NovelToon NovelToon
AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Tamat
Popularitas:841k
Nilai: 4.9
Nama Author: julieta

Sejak malam pertama pernikahan, hidup Azkia sudah seperti berada di dalam neraka. Sang suami, Ardan, tak pernah membiarkan dirinya hidup tenang tanpa adanya penyiksaan.
Bukan hanya menyakiti secara fisik, Ardan juga sering melontarkan kata - kata kasar, menghina, dan merendahkan hingga membuat mental Azkia pun mulai terguncang.
Ardan menikahi Azkia hanya karena ingin membalaskan dendam saudara kembarnya, Ardi, yang meninggal dunia satu tahun yang lalu.
Kebencian Ardan semakin dalam ketika di malam pertama, dia mengetahui jika Azkia sudah tak perawan lagi.
Azkia hanya bisa pasrah menerima nasibnya hingga kematian sang papa menyebabkan dirinya berubah. Perceraian kala itu menjadi pilihan satu-satunya.
Sanggupkah Ardan hidup jika suatu saat nanti seluruh kebenaran telah terungkap dan takdir mengubah segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Suara tangisan dan ******* panjang mewarnai siang hari yang cerah ini dimana didalam kamar mewah terlihat sepasang suami istri sedang memadu kasih.

Penyatuan yang sejatinya merupakan sarana bagi sepasang suami istri untuk menyalurkan hasrat biologisnya demi mendapatkan keturunan harus terealisasi dengan penuh kekejaman dan tangisan.

Suara jeritan dan tangisan yang keluar dari mulut Azkia seakan menjadi pemicu bagi Ardan untuk semakin bergerak kasar dalam melampiaskan hasratnya.

Azkia hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan kuat hingga berdarah agar tidak mendesah yang membuat suaminya itu kegirangan.

“ Ampun mas….”, Azkia memohon dengan pilu.

Di sisa tenaganya yang semakin lemah, Azkia masih terus memohon agar Ardan melepaskannya setelah melakukan penyatuan hampir dua jam tersebut.

Dengan wajah tanpa dosa, Ardan meninggalkan sang istri begitu saja setelah semua hasrat birahinya tersalurkan.

Jika saja sang kakak tidak meninggal akibat kecelakaan setelah mengendarai mobil dalam keadaan frustasi karena patah hati oleh Azkia ,mungkin Ardan akan sangat mencintai gadis itu.

Wajah cantik, otak yang cerdas serta lembut dalam berperilaku dan bertutur kata tentunya akan membuat banyak lelaki rela bertekuk lutut dihadapan Azkia.

Apalagi dalam urusan ranjang, istrinya itu sama sekali tak pernah mengecewakannya dan selalu memberikan kepuasan.

“ Apa aku sudah gila….”

“ Bagaimana aku bisa terpesona dengan pembunuh itu….”, guman Ardan sambil menggeleng – gelengkan kepalanya beberapa kali.

Ardan terus menegaskan kepada dirinya sendiri bahwa dia tak akan pernah luluh dan jatuh cinta terhadap Azkia.

Karena, baginya pernikahan ini hanyalah alat untuk balas dendam atas kematian kakak kembarnya akibat kesalahan sang istri dimasa lalu.

Ardan menginginkan Azkia hidup bersimbah air mata dan merasakan neraka dalam setiap tarikan nafasnya.

Karena hanya dengan membuat Azkia menderita inilah dendam atas kematian kakak kembarnya bisa terbayarkan.

Setelah membersihkan tubuhnya, Ardan keluar dari dalam kamar mandi dan berganti pakaian tanpa memperdulikan Azkia yang masih meringkuk kesakitan diatas ranjang.

Setelah mendengar suara pintu tertutup, Azkia perlahan turun dari atas ranjang dengan langkah tertatih karena inti tubunnya terasa sangat nyeri dan perih sekali.

Sesampainya didalam kamar  mandi, Azkia langsung menghidupkan shower dan menguyur tubuh polosnya sambil menangis.

Dia sama sekali tak menyangka jika menikah dengan Ardan akan terasa begitu sangat menyakitkan seperti ini.

Sudah berulang kali Azkia ingin pergi dari dunia ini dan melarikan diri, tapi saat membayangkan penyakit jantung yang diderita papanya niat tersebut pada akhirnya dia urungkan.

Kembali mengingat bagaimana bahagianya sang papa waktu Azkia berhasil menikah dengan lelaki yang sangat dicintainya itu membuat hatinya mendadak terasa sangat nyeri.

