NovelToon NovelToon
ACCIDEN IN LOVE

ACCIDEN IN LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sinho

Kecelakaan terjadi dan melibatkan dirinya, seorang wanita dari keluarga NUGRAHA akhirnya harus ikut bertanggung jawab dengan sosok laki-laki yang akhirnya lumpuh.
Masa depan yang sudah terpampang indah harus hancur karena sang kekasih meninggalkan dirinya, hingga permintaan untuk menggantikan posisi wanitanya diajukan untuk sebuah kekecewaan.
Akankah pernikahan keduanya berakhir Bahagia?
Muncul kah benih-benih Cinta pada akhirnya?
Bagaimana keduanya akan menjalani sebuah pernikahan tanpa dasar Cinta?
yuk..kita ikuti keseruan Karya Author terbaru, semoga bisa menghibur dan memuaskan para pembaca dengan kisah ini.
(Salam sukses, sehat dan jangan lupa Bahagia.. Author Sinho)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

Tapi tunggu, Afita seolah merasakan ada yang kurang dalam dirinya, dan

"Zafian !" Teriaknya lebih keras lagi.

"Sh-it !, Kau mengagetkanku Afita !" Sahut Zafian yang tentu saja langsung terkejut.

"Dasar !, Kau melepas hijab ku ?" Ucap Afita yang berusaha meraih hijab yang sudah terlempar ke atas meja di dekat Zafian.

Zafian yang sudah kesal bukan kepalang, langsung melancarkan aksi membalasnya dengan mendorong tangan kiri Afita yang tengah bertumpu.

Brug.

Dan kini tubuh Afita mendarat tepat diatas dada bidang Zafian, rasa terkejut membuat Afita sontak bergerak ingin keluar dari zona yang tidak aman, namun apa yang terjadi?, Zafian justru tersenyum aneh dan membuatnya merinding, tangannya bahkan sengaja menahan tubuh Afita.

"Mi minggir !" Ucap Afita tergagap, merasa tidak enak ditambah degup jantungnya yang tidak karuan.

"Memangnya siapa yang diatas?, Kenapa aku yang harus minggir" jawab Zafian masih setia di posisinya.

"Ck, kau sengaja kan, dasar !" Ucap Afita langsung bergerak dan melompat ke samping, menyambar hijab lalu segera memakainya kembali.

Tanpa basa-basi Afita kembali menempati sofa yang dirasa cukup aman untuk pikiran dan juga perasaannya, detak jantungnya yang masih belum tenang betul membuatnya harus memutuskan hal itu, berharap melewati waktu istirahatnya dengan tenang.

sementara Zafian masih terdiam setelah membenarkan posisinya, kehangatan tubuh wanita yang kini berstatus istrinya membuat dirinya tidak karuan, bahkan tubuhnya merasakan getaran yang hebat membuat has-ratnya tiba-tiba bergejolak.

"Sial, ayolah, kendalikan dirimu Zafian" ucapnya dalam hati.

**

Empat hari berlalu, dan pagi yang sangat indah bagi Afita yang tengah sumringah karena sudah menyelesaikan tugas bulan madu dan akan kembali berkutat dalam dunianya.

"Bahagia sekali?" Tanya Zafian melihat senyum Afita.

"Tentu saja, aku akan kembali ke Apartemen, dan bekerja seperti biasanya, sangat menyenangkan !" Ucapnya dengan senyuman lebar.

"Oh ya?" Sahut Zafian dengan senyuman misteriusnya.

Afita yang melihat hal itu merasa aneh, menduga sepertinya Zafian merahasiakan sesuatu yang belum dia ketahui.

Mobil meluncur perlahan di jalanan, masih tidak ada obrolan dari dua orang yang harusnya berbahagia dengan pernikahan.

"Kita ini mau kemana?" Tanya Afita pada akhirnya karena merasa mendapati rute yang berbeda dari biasanya.

"Tentu saja pulang" jawab enteng Zafian.

"Mengantarmu dulu?" Tanya Afita masih belum paham.

