Bryan (Cinta Lama)

saat sedang mengobrol dan di selingi canda tawa, Tiba-tiba ada yang mendekati mereka dan meminta berkenalan dengan Andrea, seorang pria tampan berkulit putih, berambut coklat, bermata kecil, berhidung mancung pria sempurna dimata kaum hawa dia adalah Antoni putra pemilik perusahaan ini, namun nasibnya sama seperti Bryan dia harus memulai kariernya dari bawah dahulu oleh karena itu tak ada yang tahu kalau dirinya adalah anak pemilik perusahaan kecuali Bryan. mereka saling kenal karena pernah bertemu sebelumnya saat ayah Lexi dan ayahnya mengadakan pertemuan bersama.

"Hai... boleh kenalan? " sapanya to the point pada Andrea.

padahal di sana ada Bryan, tapi Antoni seolah tak perduli.

cari masalah nih orang.

batin Bryan.

Antoni mengulurkan tangannya didepan Andrea, Andrea bingung mau menyambut tangan itu atau tidak, dia lalu melihat ka arah Bryan, Bryan terlihat tidak suka dengan kelakuan Antoni.

"Aku Antoni nama mu siapa? " tanya Antoni ramah.

"Gue Bryan" malah Bryan yang menyambut uluran tangan Antoni.

Dan hal itu kontan membuat Antoni tertawa.

"Hei... aku mau berkenalan dengan dia kawan bukan dengan mu" ucap Antoni tersenyum. sinis.

"Nggak ada laki-laki yang boleh kenalan sama dia kecuali gue, karena dia milik gue" ucap Bryan ketus.

"Aish... kau ini ketus sekali sih"

"Apa dia tahu siapa kau sebenarnya? " bisik Antoni di telinga Bryan.

"Diem lu pergi lu dari sini" usir Bryan kesal.

"Hahaha aku tahu kau hanya bermain-main saja dengannya kan? jadi boleh kan aku juga ikut dalam permainan ini" ucap Antoni dengan nada meledek.

Bryan yang tak terima ucapan Antoni langsung ingin memukul Antoni, tapi Andrea berhasil mencegahnya.

"Iyan... jangan berkelahi nanti kamu bisa di keluarkan, aku tak mau kau keluar kerja"ucap Andrea sambil memegang tangan Bryan.

Bryan melihat ke arah Andrea melihat mata Andrea yang menunjukan bahwa dirinya tak sanggup kehilangan Bryan.

" Kita pergi dari sini"Andrea langsung menarik tangan Bryan dan membawanya pergi dari hadapan Antoni.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari jarak kejauhan, mata itu melihat ke arah mereka dengan tatapan tidak suka dan iri.

"Ck kenapa sih cowo-cowo demennya sama cewe cupu kaya Andrea, padahal gue kan lebih oke dari dia ish" gerutu Yumi.

Andrea memang berpenampilan cupu, baju dan celana yang dia gunakan saja longgar semua bentuk tubuhnya tidak terlihat karena kelonggaran pakaiannya, wajahnya pun tidak terlalu cantik biasa saja bila di pandang para wanita tapi entah kenapa bila di pandangan para laki-laki wajahnya polosnya itu sangat menarik hingga menutupi ke cupuannya.

setelah kejadian itu tak lama bel masuk kerja pun berdering dan semua karyawan pun. masuk ke dalam pabrik dan memulai pekerjaannya lagi.

tapi saat di ruang dapur karyawan, saat Bryan sedang minum untuk menghilangkan dahaganya Yumi menghampirinya.

"Hei... Bray... "sapanya genit.

Bryan hanya melirik saja sambil meneguk air di gelasnya.

" Aku lihat tadi ada yang mau kenalan dengan Andrea ya? "ucapnya seolah memancing.

Tapi Bryan tahu itu karena dia sudah mengenal. sedikit karakter wanita yang ada di depannya ini.

" Hehe ya maklum cewe gue terlalu cantik. jadi banyak yang mau kenalan sama dia hahaha" setelah mengatakan itu Bryan pergi dari hadapan Yumi.

Yumi yang mendengar itu malah semakin kesal dengan Andrea, dirinya merasa benar-benar kalah saing dengan Andrea padahal Andrea tidak pernah menganggap Yumi saingannya dia tulus berteman dengan Yumi.

...❤❤❤...

Hingga hari terus berlalu, entah kenapa akhir-akhir ini Bryan seolah menghindar dari Andrea, hingga membuat Andrea gusar.

Bukan tanpa alasan Bryan menghindari kekasihnya itu, semua ini karena ayahnya sudah mencium ada yang memantau kegiatan anaknya di luaran sana, Lexi memperingati Bryan untuk menjahui kekasihnya bila ingin Andrea selamat.

Hingga akhirnya Bryan memutuskan untuk keluar kerja tanpa memberitahu Andrea.