Dia tak ingin menghancurkan harapan besar sang ayah yang menyangka jika Azkia akan sangat bahagia setelah berhasil menikah dengan sang pujaan hati.

Perlakuan Ardan yang sangat manis dihadapan sang papa membuat lelaki paruh baya tersebut sama sekali tak menaruh rasa curiga jika menantunya itu sanggup berbuat kasar terhadap putri semata wayangnya.

Apalagi sang papa menderita jantung kronis yang setiap saat nyawanya bisa melayang jika ada hal yang membuatnya terkejut.

Hal inilah yang sering dipergunakan oleh Ardan untuk mengancam Azkia jika istrinya itu sudah mulai terlihat memberontak.

“ Tidak apa – apa aku tersakiti asal papa masih hidup….”, guman Azkia lirih.

Azkia sama sekali tak bisa membayangkan bagaimana jadinya dia jika sampai sang papa meninggalkan dirinya selama – lamanya.

Membayangkannya saja sudah membuat hati Azkia hancur, apalagi jika sampai hal tersebut terjadi karena dirinya.

“ Tidak….”

“ Papa tak boleh mengetahui semua ini….”, Azkia terus meracau dibawah guyuran air dingin shower.

Azkia yang larut dalam pikirannya tak menyadari jika sang suami berteriak lantang dari luar kamar mandi memanggil namanya.

“ Azkia !!!....”

“ Azkia !!!....”, teriak Ardan lantang.

Tak mendapatkan respon, Ardan pun segera mendobrak pintu kamar mandi dengan kasar hingga membuat Azkia terkejut dan tersadar dari lamunannya.

Melihat sang suami menatapnya dengan tajam, Azkiapun segera mematikan kran shower dan mulai membungkus tubuhnya dengan handuk kimono.

“ Ada papa dan kedua orang tuaku dibawah….”

“ Ingat j****g…”

“ Kamu harus bersikap baik dan manis dihadapan semua orang….”

“ Kalau sampai mereka curiga mengenai pernikahan ini, maka kamu pasti tahu akibatnya bukan….”, ucap Ardan penuh penegasan.

Azkia hanya bisa mengangguk pelan sambil mengertakkan giginya menahan amarah yang terasa menyesakkan dada.

Setelah Ardan keluar, barulah Azkia melangkah keluar dari dalam kamar mandi dan langsung berganti pakaian dengan cepat hingga tak sempat mengeringkan rambutnya yang basah karena takut suaminya itu akan kembali marah jika dia terlalu lama didalam kamar.

Kehadiran sang papa dan kedua mertua serta keluarga besar sang suami mampu membuat suasana rumah yang semula sunyi mencekam menjadi penuh warna oleh canda tawa penuh kebahagiaan yang terjadi disana.

Suasana cukup meriah dimana sudah ada beberapa box kotak pizza dan beberapa kaleng minuman dingin menemani siang hari yang panas.

“ Wah…”

“ Pengantin baru memang beda ya, tiap hari keramas….”, ucap tante Vira terkekeh.

Adik bunda Melati tersebut memang tergolong orang yang kalau ngomong tanpa perlu disaring, alhasil ucapan tante Vira tersebut membuat Azkia salah tingkah sambil sesekali memegangi rambutnya yang masih basah.

“ Ini semua gara – gara mas Ardan aku jadi malu seperti ini….”, batin Azkia geram.

Melihat menantunya salah tingkah, Melatipun mengusap punggung tangan Azkia sambil tersenyum lembut.

“ Tidak apalah Vir, namanya juga pengantin baru…”

“  Aku malah senang karena sebentar lagi akan menimang cucu….”, ucap Melati dengan kedua mata berbinar cerah.

“ Asyik….”

“ Bentar lagi aku dapat ponakan nih….”, ucap Fani gembira.

Semua orang langsung mendoakan supaya pasangan pengantin baru tersebut secepatnya mendapatkan momongan sehingga bisa melengkapi keluarga kecil mereka.

Azkia hanya tersenyum getir mendapati semua orang tampak berbahagia menantikan calon penerus keluarga Bimantara yang tak akan mungkin mereka dapatkan.

Pada awalnya Azkia merasa sangat kecewa waktu Ardan mengungkapkan diawal pernikahan jika dia tak menginginkan anak terlahir dari dalam rahimnya.

Tapi sekarang, menyadari jika Ardan sangat membencinya dan kerap menyiksanya maka Azkia pun sama sekali tak menginginkan seorang anak terlahir dalam pernikahan mereka karena takut sang buah hati akan mengalami nasib yang sama dengan dirinya.

