haah!! dia pasti marah jika aku menyentuhnya saat dia tidur" Evans berbaring di samping Diana dengan terus menatapnya.

Diana memiringkan badannya lalu menyilangkan kakinya di atas kaki Evans hingga tidak sengaja menyentuh miliknya.

"Eum.." Diana kemudian melingkarkan tangannya memeluk Evans.

Evans terbelalak karena pertahanannya akan hancur seketika jika Diana bergerak lebih banyak.

"Evans?" Diana membuka matanya dan menatapnya.

"Eum.. Evans, aku ingin kamu menyentuhku" ucap Diana sambil tersenyum.

Diana mengira melihat Evans dalam mimpinya karena saat itu Evans terlihat pendiam.

"Apa benar ucapanmu itu Diana?" tanya Evans dengan serius.

"Iya, aku serius" jawabnya dengan cepat.

Tentunya Evans tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa menyentuh Diana lagi apalagi sudah mendapatkan ijin darinya.

"Baiklah, jangan menyesalinya" ucap Evans mendekatkan wajahnya.

"Eum.." Diana mengangguk.

Evans kembali bersemangat dalam melakukannya, dia merasakan sensasi hangat di setiap dia menggerakkannya.

Tubuhnya penuh dengan keringat yang menetes sedangkan Diana terlihat lebih rileks dari sebelumnya.

"Evans.. aku selalu merasa aneh, aku sangat ingin di sentuh olehmu. Apa yang salah dariku?" ucap Diana.

"Haah.. apa benar? Diana apa kamu masih merasa sakit? aku ingin melakukannya lebih keras lagi" jawab Evans dengan suara yang berat.

"Tidak sakit, aku merasa lebih baik dari sebelumnya. Evans..."

"Evans?" Diana mulai tersadar bahwa itu kenyataan bukan mimpi belaka.

"Iya Diana"

"Evans tunggu! jadi ini bukan mimpi?" tanya Diana.

Diana merasa sangat malu namun dia tidak bisa membuat Evans marah sehingga membiarkannya terus melakukannya.

"Tentu saja bukan Diana" jawab Evans sambil tersenyum.

Akhirnya Diana sudah tidak bisa mundur lagi dan terus menerima setiap sentuhan yang Evans berikan padanya.

Gerakan yang intens dan semakin cepat itu membuat pikiran Diana kosong bahkan dia terus memeluk Evans menahan beban tubuhnya yang besar.

Hingga akhirnya mereka pun selesai melakukannya dan merasakan kenikmatan bersama.

"Diana, terimakasih karena sudah membantuku" ucap Evans mengelus rambut Diana.

"Eung.. Evans aku malu, jangan menatapku seperti itu" Diana menutupi wajahnya yang memerah.

"Jangan di tutupi wajah cantikmu itu Diana" Evans menarik tangan Diana agar berhenti menutupinya.

1
Wiwi
lanjut Thor
Tya Putry
👍👍👍
Nur Syamsi
Singkirkan tu ulat bulu thor
Wiwi
lanjut Thor
Yustina
lanjut...
Reni Anjarwani
lanjutt
Reni Anjarwani
doubel up thor
Wiwi
lanjut Thor semangat terus Thor
Wiwi
wow pelakor sudah datang, Thor jangan jangan adiknya meninggal sama kakaknya /Right Bah!//Right Bah!/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!