NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab24

Paginya, pukul 9 di rumah ibu Ipit. Sudah banyak yang kumpul, tapi kata nenek hanya undangan untuk RT 02 saja. Nenek Lestari juga di undang untuk menghadirkan acara anak ibu Ipit yang di buat acara sederhana, hanya nikahan. Iriana dan Rai, mengikuti Nenek Lestari. Menghadirkan yang di undang.

"Mas! Nanti gak ke kebun?" dengan telapak tangannya yang di genggam, Rai.

"Enggak, Dek. Mas di rumah aja nanti. Kenapa? Ingin ngajak, Mas jalan-jalan." ujarnya dengan lembut.

"Iriana, Mas Rai! Kesini ayo." suara Nenek Lestari, memanggil mereka berdua untuk mendekat.

Acaranya belum dimulai karena katanya, menunggu calon pria nya yang belum datang. Wajah ibu Ipit masam, mungkin dia kurang setuju.

Dengan nikahan tanpa dekorasi, di dalam rumah. Bukan seperti impian sang ibu penganten, yang menginginkan pria kaya.

"Mas Rai!" bisik pria yang di duduk di sebelah, Rai. Membuat Iriana memasang kan telinganya.

"Iya ...." Jawab, Rai dengan sedikit mengerut kan kening nya.

"Dulu anak nya mau di jodohkan dengan, Mas Rai kan. Tapi enggak jadi karena dengar nya, Mas Rai kurang kaya. Cuma punya sawit 5 hektar itu masih kurang kaya katanya dulu. Ingat gak Mas?"

Ia terkekeh mendengar nya, justru ia dulu bersyukur jika ibu-ibu itu bilang ia miskin. Jadi ia tidak sampai harus di ributkan anak dan ibu. Yang menginginkan pria kaya, tapi tampang ganteng nya tetap membuat anak ibu Ipit mengejarnya.

Dan ia tolak, untungnya lagi setelah itu. ada duda di RT 04 yang katanya kaya. Membuat anaknya di suruh ibunya mendekati si duda.

"Biarlah, Pak! Lagian saya yang tidak mau. Saya udah punya calon pak. Cantik, di sebelah saya." menunjukkan tangan Iriana yang ia genggam. Untuk ia kenal kan. Dan, bahwa perempuan yang ada di depan yang mau menikah sana bukan lah seleranya.

Wanita pertama yang membuat ia jatuh cinta, setelah pertama kali melihatnya. Hanya lah Iriana. Wanita di sebelah nya.

"lah ... Pantas, Mas Rai tolak dulu. Ternyata selera nya yang seperti bidadari ini ternyata. Jelas beda jauh ini mah, Mas perbedaan nya." terkikik dengan ucapan nya sendiri. Untung nya, Rai hanya mengangguk. Tidak mau memperpanjang kan nya.

Bagaimana dengan, Iriana? Ia sempat kesal mendengar nya. Karena itu jari jempolnya di usap-usap, Rai. Supaya Iriana nya bisa sedikit tenang.

Sepuluh menit lamanya menunggu akhirnya mempelai pria datang juga.

"Seperti nya masih muda ya, Mas?!"

Rai mengangguk, "Katanya yang, Mas dengar usianya sepantaran. Teman sesama sekolah." ia melihat ke depan arah sana, yang ternyata pernikahan itu sudah di laksanakan. Setelah kata sah di ucapkan akhirnya penganten muda itu sudah menjadi suami istri.

"kakak Iriana! Ternyata tinggal di sini ya?" Suara anak remaja yang lumayan keras. Membuat suasana sedikit hening, mendengar suara anak itu yang cukup menyita perhatian.

"Maaf, ibu-ibu dan bapak-bapak. Silahkan kan di lanjutkan." Itu suara Rai. Seraya terkekeh, ia tidak mau Iriana merasa bersalah karena namanya yang di panggil kan dengan sedikit keras.

Setelah mereka yang kembali dengan aktifitas nya. Iriana, menatap Rai seraya ingin mengucapkan Terimakasih setelah menyelamat nya dari kecanggungan suasananya.

"Gapapa, Adek kenal sama itu anak. Lihat dia di cubit ibunya."

