NovelToon NovelToon
Makin Benci, Makin Cinta

Makin Benci, Makin Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Kata orang, beda antara cinta dan benci itu sangat tipis. Kita bisa begitu mencintai dan sangat mudah berubah menjadi benci, begitu pula sebaliknya.

Begitupun kisah Cinta Arjuna, dimana benci mengalahkan logika. Namun, berubah menjadi cinta yang tidak terkira dan sangat pas rasanya disebut budak Cinta.

Zealia Cinta yang harus menderita dengan mengorbankan hidupnya menikah dengan Gavin Mahendra agar perusahaan yang dirintis oleh Omar Hasan (ayahnya) tetap stabil. Hidupnya semakin kacau saat dia menggugat cerai Gavin dan menjadi kandidat pengganti CEO di perusahaan tempatnya bekerja.

Arjuna Kamil, putra pemilik perusahaan menuduh Zea ada main dengan Papanya. Berusaha mendekati Zea untuk membuktikan dugaannya.

Siapa dan bagaimana rasa benci dan cinta mereka akhirnya berbalik arah? Simak terus kelanjutan kisah Zea, Arjuna dan Gavin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Ada Perempuan Lain

“Astaga,” pekik Arjuna. “Apa yang kau lakukan?” Arjuna meraih tangan Zea, entah luka dijari yang mana yang jelas sudah banyak darah merembes. Mengeluarkan sapu tangannya dan membalut luka Zea untuk pertolongan pertama.

“Hentikan, biarkan saja,” pekik Zea.

“Apa kau sudah gila? Ini tidak akan membunuhmu hanya akan menyiksamu saja.”

Zea menghancurkan cermin yang menempel di dinding ruangannya menggunakan kepalan tangan. Kesal dan kecewa terhadap apa yang dia alami, membuatnya gelap mata dan refleks meluapkan kekesalan dengan memukul apa yang ada di dekatnya.

“Pergilah, aku bisa atasi sendiri.”

Arjuna mengeluarkan ponselnya menghubungi Ucup. “Cup, lo tahu klinik atau rumah sakit terdekat?”

....

“Ibu Zea kecelakaan, tangannya terluka kena pecahan cermin. Gue antar dia ke klinik, lo handle kerjaan di sini ya!”

“Ayo,” ajak Arjuna.

“Tidak perlu, kamu bisa urus hal lain. Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil.”

“Luka kecil? Lihat darahmu sudah kemana-mana.” Arjuna benar, pakaian yang dikenakan oleh Zea bahkan sudah kena noda darahnya sendiri, juga meja dan lantai termasuk tangan dan seragam Arjuna. “Ikut aku atau aku akan laporkan kalau ini bukan kecelakaan tapi usaha bunuh diri,” ancam Arjuna yang lumayan berhasil membuat Zea goyah.

“Kamu kenapa sih, ini urusanku.”

Arjuna sudah kembali mengeluarkan ponselnya, akan mengeksekusi ancamannya “Oke, fine. Aku ikut.”

Saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil Zea, dimana Arjuna yang mengemudi. Menuju rumah sakit terdekat dan selama perjalanan Arjuna sesekali menoleh ke arah Zea yang menggigit bibirnya menahan perih.

Ada apa dengan pikiran perempuan ini? Apa karena ejekan saat meeting tapi kenapa dia tersingung di bilang murahan kalau memang kenyataannya begitu.

Dokter dan perawat sedang melakukan tindakan untuk luka di jemari Zea. Ada bagian yang harus dijahit dan diperban.

“Seminggu lagi kita cabut benangnya, ini ada obat minum tolong dihabiskan dan jangan dulu kena air,” ujar dokter sambil menyerahkan resep pada Arjuna. “Pasien bisa langsung pulang setelah urus administrasi dan ambil obat.”

Arjuna menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan Zea yang mana jarinya masih di urus oleh perawat. Setelah membayar tagihan perawatan serta mengantri untuk mendapatkan obat, Arjuna kembali ke UGD dimana Zea berada dan menyerahkan nota pembayaran pada salah satu perawat.

“Ibu Zea sudah boleh pulang ya, jangan lupa kembali satu minggu lagi.”

