Pemuda yang kurang beruntung dalam hidup, mendapatkan kesempatan untuk memulai kehidupan yang lebik baik dan penuh warna, tapi apa maksud nya menjadi gadis cantikk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GugunGalaxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Play Boy
3:00 Sore Hari.
Sina yang baru pulang sekolah. Sekarang dia sedang makan makanan enak buatan kakaknya. "Cuma Ayam goreng sama nasi goreng, Tapi ini sangat enak Um~"
Sudah menjadi kebiasaan bagi Sina kalau pulang sekolah, dia selalu lapar dan ingin makan. Jadi, Kakaknya selalu membuatkan makanan sederhana untuknya.
Meskipun dia juga bisa kalau cuma masak nasi goreng. Tetap, kalau di buatkan makanan sama kakak cewek, mengapa kita harus membuatnya sendiri?
"Hm~hm~hm~hm"
Sina menoleh untuk melihat kakak nya turun dari tangga dan menyenandungkan sebuah lagu yang tidak bisa dia pahami
'Hah~ Meski hanya memakai Kaos polos sama celana jins, Kakak tetap cantik'
"Kakak mau kemana sudah cantik gitu"
"Kunyah dulu makanannya sebelum bertanya. Kakak mau main ke rumah Miyu"
Sisi berjalan ke sofa sambil memutar-mutar kunci mobil di jarinya yang putih.
"Apakah kak Miyu teman Sekolah kakak dulu? Aku ikut kak, Aku bosan di rumah. Dan kakak akhir-akhir ini jarang di rumah dan selalu meninggalkanku"
Sisi melihat Sina berbicara agak tidak jelas dengan memakan makanan dengan terburu-buru
"Jika kamu mau ikut, Habiskan pelan-pelan makanannya"
Bagus juga kalau berdua, Soalnya suka bosan kalau bawa mobil cuma sendiri. Dan aku juga sudah lama tidak keluar bareng adek. Sekalian bawa dia main kali-kali
"Eu~ Kenyang"
"Sebentar kak, Aku naik dulu untuk ganti pakaian, gak lama kok tunggu"
'Dia naik tangga dengan langkah brutal'
Setelah beberapa saat....
"Ayo kak Aku siap"
Dan dia kembali dengan pakaian gaun biru langit. Gaun Itu adalah hadiah ulang tahun Sina yang ke 15 dari Sisi. Dia begitu menyukai gaun pemberian darinya
"Sudah? Kalau begitu Ayo"
Sisi bangkit dan berjalan ke garasi mobil. Dia memilih mobil Audi. Mobil ini sangat nyaman kalau bepergian santai
"Pakai sabuk nya"
Mereka mulai berangkat, Rencana hari ini adalah membeli bingkisan buah segar untuk menjenguk bibi Mira lalu pergi ke tempat kerja Miyu dulu, Lalu Main ke rumah nya.
"Bagaimana Sekolah kamu sekarang, Kamu tidak pacaran kan?"
Sisi yang sedang menyetir mobil dengan anggun bertanya pada Sina yang sudah dalam masa nya untuk pacaran.
"Pacaran Apa ah, Aku sekolah dengan baik, Aku tidak mau pacaran"
Jika perlu dikatakan, Penampilan Sina memang cantik, sedikit mirip dengan Sisi. Ada banyak cowok yang nembak dia, Tapi Sina berpikir, dia harus bersekolah dulu dengan baik.
"Itu juga bagus, Kamu harus pintar menilai seorang cowok. Jaman sekarang, Mereka hanya berpikir dengan tubuh bagian bawah nya."
"Um~ Tubuh Bawah apa itu?" Sina menoleh dan bertanya bingung"
"Itu.... Otak kedua mereka mungkin"
Sisi yang di tanyakan tentang ini teringat otak kedua ian yang ganas dan keras, Tiang itu yang membuat nya kewalahan dan kencing dua kali, Wajah nya mulai memerah jika teringat malam panas itu.