Meringis seraya mengangguk, "Kenal, teman aku mancing di bawah jembatan gantung, Mas." Bisik nya juga dengan pelan, seraya tersenyum melihat ke arah anak remaja itu yang melihatnya.

"Wow ... Kapan? Mas, kok baru tau."

"Hari Sabtu, waktu itu Mas masih di kota."

"Sekarang, Adek mau mancing lagi. Nanti sama, Mas." Melihat kearah Rai, yang mengajaknya memancing.

Ia pernah melihat di tok tok, laki-laki justru malas membawa wanita nya. Kata nya seperti membawa yang bikin stres.

"Mas, suka mancing juga?"

"Suka sedikit ... Tap, Mas jarang ada waktu. Jadi, Adek mau mancing temanin Mas." jelas Iriana, mau ia sudah menanti memancing bersama pasangan nya. Ia ingin tau, apakah Mas Rai. Merasa terbeban dengan ia yang ikut. Yang katanya bisa menghilang kan stres, malah dengan beraninya dia membawa si pembuat stres. Mari kita tes!

*****

Setelah dari rumah tetangga, Iriana dan Rai. Sudah siap dengan perlengkapan memancing, rencananya. Rai ingin mengajak Iriana di Desa Gantung, disana spot nya memancing yang sering di lakukan warga.

"Mas! Waktu itu aku mancingnya di bawah jembatan itu toh." menunjuk arah bawah jembatan Gantung, yang sekarang ingin di lewatkan, Rai.

"Bisa, Dek. Tapi kita ke Desa sebelah dulu, mau cobain spot disana."

Mengangguk, "Mas! Kenapa gak mancing malam-malam aja?"

"Ngapain ...? Banyak hantu kalo malam emang, Dek Iriana berani?" Terkekeh, mendengar ocehan Iriana.

Jelas dirinya takut, seraya memeluk pinggang, Rai. Lebih erat lagi saat ia melihat kebawah jembatan agak seram.

"Mas! Pernah enggak beli buah sawit di Desa sebelah sini?"

"Sering malah, Dek."

"Terus, mobil pick up nya lewat mana, Mas!?"

"Ada feri, Dek! Di sana toh. Tapi, gak bisa muatan banyak mobil. Tergantung bawaan nya aja lagi." seraya menunjuk arah kanan katanya agak jauh.

Hampir sejam akhirnya perjalan mereka berdua sampai. Di sungai agak kecil, tenang. Di seberangnya banyak pepohonan.

"Duduk sini dekat, Mas!" Melemparkan umpan tali pancing, meski ia agak kesulitan menggunakan joran, reel pancing punya si, Rai.

"Mas ...! Punya ku, Mas! Ditarik ikan." heboh nya, seraya memutar reel pancing dan mengangkat joran nya.

"Pelan-pelan, Dek! Jangan maju kedepan nanti jatuh." ucap Rai, dengan cepat berdiri di belakang, Iriana.

Iriana, mengangguk, "Ikan apa ini, Mas?" mengangkat joran pancingan nya, menunjuk kan ikan yang tidak terlalu besar.

"Ini ikan gabus, sayang!" setelah beberapa kali, Iriana mendapat kan ikan. Dengan, Rai hanya mendapat enam ikan. Rai, mengaku kalah. Iriana, seperti punya rezeki nya dalam hal memancing.

Setelah hari sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Rai, menyudahi acara mancing nya. Yang ternyata lebih di dominasi kan dengan ikan, Iriana. Lebih banyak memenuhi ember lipat.

"Mas! Aku hoki ya?" Terkikik seperti mengejek, Rai. Yang mendapatkan sedikit.

Saat ini mereka sedang berkendaraan melewati jembatan gantung.

"Hoki ... Sekali, Mas jadi pengen belajar sama, Adek. Gimana sih cara nya bisa dapat banyak gitu?" terkekeh seraya menatap, Iriana lewat kaca spionnya.

"Nanti, aku kasih kuliah gratis, Mas." senyum nya seraya merapat kan duduk nya, dengan memeluk pinggang, Rai. Lebih erat.

1
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
Abel Peony
Tiba² saja kau teringat dengan Plankton/Hey/
Abel Peony: Aku maksudnya. Typo terus, sih/Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!