NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Papa

Menikahi Calon Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Paksaan Terbalik
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT SINGKAT 28 SEPTEMBER 2023

Nyata pahit yang Vanessa pernah alami adalah, tak diakui oleh ibu yang telah melahirkan dirinya.

Terlebih, kala Vanessa baru mengetahuinya; tahu bahwa sang ayah yang sangat dia cinta telah lama disakiti ibu cantiknya.

Kekesalan, dendam, amarah, rasa ingin membuktikan membuat gadis 17 tahun itu bertekad untuk merebut kekasih ibunya. "Hello, Calon Papa Tiri...."

"Oh Shitttttt! Aku tidak berniat menikahi mu, gadis kecil!" Rega Putra Rain.

Polow IG kooh... [ Pasha_Ayu14 ] karena di sana terdapat mini clip untuk beberapa nopel kooh...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HOP ENAM

Penerbangan baru ada pagi ini. Malam tadi Vanessa menginap di hotel yang paling dekat dengan bandara.

Bisa dikatakan naas karena saat akan check out, kembali Vanessa dipertemukan dengan Om Om tampan yang tidak dia sukai. Matanya berputar malas, dunia seolah sangat sempit.

"Hh... Kau mengikuti ku, anak kecil?"

Sambil meraih kartu kredit dari tangan resepsionis, Vanessa ngeluyur. Sedang pria yang barusan terkekeh tampak mengerutkan dahinya keheranan.

Dalam sejarah hidup menjadi pria matang. Baru ada gadis seumuran Vanessa yang sesantai itu saat berjumpa dengan Rega.

Tak ada teriakan kagum, hentakan terpesona apa lagi pukulan ingin dimanja. Vanessa yang mengaku pernah tidur bersamanya, bisakah bersikap biasa saja?

Melihat tepian celana pink yang dikenakan Vanessa, Rega menggeleng demi menepis angan kotornya. Karena jujur, dia ingin tahu apa yang terjadi di dalam kamar hotel saat dia mabuk bersama anak gadis itu.

Apakah murni hanya tipuan untuk mengadu domba dirinya dengan Hilda, atau memang benar-benar terjadi hal yang serius.

Rega dan kedua asistennya segera berangkat ke bandara. Dan lagi-lagi, Vanessa memutar bola matanya saat bertemu dengannya di pintu keberangkatan.

Rega hanya mengulas kerut tipis di kening yang sudah cukup pening. Kenapa dunia seakan hanya tercipta untuk mempertemukan mereka.

Bahkan, sampai naik dan masuk ke dalam pesawat mereka masih berjalan beruntun menuju tempat yang sama.

"Om ngikutin Anes, hah?" Rega tersentak dan reflek memberhentikan kakinya yang hampir saja menabrak gadis itu. "Bisa tidak jangan berhenti mendadak!"

"Ngapain Om ngikutin, Anes?"

Rega tertawa remeh dengan ujung bibir yang terangkat sebelah. "Ini tempat duduk ku."

Tubuh kecil Vanessa disingkirkan demi tak menutupi akses jalan Rega untuk duduk di sofa first clas miliknya.

Vanessa mengernyit. Dia kemudian menilik nomor kursi yang dia dapatkan. Dan parahnya dia harus duduk di seberang sofa Rega.

Rega terkekeh remeh, ternyata gadis cantik yang barusan gede rasa kini duduk memakai sabuk pengaman dengan gesture arogan di kursi sebelahnya.

Rega menoleh ke belakang, Sofie dan Antoni sudah duduk di masing-masing kursinya. Untuk sesekali ia melirik ke arah Vanessa yang berpaling ke arah jendela.

"Ehm..." Beberapa kali Rega berdehem. Dan itu membuat Vanessa risih hingga tertoleh.

"Atas nama kemanusiaan. Om bisa minum air, Anes!" Rega menangkap refleks botol minum berwarna merah muda yang dilemparkan Vanessa ke dadanya. "Kau!"

"Tidak perlu malu. Ambil saja. Dan berhenti berdehem. Berisik, mengerti?" Rega terpaku kesal, bisa-bisanya anak ingusan ini bicara seperti itu padanya.

Tak diminumnya, Rega justru melempar kembali botol merah muda ke atas pangkuan Vanessa. "Aku tidak butuh!"

Mereka sempat terdiam dengan pikir yang saling menghardik lawannya. Tanpa saling tahu bahwa mereka sama sama kecewa pada wanita yang sama yaitu Hilda.

