Sarah merupakan seorang gadis yang cantik, Sarah merasa kehidupannya sangatlah tidak adil, selain bibi yang sangat baik dan sangat menyayangi nya, Sarah tak memiliki siapa siapa lagi. Bahkan suami sang bibi dan keluarganya sangat membenci Sarah, dan selalu saja memperlakukan Sarah secara tidak adil. Sedari kecil dia di rawat oleh wanita yang kini menjadi bibinya, meskipun tak ada hubungan darah namun sang bibi sangat menyayangi nya. Tanpa mereka ketahui bahwa Sarah adalah anak pewaris yang telah lama di cari oleh pamannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelahiran bayi tampan
Sarah sedikit heran melihat sang bibi pulang dari rumah sakit dengan wajah yang sangat sedih dan airmata yang masih membekas di pipinya, Sarah takut jika terjadi sesuatu pada bayi sang bibi, namun dia pun tak ingin bertanya sekarang sebab sang bibi langsung masuk ke dalam kamar tanpa sepatah kata pun..
" Bibi kenapa ya? Kok kelihatan sedih banget?" Gumam Sarah sembari berjalan ke warung untuk belanja sayuran
" Jangan bilang bibi melihat paman dan wanita itu di rumah sakit ?" Gumam Sarah sekali lagi begitu melihat Adam dan citra keluar dari mobil dengan perban di kaki citra
" Sepertinya memang iya, kasihan sekali bibiku ya Allah " ucapnya sembari berjalan pulang dari warung
******
Beberapa hari pun berlalu, Adel kini merasakan kontraksi pada perutnya, Adel segera memanggil Sarah untuk meminta bantuan agar menghubungi Adam
" Assalamualaikum paman" ucap Sarah melalui sambungan telpon
" Ada apa kamu menelpon malam begini Sarah? Ganggu aja tau gak?"
" Maaf paman ini bibi sepertinya ingin melahirkan, dan bibi ingin paman mengantarnya ke rumah sakit"
" Aku gak bisa, kamu antarkan saja bibimu dengan angkot soalnya aku dan ibuku serta Tante Vika dan Shella sedang ada acara "
" Ya Allah paman "
" Sudahlah urus saja bibimu sendiri " jawab Adam memutuskan sambungan telepon nya
" Gimana Sarah apakah Paman bisa datang?"
" Maaf Bi, kata paman mereka semua sedang ada acara jadi gak bisa anterin bibi, paman memintaku untuk mengantarkan paman dengan angkot "
" Astaghfirullah aladzim "
" Ya sudah tolong kamu temenin bibi ke rumah sakit ya Sarah, jangan lupa bawa perlengkapan bayi di dalam tas itu "
" Iya Bi "
Mereka berdua kini menumpang sebuah angkot tanpa meminta bantuan para tetangganya sebab takut merepotkan mereka
Tak lama akhirnya mereka telah sampai ke rumah sakit dengan segera dokter memeriksa perut Adel dan ternyata memang sudah waktunya anak itu akan lahir..
Sarah menunggu di luar sembari berdoa agar sang bibi dan bayinya dapat selamat semuanya. Sejam kemudian akhirnya seorang anak yang sangat tampan telah lahir ke dunia Wajah yang sangat mirip dengan sang ayah..
" Suster gimana dengan bibi saya, apakah sudah melahirkan?" Tanya Sarah pada salah satu suster yang tadi menangani sang bibi
" Alhamdulillah ibu Adel telah melahirkan seorang anak laki laki yang tampan, dan dokter meminta tolong anda untuk ke laboratorium untuk meminta darah golongan AB, sebab ibu Adel sedikit kekurangan darah" ucap suster tersebut
" Baiklah suster " jawab Sarah segera berlalu
" Suster apakah bayinya telah di adzankan?" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruangan dan menuju ke ruangan rawat Adel
" Belum dokter, suami pasien belum datang"
" Padahal anak yang baru lahir biasanya di adzankan namun anak ini belum juga ada yang mengadzankan nya" ucap dokter
" Maaf dokter bukan maksud saya menguping pembicaraan dokter, namun tadi kalo saya tidak salah dengar bayinya belum di adzankan? Bagaimana jika saya saja yang mewakili ayahnya?" Ucap seorang pria
" Apakah anda keluarga nya?"
" Bukan, namun baiknya jika bayi itu di adzankan sekarang " ucap pria itu lagi
" Baiklah, silahkan anda ikut saya " jawab dokter setelah berpikir beberapa saat
" Assalamualaikum,, masyaallah tampan sekali anak ini, bismillah " ucap pria itu saat menggendong bayi mungil itu dan mulai mengadzankan nya, setelah itu barulah dia memberikan bayi itu pada sang dokter namun sebelumnya dia melihat tanda lahir di paha sebelah kanan bayi itu yang hampir menyerupai huruf O
" Alhamdulillah, dedek bayinya udah di adzankan, terima kasih ya om, dengan om siapa ya?" ucap dokter begitu mengambil alih gendongan sang bayi
" Om Faisal dokter " jawab pria itu yang tak lain adalah Faisal yang kebetulan sedang berada di sana
" Baiklah kalo begitu saya permisi ya dokter" ucap Faisal lagi dan di balas dengan senyuman sang dokter
Tak lama Sarah kembali ke ruangan bersalin dan ternyata sang bibi telah di pindahkan ke ruangan umum..