Tidak ada jawaban dari Zafian yang malah memejamkan mata, beberapa malam bersama dengan Afita ternyata tidak semudah yang dia kira, bahkan dirinya harus sering menahan has-rat yang biasa dia lakukan sedikit bebas dengan kekasih sebelumnya.

Sampai di sebuah Mansion yang lumayan mewah, Afita mengerutkan kening dan mengagumi keindahan tatanan taman yang melengkapi.

"Wow, indah sekali, ini Mansion mu?" Tanya Afita saat mobil sudah berhenti sempurna.

"Bantu aku" ucap Zafian yang bukannya menjawab, malah lebih tepatnya memberikan perintah.

"Iya, siap tuan Zafian Al Faradz" sahut Afita sedikit kesal.

Zafian menoleh dan menatap Afita, mengamati pergerakan istrinya yang kini tengah beranjak untuk membantunya keluar dari mobil dan berpindah ke kursi rodanya.

Afita mendorong perlahan, tentu saja ikut masuk ke dalam Mansion dan disambut oleh Anita sang bunda dengan senyuman bahagianya.

"Kalian sudah datang?, Alhamdulillah" ucap Anita kemudian mendapat pelukan hangat dari putra dan juga menantunya.

"Tolong bawa aku ke kamar, badanku lelah setelah perjalanan" ucap Zafian.

Afita langsung mendorong kembali menuju kamar Zafian, sampai di dalam, Afita membantu Zafian untuk beralih diatas tempat tidur.

"Ada lagi?" Tanya Afita.

"Tidak, terimakasih" ucap Zafian.

"Jadi, aku boleh pergi sekarang?" Tanya Afita dengan senyuman yang mengembang.

"Pergi?, Maksud mu?" Tanya Zafian dengan mengerutkan keningnya.

"Aku akan pergi pulang tentu saja, di apartemen ku" jawab Afita dengan senang.

Zafian menggelengkan kepala dan masih menatap Afita. "Kita sudah menikah, sekarang disinilah tempat tinggal mu" jawab Zafian datar.

"What..!!" Pekik Afita sangat terkejut.

"Pelan kan suaramu, suka sekali kau ini berteriak" ucap Zafian.

"Tunggu-tunggu, kau bercanda kan Zaf?" Sahut Afita langsung mendekat dan duduk di depan Zafian yang tengah berbaring, rasanya masih tidak percaya dengan perkataan laki-laki yang ada didepannya, berharap apa yang didengarnya tadi suatu kesalahan kosakata saja.

"Aku lelah, tidak ada waktu untuk bercanda denganmu" ucap Zafian, dan sukses membuat Afita makin melongo tak percaya.

"Ini tidak mungkin, semua pekerjaanku ada di Apartemen, baju dan perlengkapan ku juga ada disana, mana mungkin aku harus berada disini Zaf, ayolah?" Sahut Afita seolah memohon untuk merubah keputusan suaminya.

"Sudah dipindahkan" sahut Zafian membuat Afita makin putus asa.

"Buka ruang itu, semua baju dan perlengkapan mu disana, dan di samping kiri kamar ini adalah ruang kerjamu, sudah dipindah kesini juga, jadi kau_"

Brak

Afita langsung melesat melihat semuanya, tidak peduli lagi dengan Zafian yang menatapnya dengan tajam.

"Ck, kebiasaan, dengarkan ucapan ku dulu sebelum pergi!" Teriak Zafian.

Afita tidak menghiraukan dan terus berlarian mengecek semuanya, dirinya seolah tak percaya, ternyata benar yang dikatakan, semua barang milik pribadinya dan bahkan perlengkapan kerjanya telah berpindah dengan sempurna.

"Oh my God, kenapa aku harus tinggal disini, aku rindu Apartemen ku, disini jelas tidak sebebas yang ku inginkan, dasar Zafian, ingin sekali aku menendangnya!" Ucap lirih Afita yang lemas dan terduduk dilantai ruang kerjanya.

Harapannya untuk beristirahat dengan damai di Apartemen miliknya sendiri segera sirna, mendapati kenyataan bahwa mau tidak mau dirinya harus berada satu atap dengan Zafian secepat ini. Terbesit dalam pikirannya segera meminta bantuan dari siapapun untuk masalah ini.