Tersiksa sepanjang waktu tanpa sedikitpun merasakan kasih sayang dari sang ayah sehingga dia benar – benar tak pernah melewatkan untuk mengkonsumsi pil kb agar rahimnya tidak sampai dibuahi.

Ardan yang baru saja datang bersama sang ayah langsung duduk disamping Azkia sambil memamerkan senyum palsu serta merangkul bahu sang istri, menunjukkan kemesraan seperti layaknya sepasang pengantin baru sesungguhnya yang saling mencintai satu sama lainnya.

Sebenarnya Azkia sudah cukup muak dengan semua acting palsu sang suami, tapi mengingat kembali ancaman Ardan terhadapnya, Azkiapun hanya bisa pasrah mengikuti sandiwara yang ada.

Apalagi disana juga ada papanya yang menatapnya dengan penuh kebahagiaan sehingga Azkia pun urung menunjukkan rasa sakit yang dialaminya selama pernikahan mereka.

“ Ayo ketaman belakang main catur….”

“ Biarkan para wanita bergosip disini….”, ajak  Ronan menghampiri besannya yang lebih dulu berdiri.

“ Ok pa….”

“ Kali ini aku akan mengalahkan papa….”, ucap Ardan tersenyum lebar.

“ Siang ini aku bertaruh, jika kamu bisa mengalahkan Ronan makan tanah di wilayah barat akan menjadi milikmu….”, tantang Bima sang ayah.

“ ok, siapa takut….”, ucap Ardan penuh semangat waktu mendengar sang ayah akan menghadiahkan sepetak tanah diwilayah barat jika siang ini dia bisa mengalahkan mertuanya dalam permainan catur.

Dulu sebelum menikah, hati Azkia langsung menghangat melihat Ardan sangat dekat dan akrab dengan sang papa.

Tapi setelah mengetahui niat busuk Ardan dalam mendekati sang papa hanya untuk bisa memuluskan jalannya untuk balas dendam, hilang sudah respek Azkia terhadap sang suami.

Sekarang Azkia hanya merasa sangat bersalah kepada sang papa karena telah melibatkan beliau dalam aksi balas dendam yang dilancarkan oleh Ardan terhadapnya.

Azkia cukup mengakui jika kemampuan Ardan dalam memanipulasi keadaan yang ada disekelilingnya cukup hebat hingga papa dan seluruh keluarga besar Bimantara tak ada yang mencurigainya.

Melihat senyum lepas sang papa saat bermain catur dengan sang suami membuat hati Azkia merasa sangat sakit.

Harapan Azkia untuk bisa membuat papanya bahagia disisa umurnya seakan sulit untuk direalisasikan karena kebahagiaan yang ada bersifat semu dan penuh kepalsuan.

Rasanya Azkia ingin menangis menyaksikan semua kepalsuan yang dibuat suaminya untuk mendapatkan kepercayaan sang papa, tapi hal itu tak mungkin dia lakukan sekarang.

Jadi, Azkia hanya bisa menghela nafas dalam – dalam sambil berusaha menekan perasaannya dan kembali tersenyum penuh kepalsuan.

Tapi setidaknya kehangatan dan perhatian keluarga besar Bimantara terlihat tulus bagi Azkia sehingga dia bisa melupakan kesedihannya untuk sejenak.

Acara dadakan dua keluarga tersebut terus berlanjut hingga malam hari dan seakan semua orang tak kehilangan topic pembicaraan sedikitpun sehingga suasana tetap ceria dan hangat.

Setelah semua orang pulang, Azkia pun memutuskan untuk kembali kedalam kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang terasa sangat lelah.

Senyum lebar yang sedari tadi tercetak jelas diwajahnya langsung menghilang tanpa sisa begitu dia memasuki kamar.

Belum juga pintu kamar tertutup, Ardan sudah berhasil masuk dan langsung menarik kasar pakaian yang dikenakannya hingga kancing blouse yang dikenakannya terlepas.

Setelah berhasil menelanjangi Azkia, Ardan langsung membawa tubuh polos istrinya keatas ranjang dan mengikat kedua tangannya dengan seutas tali dan mengeluarkan sebuah cambuk kulit membuat bola mata Azkia melotot seketika.

“ Mas….”, belum sempat Azkia melayangkan protes tamparan keras diwajah cantiknya membungkam mulutnya seketika.

“ DIAM !!!....”

“ J****G SEPERTIMU TAK PANTAS UNTUK MELAYANGKAN PROTES !!!....”, hardik Adrian penuh amarah.