Sampai sekarang Kue nya masih terasa agak linu dan lembab jika memikirkan Ayam nya ian. Dia ingin mencicipinya lagi dan memakannya.
'Ck wajah itu lagi, Pasti kakak sedang memikirkan orang itu lagi. Sialan orang itu sangat beruntung bisa mempunyai pacar seperti kakak'
"Kita mau kemana nih"
"Ke tempat kerja Miyu dulu"
"Dia sudah bekerja, Jadi kapan kakak akan bekerja? Kamu selalu saja rebahan"
"Hah~ Kakak malas ah, Kakak adalah ikan asin sejati. Pecinta rebahan sampai mati"
( ๑‾̀◡‾́)✨
Sina memutar bola matanya, Kakak nya selalu bermalas-malasan di rumah dan jarang bergerak. Dia makan, tidur, main game dan berbaring seperti ikan asin memamerkan lekuk tubuh nya yang menggoda.
"Ini kita sampai, Sekalian kita makan saja"
Sisi sudah sampai di tempat kerja Miyu. Ini adalah restoran dengan letak di depan gedung sebuah perusahaan.
"Ayo masuk"
Sisi Masuk dan mencari tempat duduk.
Banyak pasang mata yang menatap kedua bidadari ini ketika mereka memasuki restoran. Yang satu sangat muda dan enerjik, dan satunya lagi mempunyai aura seorang gadis muda yang siap untuk di pinang.
"Permisi mbak"
Sisi memanggil karyawan cewek yang sedang berdiri dengan gadis lain di tempat kasir.
Wanita itu segera datang membawa papan menu ketika ada pelanggan yang memanggilnya.
"Selamat datang tamu, Silakan ini menu nya"
Karyawan wanita itu tersenyum sopan.
"Aku pesan Stik saja sama jus Melon. Adek mau apa?"
"Aku samain saja sama kakak"
"Oke saya pesan stick sama jus Melon 2 porsi"
Sisi menyerahkan menu dan memesan.
"Mohon tunggu sebentar"
Pelayan itu pergi ke bagian dapur untuk menyerahkan pesanan.
Tidak lama kemudian, pesanan datang ke meja mereka, Sisi dan Sina mulai makan sembari menunggu Miyu selesai bekerja.
"Hei Revan, Coba lihat ada gadis super bohay disana"
Seorang cowok dari sekumpulan 4 yang sedang makan di restoran baru saja menyadari keberadaan Sisi yang sangat menonjol di meja nya.
Revan yang di beritahu teman nya menoleh dan melihat kecantikan yang sangat langka sedang makan dengan tangan nya yang lentik dan putih.
'Meski hanya memakai pakaian sederhana, Itu tidak bisa meredupkan cahaya yang di takdirkan untuk bersinar'
Revan berseru dalam hati, dan mulai memandang Sisi dengan lekat. Semakin dia memandang nya semakin dia menyukainya.
Dia adalah seorang play boy veteran yang sangat mengetahui seperti apa rasanya seorang gadis, Kebetulan dia play boy bukan tangan kosong saja. Keadaannya mendukung sekali, Mulai dari keuangan dan tampang juga lumayan tampan dalam tipe ideal yang disukai gadis-gadis muda.
"Ayo van coba lo samperin dia, dan minta Wa nya"
Teman-teman Revan mulai mendorong dirinya untuk menjerat peri ini.
"Hei, Sangat gampang untuk membuat peri seperti ini berbaring dengan mudah. Cukup beri dia uang yang melimpah, mereka akan dengan gampang melebarkan kakinya dan menjilat kita dengan mata matre."
Revan bangkit dengan kepercayaan dirinya yang tinggi, dia punya uang yang banyak, tampan dan juga pandai dalam merayu. Apa susah nya mendapatkan gadis seperti ini.
Dia berjalan dan mendekati meja sisi yang hanya berjarak beberapa meter dari meja mereka.