"Tidak bisa, aku harus kembali ke Apartemen, tidak kubiarkan kebebasan ku terenggut begitu saja" ucapnya dalam hati.

Hingga suara getaran handphone membuatnya terkejut, rupanya sang Mommy menghubunginya, mengangkat handphone perlahan Afita bermaksud menceritakan kesedihan yang dialaminya, tapi apa yang terjadi?, Justru ternyata sang Mommy ikut andil mengatur hal itu, Afita semakin lemas dan merasa tidak berdaya.

Afita segera beranjak setelah menemukan ide untuk meminta bantuan sang kakak, dengan semangat Afita segera menghubungi, namun yang terjadi tidak sesuai ekspektasi, justru disaat yang sangat di butuhkan, sang kakak tidak mengangkat panggilannya.

"Ayolah kak, dimana kamu sebenarnya?, Aku butuh sekali bantuanmu!" Ucap lirih Afita sambil berulang kali menghubungi Aftan, namun tetap saja percuma.

Afita berjalan gontai masuk ke dalam kamar tanpa memperdulikan Zafian yang tengah membuka laptopnya.

"Kau kenapa, sakit?" Tanya Zafian sok tidak mengerti.

Afita tidak menyahut, masuk kedalam bathroom cukup mewah yang berada di dalam kamar Zafian dan sekarang menjadi kamarnya juga, perlahan merendamkan tubuh di dalam bathtub, berusaha berpikir tenang dan waras.

"Tenang Afita, terima semuanya dan tetap rileks, kendalikan diri, semuanya akan baik-baik saja" ucapnya lirih sambil mengontrol emosinya.

Waktu terus berlalu, tak terasa hampir satu jam pintu kamar mandi belum juga terbuka, Zafian yang merasa mulai aneh tentu saja membangkitkan kekhawatiran dalam dirinya.

"Af, belum selesai mandinya!" Teriak Zafian berharap mendengar suara Afita.

Tidak ada jawaban apapun, bahkan kamar mandi begitu sepi, Zafian perlahan bergeser dan memindahkan tubuhnya diatas Kursi Roda, lalu mendekat dan mengetuk pintu kamar mandi perlahan.

"Af, kau masih mandi?" Ucapnya lagi.

Kali ini Zafian semakin panik karena tidak ada jawaban apapun dari Afita, tangannya segera menarik handle pintu, namun rupanya terkunci, pikiran negatif mulai muncul beraneka macam dan membuat Zafian makin berteriak kencang.

"Af, buka!, Afita!, Jangan bercanda Afita, Buka!" Teriak Zafian berusaha mendorong pintu tapi tentu saja percuma.

Dengan cepat Zafian mencari kunci cadangan yang lama dia simpan, setelah mendapatkannya, segera kembali dan menggunakannya untuk membuka pintu.

Ceklek

"Aaa !" Teriak Afita.

"Oh Sh-it !, Sorry Af !"

Brak

Zafian segera menutup pintunya kembali.

Jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, dan KOMENnya.

Bersambung.

1
Yani
Semoga Zafian lekas sembuh
Yani
Zafian cemburu tu Afita
Yani
Kayanya Evan
Yani
Zafian....mulai beraksi ya....🤭
Yani
Ngapain masih mengharamkan mantan jelas" istri lebih segala" dari mantan
Yani
Evan kayanya masih sodaranya Afita ya🤔
Yani
Bunda kaya ga tau aja 🤭
Yani
Kalau suka suka Zafian ga usah gengsi
Syarhana Batjo
menarik.
Yani
Afita punya kekuatan
Yani
Bener Afita bawahan jam kerja seenak kalah yangbpunya perusahaan
Yani
Zafian laki" bego masih tetep mencintai mantan
Yani
Sampai lupa suaminya di tinggal 🤦‍♂️
Neny Andriyani
Luar biasa
Anonymous
bertele2
Titi
Lumayan
Yani
Siapani yang datang ?
Yani
Zafian kamu hanya di perdaya sama si Eliza
Yani
Zafian kamu itu cemburu
Yani
Zafian baru sadar ya punya istri Cantik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!