Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Hidup Baru Arisha
Setiap perempuan pasti menginginkan pendamping yang bisa memberinya cinta dan kasih sayang. Pernikahan menyatukan dua orang dalam satu ikatan. Bukan hanya sekedar nafsu, namun cinta juga penting dalam sebuah hubungan.
Risha melihat tubuhnya yang terbalut gaun putih dikaca rias didepannya. Gaun warna putih, melambangkan kesucian. Namun tidak untuk pernikahannya yang hanya hitam diatas putih.
Berkali-kali risha menetralisir perasaannya yang bergemuruh deg-deg an tidak karuan. Gaun yang begitu indah, didesain oleh perancang busana terkenal. Cantik anggun dan menawan, sebutan yang pantas untuk Arisha.
Rambutnya yang dicurly tergerai bebas. Butiran mutiara berbentuk bunga, kini melekat sempurna sebagai hiasan diatas kepalanya. Risha nampak bak seorang bidadari tak bersayap, dan sebentar lagi gadis itu akan menjadi milik Tuan Shean Elza Winara.
"Aku baru melihat pengantin secantik dirimu." Puji Mrs. Eriz sembari memperhatikan kembali hasil karya tangannya.
Mrs. Eriz, MUA terkenal dinegeri sebrang. Nyonya rose dulu begitu mengimpikan, jika suatu saat anaknya menikah beliau akan menggunakan jasa MUA itu. Pernikahan pertama shean diadakan dilondon, dan elma sudah punya MUA pilihannya sendiri. Kini akhirnya kesampaian juga mendatangkan Mrs. Eriz diacara putranya.
Risha tersenyum malu.
"Mrs. Bisa aja."
"Pasti Tuan muda bahagia, punya calon istri jelma'an Bidadari seperti ini." Mrs. Eriz mengedipkan sebelah matanya. Suka sekali menggoda Gadis itu.
Risha tersenyum simpul. Anda saja semua itu benar, anda saja pernikahannya karena cinta. Mungkin sekarang mereka akan menjadi pangeran dan putri dalam kerjaan, walau sementara.
Ceklek.
Suara pintu ruangan yang dibuka membuat kedua orang itu menoleh kesumber suara.
Nyonya rose dan Deyna berjalan memasuki ruangan. Kebahagiaan terukir jelas di wajahnya.
"Mrs. Dimana calon kakak iparku? Mengapa malah bidadari yang ada disini?" Goda deyna menahan senyumnya.
Nyonya rose dan mrs. Eriz tertawa mendengarnya. Sedangkan risha menunduk malu.
"Saya puas dengan hasil karyamu, mrs." Puji nyonya rose.
"Thank you, nyonya. Menantumu memang sudah cantik. Make up yang kuberi itu tipis, tapi lihatlah. Dia sempurna." Mrs. eriz memegang bahu risha agar menatap nyonya rose.
"Kamu cantik, sayang." Ucap nyonya rose. Wanita itu begitu bahagia.
"Ma-kasih, nyonya." Jawab risha gugup.
"Jangan nyonya, dong! Aku ini calon mertuamu. Panggil mama, seperti shean memanggilku."
"I-iyaa..Ma"
Nyonya rose tersenyum mendengar panggilan risha. Walau mereka belum kenal lama, namun wanita paruh baya itu begitu nyaman dengan sosok risha.
"Ma, acaranya akan dimulai. Ayo kita keluar." Ucap deyna.
"Ayo"
Nyonya rose dan deyna pun mengapit kedua tangan Arisha. Bagaikan ratu yang akan dibawa bertemu seorang raja. Risha meraskan ketulusan dihati kedua perempuan itu.
Ketika kakinya yang terbalut high heels 7cm melewati karpet merah menuju altar. Jantungnya berdetak sangat cepat. Disampingnya kini bukan deyna dan nyonya rose. Namun Lisa dan nyonya Yuni, sepanjang melewati karpet merah kedua orang itu seperti dukun yang membaca mantra. Namun tetap ada senyuman yang ditampilkan sebagai bentuk kebahagiaan. Palsu.
Risha mengabaikan ocehan kedua orang itu. Fokusnya sekarang hanya masa depan, yang tinggal beberapa langkah darinya.
Seorang pangeran dengan balutan Tuxedo warna hitam kini menantinya diujung karpet. Senyumnya mengiringi sepanjang perjalanan sang Ratu yang tak kunjung sampai.
Shean mengulurkan tangannya menyambut kedatangan Calon pengantinnya. Dengan malu dan ragu, risha meletakkan tangan kanannya diatas telapak tangan Calon suaminya. Nyonya yuni dan lisa mengundurkan diri. Shean menggandeng tangan calon istrinya untuk mengucapkan janji suci pernikahan diatas altar dan disaksikan banyak pasang mata.
Tetesan air mata mengiringi Janji yang diucapkan Arisha. Janji suci namun pada akhirnya akan diingkari juga, dalam waktu dua tahun lagi.
Risha memejamkan matanya ketika Sebuah ciuman mendarat dikeningnya. Akhirnya.. Setelah beberapa hari menunggu waktu yang membawanya kejalan yang berbeda, kini terjadi juga. Hidup yang baru akan dijalaninya.