"Ck... Andrea... Andrea... kasihan... di tinggalin pacarnya ya... hahaha lagian elu anggap serius ajah sih padahal kan nggak mungkin serius pasti Bryan cuma main-main sama elu deh" Yumi mencibir saat mereka bertemu di ruang ganti karyawan.

"Gue tahu Bryan... dia nggak main-main sama gue, dan gue yakin suatu saat nanti dia pasti akan datang lagi dan nemuin gue" Andrea ketus.

Yumi hanya menjeb-menjeb meledek saja, tapi saat Andrea menatapnya tajam dia jadi ketakutan sendiri.

Andrea berjalan keluar dari ruang ganti dan bertemu dengan Wan di tangga, Wan sengaja menunggunya ternyata disana.

"Andrea ada pesan dari Bryan"

Andrea langsung menghentikan langkahnya saat melewati Wan.

"Dia titip pesan apa pada mu? " tanya Andrea lirih.

"Katanya dia sudah pindah kerja ke kota sebelah, dan dia minta maaf karena tidak memberitahu mu lebih dahulu, sebab semuanya mendadak hanya itu saja yang dia katakan" jelas Wan.

wajah Andrea nampak berbinar padahal hanya pesannya saja yang datang bukan orangnya tapi dia sesenang itu.

"Terima kasih Wan... " ucap Andrea tersenyum.

"Iya... semangat ya... jangan sedih" Wan memberikan semangat pada Andrea dan gadis itu hanya tersenyum saja.

Namun itu ternyata adalah pesan yang pertama dan trakhir yang Andrea dengar dari sahabatnya Bryan, setelah itu Wan tak mendapat kabar dari Bryan lagi, Wan selalu merasa bersedih setiap Andrea menanyakan kabar Bryan padanya,.

Hingga waktu berganti tahun dan tak terasa sudah tiga tahun setelah kepergian Bryan Andrea masih setia menunggu kedatangannya.

Hingga ada satu momen yang harus membuatnya melupakan cintanya itu, yaitu saat perjodohan kakak tirinya dirinya tepaksa harus menggantikan kakak tirinya karena sang kakak melarikan diri bersama pria lain.

Untuk menjaga nama baik keluarga Andrea harus mau menggantikan posisi kakaknya.

"Nggak ayah Rea tidak mau di jodokan, Rea sudah punya pacar ayah" tolak Andrea.

"Kau sudah punya pacar mana pacar mu itu hah?! tidak pernah datang saja kau bilang pacaran" singgung ibu tirinya.

"Bu... seharusnya ibu malu karena semua ini adalah kelakuan anak ibu itu, dia yang harusnya menikah dengan masa Adji bukan Rea" Andrea melawan ibunya.

"Sekarang kau sudah berani melawan ya rupanya, apa kau lupa siapa yang sehari-hari mengurus ayah mu yang sudah sakit-sakitan ini hah?! " ibu marah.

"Sebenarnya tanpa ibu urusi juga ayah bisa aku urus, apa ibu tidak sadar selama ini siapa yang membantu membiayai pengobatan ayah hah?! aku... bu... aku?! bukan anak ibu maupun ibu, kalian hanya numpang disini mengandalkan uang pensiunan ayah dan juga hasil kerja keras ku, tapi apa balasan kalian hah?! hanya mempermalukan ayah saja di depan sahabatnya"Andrea marah.

"Rea sudah cukup nak nggak baik mengungkit sesuatu yang sudah kita berikan nak nggak baik" ucap Ayah lembut.

Hingga akhirnya ayahnya berhasil membujuk putri bungsunya ini untuk menerima perjodohan ini.

saat keluarga sahabat ayah datang mereka yang awalnya tahunya kakak tiri Andrea yang bernama Okta lah yang seharusnya di jodohkan oleh Adji tapi saat pertemuan malam itu ternyata menjadi Andrea yang menggantikannya.

sebenarnya Adji tidak keberatan kalau Andrea yang dijodohkan dengannya, karena sebenarnya Adji juga menyukai Andrea sejak lama, semua karena kepribadian Andrea yang polos dan baik, tidak seperti kakak tirinya, awalnya Adji pun menolak di jodohkan karena yang dia tahu Okta lah yang di jodohkan padanya bukan Andrea tapi saat dia datang dan ternyata Andrea lah yang menggantikannya Adji pun langsung setuju dengan perjodohan ini.

Meski dengan berat hati Andrea menerima perjodohan ini tapi demi nama baik keluarga dirinya pun menerima, dan dia pun berfikir mungkin memang Bryan dan dirinya bukanlah jodoh, karena sudah tiga tahun berlalu tapi Bryan tidak juga datang untuk menemuinya kembali, Andrea fikir Bryan juga pasti sudah mempunyai kekasih lain selain dirinya.

Tapi waktu seolah mempermainkan cinta mereka berdua disaat Andrea sudah bertunangan dan tanggal pernikahan sudah di tetapkan Bryan datang kembali hingga membuat Andrea dilema.

Bersambung.