"Hallo! Cantik, Bolehkah kita saling mengenal"
Sisi yang sedang makan merasakan kehadiran seseorang yang tiba-tiba duduk di kursi meja dia.
Sisi mengangkat wajah dan melihat seorang cowok yang sedang tersenyum menatap dirinya. Mata cowok ini jelalatan memindai bagian-bagian tubuhnya dengan begitu terang-terangan.
'Hah? Sangat tidak sopan menatap gadis seperti itu, Siapa ini? Apakah kamu pikir kamu akan terlihat tampan jika bertingkah seperti itu'
"Maaf, Aku sedang makan jadi tolong jangan ganggu"
Sisi tidak terlalu menerima kehadiran revan, dia menunduk lagi dan mulai makan dengan nyaman.
Revan melihat dengan jelas wajah yang sangat mungil dan cantik ketika Sisi mengangkat wajah nya tadi. Tapi sepertinya gadis ini tidak tertarik kepadanya.
'Hah~ Menarik, Dia agak beda dengan gadis-gadis lain ketika melihat wajah ku'
"Ah, Aku hanya ingin berkenalan saja, kenapa begitu dingin? Apakah kamu suka tas atau apapun, Aku bisa memenuhi nya. Asalkan kita berkencan untuk 2 malam"
Revan tidak menanggapi sikap dingin Sisi, Dia percaya wajah dingin itu akan mencari ketika dia memamerkan strategi nya, Yaitu dengan uang.
Sisi mengerutkan alis nya ketika dia mendengar tentang kencan 2 malam,
'Apakah kamu mengira aku gadis lonte?'
"Aku tidak tertarik, dan aku tidak kekurangan uang. Uangku banyak"
Sisi berbicara tanpa mengangkat wajahnya. Sina juga yang mendengar ini menatap Revan dengan tatapan tajam.
'Apakah dia dari keluarga kaya? Hah~ kalau jalan nya seperti ini, Ini akan susah'
Revan sangat menyayangkan ini, uangku tidak mempan, apalagi wajah nya yang selama ini dia banggakan tidak berpengaruh sedikit pun.
"Bagaimana kalau bertukar nomor wa dulu, siapa tau kita cocok"
Revan tetap gigih dalam pendekatan, Lihat ini. Ini adalah gadis tercantik yang pernah Revan temui dalam kamus perjalanan play boy nya. Jadi dia tidak akan menyerah.
Setelah penolakan untuk kedua kalinya. Cowok ini tetap gigih, hal ini akhirnya membuat sisi sedikit jengkel.
"Pergi sana, Kamu mengganggu makan kami! Dan asal kamu tau, kakakku sudah punya pacar"
Tanpa disangka-sangka Sina yang tadi diam mulai berteriak marah. Teriakan ini akhirnya menarik perhatian orang-orang yang kemudian melihat ke arah meja Sisi.
Revan yang di teriaki pun merasa agak panik karena menerima tatapan dari banyak orang. Dia bangkit dan mengingat wajah Sisi dengan baik. Nanti dia akan meminta kaki tangan ayah nya untuk menyelidiki gadis ini.
'Hah tunggu saja kamu gadis sombong, Tidak akan lama lagi, Aku akan menekan mulai di tempat tidur. Kamu akan tahu bagaimana rasanya tongkat keras miliku'
Revan pergi dengan ambisi di hatinya. Dia harus mendapatkan kecantikan ini apapun yang terjadi.
'Meskipun gadis ini sudah punya pacar, itu akan menambah rasa penaklukannya nanti, dan kamu akan tahu betapa nikmatnya jika kita mencicipi wanita orang lain'
Setelah cowok itu pergi, Sisi terkekeh melihat Sina yang meledak.
"Kapan Sina jadi begitu galak? Kamu mirip ibu ketika memarahi ku saat melihatku rebahan terus"
"Hum~ Aku kesal! Ketika melihat selalu ada lalat yang berterbangan di sekitar kakak"