"Maafkan Arisha, bu.." Batinnya.
Acara ijab kobul dan janji pernikahan telah usai. Pesta yang diadakan dua jam yang lalu pun juga. Para tamu-tamu undangan sudah mulai meninggalkan gedung hotel milik WNGroup. Niatnya shean hanya mengadakan acara sederhana. Sialnya nyonya Rose dan tuan gibran menolak. Mereka ingin pernikahan ini diketahui semua orang, bahkan kalau perlu mantan istri shean mengetahuinya.
"Mengapa kamu menikahkan Risha, bukan Lisa? Seharusnya yang menjadi menantu Keluarga Winara itu Lisa.." Nyonya yuni menatap suaminya tajam.
Wanita itu tidak rela melihat kehidupan Anak tirinya yang selalu beruntung ketimbang putrinya.
Lisa selalu dibedakan dengan risha. Risha cantik, mandiri, cerdas, bahkan kuliah dengan lulusan terbaik. Sedangkan lisa, sedari kecil sudah terbiasa manja dan apa yang diminta akan dimilikinya. Sehingga membuat Lisa jadi pemalas bahkan nilai sekolahnya pun terkadang dibawah rata-rata.
"Takdir tidak ada yang tahu. Sudahlah.. biarkan Risha bahagia. Nanti juga lisa dapat jodohnya." Jawab tuan arga. Pria itu sudah kesal mendengar ceramah dan protes an istrinya mengenai pernikahan Risha sejak kemarin.
"Kamu selalu saja membela anak mantan istrimu itu! Selalu saja risha, risha dan risha!.."
"Dia juga putriku! kalau kamu lupa. Jangan usik kehidupan keluarganya lagi. Hentikan rasa iri dan dengki mu pada risha angga dan Anita." Setelah mengatakan itu, tuan arga pun melangkah pergi tanpa mendengarkan istrinya. Stres lama-lama.
..._***_...
"Waahhh, Anteng yaa.. mentang-mentang sekarang sudah punya, mama baru.." Ucap deyna. Gadis itu bahagia melihat keponakannya yang berada digendongan Mama barunya.
Archie nampak tenang dalam gendongan Risha, setelah berhari-hari Rewel.
"Awas aja kalau setelah ini masih nangis terus. Papa akan membuang mama barumu." Ancam shean menatap putranya.
Tiba-tiba Baby Archie menangis. Tatapan tajam pun langsung tertuju pada shean.
"Beraninya kau mengancam, cucu kesayanganku!" Ucap tuan gibran.
"Dia juga putraku." Shean tak mau disudutkan. Enak saja, Archie itu kan.. hasil kerja kerasnya!
Risha mengayunkan tubuh kecil archie pelan. Pria kecil itu mulai terlelap setelah diberi Susu Formula.
Nyonya rose dan deyna menyiapkan keperluan archie yang tadi dibawa. Sedangkan Vena, adik pertama shean sudah pulang setelah pesta selesai tanpa bergabung sebentar dengan keluarganya. Vena kesal, karena saingannya dulu dikampus kini menjadi Kakak iparnya.
Sebelum pulang, tuan arga menghampiri risha sebentar. Anak dan istrinya sudah dimobil, malas bertemu Risha katanya.
"Jangan khawatirkan ibumu dan angga. Nanti ayah yang akan mengurusnya."
Risha menyeringai. "Terima kasih. Tapi saya masih bisa mengurus ibu dan adik saya." Jawab risha.
"Baiklah. Jika butuh ayah, langsung telepon saja."
Sok kepedean. Siapa yang butuh dia? Kemana saja selama ini? Mengapa ibu nita sakit baru muncul.
Risha tidak menanggapi.
"Tuan Winara, terimakasih sudah menerima putri saya." Ucap tuan arga ketika tuan gibran menyapanya.
"Terima kasih kembali. Saya menyukai putrimu menjadi istri putra saya." Jawab Tuan Gibran.
Selesai sekedar bersapa tanya jawab. Shean pun akhirnya mengakhiri obrolan mereka dengan mengaja Risha dan putranya pulang segera. Alasannya sudah semakin sore, tak baik untuk Archie yang seharusnya belum bisa keluar rumah terlalu lama.
Dua mobil mewah memasuki pelataran rumah mewah keluarga Winara. Risha yang sudah pernah menginjakkan kakinya dirumah tersebut pun masih kagum juga. Rumah yang mungkin tiga atau empat kali lipat dari rumah ayahnya. Namun hanya seperempat kurang dari rumah ibunya yang sederhana.
"Ayo masuk, sayang. Mulai sekarang, rumah ini rumah kamu juga.. " Ucap nyonya rose. Wanita paruh baya itu merangkul pundak menantunya yang menggendong Archie untuk masuk kedalam rumah.
"Mengapa dia dibawa kemari?.. " Suara lantang dan tidak suka terdengar dari ruang tamu.
Seketika semua yang mendengar pun langsung menatap Kearahnya.
*
*
*
*
*
Bersambung...
Kenalan yuk...
Ig : @dsifaadian
FB : @Desiva dian
aturannya kamu bikin pak suami jatuh cinta dan bucin, rasa kamu jangan kasih liat dulu 🤭