" Suster maaf saya mau tanya dimana adik saya? Apakah ruangan nya harus berbeda dengan sang ibu?" Tanya Sarah tak melihat keberadaan anak sang bibi
" Iya memang ruangan mereka berbeda, jika kamu ingin menengok adikmu pergi lah ke ruang bayi tapi kamu hanya boleh melihat nya dari luar " jawab suster
" Lalu apakah dia telah di adzankan? Sementara ayahnya belum datang"
" Sudah, tadi seorang pria ingin mewakilkan ayah sang bayi "
" Siapa suster?"
" Saya kurang tau, sebab tadi pria itu hanya meminta izin pada dokter, permisi " ucap suster itu dan kembali memeriksa pasien yang lain
*****
Empat hari Adel bersama sang bayi di rumah sakit namun tak nampak sama sekali batang hidung sang suami maupun sang mertua dan iparnya
Pagi itu Kini waktunya mereka untuk kembali ke rumah, dan ternyata di depan rumah sakit Erik telah menunggu dengan mobilnya, karena mengetahui jika hari ini bini Adel akan pulang dan dia ingin memberikan tumpangan
" Alhamdulillah, terima kasih ya nak Erik tanpa kamu bibi gak tau mau pulang dengan apa? Mau naik angkot juga kasihan sama bayinya"
" Iya Bi sama sama, emang suami bibi kemana?"
" Lagi diluar kota, tadi bibi hubungi tapi gak di jawab "
" Mamah nya Shella gimana? Bibi udah hubungi juga?"
" Udah semua tapi gak ada yang jawab, mungkin mereka lagi sibuk " jawab Adel
Tak berapa lama mereka pun akhirnya sampai di rumah, Adel melihat rumah ibu mertuanya dan juga iparnya namun semua dalam kondisi kosong
" Terima kasih sekali lagi ya nak Erik " ucap Adel sekali lagi
" Iya Bi, kalo begitu saya pamit dulu bi, Sarah aku pamit ya"
" Terima kasih ya " ucap Sarah tersenyum
*******
Beberapa saat kemudian para tetangga pun berdatangan mengunjungi dan memberikan selamat pada Adel, namun keluar dari sang suami tak nampak sama sekali membuat para tetangga pun bertanya keberadaan mereka semua..
" Kasihan banget ya si Adel itu lahiran tapi gak di dampingi sama suami dan keluarga nya, jahat banget deh "
" Iya yah Bu Rini tuh kok bisa gitu ya? Padahal dulu dia tuh baik banget loh tapi semenjak anak nya si Vika itu jadi orang kaya dia malah berubah juga"
" Tega banget ya mereka padahal itu anak pertamanya si Adam loh tapi kok kayak gak suka gitu ya" ucap para tetangga yang lain hingga terdengar sampai di telinga sang mertua..
" Sialan si Adel itu " ucap sang mertua
" Kenapa lagi si Bu?" Tanya Vika yang saat itu yang sedang menikmati makanan nya di rumah mewah citra sebab citra sedang liburan bersama Adam jadi mereka menggunakan rumah citra untuk menghindari adel
" Dia menyebarkan gosip kalo kita semua gak ada yang datang ketika dia melahirkan di rumah sakit , dan para tetangga semua membicarakan kita "
" Kata siapa Bu?"
" Nih baca semua chat teman arisan ibu " jawab Bu Rini menyodorkan ponselnya pada Vika
" Sialan, tunggu aja kamu Adel begitu Adam pulang aku akan memintanya menceraikan mu" jawab Vika mengepalkan tangannya
******
Kini waktunya untuk masuk sekolah, dan Sarah pun telah kembali ke sekolah. Melihat bayi mungil itu membuat Adel mengingat Sarah kecil yang kini telah tumbuh menjadi gadis cantik, bahkan kadang adel bertanya pada diri sendiri anak siapa yang telah dia rawat sedari kecil, wajahnya begitu cantik sedikit mirip dengan artis cantik Arumi Bachsin matanya berwarna coklat. Kadang rasa takut menyelimuti Adel jika mengingat wajah dan penampilan para pria yang bagaikan bodyguard yang mengejar Sarah dan ibunya dulu
Adel masuk ke dalam kamar Sarah dengan tersenyum melihat foto masa kecil Sarah bersamanya yang di pajang oleh Sarah di meja belajar nya. Tak sengaja mata Adel melihat sebuah buku kecil seperti buku diary, karena merasa seperti penasaran akhirnya Adel mengambil dan membaca isi diary tersebut. Sungguh sangat terkejut Adel begitu mengetahui isi buku diary Sarah..
smg Shella tdk tahu
lnjt Thor semangat 💪
thor buat yg suka membully kena karmanya kasihan tuh anak yg di bully
semangat Thor 💪 lanjut
trimakasih Thor semangat up lagi 💪👍❤️🙂🙏