Arjuna sempat menghubungi Leo dan menyampaikan apa yang Zea lakukan. Dia juga meminta Leo merahasiakan kebenaran dan menyampaikan kalau Zea kecelakaan bukan karena sengaja.

“Ibu tinggal dimana, biar saya antar sekalian.” Arjuna mulai melajukan mobil meninggalkan rumah sakit.

“Kita kembali ke kantor saja.”

Arjuna tersenyum sinis, “Giat amat sih, tangan udah dijahit aja masih tetap mau ke kantor. Mau dapat penghargaan apa?”

“Kamu nggak usah kurang ajar gitu bisa nggak?” Arjuna hanya mengedikkan bahunya respon akan pertanyaan Zea.

“ Terima kasih sudah menolong saya, jadi kita kembali ke kantor.”

“Saya tadi dengar sekilas apa yang dibahas di ruang rapat, termasuk ejekan dari Pak siapa itu yang agak botak?”

“Apa yang kamu dengar?” tanya Zea.

“Tentang layanan kepuassan,” sahut Arjuna lirih.

Zea menghela nafasnya lalu menatap ke arah jendela.

“Saya tidak bermaksud ikut menyingung Ibu dengan masalah ini. Tapi, apa yang Bapak botak tadi katakan bisa saja mewakili sebagian orang. Dengan kondisi Ibu terluka tapi memaksa ke kantor bukan membuat mereka simpati tapi malah semakin benci dan ingin menghujat lebih lagi. Tidak percaya? Ayo kita buktikan!”

“Tidak usah, antar saya pulang,” pinta Zea lalu menyebutkan alamat apartemennya.

Arjuna mengerutkan dahinya mendengar daerah dan nama apartemen dimana mereka tuju. Sebagai seorang putri pengusaha dan istri dari Gavin Mahendra rasanya pantas saja Zea tinggal di lingkungan elit tapi ini ....

Arjuna menatap tidak percaya penampakan apartemen yang menjulang dihadapannya. Zea bahkan sempat memanggilnya karena melamun.

“Kamu kalau mau kembali ke kantor, bawa aja mobil saya. Yang penting nanti ada yang bawakan tas dan ponsel ke sini,” titah Zea lalu meninggalkan Arjuna.

“Ibu Zea, tunggu.” Arjuna berjalan dan mensejajari Zea. “Ini kunci mobil Ibu, nanti saya antar tas Ibu pake motor saya aja. Unit Ibu dimana?” tanya Arjuna masih berjalan di samping Zea.

“Terima kasih atas bantuanmu, tagihan rumah sakit nanti saya ganti via transfer.”

Arjuna mengabaikan ucapan Zea memilih menatap isi apartemen milik wanita itu dihadapannya. Benar-benar tidak sesuai dengan ekspektasinya, padahal wanita itu bisa minta hunian mewah pada suami atau Abraham sebagai imbalan akan affair yang mereka lakukan.

“Kamu akan kembali ke kantor atau terus celingak celinguk disini?”

“Hm, saya balik kantor. Ibu yakin bisa beraktivitas dengan kondisi tangan itu?”

Zea mencoba menggerakan tangannya memang sakit dan dia baru sadar maksud Arjuna kalau jemari yang terluka adalah tangan kanan. Artinya akan ada gerakan yang tidak bisa dia lakukan karena luka itu.

Arjuna sudah kembali ke perusahaan dan berada di pantry. Ditemani Ucup yang penasaran dengan kondisi Zea.

“Jadi ceritanya gimana toh?”

“Nggak gimana-gimana,” sahut Arjuna.

“Sampeyan tuh aneh ya, ini tadi banyak yang tanya masalah Ibu Zea tapi saya nggak ngerti makanya saya jawab tunggu kamu datang.”

“Mas Ucup, Bang Juna udah datang belum? Eh Bang Juna, gimana kondisi Ibu Zea? Terus itu cermin bisa melukai tangan dia gimana ceritanya?” Nia yang berada di pantry memberondong pertanyaan untuk Juna dengan mimik wajah menggoda.

“Kamu nanya atau bertanya-tanya?”

“Ih Bang Juna,” ujar Nia malu-malu sambil memukul pelan lengan Juna.

