Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.
Agar terbebas dari jeratan hutang, orang tua Shana terpaksa menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang usianya 10 tahun lebih tua dari Shana.
Shana mau menerima perjodohan tersebut dengan satu syarat, calon suaminya nanti harus bersedia menafkahi dirinya sebesar 20 juta sehari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gym
"Kamu mau kemana mas?"
Tanya Shana saat melihat sosok sang suami sudah berganti pakaian dengan setelan olahraga.
Usai sarapan tadi Alvin memang lebih dulu kembali ke kamarnya. Sedangkan Shana memilih tetap di lantai bawah, menghabiskan waktunya dengan sedikit berbincang santai dengan sang mama mertua.
Bahkan Shana sempat meminta maaf pada Anggi atas kejadian di restoran tempo hari, namun sepertinya Anggi tak mempermasalahkan hal itu dan sudah melupakannya. Yang ada Anggi menjadi semakin kagum dengan Shana yang mau bekerja di restoran sebagai pelayan hanya untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Mau nge gym."
Jawab Alvin tanpa melihat ke arah Shana sama sekali.
Biasanya Alvin akan nge gym saat malam hari. Tapi karna tadi pagi melihat Shana menyantap rendang daging dengan begitu lahapnya, jadilah pria itu tergiur untuk ikut melahap rendang daging itu pula. Alvin jadi merasa bersalah dan ingin segera membakar kalori yang ada di dalam tubuhnya dengan segera.
"Aku boleh ikut?" Pinta Shana penuh harap.
"Mau ngapain? Ini tuh olahraga berat, memangnya kamu bisa?"
"Ya bisalah mas, lagian aku bosen di rumah terus."
Ucap Shana dengan begitu percaya dirinya, padahal terakhir kali Ia nge gym itu saat Shana masih SMA dulu, itu juga karna tugas olahraga dari sekolahnya.
"Ya sudah, ayo cepetan siap-siap."
Akhirnya Alvin luluh juga dan membiarkan Shana ikut nge gym dengannya.
Dengan Cepat Shana mengganti pakaiannya dengan celana legging dan kaos oversize miliknya, karna hanya itulah yang dia punya.
Sebagian barang-barang milik Shana masih tertinggal di rumah orang tuanya. Termasuk baju olahraga yang memang jarang sekali Ia gunakan.
***
***
Sesampainya di tempat gym, Shana begitu antusias mencoba berbagai macam alat yang tersedia di sana.
Shana yang notabenenya jarang berolahraga apalagi nge gym, nampak kesulitan menggunkan alat-alat gym tersebut.
"Bukan gitu mbak caranya mbak, sini aku ajarin."
Ucap salah seorang pengunjung pria yang sedari tadi memperhatikan Shana.
"Oh iya, makasih mas."
Ucap Shana sambil tersipu malu.
Dengan telaten pria bernama Aldo itu mengajari Shana bagaimana cara menggunakan sebuah alat yang diperuntukan untuk membentuk otot dada dan tangan.
Shana nampak begitu antusias dan sesekali tawa renyah pecah dari mulut Shana dan Aldo.
"Wah makasih ya mas Aldo, udah mau repot-repot ngajarin aku gini" Ucap Shana dengan wajah sumringahnya.
"Gak masalah mbak, tapi sebaiknya kalau masih pemula minta bantuan Personal Trainer. Jadi ada yang ngajarin nanti." Saran Aldo.
"Iya, makasih mas sarannya. Tapi kayaknya gak usah deh, aku kesini cuma iseng aja kok. Kayaknya gak bakal sering-sering juga"
Shana asik berbincang dengan Aldo, hingga tanpa Ia sadari Alvin terus mengawasinya dengan tatapan tajam.
"Dasar cewek ganjen!"
Gerutu Alvin.
Sejak tadi Alvin sibuk mengawasi Shana hingga pria itu menjadi tidak fokus dengan kegiatan olahraganya.
"Ayo pulang!"
Ketus Alvin kepada istrinya.
"Loh kok pulang mas, baru juga sebentar."
Tanya Shana dengan wajah keheranan.
"Ya sudah kalau tidak mau pulang, kamu pulang sendiri nanti. Aku mau pulang sekarang!"
Ketus Alvin lagi sambil terus berlalu meninggalkan sang istri, dengan terpaksa Shanapun mengekori langkah suaminya yang mendadak bad mood itu.
Sedangkan Aldo hanya bisa bengong dengan mulut menganga saat menyaksikan perdebatan di antara mereka. Aldo baru saja berniat akan meminta no ponsel Shana, namun sepertinya hal itu tidak mungkin terjadi sekarang.
***
Sudah sepuluh menit Alvin menunggu Shana yang sedang membersihkan dirinya di kamar ganti wanita, sedangkan Ia sudah selesai membersihkan diri dari tadi.
"Lama banget! Kamu mandi atau semedi hah!"
Sentak Alvin kala melihat wujud istrinya sudah berada di depan mata.
"Lama gimana sih mas, orang cuma 15 menit kok."
Protes Shana sambil melihat jarum jam di tangannya. Bahkan Shana membersihkan dirinya dengan sangat tergesa-gesa karna takut ditinggal oleh Alvin.
"Ya udah ayo pulang!"
Ucap Alvin masih dengan nada ketusnya.
"Mas, kita mampir ke Mall dulu yuk. Sebagian barang aku tertinggal di rumah mama dan papa, jadi aku harus beli yang baru."
Pinta Shana sambil bergelayut manja di lengan sang suami.
"Akhhh!! Dasar cewek. Ngerepotin banget sih!"
Walaupun merepotkan tapi akhirnya Alvin selalu menuruti keinginan istrinya itu.