Cukup lama hening. Hingga, Rega teringat akan sesuatu yang perlu dia utarakan.

"Drama mu terlalu murahan!" Akhirnya cibiran itu berani Rega cetuskan setelah cukup lama bibirnya gatal hingga hanya deheman saja yang keluar.

"Maksud Om?" Vanessa menatap tajam lelaki yang tergelak meremehkan dirinya.

"Kau pikir aku tidak tahu, kau mengirim foto rekayasa mu ke apartemen kekasih ku. Dan sayangnya, kau tidak berhasil membuatnya percaya."

"Rekayasa?" Vanessa mengerut bibir di atas tawa remeh Rega. Susah payah dia menipu Rega, Hilda tetap kekeuh untuk melanjutkan hubungan dengan Om Om tukang main cewek ini.

"Om lupa kita pernah bermalam bersama. Kita ngamar bareng. Dan Om masih menganggap Mama kekasih?"

"Mama?" Rega tertawa kecil, panggilan Vanessa terlalu berlebihan untuk ukuran seorang keponakan. "Jangan pernah lagi membuat drama seperti ini! Kau perlu ingat, aku tidak mungkin tidur dengan mu!"

"Tidak mungkin?" Vanessa terkekeh. "Kenapa memangnya? Apa karena Om masih perjaka?"

"Kau!" Rega melotot. Dia memang selalu mempertahankan keperjakaannya. Tapi, rasanya malu saat anak itu mempertanyakan.

"Apa?" sentak Vanessa.

"Jangan pernah lagi membahas malam itu."

"Kenapa? Om malu? Kesucian Om merasa direnggut, begitu? Om mau aku tanggung jawab hah? Hayok, kita nikah kalo begitu!"

"Kau!" tukas Rega, ia menoleh ke kanan dan kiri, dia merasa dipermalukan di depan para awak pesawat. Menyadari rasa malu Rega, Vanessa semakin menggempur lelaki itu.

"Ciye yang pertama kali One Night Stand. Kasihan. Belum nikah udah enggak perjaka."

"Bisa diam tidak!" Mendelik, Rega mencekal pergelangan tangan kecil Vanessa. Beraninya anak kecil mempermainkan dirinya.

"Kak Pramugari, seminggu yang lalu, Om ini sudah kehilangan keperja..."

Belum selesai ucapan Vanessa. Rega susah lebih dulu membungkam mulut kecil yang besar bicara. "Sekali lagi kau bersuara. Aku patahkan leher mu!" ancamnya melotot.

Vanessa terdiam anteng menatapnya, Rega sempat memandang ke arah bibir Vanessa saat menurunkan tangannya dari wajah cantik gadis itu. Tanpa sadar liur pun dia teguk, demi mencegah agar tak terjatuh ke dagu.

"Anes atut." Mendapat ledekan Vanessa. Rega mengepal kuat tangan besarnya. Jika saja di hadapannya ini laki-laki, mungkin sudah dia layangkan tinjunya.

"Bos... Pesawat mau berangkat." Teguran Sofie mengharuskan Rega duduk kembali kepada sofanya. Rega melirik Vanessa dan mendapatkan juluran lidah sebentar.

"Anak ini..." Sialnya anak, bukan wanita yang bisa dia nikahi.

📌 Rencana tiga bab ku tak terpenuhi... Bocil kooh, meresahkan soalnya... Hihi.. Maaf ya... Maaf juga ... Ganti judul pun...

1
Erna Wati
kasihan sekali nasibnya papa Arjuna dia kli nikah ditinggal istri sabar ya papa juna
Erna Wati
Vanessa ko egois si
Erna Wati
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Erna Wati
hahaha sakit perut kocak abis de
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
bisa berantem aja ni mantu dan mertua/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
panas dingin kan km/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
parah ni lanjut
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
rasai sakit kan/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
sungguh licik km Hilda. dan km akan menyesal Rega /Sneer//Sneer//Sneer//Sneer//Sneer/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
jujur Nes aja sm papa Arjuna kasih an nes
Erna Wati
Lumayan
Erna Wati
/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Erna Wati
gila ya ko ada orang model an kaya Hilda ampun
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
kocak abis kelakuan vanesa/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
ada saja km bangsa lanjut
Erna Wati
ketemu juga cerita nya papi Rega dan mommy bangsa lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!