Arjuna sendiri menatap Ucup sambil memberi kode kalau dia tidak suka dengan perempuan itu. Ucup hanya mengedikkan bahunya. Belum juga Arjuna menjawab pertanyaan Nia, datang lagi rekan Nia lainnya yang menanyakan hal yang sama. Tapi bukan karena mereka peduli pada Zea melainkan dijadikan bahan untuk bergunjing.

“Jadi,” Arjuna menjeda ucapannya membuat beberapa orang yang menunggu dengan antusias termasuk Ucup semakin penasaran. “Saya harus menemui Pak Leo dan menyampaikan pesan dari Ibu Zea dan Mbak-mbak yang cantik dan rajin-rajin ini termasuk juga Ucup yang ganteng silahkan lanjutkan pekerjaannya.”

Arjuna mendapat sorakan lalu terkekeh lalu meninggalkan pantry untuk menemui Leo.

“Menurut lo aneh nggak, untuk apa dia begitu. Pencitraan?”

Leo hanya mengedikkan bahunya dan tetap fokus pada dokumen dihadapannya. Membuka lembar demi lembar dan membaca dengan teliti, walaupun telinganya mendengar apa yang disampaikan oleh Arjuna. Tentu saja pria itu membicarakan Zea, lagi-lagi Zea. Bahkan dalam hati Leo menyumpahi Arjuna jatuh cinta pada Zea.

“Lo dengar yang gua bilang nggak?”

“Dengar dan biarkan itu menjadi urusan Ibu Zea. Sekarang kamu minggir dari kursiku, apa jadinya kalau ada yang melihat seorang OB duduk di kursi asisten CEO sedangkan pemilik kursinya duduk di kursi tamu. Bangun!” titah Leo pada Arjuna.

“Kalau aku sudah menjadi CEO di sini, lo akan menempati posisi OB untuk satu minggu pertama. Lo rasakan sendiri gimana rasanya badan gue pada pegel karena angkat-angkat galon dan bolak-balik bikin minuman. Pada manja amat sih karyawan, minum aja nyuruh orang lain yang buat,” gerutu Arjuna.

“Terserah. Selama kamu belum menjadi CEO, aku masih atasan dan kamu bawahan.”

Arjuna berdecak kemudian berjalan menuju pintu.

“Mau kemana?”

“Aparteman Ibu Zea, nganterin tas dan ponselnya sekalian cari tahu ada apa gerangan dia tinggal di apartemen murahan.”

“Arjuna, hentikan. Zea itu istri orang.”

“Lalu?”

“Ck, aku hanya khawatir kamu menemukan kenyataan yang jauh berbeda dengan apa yang kamu pikirkan dan kamu malah jatuh cinta dengan wanita itu.”

Arjuna terbahak mendengar ucapan Leo.

“Gue jatuh cinta sama Zea? Gila kali, lo pikir nggak ada perempuan lain yang bisa untuk gue goyang sampai harus jatuh cinta dengan dia.”

1
Siti Masitah
nih..tua tua keparat..mwnya stroke aj
Siti Masitah
ya wes men ke wae..paling kena penyakit kelamin si juna
Anonymous
qu suka kegigihanmu juna.../Facepalm/
Siti Masitah
thor..napa pemeran lk2nya suka celap celup sih..kasian pemeran pr nya dpat seken..
Lin Frie
kamu memang gentelman sesuai namamu arjuna...☺☺☺
Lin Frie
arjuna🤣🤣🤣
Lin Frie
kasihan zea sungguh sulit..
Lin Frie
😔😔😔😔
Dwi apri
ya Allah kasihan zea...
kpn kira2 zea bisa bahagia thor...
Dwi apri
hah...
angel wes..angel..

piye jun....
Dwi apri
terimakasih thor..novelmu bisa membuat q ketawa.ketiwi...
Dwi apri
kePDan yg hakiki ya jun....🤣🤣🤣🤣
Dwi apri
hemm😌😌😌mode menyesal atau cuman modus
Dwi apri
minta di slepet nih si juna
Dwi apri
wah bakalan ketawa ngakak jungkir balik nih si mauren klo beneran calon suaminya arjuna🤣🤣🤣🤣
Dwi apri
gendeng si juna
Dwi apri
dan....
bersambung....
Dwi apri
gonjang ganjing dunia persilatan
Dwi apri
kepedean si juna...berharap dicemburui zea
Dwi apri
semakin tertantang si juna sm bu zea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!