Bukan hanya mengikat kedua tangannya, bahkan kali ini Adrian mengeluarkan sebuah cambuk kulit dari balik bajunya.

Entah sejak kapan suaminya itu mempersiapkan semua perlengkapan tersebut karena pada saat penyatuan tadi pagi semuanya berjalan biasa meski Ardan melakukan dengan kasar dengan kedua tangannya terikat tali.

Melihat wajah Azkia yang ketakutan, hati Ardan semakin merasa gembira dan diapun mulai melakukan aksinya dengan menyetubui sang istri dengan kasar.

Kali ini bukan hanya kasar, bahkan Ardan juga mencambuk tubuh sang istri dengan cambuk kulit yang telah disiapkannya.

CTASSS !!!!....

CTASSS !!!!.....

CTASSS !!!!......

Darah segar langsung mengucur deras dari punggung Azkia ketika cambuk kulit tersebut menyentuh tubuhnya berulang kali.

Azkia hanya bisa pasrah menerima nasibnya tanpa berusaha untuk melayangkan protes sedikitpun dari dalam mulutnya.

Dia hanya bisa menangis waktu rasa sakit dan perih akibat cambukan yang dilayangkan suaminya menyentuh bekas luka cakaran dan gigitan yang masih belum kering pagi tadi.

Menghadapi kekejaman suaminya, Azkia hanya bisa pasrah dan dia juga sudah siap seandainya malam ini nyawanya hilang ditangan sang suami.

Azkia yang sangat lelah fisik dan psikis pada akhirnya pingsan karena tak kuat menahan rasa sakit yang ada.

Tapi hal tersebut tak membuat Ardan menghentikan semua kekejamannya dan meneruskan aksi kejinya hingga dia mendapatkan pelepasan.

“ Ahhh…..”

“ Tubuh j****g ini selalu bisa memberiku kenikmatan tanpa henti….”, guman Adrian sambil tersenyum puas.

Setelah membersihkan cairan pelepasannya, Ardan segera mengambil pakaian yang berserakan dilantai dan mengenakannya secara asal sebelum keluar dari kamar sang istri dengan wajah segar.

“ J****g sepertimu pantas mendapatkan semua ini….”, ucap Ardan sebelum menutup pintu kamar Azkia dengan kasar

Tak ada rasa iba dan penyesalan sedikitpun dalam hati Ardan melihat sang istri tergolek lemas tak sadarkan diri dengan luka tubuh penuh darah yang menetes di sprei akibat kekejiannya.

Seakan dendam yang ada telah berhasil menutup mata hatinya sehingga semua tindakan yang dilakukannya sangat tak manusiawi lagi.

1
Yatz Nurhayati
aku jd heran emng ada yah orang se kasar itu....
faris dibah
aduh jangan sampe ardan balik lagi sama azkia thor
faris dibah
yah kasian jakob atuh 😔😔
faris dibah
aduh thor berabe klo hamil 😔😔
faris dibah
hadeuuuuh udah berharap siotong di belah dia 🤣🤣🤣🤣
faris dibah
pisah sebentar aja thor gx pa" walau bacanya jengkel saya 😁
faris dibah
azkia bodooooh
faris dibah
moga" ardan cepet inget masalalu y
dan buat meysa awas jangan suka bohong nanti kena baru y loh 🤣😥
faris dibah
jahaaaaaaaaaaat 😥😥
faris dibah
azkia jangan terlalu lama sabar y dah donk nangis gua bacanya😭
faris dibah
ardan kamu pasti menyesal 😡
Olivia Bramasta
Luar biasa
Murni Bpn
maaf ya thor aku tak setuju Ardan kembali lg dgn Azkia.
Murni Bpn
aku setuju Ardan bercerai dgn Azkia,semoga athor kabulkan.🙏🙏
Eries Prita
Luar biasa
Wisteria
tenang semua masih ada jacop
Wisteria
kasihan dong sama Jacob yg memang sudah cinta, la kok sama Louis yg hatinya masih belak belok, mending balikan sama Ardan
Tiur Lina
sedikit kesal dengan tokoh Azkia.
seharusnya apa yang dialaminya harus diceritakan sama orang terdekatnya. kalau masalah Ayah nya
seandainya pun terjadi yang paling buruk sekalipun itu adalah takdir dari Tuhan.. akhirnya dia menderita sendiri semoga aja tidak gila.
Jade Meamoure
napa bukan si otong nya Ardhani yg d kerat biar gak bisa menyalurkan hasrat gila
Taty Hartaty
gimn dgn Jacob
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!